You are on page 1of 8

PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS

Refleks patologis adalah refleks-refleks yang tidak dapat dibangkitkan pada orang-orang
sehat, kecuali pada bayi dan anak kecil.Kebanyakan merupakan gerakan reflektorik defensif
atau postural yang pada orang dewasa yang sehat terkelola dan ditekan oleh aktivitas
susunan piramidal.Anak kecil umur antara 4-5 tahun masih belum memiliki susunan
piramidal yang sudah bermyelinisasi penuh, sehingga aktivitas susunan piramidalnya masih
belum sempurna.Maka dari itu gerakan reflektorik yang diniliai sebagai refleks patologis
pada orang dewasa tidak selamanya patologis jika dijumpai pada anak kecil.Tetapi pada
orang dewasa refleks patologis selalu merupakan tanda lesi Upper Motor Neuron
(UMN).Manifestasi lesi pada UMN biasanya berupa kelemahan atau kelumpuhan anggota
gerak yang bersifat spastik.
Pemeriksaan refleks patologis merupakan salah satu pemeriksaan penting dalam bidang
neurologi.Pemeriksaan refleks patologis dapat menunjukkan adanya lesi Upper Motor
Neuron (UMN). Refleks patologis yang penting adalah:
1. Refleks Hoffman dan Trommer
2. Refleks Babinski
3. Refleks Chaddock
4. Refleks Oppenheim
5. Refleks Gordon
6. Refleks Schaefer
7. Refleks Rossolimo dan Mendel-Bechterew
Refleks-refleks patologis itu sebagian besar bersifat refleks dalam dan sebagian lainnya
bersifat refleks superfisial. Reaksi yang diperlihatkan oleh refleks patologis itu sebagian
besar adalah sama akan tetapi mempunyai nama yang bermacam-macam karena
dibangkitkan dengan cara yang berbeda. Misalnya refleks plantaris dengan respon ekstensor
dahulu dikenal dengan nama tanda Babinski. Kemudian ditemukan metode lain untuk
membangkitkannya yang dikenal sebagai modifikasi Babinski, yaitu refleks Chaddokc,
Oppenheim, Schaefer, dan Gordon. Refleks Babinski dan modifikasi yang positif
menunjukkan adanya lesi di traktus piramidalis, refleks Babinski tidak ditemukan pada
orang sehat kecuali pada bayi kurang dari 1 tahun karena myelinisasi pada traktus tersebut
belum sempurna.Refleks Rossolimo-Mendel Bechterew jika positif menunjukkan adanya
lesi di traktus piramidalis medula spinalis maupun kapsula interna.
Kelainan motoris akibat lesi di UMN selain ditandai dengan adanya refleks patologis juga
dapat ditandai dengan hiperreflesia dari refleks-refleks fisiologis.Hiperrefleksia seringkali
diiringi dengan klonus yaitu kontraksi otot yang berulang-ulang setelah dilakukan
perangsangan tertentu.

Prosedur Pemeriksaaan

1. Refleks Hoffman dan Trommer


Prosedur
Dilakukan dengan ekstensi jari tengah pasien. Refleks Hoffman diperiksaan
dengan cara melakukan petikan pada kuku jari tengah. Refleks Trommer diperikksa
dengan cara mencolek ujung jari tengah.
Interpretasi
Refleks Hoffman-Tromner positif jika timbul gerakan fleksi pada ibu jari, jari telunjuk
dan jari-jari lainnya.

Gambar Refleks Hoffman dan Trommer

1. Refleks Babinski
Prosedur
Goreskan ujung palu refleks pada telapak kaki pasien.Goreskan dimulai pada
tumit menuju ke atas dengan menyusuri bagian lateral telapak kaki, kemudian setelah
sampai pada pangkal kelingking, goresan dibelokkan ke medial sampai akhir pada
pangkal jempol kaki.
Interpretasi
Refleks Babinski positif jika ada respon dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai
pemekaran jari-jari yang lain.

Gambar Refleks Babinski

2. Refleks Chaddock
Prosedur
Dilakukan goresan dengan ujung palu refleks pada kulit dibawah maleolus
eksternus.Goresan dilakukan dari atas ke bawah (dari proksimal ke distal).
Interpretasi
Refleks Chaddock positif jika ada respon dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai
pemekaran jari-jari yang lain.

Gambar Refleks Chaddock

3. Refleks Oppenheim
Prosedur
Dengan menggunakan jempol dan jari telunjuk pemeriksa, tulang tibia penderita
diurut dari atas ke bawah.
Interpretasi
Refleks Oppenheim positif jika ada respon dorsofleksi ibu jari yang disertai pemekaran
jari-jari yang lain.

Gambar Refleks Oppenheim

4. Refleks Gordon
Prosedur
Dilakukan pemijatan pada otot betis pasien.
Interpretasi
Refleks Gordon positif jika ada respon dorsofleksi ibu jari yang disertai pemekaran jari-
jari yang lain.
Gambar Refleks Gordon

5. Refleks Schaefer
Prosedur
Dilakukan pemijatan pada tendo Archilles penderita.
Interpretasi
Refleks Schaefer positif jika ada respon dorsofleksi ibu jari yang disertai pemekaran
jari-jari yang lain.
6. Refleks Rossolimo dan Mendel-Bechterew
Prosedur
Refleks Rossolimo diperiksa dengan cara melakukan ketukan palu refleks pada
telapak kaki di daerah basis jari-jari pasien. Refleks Mendel-Bechterew diperiksa
dengan menggunakan palu reflkes pada daerah dorsum pedis basis jari-jari kaki pasien.
Interpretasi
Refleks Rossolimo-Mendelpositif jika timbul fleksi plantar jari-jari kaki nomor 2
sampai nomor 5.

Gambar Refleks Rossolimo

a. REFERENSI
Lumbantobing S, Neurologi Klinik, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2007.
Mahar Marjono, Neurologi Klinis Dasar, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta, 2008.
Suwono W J. 1996. Diagnosis Topik Neurologi: Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. EGC:
Jakarta
Suwono W J. 1996. Panduan Praktis Pemeriksaan Neurologis. EGC: Jakarta
Weiner H L, Levitt L P. 2001. Buku Saku Neurologi. EGC: Jakarta
Pemeriksaan Refleks Hoffman-Trommer

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita pada posisi siap
2
dilakukan pemeriksaan
3 Melakukan ekstensi jari tengah penderita
Melakukan petikan pada kuku jari tengah
4 penderita (Hoffman) dan colekan pada ujung jari
tengah (Trommer)
Mengamati dan melaporkan respons refleks yang
5
terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
6
Hoffman-Trommer
JUMLAH SKOR

Pemeriksaan Refleks Babinski

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita berbaring terlentang di
2
atas tempat tidur
Menggoreskan ujung palu refleks pada telapak
3
kaki pasien dengan benar
Memperhatikan dan melaporkan respons refleks
4
yang terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
5
Babinski
JUMLAH SKOR

Pemeriksaan Refleks Chaddock

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita berbaring terlentang di
2
atas tempat tidur
Melakukan goresan dengan ujung palu refleks
3
pada kulit di bawah meleolus eksternus
Memperhatikan dan melaporkan respons refleks
4
yang terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
5
Chaddock
JUMLAH SKOR

Pemeriksaan Refleks Oppenheim

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita berbaring terlentang di
2
atas tempat tidur
Dengan jempol dan jari telunjuk pemeriksa diurut
3
tulang tibia dari atas ke bawah
Memperhatikan dan melaporkan respons refleks
4
yang terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
5
Oppenheim
JUMLAH SKOR

Pemeriksaan Refleks Gordon

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita berbaring terlentang di
2
atas tempat tidur
3 Melakukan pemijatan pada otot betis penderita
Memperhatikan dan melaporkan respons refleks
4
yang terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
5
Gordon
JUMLAH SKOR

Pemeriksaan Refleks Schaeffer

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita berbaring terlentang di
2
atas tempat tidur
3 Melakukan pemijatan pada tendon Achilles
Memperhatikan dan melaporkan respons refleks
4
yang terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
5
Schaeffer
JUMLAH SKOR

Pemeriksaan Refleks Rossolimo

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita berbaring terlentang di
2
atas tempat tidur
Melakukan ketokan dengan palu refleks pada
3
telapak kaki di daerah basis jari-jari penderita
Memperhatikan dan melaporkan respons refleks
4
yang terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
5
Rossolimo
JUMLAH SKOR

Pemeriksaan Refleks Mendel-Bechterew

Skor
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersiapkan penderita berbaring terlentang di
2
atas tempat tidur
Melakukan perkusi dengan palu refleks pada
3
derah dorsum pedis basis jari-jari kaki
Memperhatikan dan melaporkan respons refleks
4
yang terjadi
Membuat kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan
5
Mendel-Bechterew
JUMLAH SKOR

Penjelasan :

0 Tidak dilakukan mahasiswa

1 dilakukan, tapi belum sempurna


2 dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa
karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan)

You might also like