You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HYGIENE ORGAN GENITALIA REMAJA

Pokok bahasan : Hygiene Genitalia Remaja


Sub pokok bahasan : Hygiene Genitalia Eksterna
Tanggal : 15 Maret 2017
Tempat : Ruang Tamu di asrama putri ponpes Darul Ulum Jombang
Sasaran : santri putri ponpes Darul Ulum Jombang
Waktu : 45 menit

Tujuan Instruksional

1 Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai Hygiene organ Genitalia, diharapkan

remaja putri tahu bagaimana cara merawat hygiene genitalia ekaterna.


2 Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai hygiene genitalia selama 45 menit,

diharapkan remaja putri mampu :

a Memahami tentang apa itu genitalia


b Mengetahui dan memahami bagaimana cara merawat organ genitalia
c Memahami bagaimana cara membersihkan organ genitalia

A Metode Pelaksanaan

Ceramah, dan Tanya Jawab

B Media dan Alat


Lembar Balik
Materi
C Kegiatan Penyuluhan

Tahap Metode dan


Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta
kegiatan Media

Pembukaan a Mengucapkan salam Memperhatikan dan Ceramah


b Memperkenalkan
( 5 menit ) mendengarkan
diri
c Menjelaskan tujuan
umum
d Kontrak waktu

Penyajian Menyampaikan materi: Memperhatikan dan Ceramah,


( 20 menit ) mendengarkan materi slide show,
a. Memahami tentang
yang disampaikan dan leaflet
apa itu genitalia
b. Mengetahui dan
memahami
bagaimana cara
merawat organ
genitalia
c. Memahami
bagaimana cara
membersihkan organ
genitalia

Diskusi Memberikan kesimpulan Bertanya Tanya jawab


( 15 menit ) dan memberikan
kesempatan kepada
audience untuk bertanya

Penutup a. Mengevaluasi Menjawab Tanya jawab


( 5 menit ) hasil penyuluhan pertanyaan
b. Mengakhiri
dengan salam

METODE
1 Ceramah
2 Tanya jawab

MEDIA
1 Slide show
2 Leaflet

Sarana
Ruangan
Infocus
Laptop
Evaluasi
1. Prosedur : setelah penjelasan materi
2. Jenis : pertanyaan
3. Bentuk : paper
4. Alat evaluasi : kuesioner tentang hygiene genitalia
Lampiran
MATERI PENYULUHAN HYGIENE GENITALIA EKSTERNA REMAJA

1. Pengertian Hygiene
Hygiene (kebersihan diri) menurut Poter. Perry (2005), adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Clevo,
2010).
2. Tujuan Hygiene
Tujuan Hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan,
serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit
pada diri sendiri maupun pada orang lain (Wahid, 2008).

3. Genitalia Eksterna Wanita

Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama :

1 Jalan masuk sperma kedalam tubuh

2 Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme

3 Seksual
Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita. Dinding vagina anterior terbawah
terlihat di balik labium minus. Pada nulipara, orifisium vaginae tidak mudah terlihat (inset)
oleh karena kedua labium minus yang saling mendekat

Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat diantara pubis
sampai perineum.

Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding depan
abdomen diatas simfisis pubis.

Labium Majus. Terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang dari mons pubis kearah postero-
inferior dan menyatu dibagian posterior membentuk commisura posterior. Secara morfologis
struktur ini identik dengan skrotum pada laki-laki.

Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu
dibagian posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau fourchette.

Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang
merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya
menyatu sepanjang tepi medial untuk membentuk korpus klitoris.
Gambar 2 Bagian sebelah dalam organ reproduksi eksternal wanita. Pada sisi kanan
gambar gambaran struktur kulit dan jaringan subkutis dihilangkan

Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium vaginae.
Lokasi klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk segitiga. Pada
orang dewasa memiliki 6 buah lubang yaitu :

Urethra

Vagina

2 buah saluran kelenjar Bartholine

2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)


Meatus urethra eksternus. Terletak 2 2.5 cm dibagian posterior basis klitoris. Pada kedua
sisi MUE terdapat 2 pasang saluran kelenjar paraurethralis (Skenes) yang mempunyai arti
klinis dalam infeksi Gonococcus atau infeksi non-spesifik lain.

Ductus paraurethralis identik dengan kelenjar Prostate pada laki-laki.

Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae yang
menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh muskulus
Bulbocavernosus (sfingter vaginae).

Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 4 cm dan diameter 1 2 cm. Mudah cedera saat
persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal.

Struktur ini homoloog dengan corpus cavernosus urethrae pada laki-laki.

Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae.
Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 1 cm. Masing-masing kelenjar
memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan
orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat. Mudah
mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula
Bulbourethral (Cowpers) pada laki-laki.

Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk
dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas usia dan paritas.

Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai
jenis lubang hymen: annular cribiformis septum imperforatus. Sisa-sisa himen pada
multipara disebut sebagai caruncula Myritiformis.

Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan
kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding
posterior vagina akan lebih panjang (sekitar 1.5 3 cm) dibandingkan dengan dinding
anterior (6 7.5 cm).

Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi puncak
vagina menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.
Gambar 3. Komponen profunda perineum

Perineum.

Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6. Sebagian
besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan diafragma
urogenitalis

Diafragma pelvik terdiri dari :

mm. Levator Ani

m. Coccygeus (dibagian posterior)

Diafragma urogenitalis terletak diluar diafragma pelvis dan meliputi daerah segitiga antara
tuberischiadica dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis terdiri dari :

m. Tranversus perinealis profunda

m. Constrictor urethrae

fascia penutup bagian superfisial dan profunda.

Gambar 3 memperlihatkan adanya kedekatan lokasi antara sfingter ani eksterna dengan
comissura posterior.

You might also like