Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.
Penyebab langsung kematian ibu adalah factor yang berhubungan dengan
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan, preeklamsi-
eklampsi, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak langsung kematian
ibu adalah factor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti EMPAT
TERLALU( terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak
kelahiran) menurut SDKI 2002 sebanyak 22.5%, maupun yang mempersulit proses
penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas seperti TIGA
TERLAMBAT,(mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat
mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan).
Factor berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular
seperti malaria, HIV AIDS, tuberculosis, sifilis. Penyakit menurun seperti hipertensi,
diabetes mellitus, gangguan jiwa, maupun yang mengalami kekurangan gizi.
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian khusus.kurang asupan zat Besi pada
perempuan, khususnya ibu hamil dapat menyebabkan anemia yang akan
menambah resiko perdarahan dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. selain
penanganan masalah kehamilan dan komplikasi yang menyertainya, perlu
diupayakan peningkatan kualitas bayi yang akan dilahirkan, melalui kegiatan brain
booster meliputi stimulasi otak, janin, dan asupan gizi seimbang pada ibu hamil.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Untuk mengetahui tentang kehamilan, dan tanda gejala kehamilan serta
pemeriksaan yang perlu dilakukan oleh ibu hamil.
2.2.1 Pengertian
Adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua ibu hamil.
b. Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit
dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau
mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah.
4.Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang,
melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia
dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia
berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan
peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah).
9.Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
Ibu Hamil
Bahan
Gram Gram
Beras 400 2 gelas
Daging 75 3x kotak korek api tebal
Tempe 100 4x kotak korek api tebal
Sayur 300 Pada 3 gelas/daun 6 gelas
Buah (pepaya) 200 8x kotak korek api tebal
Susu 100 gelas
Latihan 1
Sikap : Duduk tegak tersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan
dan dibuka, seluruh tubuh lemas dan rileks
Gerakkan kaki kiri jauh ke depan,kaki kanan jauh ke belakang, lalu sebaliknya
gerakan kaki kanan jauh ke depan kaki kiri jauh ke belakang, lakukan masing-
masing 8 kali.
1. Gerakkan kaki kanan dan kiri sama-sama jauh ke depan dan ke
belakang (fleksi plantar dan dorsal).
2. Gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke kanan dan ke kiri.
3. Gerakan kaki kanan dan kiri bersama-sama dalam (endorotasi) sampai
ujung jari menyentuh lantai, lalu gerakan kedua kaki ke arah luar (eksorotasi).
4. Putarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) ke kanan dan ke kiri
masing-masing 4 kali.
5. Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan bokong,
tekankan kedua tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan otot dubur, lalu
tarik otot-otot perut sebelah atas simfisis ke dalam (kempiskan perut)
kemudian relaks kembali. Lakukan sebanyak 8 kali.
Latihan 2
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
Letakkan tungkai kanan di atas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan
kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempeskan dinding perut bagian atas
dan mengerutkan liang dubur selama beberapa saat, kemudian istirahat.
Ulangi gerakan ini dengan tungkai kiri di atas tungkai kanan. Lakukan gerakan-
gerakan tersebut masing-masing 8 kali
Latihan 3
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan rileks.
1. Angkat tungkai kanan ke atas, lalu letakkan kembali, angkat tungkai kiri
ke atas, lalu letakkan kembali, lakukan hal ini berganti-ganti sebanyak 8 kali.
2. Lakukan pula latihan seperti di atas dalam posisi berbaring telentang,
kedua tungkai kaki lurus angkat kedua tungkai bersama-sama, kedua lutut
jangan ditekuk, kemudian turunkan kembali perlahan-lahan. Lakukan gerakan
ini sebanyak 8 kali.
Latihan 4
Sikap : duduk bersilah, badan tegak, kedua tangan di atas bahu, kedua lengan di
samping badan.
1. Tekan samping payudara dengan sisi lengan atas
2. Lalu putarkan kedua tangan tersebut di depan, ke atas samping telinga
3. Teruskan sampai ke belakang , dan akhirnya kembali ke sikap semula.
Lakukan gerakan-gerakan di atas sebanyak 8 kali.
Latihan 5
Sikap : Berbaring telentang kedua lengan di samping badan dan kedua lutut ditekuk
Angkat panggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan
lantai yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan-pelan lakukan
sebanyak 8 kali.
Latihan 6
Sikap : Berbaringlah telentang, kedua tungkai lurus, kedua lengan berada di
samping badan, keseluruhan badan relaks.
Panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri, kembali
pada posisi semula. Ingat kedua lutut tidak boleh ditekuk (dibengkokkan). Keadaan
dan gerakan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai kiri. Setiap gerakan
dilakukan masing-masing dua kali. Latihan ini diulangi sebanyak 8 kali.
Latihan 7
Panggul diputar ke kanan dan ke kiri masing-masing empat kali. Gerakan panggul
ke kiri yang dilakukan sebagai berikut : tekankan pinggang ke lantai sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan otot dubur, gerakan panggul ke kanan,
angkat pinggang, gerakan panggul ke kiri dan seterusnya. Cara-cara latihan
pendahuluan di atas dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil dapat
menjalankan latihan-latihan inti.
b.Latihan Inti
Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah :
Latihan pernafasan
Untuk melatih berbagai teknik pernafasan supaya dapat dipergunakan pada
waktunya sesuai kebutuhan.
Syarat guna mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi seluruh
tubuh, berkonsentrasi dan untuk melemaskan otot-otot dinding perut dan pernafasan
maka kedua lutut harus ditekuk.
Selama kehamilan bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu dan cara
latihannya dibagi menurut umur kehamilan, yaitu latihan pada kehamilan minggu
ke22-25, 26-30, 31-34 dan minggu ke-35 ke atas. ``
Minggu ke-31-34
Latihan pernafasan
Pernafasan seperti telah diharapkan tetap dengan frekuensi 26-28 per-menit dan
lebih cepat.
Gunanya untuk menghilangkan rasa nyeri
Latihan pernafasan
Sikap : Tidur telentang, kedua lutut dipegang oleh kedua lengan (posisi litotomi) dan
relaks
Buka mulut sedikit dan bernafaslah sedalam-dalamnya, lalu tutup mulut. Latihan
mengejan seperti buang air besar (defikasi) ke arah bawah dan depan. Setelah lelah
mengejan, kembali ke posisi semula. Latihan ini diulang 4 kali dengan interval 2
menit.
Latihan relaksasi
Syarat :
(a) Tutuplah mata dan tekukkan semua persendian.
(b) Lemaskan seluruh otot-otot badan termasuk muka.
(c) Pilihlah tempat yang tenang dan tutuplah mata dan telinga.
(d) Pusatkan pikiran pada satu titik, misalnya pada irama pernafasan.
(e) Pilihlah posisi relaksasi yang paling anda senangi.
Ada 4 posisi relaksasi, yaitu (a) posisi telentang kedua kaki lurus, (b) berbaring
telentang, kedua lutut ditekuk, (c) berbaring miring, atau (d) posisi relaksasi sedang
duduk, yaitu dengan duduk menghadapi sendaran kursi dalam posisi membungkuk,
kedua kaki ke lantai, kedua tangan di atas sandaran kursi. Duduklah dengan tenang.
Pada ke-4 posisi di atas relaksasi dilakukan dengan jalan menutup/ memicingkan
mata, melemaskan otot-otot seluruh tubuh, tenang dan bernafas dalam dan teratur.
Gunanya untuk memberikan ketenangan dan mengurangi nyeri oleh his, karena itu
dapat dilakukan pada kala pendahuluan dan kala pembukaan.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di
kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan (Depkes RI, 2009).
Tujuan
1. Memahami apa yang disebut kelas ibu hamil
2. Memahami bahwa kehadiran tepat waktu dan berpartisipasi aktif
penting untuk keberhasilan kelas ibu hamil
3. Memahami bahwa kelas ibu penting untuk meningkatkan pengetahuan
ibu tentang kehamilan, persalinan dan perawatan anak
4. Memahami bagaimana terjadiya kehamilan
5. Memahami adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan
6. Memahami bagaimana mengatasi berbagai keluhan saat hamil
7. Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama kehamilan
8. Memahami pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat
kehamilan
9. Memahami bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam menghadapi
kehamilan
10. Memahami bagaimana hubungan suami istri semasa kehamilan
11. Mengetahui obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh
ibu semasa kehamilan
12. Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan
13. Memahami perlunya perencanaan persalinan sejak awal agar dapat
memperlancar proses persalinan, hal ini adalah Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker:
Tanggal taksiran persalinan
Ibu dan suami menanyakan ke bidan/dokter kapan perkiraan tanggal
persalnan.
Tempat dan penolong persalinan
Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong bidan
atau dokter
(Rencanakan bersalin di Polindes, Puskesmas, Rumah bersalin, Rumah
sakit, Rumah bidan atau dirumah).
Tabulin (biaya persalinan)
Suami / keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
Transportasi
Suami dan masyarakat menyiapkan kendaraan jiwa sewaktu-waktu ibu dan
bayi perlu segera dirujuk ke rumah sakit.
Calon donor darah
Siapkan calon donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan ibu.
Menyiapkan kebutuhan persalinan
2.Pertemuan Kelas Ibu Hamil Yang Ke Dua
1. Persalinan
2. Perawatan nifas
Tujuan
1. Mengetahui apa saja tanda-tanda bahwa pesalinan telah dimulai.
2. Mengetahui apa yang di sebut dengan tanda-tanda bahaya pada
persalinan.
3. Memahami poses persalinan yang dapat dialami oleh ibu dan
mengapa proses persalinan tersebut dipilih.
4. Memahami apa yang harus dilakukan ibu agar dapat menyusui bayinya
secara penuh.
5. Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas agar dapat
menjaga kesehatnnya.
6. Mengetahui tanda-tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas.
7. Memahami manfaat vitamin A dosis tinggi bagi ibu dan bayinya
8. Memahami bahwa setelah bersalin ibu perlu ikut program KB
9. Mengetahui dan memahami alat kontrasepsi dan cara kerjanya.
Waktu: 75 menit
Metode
1. Curah pendapat
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Partisipatif dan Praktek
Materi
1. Tanda-tanda persalinan
2. Tanda bahaya pada persalinan
3. Proses persalinan
4. Perawatan Nifas
5. Upaya agar dapat menyusui secara penuh
6. Tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas
7. KB Pasca Persalinan
Alat Bantu
Jika tersedia:
1. Alat bantu sesuai materi (boneka bayi, KB kit dll).
2. Tikar / matras , bantal untuk senam hamil.
Tujuan
1. Mengetahui tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda bayi sakit berat.
2. Memahami apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir.
3. Memahami manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir.
2. Memahami apa saja tanda bahaya bayi baru lahir.
3. Memahami manfaat pengamatan perkembangan bayi/ anak.
4. Memahami manfaat imunisasi dan mengetahui jadwal pemberian
imunisasi yang benar.
5. Memahami apa yang disebut dengan mitos dan bagaimana
mengatasinya.
6. Memahami apa yang disebut dengan IMS
7. Memahami apa itu HIV dan AIDS dan tahu bagaimana
menghindarinya.
8. Memahami apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terinfeksi HIV.
9. Memahami apa yang disebut penyakit malaria dan tahu bagaimana
menghindarinya.
10. Memahami pentingnya untuk segera mengurus akte kelahiran bagi
bayi yang baru lahir.
Waktu: 75 menit
Metode
1. Curah pendapat
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Partisipatif dan Praktek
Materi
1. Perawatan bayi baru lahir
2. Tanda bayi lahir sehat dn tanda bayi sakit berat
3. Manfaat pemberian K1 injeksi pda bayi baru lahir
4. Tanda bahaya bayi baru lahir
5. Perkembangan bayi atau anak
6. Pemberian imunisasi pada bayi baru lahir
7. Penggalian dan pelurusan mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu
dan anak.
8. IMS
9. Informasi dasar Hiv dan AIDS
10. Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil
11. Pentingnya akte kelahiran
Alat bantu
Jika tersedia :
1. Sesuai materi (metode kanguru dll)
2. Tikar atau matras, bantal untuk senam hamil.
Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya untuk
memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan
merangsang produksi ASI agar lebih baik.
Bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang bisa
dilakukan para ibu, yaitu:
1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri
dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti
orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara
mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar
payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30
kali.
2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke
depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah
atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada
posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga
kawat. Karena bra yang tak menopang dengan baik pada payudara besar
cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara.
Sementara jika ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan
tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh.
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin dengan
lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir.
3.2 Saran
ANC Terpadu masih perlu ditingkatkan sosialisasinya dan pelayanan seperti senam
ibu hamil maupun kelas ibu hamil masih sedikit, masih perlu pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA