Second, for each chain of interaction I coded students and the teachers

body language, facial expressions, verbal expressions, and verbal tone, to develop a
more fine-grained picture of when students and the teacher seemed to experience
enhancement or depletion of subjective vitality in our interaction. For example,
when coding a particular chain of interaction , the body language code putting
hand to head for a student was often accompanied by codes such as verbal
expression of bafflement, teacher challenging students thinking and/or activity, and
teacher searching for a task to pose. Any one of these four codes could indicate that
the student may have been as well. All four of them together strengthened the
conclusion about the students energy level in relation to my activity and energy
level as a teacher. Based on these codes, I wrote analytic memos that would serve
as the foundation for telling a story of MCRs from the data.

Finally, I also consulted my research journal for my assessment of fluctuations

in my own subjective vitality, and my conjectures about students energetic
responses, at the time of the experiment. For example, in the case above, my
journal may have revealed that I felt particularly baffled and depleted by a students
struggles but then felt buoyed by the end of the episode because the student
seemed to be working more fluidly and her depletion seemed alleviated. The
impressions I had at the time of the interaction were not always the conclusions I
drew during retrospective analysis. For example, although I may have believed at
the time of the interaction that a students depletion was alleviated relatively
quickly, upon retrospective analysis I might conclude that it was sustained over a
longer period. Both my impressions at the time and my conclusions during
retrospective analysis informed my construction of the cases.

Kedua, untuk setiap rantai interaksi I siswa dikodekan 'dan bahasa tubuh
guru, ekspresi wajah, ekspresi verbal, dan nada verbal, untuk mengembangkan
gambaran yang lebih halus ketika siswa dan guru tampak mengalami peningkatan
atau penurunan vitalitas subyektif dalam interaksi kita. Sebagai contoh, ketika
coding rantai tertentu interaksi, kode bahasa tubuh meletakkan tangan ke kepala
untuk mahasiswa sering disertai dengan kode seperti ekspresi verbal pemikiran
keheranan, guru siswa menantang 'dan / atau kegiatan, dan guru mencari tugas
untuk berpose. Salah satu dari kode empat bisa menunjukkan bahwa siswa mungkin
juga. Semua empat dari mereka bersama-sama memperkuat kesimpulan tentang
tingkat energi siswa dalam kaitannya dengan kegiatan saya dan tingkat energi
sebagai guru. Berdasarkan kode, saya menulis memo analitik yang akan berfungsi
sebagai dasar untuk menceritakan kisah MCRs dari data.
Akhirnya, saya juga berkonsultasi jurnal penelitian saya untuk penilaian saya
fluktuasi vitalitas sendiri subjektif saya, dan dugaan saya tentang respon energik
siswa, pada saat percobaan. Misalnya, dalam kasus di atas, jurnal saya mungkin
telah mengungkapkan bahwa saya merasa sangat bingung dan habis oleh
perjuangan siswa tapi kemudian merasa didukung oleh akhir episode karena siswa
tampaknya bekerja lebih lancar dan deplesi nya tampak diringankan. Kesan saya
punya pada saat interaksi tidak selalu kesimpulan saya menarik selama analisis
retrospektif. Sebagai contoh, meskipun saya mungkin percaya pada saat interaksi
bahwa penipisan siswa itu diringankan relatif cepat, setelah analisis retrospektif
Saya mungkin menyimpulkan bahwa itu dipertahankan periode yang lebih lama.
Kedua kesan saya pada waktu itu dan kesimpulan saya selama analisis retrospektif
informasi konstruksi saya kasus.