You are on page 1of 6

Nama :. 13.

Menyiapkan alat peraga penyuluhan


Unit tugas : kesehatan keluarga
14. Menyiapkan alat peraga penyuluhan
Lingkari tindakan yang anda lakukan kesehatan kelompok
15. Menyiapkan alat peraga penyuluhan kes.
Tindakan Keperawatan Dasar Kategori I masyarakat
1. Menyiapkan dahak untuk pemeriksaan 16. Merapihkan tempat tidur
2. Menyiapkan hapusan tenggorok dan 17. Memindahkan pasien berjalan menuju
hidung kursi
3. Menyiapkan hapusan mata 18. Mengatur posisi berbaring pasien (fowler)
4. Meyiapkan hasil biopsi untuk pemeriksaan 19. Mengatur posisi berbaring pasien (sim)
5. Menyiapkan cairan luka (pus) untuk 20. Mengatur posisi berbaring pasien
pemeriksaan) (trendelenburg)
6. Membersihkan tempat tidur 21. Mengatur posisi berbaring pasien (dorsal
7. Membuat larutan sabun recumbant)
8. membuat larutan lysol 22. Mengatur posisi berbaring pasien (genu
9. Membuat larutan saflon postural)
10. Mencuci tangan dengan cara biasa 23. Mengganti alat tenun kotor tanpa
11. Mencuci tangan dengan cara desinfeksi memindahkan pasien
12. Mencucui tangan dengan cara steril 24. Mengukur suhu badan
13. Desinfeksi 25. Menghitung pernafasan
14. Sterilisasi 26. Mengukur tekanan darah
15. Memelihara peralatan dari logam 27. Memandikan pasien di tempat tidur
16. Memelihara peralatan dari gelas 28. Menyisir rambut
17. Memelihara peralatan dari karet 29. Mencuci rambut
18. Menimbang berat badan 30. Memasang kap kutu
19. Menolong memberikan urinal 31. Menyikat gigi
20. Memberikan obat melalui kulit 32. Membersihkan mulut
21. Meneteskan obat tetes hidung 33. Memelihara gigi palsu
22. Memberikan obat via selaput lendir 34. Memelihara mulut pasien yang patah
saluran pencernaan tulang rahang atau menjalani operasi
23. Pengambilan urine biasa rahang
24. Memasang manset. 35. Memotong kuku
36. Membantu memberikan makan dan
Tindakan Keperawatan Dasar Kategori minuman pada pasien
2 37. Menghidangkan makanan dan minuman
1. Memberikan obat tetes mata kepada pasien yang dapat makan sendiri
2. Memberikan obat mata 38. Menghidangkan makanan dan minuman
3. Irigasi mata kepada pasien yang tidak dapat makan
4. Pemberian obat tetes telinga sendiri
5. Pemberian obat tetes hidung 39. Memelihara kebersihan Vulva dan
6. Pemberian obat supositoria melalui anus Perineum
7. Menyiapkan alat untuk mengumbah 40. Memberi gliserin dengan spuit
lambung 41. Memberikan huknah rendah
8. Menyiapkan alat untuk mengumbah 42. Memberikan huknah tinggi
kandung kemih 43. Memasang pembalut pada luka
9. Menyiapkan cairan otak untuk 44. Mengganti balutan
pemeriksaan 45. Mengangkat jahitan luka
10. Menyiapkan cairan lambung 46. Memberikan kompres panas
11. Menyiapkan cairan rongga pleura 47. Memberikan kompres basah
12. Menyiapkan alat peraga penyuluhan 48. Memberikan kirbet es
kesehatan individu 49. Memasang bantal angin
50. Perawatan pasien yang akan meninggal
51. Memberikan obat melalui mulut 4. Menyiapkan alat DC Shock dalam keadaan
52. Pengumbahan dengan mempergunakan siap pakai (ICU,ICCU)
spuit 5. Melakukan EKG
53. Pengumbahan dengan cara tetesan
54. Meneteskan obat pada mata
55. Memberikan salf mata Tindakan kebidanan
56. Meneteskan obat tetes telinga
57. Pemberian obat melalui vagina
1. Mengamati tanda dan gejala persalinan
58. Pemberian obat melalui anus
kala dua.
59. Pemeriksaan kadar gula dalam urine a. Ibu mempunyai keinginan untuk
60. Benedict Test meneran.
61. Pemeriksaan dengan menggunakan pita b. Ibu merasa tekanan yang semakin
test meningkat pada rektum dan/atau
62. Pengambilan bahan UCT vaginanya.
63. Pengumpulan urine selama 24 jam c. Perineum menonjol.
64. Penyediaan faeces untuk kultur d. Vulva-vagina dan sfingter anal
65. Mengambil darah perifer membuka.
66. Penyuluhan kesehatan pada individu 2. Memastikan perlengkapan, bahan dan
67. Mengisi sensus harian obat-obatan esensial siap digunakan.
68. Mengisi formulir permintaan barang Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan
69. Mengisi formulir permintaan makanan menempatkan tabung suntik steril sekali
pasien baru pakai di dalam partus set.
70. Mengisi formulir permintaan obat-obatan 3. Mengenakan baju penutup atau celemek
rutin plastik yang bersih.
71. Mengisi formulir permintaan instrumen 4. Melepaskan semua perhiasan yang
insidental dipakai di bawah siku, mencuci kedua
72. Mengisi formulir perbaikan alat tangan dengan sabun dan air bersih yang
73. Mengisi formulir permintaan pemeriksaan mengalir dan mengeringkan tangan
laboratorium dengan handuk satu kali pakai/pribadi
74. Mendampingi pasien konsul yang bersih.
5. Memakai satu sarung dengan DTT atau
75. Menyuapi pasien
steril untuk semua pemeriksaan dalam.
76. Melatih pasien bernafas dalam dan batuk
6. Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam
77. Melaksanakan program orientasi minimal
tabung suntik (dengan memakai sarung
pada pasien
tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril)
78. Observasi pasien yang sedang di manset
dan meletakkan kembali di partus
79. Menolong pasien pindah dari satu ruang
set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau
ke ruang lain.
steril tanpa mengkontaminasi tabung
suntik).
Tindakan keperawatan dasar kategori 3 7. Membersihkan vulva dan perineum,
1. Pemberian obat melalui pernafasan
menyekanya dengan hati-hati dari depan
instalasi zat asam (oksigen)
ke belakang dengan menggunakan kapas
2. Memberikan suntikan intracutan
atau kasa yang sudah dibasahi air
3. Memberikan suntikan subcutan
disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina,
4. Memberikan suntikan intramuskuler
perineum atau anus terkontaminasi oleh
5. Mengambil darah vena
kotoran ibu, membersihkannya dengan
6. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga
seksama dengan cara menyeka dari
depan ke belakang. Membuang kapas
atau kasa yang terkontaminasi dalam
Tindakan keperawatan dasar kategori 4 wadah yang benar. Mengganti sarung
1. Memberikan suntikan intravena tangan jika terkontaminasi (meletakkan
2. Memberikan infus kedua sarung tangan tersebut dengan
3. Tranfusi darah
benar di dalam larutan dekontaminasi, a. Membimbing ibu untuk meneran
langkah saat ibu mempunyai keinganan
8. Dengan menggunakan teknik aseptik, untuk meneran
melakukan pemeriksaan dalam untuk b. Mendukung dan memberi
memastikan bahwa pembukaan serviks semangat atas usaha ibu untuk
sudah lengkap. meneran.
a. Bila selaput ketuban belum pecah, c. Membantu ibu mengambil posisi
sedangkan pembukaan sudah yang nyaman sesuai pilihannya
lengkap, lakukan (tidak meminta ibu berbaring
amniotomi. terlentang).
9. Mendekontaminasi sarung tangan d. Menganjurkan ibu untuk
dengan cara mencelupkan tangan yang beristirahat di antara kontraksi.
masih memakai e. Menganjurkan keluarga untuk
sarung tangan kotor ke dalam larutan mendukung dan memberi
klorin 0,5% dan kemudian semangat pada ibu.
melepaskannya dalam eadaan terbalik f. Menganjurkan asupan cairan per
serta merendamnya di dalam larutan oral.
g. Menilai DJJ setiap lima menit.
klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci
h. Jika bayi belum lahir atau
kedua tangan (seperti di atas)
kelahiran bayi belum akan terjadi
10. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ)
segera dalam waktu 120 menit (2
setelah kontraksi berakhir untuk
jam) meneran untuk ibu primipara
memastikan bahwa DJJ dalam batas
atau 60/menit (1 jam) untuk ibu
normal ( 100 180 kali / menit ).
a. Mengambil tindakan yang sesuai jika multipara, merujuk segera.
i. Jika ibu tidak mempunyai
DJJ tidak normal.
b. Mendokumentasikan hasil-hasil keinginan untuk meneran:
j. Menganjurkan ibu untuk berjalan,
pemeriksaan dalam, DJJ dan semua
berjongkok atau mengambil
hasil-hasil penilaian serta asuhan
posisi yang aman. Jika
lainnya pada partograf.
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah ibu belum ingin meneran dalam
lengkap dan keadaan janin baik. 60 menit, menganjurkan ibu untuk
Membantu ibu berada dalam posisi yang mulai meneran pada
nyaman sesuai keinginannya puncak kontraksi-kontraksi
a. Menunggu hingga ibu mempunyai tersebut dan beristirahat di antara
keinginan untuk meneran. kontraksi.
Melanjutkan pemantauan k. Jika bayi belum lahir atau
kesehatan dan kenyamanan ibu kelahiran bayi belum akan terjadi
serta janin sesuai dengan segera setalah 60 menit
pedoman persalinan aktif dan meneran, merujuk ibu dengan
mendokumentasikan temuan- segera.
14. .Jika kepala bayi telah membuka vulva
temuan.
b. Menjelaskan kepada anggota dengan diameter 5-6 cm, meletakkan
keluarga bagaimana mereka handuk bersih di atas perut ibu untuk
dapat mendukung dan memberi mengeringkan bayi.
15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3
semangat kepada ibu saat ibu
bagian, di bawah bokong ibu
mulai meneran
16. .Membuka partus set.
12. Meminta bantuan keluarga untuk
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril
menyiapkan posisi ibu utuk meneran.
pada kedua tangan.
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam 18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan
posisi setengah duduk dan pastikan ia diameter 5-6 cm, lindungi perineum
merasa nyaman). dengan satu tangan yang dilapisi kain
13. Melakukan pimpinan meneran saat Ibu
tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa
mempunyai dorongan yang kuat untuk
bayi dan lakukan tekanan yang lembut
meneran :
dan tidak menghambat pada kepala bayi, kaki lahir. Memegang kedua mata kaki
membiarkan kepala keluar perlahan- bayi dengan hati-hati membantu kelahiran
lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran kaki
perlahan-lahan atau bernapas cepat saat 25. .Menilai bayi dengan cepat, kemudian
kepala lahir. meletakkan bayi di atas perut ibu dengan
a. Jika ada mekonium dalam cairan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah
ketuban, segera hisap mulut dan dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu
hidung setelah kepala lahir pendek, meletakkan bayi di tempat yang
menggunakan penghisap lendir memungkinkan).
DeLee disinfeksi tingkat tinggi 26. Segera mengeringkan bayi, membungkus
atau steril atau bola karet kepala dan badan bayi kecuali bagian
penghisap yang baru dan bersih. pusat.
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut 27. Menjepit tali pusat menggunakan klem
dan hidung bayi dengan kain atau kasa kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan
yang bersih. urutan pada tali pusat mulai dari klem ke
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm
mengambil tindakan yang sesuai jika hal dari klem pertama (ke arah ibu).
itu terjadi, dan kemudian meneruskan 28. Memegang tali pusat dengan satu
segera proses kelahiran bayi : tangan, melindungi bayi dari gunting dan
b. Jika tali pusat melilit leher janin memotong tali pusat di antara dua klem
dengan longgar, lepaskan lewat tersebut
bagian atas kepala bayi. 29. .Mengganti handuk yang basah dan
c. Jika tali pusat melilit leher bayi menyelimuti bayi dengan kain atau
dengan erat, mengklemnya di selimut yang bersih dan kering, menutupi
dua tempat dan memotongnya. bagian kepala, membiarkan tali pusat
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan
putaran paksi luar secara spontan. Lahir bernapas, mengambil tindakan yang
bahu sesuai.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi 30. Memberikan bayi kepada ibunya dan
luar, tempatkan kedua tangan di masing- menganjurkan ibu untuk memeluk
masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu bayinya dan memulai pemberian ASI jika
untuk meneran saat kontraksi berikutnya. ibu menghendakinya.
Dengan lembut menariknya ke arah 31. Meletakkan kain yang bersih dan kering.
bawah dan kearah keluar hingga bahu Melakukan palpasi abdomen untuk
anterior muncul di bawah arkus pubis dan menghilangkan kemungkinan adanya
kemudian dengan lembut menarik ke bayi kedua.
arah atas dan ke arah luar untuk 32. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan
melahirkan bahu posterior disuntik.
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, 33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran
menelusurkan tangan mulai kepala bayi bayi, memberikan suntikan oksitosin 10
yang berada di bagian bawah ke arah unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian
perineum tangan, membiarkan bahu dan luar, setelah mengaspirasinya terlebih
lengan posterior lahir ke tangan tersebut. dahulu.
Mengendalikan kelahiran siku dan tangan Penegangan tali pusat terkendali
bayi saat melewati perineum, gunakan 34. Memindahkan klem pada tali pusat
35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang
lengan bagian bawah untuk menyangga
ada di perut ibu, tepat di atas tulang
tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan
pubis, dan menggunakan tangan ini untuk
tangan anterior (bagian atas) untuk
melakukan palpasi kontraksi dan
mengendalikan siku dan tangan anterior
menstabilkan uterus. Memegang tali
bayi saat keduanya lahir.
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, pusat dan klem dengan tangan yang lain.
36. Menunggu uterus berkontraksi dan
menelusurkan tangan yang ada di atas
kemudian melakukan penegangan ke
(anterior) dari punggung ke arah kaki bayi
arah bawah pada tali pusat dengan
untuk menyangganya saat panggung dari
lembut. Lakukan tekanan yang a. Jika selaput ketuban robek,
berlawanan arah pada bagian bawah memakai sarung tangan
uterus dengan cara menekan uterus ke disinfeksi tingkat tinggi atau steril
arah atas dan belakang (dorso kranial) dan memeriksa vagina dan
dengan hati-hati untuk membantu serviks ibu dengan seksama.
mencegah terjadinya inversio uteri. Jika Menggunakan jari-jari tangan
plasenta tidak lahir setelah 30 40 detik, atau klem atau forseps disinfeksi
menghentikan penegangan tali pusat dan tingkat tinggi atau steril untuk
menunggu hingga kontraksi berikut mulai. melepaskan bagian
a. Jika uterus tidak berkontraksi, selapuk yang tertinggal.
meminta ibu atau seorang 39. Segera setelah plasenta dan selaput
anggota keluarga untuk ketuban lahir, melakukan masase uterus,
melakukan ransangan puting meletakkan
susu telapak tangan di fundus dan melakukan
b. Mengluarkan plasenta. masase dengan gerakan melingkar
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu dengan
untuk meneran sambil menarik tali pusat lembut hingga uterus berkontraksi
ke arah (fundus menjadi keras).
bawah dan kemudian ke arah atas, 40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang
mengikuti kurve jalan lahir sambil menempel ke ibu maupun janin dan
meneruskan tekanan selaput
berlawanan arah pada uterus. ketuban untuk memastikan bahwa
a. Jika tali pusat bertambah selaput ketuban lengkap dan utuh.
panjang, pindahkan klem hingga Meletakkan plasenta
berjarak sekitar 5 10 cm di dalam kantung plastik atau tempat
dari vulva. khusus.
b. Jika plasenta tidak lepas setelah b. Jika uterus tidak berkontraksi
melakukan penegangan tali pusat setelah melakukan masase selam
selama 15 menit : 15 detik mengambil
Mengulangi pemberian oksitosin tindakan yang sesuai.
10 unit IM. 41. Mengevaluasi adanya laserasi pada
c. Menilai kandung kemih dan vagina dan perineum dan segera
mengkateterisasi kandung kemih menjahit laserasi
dengan yang mengalami perdarahan aktif.
menggunakan teknik aseptik jika 42. Menilai ulang uterus dan memastikannya
perlu. berkontraksi dengan baik.
d. Meminta keluarga untuk 43. Mencelupkan kedua tangan yang
menyiapkan rujukan. memakai sarung tangan ke dalam larutan
e. Mengulangi penegangan tali klorin 0,5 %,
pusat selama 15 menit membilas kedua tangan yang masih
berikutnya. bersarung tangan tersebut dengan air
Merujuk ibu jika plasenta tidak disinfeksi
lahir dalam waktu 30 menit sejak tingkat tinggi dan mengeringkannya
kelahiran bayi. dengan kain yang bersih dan kering.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, 44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi
melanjutkan kelahiran plasenta dengan tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan
menggunakan kedua tangan. Memegang tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul
plasenta dengan dua tangan dan dengan mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari
hati- pusat.
hati memutar plasenta hingga selaput 45. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian
ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan pusat yang berseberangan dengan
melahirkan simpul mati yang pertama.
selaput ketuban tersebut.
46. Melepaskan klem bedah dan 57. Mendekontaminasi daerah yang
meletakkannya ke dalam larutan klorin digunakan untuk melahirkan dengan
0,5 %. larutan klorin 0,5% dan membilas dengan
47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi air bersih.
bagian kepalanya. Memastikan handuk 58. Mencelupkan sarung tangan kotor ke
atau kainnya bersih atau kering. dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan
48. Menganjurkan ibu untuk memulai bagian dalam ke luar dan merendamnya
pemberian ASI. dalam larutan klorin 0,5% selama 10
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus menit.
dan perdarahan pervaginam : 2-3 kali 59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan
dalam 15 menit pertama pasca air mengalir.
persalinan. Setiap 15 menit pada 1 jam 60. Melengkapi partograf (halaman depan
pertama pasca persalinan. dan belakang)
Setiap 20-30 menit pada jam kedua
pasca persalinan. Jika uterus tidak 1. Memberikan surat keterangan cuti
berkontraksi dengan baik, melaksanakan bersalin, surat kematian, dan surat
perawatan yang sesuai untuk keterangan lahir
2. Melakukan pemasangan IUD
menatalaksanaan atonia uteri.
3. Melakukan pelepasan IUD
Jika ditemukan laserasi yang memerlukan 4. Melakukan pemasangan implant
penjahitan, lakukan penjahitan dengan 5. Melakukan pelepasan implant
anestesia lokal dan menggunakan teknik 6. Melakukan pemberian pil KB dan aturan
yang sesuai. pakainya
50. Mengajarkan pada ibu/keluarga 7. Melakukan injeksi KB 1 bulan dan 3
bagaimana melakukan masase uterus bulan
dan memeriksa kontraksi uterus. 8. Melakukan pemeriksaan Leopold 1
51. Mengevaluasi kehilangan darah. 9. Melakukan pemeriksaan Leopold 2
52. Memeriksa tekanan darah, nadi dan 10.Melakukan pemeriksaan Leopold 3
keadaan kandung kemih setiap 15 menit 11. Melakukan pemeriksaan Leopold 4
selama satu jam pertama pasca 12.Melakukan manual plasenta
13.Melakukan digital
persalinan dan setiap 30 menit selama
14.Melakuakn BHD neonatus
jam kedua pasca persalinan. 15.Melakukan penyuntikan intra umbilical
c. Memeriksa temperatur tubuh ibu
sekali setiap jam selama dua jam
pertama pasca persalinan.
d. Melakukan tindakan yang sesuai
untuk temuan yang tidak normal.

53. Menempatkan semua peralatan di dalam


larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
(10 menit). Mencuci dan membilas
peralatan setelah dekontaminasi
54. Membuang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke dalam tempat sampah
yang sesuai.
55. Membersihkan ibu dengan menggunakan
air disinfeksi tingkat tinggi. Membersihkan
cairan ketuban, lendir dan darah.
Membantu ibu memakai pakaian yang
bersih dan kering.
56. Memastikan bahwa ibu nyaman.
Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk
memberikan ibu minuman dan makanan
yang diinginkan

You might also like