Professional Documents
Culture Documents
Lokasi/Komponen
No. Desain teknis Dimensi
Prasarana
4.2 Tutup saluran drainase Plat beton bertulang (sisi timur jalan). Lebar saluran 80 cm,
yang sudah ada panjang 1.240 m.
4.3 Trotoir (ruang pedestrian) Berada di atas saluran drainase Lebar 100 cm, ketinggian
tertutup, konstruksi kerb dan 25 cm dari aspal, panjang
pasangan paving-blok (sisi timur 1.240 m
jalan).
4.4 Lampu penerangan jalan Tiang lampu satu lengan lengkap, Dipasang 50 titik, dengan
150 Watt. jarak 25 m antar titik.
4.5 Bin sampah Bin dengan bahan fiberglass dicat Dipasang 25 unit, dengan
yang digantung pada tiang besi. jarak 50 m antar unit.
Dipasang pada tepi trotoir (sisi timur
jalan).
4.6 Pohon perindang Pohon jenis Angsana, dengan Dipasang 50 pohon,
ketinggian 2 m. dengan jarak 25 m antar
pohon.
5 Jalan Ambarrukmo (lihat Gambar 6.2.9 dan Gambar
Perumnas (penggal 6.2.10)
selatan Selokan
Mataram)
5.1 Jalan Peningkatan jalan tanah menjadi lapis Lebar sisi kiri dan kanan
aspal penetrasi. masing-masing 1,5 m,
panjang 1.600 m.
Pelapisan ulang lapis penetrasi jalan Lebar 3 m, panjang 1.600
aspal yang ada. m.
6 Jalan Babarsari (lihat Gambar 6.2.11 dan Gambar
6.2.12)
6.1 Jalan Pelapisan ulang lapis Hot Roll Sheet Lebar 10 m, panjang
(HRS) pada jalan aspal yang ada. 1.750 m.
6.2 Bin sampah Bin dengan bahan fiberglass dicat Dipasang 35 unit, dengan
yang digantung pada tiang besi. jarak 50 m antar unit.
Dipasang pada tepi trotoir (sisi timur
jalan).
6.3 Pohon perindang Pohon jenis Angsana, dengan Dipasang 70 pohon,
ketinggian 2 m. dengan jarak 25 m antar
pohon.
7 Pembangunan saluran (lihat Gambar 6.2.13, Gambar
drainase kawasan 6.2.14, Gambar 6.2.15 dan Gambar
6.2.16)
7.1 Saluran primer gendong Konstruksi pasangan batu kali Lebar 1,50 m, kedalaman
Selokan Mataram terbuka. Melanjutkan saluran 2,00 m, panjang 442 m.
Outfall (sungai drainase primer yang sudah ada.
Tambakbayan)
7.2 Saluran primer dusun Konstruksi pasangan batu kali Lebar 1,00 m, kedalaman
Puluhdadi tertutup, dengan tutup plat beton 1,20 m, dengan panjang
bertulang, berada di bawah jalan 454 m.
persimpangan Puluhdadi ke timur
sampai bangunan outfall yang sudah
ada.
8 Fasilitas pendukung
lalulintas kawasan
8.1 Rambu penunjuk jurusan Tiang baja dan papan aluminium. Tinggi tiang 6 m, Papan
ukuran 120 cm x 160 cm
8.2 Rambu-rambu peringatan Tiang besi dan papan aluminium Tinggi tiang 2,5 m, papan
diameter 50 cm
8.3 Halte Pondasi batu kali, dinding untuk Lebar 2 m, panjang 5m.
duduk pasangan bata, 3 buah tiang
kayu, lantai paving-block dengan atap
genteng. (lihat Gambar 6.2.17)
8.4 Marka jalan Cat thermoplastik pada ruas-ruas Diperlukan sekitar 510 m3
jalan baru yang diusulkan. cat marka.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-15
Lokasi/Komponen
No. Desain teknis Dimensi
Prasarana
9 Fasilitas pengelolaan (lihat Gambar 6.2.18)
persampahan
9.1 Container Berbentuk persegi, terbuat dari baja. Kapasitas 10 m3.
9.2 Arm Roll Truck Kendaraan angkut yang mobile -
membawa container dari lokasi ke
TPA sampah.
10 Taman Ruko Janti - Lebar 5,2 m, panjang 58,2
m
11 Talud sungai Pasangan batu kali. Melanjutkan talud Tinggi rata-rata 3 m, lebar
tambakbayan yang sudah ada ke arah utara. (lihat atas 0,7 cm, lebar bawah
Gambar 6.2.19) 1,6 m, pondasi 2 x 1 m2.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-16
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-17
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-18
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-19
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-20
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-21
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-22
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-23
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-24
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-25
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-26
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-27
Apabila ditambah dengan biaya lain-lain (DED, Administrasi Proyek, biaya tak
terduga fisik, pajak dan operasi dan pemeliharaan) serta biaya tak terduga harga
satuan, maka total biaya menjadi sebesar Rp 11,5 miliar, seperti dapat dilihat pada
Tabel 6.2.3 di bawah ini, sedangkan rencana pembiayaan untuk pembangunan
Prasarana Pendukung dapat dilihat pada Tabel 6.2.4.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-28
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Teknis 6-29
2004 2005
No. Uraian
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
A Tahap perencanaan
Penyusunan studi kelayakan
1.
dan UKL /UPL
2. Penyusunan DED
3. Pelaksanan tender (lelang)
B Tahap pembangunan
Prasarana jalan masuk ke
1.
asrama mahasiswa
2. Prasarana jalan selatan UPN
Prasarana jalan Ngentak
3. Puluhdadi (penggal utara
Selokan Mataram)
Prasarana jalan Ambarrukmo
4. Perumnas (penggal utara
Selokan Mataram)
Prasarana jalan Ambarrukmo
5. Perumnas (penggal selatan
Selokan Mataram)
6. Prasarana jalan Babarsari
Pembangunan saluran primer
7.
samping Selokan Mataram
Pembangunan saluran primer
8.
dusun Puluhdadi
Fasilitas container dan alarm
9.
truck
10. Pembuatan taman Ruko Janti
Pembangunan talud sungai
11.
Tambakbayan
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Keuangan 7-1
7 EVALUASI KEUANGAN
7.1 Metodologi
FNVP dihitung dengan menggunakan discount rate yang sama dengan financial
opportunity cost of capital (FOCC). FOCC diasumsikan sama dengan bunga sebesar
11,5% penerusan pinjaman dari pemerintah pusat melalui Departemen Keuangan ke
Pemerintah Kabupaten Sleman.
7.2 Biaya
Jenis biaya ini merupakan biaya yang tidak terpengaruh pada besar kecilnya
pendapatan, yang mencakup gaji, biaya umum, biaya kendaraan, biaya
perbaikan/pemeliharaan. Besarnya biaya operasi dan pemeliharaan bangunan
mengacu pada Keputusan Bupati Sleman tentang standarisasi harga barang dan
jasa tahun 2003, yaitu sebesar Rp 40.450/m2 untuk biaya pemeliharaan bangunan
tidak bertingkat dan Rp 44.650/m2 untuk bangunan bertingkat. Dengan asumsi per
tahun naik 15%, maka pada tahun 2005 biaya pemeliharaan masing-masing
mencapai Rp 53.495/m2 untuk gedung tidak bertingkat dan Rp 59.050/m2 untuk
gedung bertingkat. Sedangkan fasilitas lain seperti taman, lahan parkir dan fasilitas-
fasilitas pendukung biaya O&M-nya per m2 masing-masing 2,5% dari investasinya.
Pada tahun-tahun selanjutnya jumlah tersebut diasumsikan meningkat sebesar 6%
sesuai dengan tingkat inflasi.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Keuangan 7-2
Tabel 7.2.1 Rincian Biaya Investasi Pembangunan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung Kawasan
Pemerintah
No. Komponen Biaya Total BLN Pusat Propinsi Kab/Kota PDAM Swasta Msyrkt
Pinjaman Hibah APBN APBD I APBD II
1 Studi
2 Pembebasan Lahan
3 Pekerjaan Sipil 13,928 12,535 1,393
4 Pengadaan Barang dan Peralatan 1,724 1,552 172
5 Kelembagaan dan Pelatihan
Total Biaya Pokok 15,652 14,087 1,565
6 DED dan Supervisi 1,114 1,003 111
7 Administrasi Proyek 313 313
8 Biaya Tak Terduga (Fisik) 1,479 1,331 148
9 Pajak 1,864 1,864
10 Operasi dan Pemeliharaan 783 704 78
Total Biaya 21,205 17,125 4,079
11 Biaya Tak Terduga (Harga) 1,014 769 245
Total Biaya Proyek 22,219 17,894 4,324
Bagian (%) 100% 81% 19%
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Keuangan 7-3
Biaya ini meliputi upah, biaya kantor (ATK), biaya telepon, air dan listrik. Besarnya
jenis biaya ini tergantung dari besar kecilnya pendapatan setiap tahunnya. Besarnya
prosentase biaya overhead diasumsikan 10% dari pendapatan pada tahun yang
bersangkutan selama periode proyeksi. Pada tahun pertama diproyeksikan terdapat
biaya overhead Rp 127 Juta, dan akan naik setiap tahun sesuai dengan kenaikan
penerimaan.
Tanah untuk pembangunan fasilitas bersama merupakan tanah kas desa. Dalam
perhitungan finansial, sewa tanah dimasukkan sebagai unsur biaya untuk melihat
viabilitas komersil pembangunan fasilitas bersama tersebut. Perhitungan sewa
merupakan perkalian antara luas lahan fasilitas bersama dengan sewa tanah per m2.
Besarnya sewa tanah menggunakan ketentuan desa mengenai sewa lahan kas
desa, yaitu sebesar Rp 7500 /m2. Keseluruhan pembangunan fasilitas bersama dan
prasarana pendukung membutuhkan lahan seluas 8000 m2, maka besarnya sewa
tanah pada tahun pertama adalah sebesar Rp 60 Juta. Untuk selanjutnya selama
sepuluh tahun diasumsikan sewa tanah tersebut meningkat sebesar 15%.
7.3 Penerimaan
Dari hasil analisis keuangan, nilai Financial Internal Rate of Return (FIRR) untuk
pembangunan fasilitas bersama dan prasarana pendukung sebesar 1,88% dengan
NPV negatif Rp 11,61 miliar, sehingga dinyatakan tidak layak secara finansial (lihat
Tabel 7.4.1). Rendahnya FIRR, dibawah hurdle rate 11,5% disebabkan karena
terdapatnya komponen prasarana pendukung kawasan yang tidak menguntungkan
secara finansial tetapi mempunyai manfaat ekonomi yang sangat signifikan. Selain
itu juga penetapan tarif untuk fasilitas kesehatan dan konseling, perpustakaan dan
pusat kegiatan mahasiswa yang relatif rendah. Penerimaan yang diperoleh dari
seluruh komponen proyek ini cukup untuk menutup biaya operasional dan operasi
dan pemeliharaan, sehingga dapat menjamin keberlanjutan proyek .
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Keuangan 7-4
Tabel 7.4.1 Perhitungan FIRR Pembangunan Fasilitas Bersama & Prasarana Pendukung Kawasan
Penerimaan dari
perpustakaan 42,168 - 1,146 1,215 1,288 1,365 1,447 1,534 1,626 1,724 1,827 1,937 2,053 2,176 2,307 2,445 2,592 2,747 2,912 3,087 3,272 3,468
elektronik, pusat
kesehatan & konseling,
dan pemanfaatan pusat
kegiatan mahasiswa
Total Pendapatan 42,168 - 1,146 1,215 1,288 1,365 1,447 1,534 1,626 1,724 1,827 1,937 2,053 2,176 2,307 2,445 2,592 2,747 2,912 3,087 3,272 3,468
B. Biaya
Investasi total proyek 21,197 21,197
Pemeliharaan 6,371 173 184 195 206 219 232 246 260 276 293 310 329 348 369 392 415 440 466 494 524
Operasional 6,326 172 182 193 205 217 230 244 259 274 291 308 326 346 367 389 412 437 463 491 520
Sewa lahan 1,369 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 79
Total Biaya 35,263 21,257 405 426 448 471 496 522 550 579 610 653 687 724 763 805 850 896 946 998 1,054 1,123
C. Penerimaan Bersih 6,905 (21,257) 741 789 840 894 951 1,012 1,076 1,145 1,217 1,284 1,366 1,452 1,544 1,640 1,742 1,851 1,966 2,089 2,218 2,345
FNPV (11.184)
FIRR 2.35%
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Manfaat - Biaya Sosial Ekonomi 8-1
Manfaat proyek fasilitas bersama, baik secara keseluruhan maupun manfaat masing-
masing komponen proyek yang nilai ekonomisnya dapat diukur adalah sebagai
berikut:
Lokasi fasilitas bersama sangat strategis, dekat dengan akses jalan yang dilalui
sarana transportasi umum, dan dekat dengan lokasi kampus. Penghematan
biaya transportasi bagi pengguna fasilitas bersama merupakan salah satu
keuntungan pembangunan fasilitas bersama. Dengan demikian mahasiswa tidak
perlu mencari fasilitas-fasilitas tersebut di luar kawasan kampus terpadu.
(2) Peningkatan ekonomi lokal melalui peningkatan pendapatan usaha kecil dan
menengah
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Manfaat - Biaya Sosial Ekonomi 8-2
Keberadaan fasilitas bersama akan membuka lapangan kerja dan usaha baru
yang diharapkan akan mampu menyerap tenaga kerja di sekitar kawasan
perencanaan. Sehingga secara tidak langsung akan memberikan dampak
ekonomi bagi masyarakat sekitar.
! 90% dari kebutuhan tenaga kerja tersebut dipenuhi dari masyarakat sekitar
kawasan
Manfaat ekonomi dari proyek peningkatan kualitas jalan dan pedestrian adalah
penghematan biaya operasi kendaraan. Asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menghitung penghematan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 8.1.1. Berdasarkan
asumsi-asumsi di atas, penghematan biaya operasi kendaraan mencapai Rp 347
juta.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Manfaat - Biaya Sosial Ekonomi 8-3
Average travel time (hour) 0.75 0.69 0.63 0.58 0.58 0.58
Average travel distance (km) 15.09 13.72 12.58 11.61 11.61 11.61
Total yearly operations costs (Rp/yr) 1,503,367,658 1,366,697,870 1,252,806,381 1,156,436,660 1,156,436,660 1,156,436,660
Total yearly operations cost savings (Rp/yr) 0 136,669,787 113,891,489 96,369,722 0 0
Tahun ke 1 2 3 4 5
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Manfaat - Biaya Sosial Ekonomi 8-4
Peningkatan harga lahan merupakan salah satu manfaat yang diharapkan dari
proyek peningkatan jalan dan drainase. Asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menghitung peningkatan harga lahan tersebut adalah sebagai berikut.
# Rerata harga tanah dilokasi proyek pada saat ini sebesar Rp 750.000/m2
Dengan asumsi diatas, nilai ekonomi dari peningkatan harga lahan adalah
sebesar Rp 113,2 Milyar
8.2 Biaya
Dari analisis biaya dan manfaat diatas, diperoleh bahwa untuk keseluruhan proyek,
memiliki baik Economic Rate of Return (EIRR) dan Economic Net Present Value
(NPV) yang tinggi, yaitu sebesar EIRR 276,7% dan NPV sebesar Rp 96,9 Milyar.
Dengan demikian proyek Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung layak secara
ekonomi untuk didukung realisasinya.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Manfaat - Biaya Sosial Ekonomi 8-5
Items\Years 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Economic Costs:
Investasi 17,408
O&M 379 401 426 451 478 507 537 569 604 640
Overhead 127 134 142 151 160 169 180 190 202 214
Sewa Tanah 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 69
Total Economic Cost 17,468 565 596 628 662 698 736 777 820 865 923
Economic Benefits:
Pemasukan dari Perpustakaan Elektronik 617 654 694 735 779 826 876 928 984 1,043
Pemasukan dari Pusat Pelayanan Kesehatan 548 581 615 652 691 733 777 823 873 925
Pemasukan dari Pusat Kegiatan Mahasiswa 59 62 66 70 74 79 83 88 94 99
Pemasukan dari Pengelolaan Kantin 42 45 47 50 53 56 60 63 67 71
Penghematan biaya transportasi mahasiswa 697 738 783 830 879 932 988 1,047 1,110 1,177
Peningkatan jumlah penghasilan usaha kecil 506 537 569 603 639 678 718 761 807 856
Peningkatan peluang kerja 4,374 4,636 4,915 5,210 5,522 5,853 6,205 6,577 6,971 7,390
Penghematan Vehicle Operating Cost 137 114 96 0 0 0 0 0 0 0
Peningkatan nilai lahan di sekitar kawasan 56,588 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penghematan biaya operasi dan pemeliharaan jalan 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Penghematan biaya operasi dan pemeliharaan talud 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Penghematan dari pencegahan genangan di persawahan 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Total Benefits 0 63,792 7,592 8,010 8,375 8,864 9,382 9,932 10,514 11,132 11,786
Net Benefits (17,468) 63,227 6,997 7,382 7,713 8,166 8,646 9,155 9,694 10,266 10,863
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Manfaat - Biaya Sosial Ekonomi 8-6
(2) Peningkatan kondisi kesehatan, baik fisik maupun psikis, warga kampus dan
masyarakat setempat diharapkan didapatkan dari pembangunan fasilitas
peyanan kesehatan dan konseling dan fasilitas sarana olahraga. Dengan
kesehatan prima, tingkat partisipasi sekolah dapat lebih ditingkatkan.
(4) Pencegahan terjadinya polusi air permukaan dan air dalam, merupakan manfaat
yang diharapkan dari pengembangan proyek pengelolaan persampahan.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Kelembagaan 9-1
9 EVALUASI KELEMBAGAAN
Pelaksanaan barang dan jasa dilakukan secara transparant sesuai aturan yang
berlaku.
Tahap Pra Konstruksi. Pada tahap ini meliputi proses-proses pematangan lahan
tanah kas desa, penyusunan perijinan bangunan (IMB), kerangka kerjasama
pengelolaan fasilitas bersama, Penyusunan Dokumen Tender, Tender, penyusunan
Detailed Engineering Design (DED) dilakukan di bawah koordinasi Dinas
Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan Kabupaten Sleman. Pada tahap
ini akan didukung oleh instansi seperti Bappeda, KPDL, BPKD dan Bawasda.
Tahap Konstruksi. Pada tahap ini pembangunan Fasilitas Bersama dan Prasarana
Pendukung di Depok Sleman dilakukan dengan sepenuhnya memakai kaidah-kaidah
aturan bangun-membangun bangunan yang berlaku di Kabupaten Sleman. Mulai
dari penyiapan lahan yang memanfaatkan tanah kas desa, perijinan bangunan
hingga ke pelaksanaan konstruksi bangunan. Pelaksanaan pembangunan fisik di
bawah koordinasi Dinas Permukiman, Prasarana wilayah dan Perhubungan
Kabupaten Sleman. Selanjutnya Dinas PPWP. menetapkan Pengelola Kegiatan
yang keanggotaannya terdiri dari: (1) Pimpinan Kegiatan, (2) Bendaharan Kegiatan,
(3) Sekretaris, (4) Petugas Urusan (Urusan Administrasi Keuangan dan Urusan
umum), dan (5) Staf Pelaksana teknis.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Kelembagaan 9-2
Pengadaan Barang dan Jasa. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa terutama
bertanggungjawab terhadap proses tender, mulai dari penyiapan pengumuman
lelang sampai penandatanganan kontrak. Pengadaan barang dan jasa meliputi
pengadaan jasa konstruksi untuk fasilitas bersama dan prasarana pendukung
kawasan, pengadaan barang untuk furniture dan software untuk fasilitas bersama.
(2) Anggota (minimal 3 orang) dari instansi terkait, dan representasi perguruan
tinggi yang berada di kawasan kampus terpadu dan masyarakat.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Kelembagaan 9-3
9.3.1 Model pengelolaan fasilitas bersama dengan pola UPT (Unit Pelaksana Teknis)
Dengan pola investasi tersebut, salah satu alternatif model pengelolaan yang
mencakup operasi dan pemeliharaan adalah dengan pola UPT (Unit Pelaksana
Teknis).
Pengelolaan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung dengan pola UPT secara
garis besar adalah sebagai berikut.
UPT dipimpin oleh seorang manajer yang memiliki kemampuan dan pengalaman
di bidang pengelolaan properti, yang akan melaksanakan tugas-tugas
pengelolaan rutin seperti pemeliharaan dan perbaiakn, keamanan dan ketertiban,
administrasi dan keuangan, pemasaran dan promosi, pembinaan dan
penyuluhan.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Kelembagaan 9-4
Untuk menjalankan tugasnya, fungsi tersebut harus ada dalam UPT tersebut antara
lain adalah fungsi administrasi keuangan, penghunian dan teknis. Secara garis
besar, penjabaran fungsi-fungsi tersebut diwujudkan dalam unit-unit kerja berikut ini.
Fungsi Teknis
Mekanikal
Elektrikal
Utilitas
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Evaluasi Kelembagaan 9-5
Organisasi kelembagaan lain yang terlibat dalam operasi dan pemeliharaan adalah:
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-1
10.1.1 Pra-konstruksi
Pembebasan lahan.
Status lahan untuk Fasilitas Bersama adalah milik desa/kelurahan Caturtunggal
Kecamatan Depok Sleman atau dikenal sebagai Tanah Kas Desa. Tanah Kas
Desa tidak dapat diperjualbelikan karena merupakan aset kekayaan desa, TKD
hanya dapat disewakan dalam jangka waktu tertentu (biasanya paling lama 20
tahun). Sehingga, status lahan untuk Fasilitas Bersama adalah sewa. Proses
sewa melibatkan Kepala Desa atau Lurah, BPD (Badan Perwakilan Desa),
Camat, Bupati dan Gubernur.
Sosialisasi.
Secara prinsip keterwakilan masyarakat sudah diwakili oleh Lurah dan BPD
setempat, namun pada tahap pra-konstruksi tetap perlu dilakukan sosialisasi
rencana pembangunan Fasilitas Bersama Kampus Terpadu dan Prasarana
Pendukung Kawasan kepada masyarakat sekitar lokasi proyek tersebut.
10.1.2 Konstruksi
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-2
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-3
Dampak lingkungan hidup tidak ada, namun kemungkinan timbul keresahan sosial
dari rencana pemindahan PKL dan kemungkinan terhentinya usaha pertanian dari
penyewa tanah kas desa.
10.2.1.2 Konstruksi
Dampak sosial
- Dampak sosial pada pedagang kaki lima (PKL) yang menempati bagian
depan persil lahan dari Fasilitas Bersama, yakni keresahan yang timbul dari
kehilangan tempat jualan jika proyek tersebut dilaksanakan.
- Dampak sosial dari petani penyewa tanah kas desa, jika proyek tersebut
dilaksanakan.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-4
10.2.2.2 Konstruksi
Pencemaran udara
Pencemaran yang terjadi berupa emisi gas buang dan terbangan volatil partikel
debu kendaraan dan alat berat dalam pekerjaan konstruksi gedung Fasilitas
Bersama dan pembangunan atau peningkatan Prasarana Pendukung Kawasan.
Polusi suara
Polusi berasal dari pemasangan konstruksi dan kendaraan pengangkut material
Gangguan Lalu-lintas
- Tundaan trafik akibat tambahan perpotongan arus dari kompleks Fasilitas
Bersama
- Penggunaan bagian dari badan jalan untuk pekerjaan pembangunan atau
peningkatan Prasarana Pendukung Kawasan, seperti pembangunan
drainase, jalan, rambu lalu-lintas, pedestrian.
Pencemaran udara
Oleh kendaraan bermotor pengunjung Fasilitas Bersama.
Dampak lokal sekitar Fasilitas Bersama, jika ada event kegiatan yang membuat
bangkitan lalu-lintas besar.
Gangguan lalu-lintas
Oleh keluar-masuk kendaraan pengunjung Fasilitas Bersama.
10.2.3.1 Pra-Konstruksi
10.2.3.2 Konstruksi
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-5
Kecil sampai sedang untuk dampak polusi suara, mengingat jalan yang ada
sudah cukup ramai.
Sedang untuk gangguan lalu-lintas, karena jalan yang ada sempit dengan
lingkungan permukiman cukup padat.
Kecil untuk gangguan lalu-lintas, mengingat tundaan trafik yang terjadi juga relatif
kecil.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-6
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-7
10.3.2 Konstruksi
Pencemaran udara
1. Pada konstruksi gedung dapat dilakukan dengan meminimalisir terbangan
volatil pertikel debu dengan cara atau teknik penggalian lembab yakni dengan
siraman sprinkle air halus sehingga mencegah terbangan partikel debu
2. Pada konstruksi Prasarana Pendukung Kawasan terbangan volatil partikel
debu diminimalisir dengan mengurangi tumpukan material pada badan jalan,
yakni dilakukan disiplin dalam penumpukkan material secara singkat
(tumpukan material pagi sore bersih).
3. Pencemaran emisi gas dari kendaraan pengangkut relatif sulit dilakukan,
namun peluang yang dapat dilakukan adalah:
a. persyaratan lolos emisi gas buang dari kendaraan pengangkut material
b. membatasi lalu-lintas kendaraan pengangkut material pada jam-jam
orang kerja (09.00 14.00) sehingga masyarakat yang terlintasi lalu-lintas
kendaraan tersebut tidak terpapar terus menerus oleh polusi udara yang
terjadi.
Pencemaran udara
Pencemaran oleh kendaraan bermotor dari penghuni Fasilitas Bersama
dilakukan dengan menetralisir emisi yang terjadi dengan tanaman penyerap
emisi gas buang. Yakni, pengembangan bio-program di lingkungan Fasilitas
Bersama berupa penanaman tanaman seperti angsana, tanjung, puring atau
yang lainnya.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-8
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-9
Pra- Keresahan sosial PKL Kecil - Sosialisasi BPKKD Akses masuk lokasi 2 3 kali - Kesepakatan relokasi PKL
kontruksi Pemindahan PKL pada Akan berdampak pada rencana pembangunan Bappeda Fasilitas Bersama pertemuan dengan win-win solution
bagian depan akses dari PKL sejumlah 8 unit Fasilitas Bersama Kecamatan
lokasi Fasilitas Bersama - Usulan relokasi Kelurahan
PKL yang tergusur ke
bagian dari Fasilitas
Bersama
- Pengganti tanah idem Lokasi calon Fasilitas idem - Kesepakatan pemindahan
sawah sewa pada Bersama usaha tani ke tanah kas desa
tanah kas desa di terdekat
lokasi terdekat
Konstruksi Pencemaran udara Kecil sampai sedang Teknik penggalian KPDL Sekitar lokasi fasilitas Mingguan - Fisis: volatil partikel debu
oleh debu dan emisi gas Kecil karena lingkungan pengangkutan "basah" Kimpraswil bersama dan 230 ug/m3 per 24 jam
buang dari kendaraan sekitar terdekat adalah dengan sprinkel air Kontraktor prasarana pendukung
pengangkut material proyek sawah. halus
dan pekerjaan konstruksi Sedang karena ceceran 2 x seminggu
material dan debu dari Pengangkutan material idem
Terbangan debu dapat kendaraan material optimum (3/4 kapasitas),
terjadi pada ruas-ruas jalan dapat mencemari radius sehingga tidak tumpah
sekitar proyek, sekitar radius jalan sekitar - 2 km
km dari lokasi proyek.
Kebisingan Kecil sampai sedang Pengaturan waktu KPDL Idem 2 x seminggu - Ambang kebisingan untuk
akibat tambahan beban trafik Mengingat jalan yang kegiatan yang menjadi Kimpraswil lingkungan fasilitas umum
dari lalu-lintas kendaraan ada sudah cukup ramai. sumber dampak pada Kontraktor Leg < 65 db
pengangkut material. jam-jam reguler (09.00
Dampak sekitar lokasi Fas. 14.00)
Bersama dan pembangunan
prasarana pendukung
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Identifikasi dan Analisis Dampak Lingkungan 10-10
Gangguan lalu-lintas Sedang Ruang keluar-masuk Perhubung Idem bulanan - Frekuensi kemacetan lalu-
Tundaan trafik akibat Karena jalan yang ada kompleks Fasilitas an lintas yang terjadi, termasuk
tambahan perpotongan arus sudah padat Bersama dibuat luas/lebar Kimpraswil peningkatan resiko terjadinya
dari kompleks Fasilitas Pengelolaan tumpukan kecelakaan.
Bersama atau pembangunan material rehab
jalan dan drainase jalan/drainase
Pasca Pencemaran udara Kecil Bio-program tanaman Perhubung Fasilitas Bersama 3-4 bulan - Ambang pencemaran udara
Konstruksi oleh kendaraan bermotor Mengingat pemakai penyerap emisi gas buang an dan sekitar sekali berdasar Baku Mutu Emisi Gas dan
pengunjung Fasilitas fasilitas adalah pada lingkungan kompleks KPDL Partikel Buang oleh sumber
Bersama pemanfaat reguler dari Fasilitas Bersama Pengelola bergerak.
Dampak lokal sekitar kampus yang ada.
Fasilitas Bersama, jika ada
event kegiatan yang
membuat bangkitan lalu-
lintas besar.
Gangguan lalu-lintas Kecil Ruang keluar-masuk Perhubung Fasilitas Bersama 3-4 bulan - Frekuensi kemacetan lalu-
Oleh keluar-masuk Fasilitas Tundaan trafik yang kompleks Fasilitas an dan sekitar sekali lintas yang terjadi, termasuk
Bersama terjadi Bersama dibuat luas/lebar Kimpraswil peningkatan resiko terjadinya
kecelakaan
Pencemaran airtanah Kecil Konstruksi IPAL yang Kimpraswil Fasilitas Bersama 3 bulan sekali - Baku Mutu Limbah Cair baik
dangkal Kemungkinan kecil berkualitas KPDL dan sekitarnya pada Fisika, Kimia maupun Mikrobiologi
Oleh pembuangan limbah sekali, karena kapasitas
cair pada Fasilitas Bersama pemanfaatan fasilitas penuh
sanitasi tidak reguler
Pencemaran udara (bau) Limbah padat , Fasilitas TPS sampah Kimpraswil Fasilitas Bersama 3 bulan sekali - Bau yang ditimbulkan
Oleh pembuangan limbah khususnya pada even- berdasar Baku Mutu Udara
padat pada Fasilitas even berpengunjung Ambien, khususnya Amoniak
Bersama banyak (NH3)
Pencemaran lingkungan Kecil Kirim limbah ke Depkes Fasilitas Bersama 6 bulan sekali
oleh limbah medis Fasilitas Stu.Health insenerator medis terdekat KPDL - Baku Mutu Limbah Cair dan
Centre lebih ke Padat baik Fisika, Kimia maupun
konseling Mikrobiologi
* Tolok ukur memakai Keputusan Gubernur DIY No:214/KPTS/1991 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Analisis Kemungkinan Resiko Proyek 11-1
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Kesimpulan dan Rekomendasi 12-1
Dari analisis teknis, keuangan, sosial ekonomi, kelembagaan dan lingkungan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
Dari hasil analisis sosial ekonomi, tampak bahwa manfaat sosial ekonomi
pembangunan fasilitas bersama dan prasarana pendukung kawasan sangat besar,
ditunjukkan dengan tingginya nilai Economic Internal Rate of Return (EIRR) sebesar
276,7% dan Ekonomic Net Present Value (ENPV) sebesar Rp 96,9 Miliar. Manfaat
ini belum termasuk manfaat yang tidak terukur seperti peningkatan kualitas hidup
warga kampus dan masyarakat setempat, terciptanya kelestarian lingkungan
kawasan dan dampak terhadap pengembangan ekonomi Kabupaten Sleman dan
Propinsi DIY.
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004
Kesimpulan dan Rekomendasi 12-2
12.6 Rekomendasi
USDRP \ Studi Kelayakan Fasilitas Bersama dan Prasarana Pendukung \ 19 Maret 2004