You are on page 1of 1

Konsep dan Aplikasi Biologi Molekuler dalam Pencegahan dan Deteksi

Dini Kanker Serviks

Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD


Stem-cell and Cancer Institute (SCI) and Kalbe Genomics Laboratory
Pulomas Jakarta INDONESIA

Abstrak

Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, kanker serviks


menempati peringkat yang tinggi terjadinya kanker pada wanita.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papilloma
virus) sehingga penanggulangan kanker serviks difokuskan dengan dua
pendekatan: vaksinasi anti HPV dan deteksi dini. Vaksinasi anti HPV
merupakan upaya peningkatan system kekebalan tubuh dalam
mengenali infeksi subtipe HPV 16 dan 18. Kedua subtipe tersebut
merupakan subtipe HPV yang sering ditemukan pada kanker serviks.
Akan tetapi di samping subtipe tersebut masih ada potensi infeksi oleh
subtipe lain yang tidak terlindungi oleh vaksin. Menariknya di
Indonesia, subtipe 52 merupakan subtipe yang cukup sering ditemukan
setelah subtipe 16 dan 18. Namun wanita yang telah mendapatkan
vaksinasi tetap harus menjalani program deteksi dini terutama para
wanita yang telah menikah diatas umur 30 tahun. Papsmear adalah
program deteksi dini konvensional dalam mengenali morfologi sel
pada tahap pra keganasan. Kemajuan di bidang biologi molekuler
berhasil membuktikan mekanisme terjadinya keganasan oleh HPV dan
juga aplikasinya dalam melengkapi papsmear untuk mengenali adanya
infeksi HPV. Beberapa metode molekuler telah dikembangkan seperti
hybrid capture, reversed hybridization, NASBA dan real time PCR.
Maka penggunaan kombinasi papsmear dan deteksi HPV secara
molekuler akan meningkatkan sensitifitas dan spesifisitas dalam upaya
menyelamatkan wanita dari kanker serviks.

You might also like