You are on page 1of 9

TINJAUAN PERANAN SERTA EFEKTIVITAS STEM CELL DALAM

PENATALAKSANAAN PASIEN PENDERITA INFARK JANTUNG


Radius Hartanto Octavius
Universitas Tarumanagara

We must not fear knowledge. We must be decisive and clear in purpose and allow
science to benefit from all of its tools. Dr John McDonald

Kalimat di atas telah menggambarkan pandangan dunia kedokteran terhadap sebuah


terebosan ilmiah yang tengah berkembang secara siginifikan dalam beberapa dekade
terakhir, yang kita kenal dengan Stem cell (yang dalam bahasa Indonesia disebut
sebagai sel punca).

Regenerasi organ adalah suatu gagasan yang telah muncul sejak 800 tahun sebelum
masehi. namun seiring dengan meningkatnya insidensi kerusakan organ yang bersifat
ireversibel, konsep penerapan stem cell untuk menginduksi proses regenerasi organ,
telah menjadi salah satu sorotan utama pada jaman ini.1, 2

Banyak peneliti yang telah mendedikasikan waktunya dalam meneliti dan


mempelajari karakteristik serta kegunaan dari stem cell, melalui berbagai penelitian,
banyak ahli yang menyimpulkan bahwa stem cell adalah tumpuan terapi kedokteran di
masa yang akan datang.1, 2 Terutama dalam pengobatan penyakit degeneratif seperti
Infark jantung.3

Infark Jantung
Infark jantung (yang lebih dikenal dalam bahsa inggris myocardial infarction/MI)
adalah penyakit yang banyak diderita dan mengakibatkan kematian dari
penderitanya.2, 4

Kondisi Infark pada jantung diawali dengan pembentukan plak (thrombus) yang
menyumbat pembuluh darah koroner. Apa bila plak tersebut mengakibatkan sumbatan
total, maka dalam 24 jam akan timbul daerah nekrotik, dilanjutkan dengan mekanisme
remodeling yang akan merubah morfologi jantung untuk mengakomodasi fungsi
jantung yang berkurang.5 Akhir dari segala mekanisme patologis ini dapat
menyebabkan kematian bagi penderita.6
Perlu diketahui bahwa pada fase remodeling jantung pascaserangan jantung
menyebabkan penipisan dinding ventrikel yang disertai dengan melemahnya daya
kontraktilitas dari ventrikel itu sendiri. Inilah yang menyebabkan fungsi jantung untuk
memompa darah dalam jumlah yang adekuat ke seluruh tubuh.3, 7

Tingginya beban kematian yang diakibatkan oleh MI, menuntut dunia medis untuk
menciptakan metode penatalaksanaan yang lebih efisien dan dapat diaplikasikan
untuk mencegah remodeling jantung yang dapat mengakibatkan kematian.5, 7 Salah
satu metode yang dianggap menjanjikan adalah utilisasi stem cell.

Karakteristik Stem Cell


Untuk dapat digolongkan sebagai stem cell, suatu sel harus memiliki sejumlah
karakteristik, yang antara lain: belum berdiferensiasi (undifferentiated),
mampu memperbanyak diri sendiri (self renewal), serta dapat berdiferensiasi menjadi
lebih dari 1 jenis sel (multipoten, pluripoten).1, 8, 9

Belum Berdiferensiasi
Stem cell merupakan sel yang belum memiliki bentuk serta peranan spesifik layaknya
sel lain yang tersebar pada organ tubuh. Berbeda dari sel otot jantung yang di bentuk
secara spesifik untuk berddenyut atau sel neuron otak yang dibentuk menghantarkan
impuls, stem cell belum memiliki fungsi khusus.1, 8

Bukti ilmiah menunjukan bahwa populasi stem cell dalam suatu jaringan matur,
tampak sebagai suatu populasi sel inaktif, yang fungsinya baru terlihat dalam waktu
dan kondisi tertentu.6

Mampu memperbanyak diri sendiri


Stem cell dapat melakukan replikasi dan memiliki karakteristik yang sama dengan
induknya. Sel lain pada umumnya tidak memiliki kemampuan tersebut, itulah
sebabnya sel-sel tubuh lain seperti jantung, otak, ataupun sel pankreas akan
mengalami luka yang bersifat ireversibel.1
Kemampuan stem cell untuk memperbanyak diri sendiri dapat dilakukan berulang
kali, bahkan diduga tidak terbatas. Telah menjadi suatu tantangan bagi peniliti masa
kini untuk memahami dan mengendalikan faktor absolut yang dapat mengendalikan
proliferasi stem cell tanpa adanya diferensiasi. Apabila faktor absolut penentu potensi
memperbanyak diri berhasil ditemukan, maka era terapi transplantasi sel akan
mengalami kemajuan yang sangat bermakna.2

Dapat berdiferensiasi menjadi > 1 jenis sel (Multipoten/Pluripoten)


Keberadaan stem cell sebagai sel yang belum berdiferensiasi ternyata dimaksudkan
untuk menjaga regenerasi populasi sel yang menyusun jaringan organ tubuh.8

Kemampuan stem cell untuk berdiferensiasi menjadi lebih dari 1 sel dikenal dengan
istilah Multipoten & Pluripoten. Stem cell yang bersifat multipoten hanya mampu
berdiferensiasi menjadi beberap ajenis sel, yang pada umumnya berada dalam
golongan serupa; dan stem cell bersifat pluripoten mampu berdiferensiasi menjadi
segala jenis sel tubuh yang berasal dari ketiga lapisan embrional (ektoderm,
endoderm, mesoderm).8

Figur 1: diagram skematis


perkembangan stem cell menjadi
sel progrenitor
Transplantasi stem cell untuk pasien penderita infark jantung
Kemampuan sel dalam berdiferensiasi menjadi kardiomiosit dan berproliferasi dalam
jumlah yang banyak memegang peranan yang penting dalam mengatasi kondisi
infark. Seluruh properti ini dimiliki oleh stem cell.1, 9, 10

Dalam beberapa dekade sebelumnya, banyak ahli percaya bahwa remodeling


ventrikel bersifat ireversibel dan jantung sama sekali tidak memiliki kemampuan
untuk regenerasi.10, 11

Akan tetapi penelitian membuktikan bahwa jantung sebenarnya memiliki local


cardiac stem cell, yang merupakan jenis stem cell dewasa yang secara khusus terdapat
dalam organ jantung. Sayangnya, kemampuan regenerasi sel jantung yang dimiliki
oleh local cardiac stem cell tidak dapat mengimbangi kerusakan sel jantung yang
terus berjalan.12 Keterbatasan ini akhirnya terjawab dengan mengisolasi local cardiac
stem cell dan mengimplantasikanya kembali setelah dikultur secara in vitro.13

Melalui metode kultur yang sesuai, populasi local cardiac stem cell akan ditingikan,
sayangnya waktu yang diperlukan untuk melakukan metode ini relatif lebih lama bila
dibandingkan dengan urgensi pertolongan pada penderita MI. Lamanya waktu yang
diperlukan disebabkan oleh hasil isolasi yang rendah, ditambah dengan kemampuan
proliferasi yang tidak sebesar stem cell embriogenik maupun fetal.12

Kelemahan lain dari prosedur ini adalah diperlukanya tindakan invasif, seperti bedah
toraks, terutama saat mengimplantasikan stem cell dalam jaringan jantung yang
mengalami infark.14

Jenis stem cell lain untuk infark jantung


Banyak jenis stem cell yang telah diuji di laboratorium dan klinis, antara lain stem cell
mesenkimal, stem cell hematopoietik, stem cell hati fetal, stem cell sumsum tulang
dan skeletal myoblast. Namun saat ini, banyak penelitian serta minat peniliti lebih
ditunjukan untuk skeletal myoblast dan autologous bone-marrow mononuclear cells
[ABMMNCs].10
Kedua jenis tersebut memiliki fungsi yang berbeda, skeletal myoblast ditemukan
dapat mengganti sel miosit yang mengalami kerusakan, sedangkan ABMMNCs
meningkatkakan proses neoangiogenesis dan terapi regeneratif untuk kasus MI akut
maupun kronik yang melibatkan jaringan miokardial.10

Sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan pada tahun 200115 oleh Orlic dkk telah
berhasil membuktikan penggunaan bone marrow stem cell (BMSC) untuk infark
jantung. Dalam jurnal tersebut, Orlic et.al telah melakukan riset terhadap sekelompok
mencit berjenis kelamin jantan dan betina. Sel-sel sumsum tulang dari mencit jantan
diambil menggunakan metode aspirasi. Sel ini akan dimodifikasi menggunakan
transgenik extragreen fluorescent protein (EGFP), sel yang telah dilabel dengan
EGFP akan menjadi lebih mudah untuk diamati secara in vivo. Setelah dilabeling, sel
akan diisolasi dan bila positif memiliki protein permukaan c-kit dan Lin dari sumsum
tulang mencit jantan, maka sel tersebut akan langsung diinjeksikan kembali ke area
jantung mencit betina yang mengalami infark (figure 2).2, 15

Sembilan hari setelah injeksi, ditemukan 40% dari mencit betina yang digunakan
menunjukan tanda-tanda kesembuhan pada 68% area jantung yang mengalami infark.
Perbaikan ini dipastikan disebabkan oleh sel-sel sumsum tulang mencit jantan karena
58%8% dari sel jantung mengekspresikan EGFP dan mengandung kromosom Y.2, 16

Figure 2.
Diagram yang merepresentasikan
protokol penilitian yang dilakukan oleh
Orlic dan kawan-kawan.

-Sel sumsum tulang mencit jantan
diaspirasi
-Sel dilabel dengan EGFP, lalu diisolasi
dan diawasi secara in-vivo
-Bila pada permukaan ditemukan
protein c-kit dan Lin, sel akan diinjeksikan
ke mencit betina
Orlic dkk juga melakukan pengujian hipotesis berupa efektivitas injeksi stem cell
factor (SCF) dan granulocyte-colony stimulating factor (GCSF) untuk mobilisasi
BMSC pada mencit.17

Studi tersebut menunjukan hasil yang menjanjikan, ditemukan regenerasi jaringan


jantung yang signifikan, 27 hari setelah penyuntukan. Tingkat mortalitas berkurang
sebanyak 68%, diiringi dengan penurunan area jantung yang mengalami infark
sebesar 40%. Kemampuan kontraksi ventrikular pada seluruh spesimen mencit juga
didapati mengalami kemajuan yang bermakna.17

Sangat disayangkan, studi yang melibatkan kedua sitokin tersebut memiliki beberapa
kelemahan yang menimbulkan kesulitan dalam melakukan intepretasi, sehingga
dibutuhkan studi yang lebih konklusif. Namun, studi ini telah membuktikan
pentingnya administrasi faktor lain yang mampu mendukung hasil akhir transplantasi
stem cell.18

Pada tahun 2004, Schchinger dkk mempublikasikan hasil penilitian mereka


mengenai transplantasi stem cell pada pasien penderita infark miokard akut. Prosedur
terapi ini disebut dengan transplantation of progenitor cell and regeneration
enhancement in acute myocardial infarction (TOPCARE-AMI).19

Sumber stem cell yang digunakan berasal dari sumsum tulang (bone marrow derived
progenitor cells,BMC) dan darah tepi (Circulating Progenitor Cells, CPC) penderita
infark miokard. Hasil riset menunjukan fraksi ejeksi ventrikel kiri pasien infark
miokard akut meningkat secara signifikan (50 10% to 58 10%; p < 0.001), dan
volume akhir diastolik yang berkurang secara signifikan (54 19 ml to 44 20
ml; p < 0.001).20, 21

Pada tahun 2004 Yoon dkk melaporkan bahwa metode direct transplantation of bone
marrow cells ke area jantung yang mengalami infark yang digunakan oleh
Schchinger dkk dapat menyebabkan kalsifikasi intramiokardial.22
Akan tetapi hasil publikasi Schchinger dkk mengenai prosedur TOPCARE-AMI
telah menyimpulkan bahwa BMC ataupun CPC aman dan mungkin untuk digunakan
untuk mengobati pasien MI.19, 20 Tidak ditemukanya peningkatan restenosis maupun
komplikasi pendarahan.20

Figure 2: desain penilitian prosedur TOPCARE-AMI oleh


Schchinger dkk

Perspektif kedepan utilisasi stem cell untuk MI


Terapi stem cell telah terbukti efektif dalam menginduksi dan meningkatkan proses
neovaskularisasi pada beberapa hewan percobaan.12, 15, 16, 20, 23 Bahkan beberapa studi
klinis pun telah menunjukan hasil yang menjanjikan dalam utilisasi stem cell untuk
penatalaksanaan pasien MI.20

Maka dari itu, secara klinis, penting bagi peneliti untuk menjawab beberapa
pertanyaan dasar yang penting mengenai pengunaan stem cell pada kasus MI,seperti;
indikasi pengunaan stem cell pada pasien MI, jenis stem cell yang paling ideal untuk
penanganan MI dan pada tahap apa stem cell patut diberikan.2

Penulis berpendapat bahwa dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas riset


mengenai kegunaan berbagai jenis stem cell dalam terapi MI, kita dapat menemukan
formulasi terbaik dalam penerapan rutin terapinya kelak.
Daftar pustaka

1. Fodor WL. Tissue Engineering and Cell Based Therapies. From The Bench to
The Clinic: The potential to Replace, Repair and Regeneration. Journal of
reproductive Biology and Endocrinology 2003
2. Kaczmarczyk K. Is The Clinical Use of Adult Stem Cells A Realistic
Possibility for Myocardial Regeneration? Oxford University Press: Journal of
Bioscience Horizons 2008;1(1): 67-74
3. Lindvall O, Kokaia Z. Recorvery and Rehabilitation in Stroke: Stem Cells.
Journal of The American Heart Association 2004;35:2691-2694
4. World Health Organisation. The Stastical Highlights in Global Public Health.
2006. [online]. Available from:
http://www.who.int/whosis/whostat2006_10highlights.pdf
5. Zafari AM, Yang E. Myocardial infarction. 2014. [online]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/155919-overview#aw2aab6b2b3
6. Burke AP. Pathology of Acute Myocardial Infarction. 2013. [online].
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1960472-
overview#aw2aab6b3
7. Pfeffer JM, Pfeffer MA, Fletcher PJ, Braunwald E. Progressive ventricular
remodeling in rat with myocardial infarction. Am J Physiol 1991;260:H1406
H1414.
8. What are the unique properties of all stem cells?. In Stem Cell Information
[World Wide Web site]. Bethesda, MD: National Institutes of Health, U.S.
Department of Health and Human Services, 2009 [cited Saturday, February
21, 2015] Available from:
http://stemcells.nih.gov/info/basics/pages/basics2.aspx
9. Thomson JA, Itskovitz-Eldor J, Shapiro SS, et al. Embryonic stem cell lines
derived from human blastocyst. Science 1998;282: 1145-1147
10. Perin EC, Silva GV, Willerson JT. Stem Cell Therapy for Cardiac Diseases.
Cardiovascular medicine 3rd edition: Springer; 2007. p. 2745
11. Simon D, Fischer S, Grossman A. Left ventricular assist device-related
infection: treatment and outcome. Clin Infect Dis 2005;40:1108-1115
12. Beltrami A, Barlucchi L, Torella D, et al. Adult Cardiac Stem Cells Are
Multipotent and Support Myocardial regeneration. Cell 2003;114(6):763-776.
13. Wen Z, Mai Z, Zhang H, et al. Local activation of Cardiac stem cells for post-
myocardial infarction cardiac repair. J cell Mol Med. 2012 Nov; 16(11):2549-
63. [online]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22613044
14. Bearzi C, Rota M, Hosida T, Tillmanns J, et al. Human Cardiac Stem Cells.
Proceedings National Academy of Sciences 2007;104(35):14068-14073.
15. Orlic D, Kajstura J, Chimenti S, et al. Transplanted adult bone marrow cells
repair myocardial infarcts in mice. Ann NY Acad Sci 2001;938:221-229.
16. Orlic D, Kajstura J, Chimenti S, et al. Bone Marrow Cells Regenerate
Infarcted Myocardium. Nature 2001;410(6829):701-705.
17. Orlic D, Kajstura J, Chimenti S, et al. Mobilized bone marrow cells repair the
infarcted heart, improving function and survival. Proc Natl Acad Sci USA
2001;98:10344-10349.
18. Kuethe F, Figulla HR, Herzau M, et al. Treatment with granulocyte colony-
stimulating factor for mobilization of bone marrow cells in patients with acute
myocardial infarction. Am Heart J 2005;150:115.
19. Medical News Today. Organ Transplant Waiting List Reaches High in US.
2008. [online]. Available from: www.medicalnewstoday.com
20. Schchinger V, Assmus B, Britten MB, et al. Transplantion of Progenitor
Cells and Regeneration Enchancement in Acute Myocardial Infarction: Final
One-Year Result of the TOPCARE_AMI Trial. Journal of American College
of Cardiology 2004;44(8):1690-1699.
21. Ellis SG, Wazni O. Mobilizing Bone Marrow Stem Cells for Myocardial
Repair After Acute Myocardial Infarction. Dib N, Taylor DA, Dietrich EB
(editor). Stem Cell Therapy and Tissue Engineering for Cardiovascular
Repair. Springer, 2006:203-210.
22. Yoon YS, Park JS, Tkebuchava T, et al. Transendocardial autologous bone
marrow mononuclear cell injection in ischemic heart failure: postmortem
anatomicopathologic and immunohistochemical findings. Circulation
2005;112(4):521-526
23. Kehat I, Kenyagin-Karsenti D, Snir M, Segev H, Amit M, Gepstein A, Livne
E, Binah O, Itskovitz-Eldor J, Gepstein L. Human embryonic stem cells can
differentiate into myocytes with structural and functional properties of
cardiomyocytes. J Clin Invest. 2001;108:407414. doi:
10.1172/JCI200112131.

You might also like