Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MEUREUBO
Jalan Datok Janggot Meuh. Hp: 0823 1659 4082
TENTANG
MEMUTUSKAN
1
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MEUREUBO TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS.
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Meureubo
Pada tanggal : Januari 2017
2
LAMPIRAN I :SURAT KEPUTUSAN KEPALA PKM
MEUREUBO
TENTANG JENIS-JENIS PELAYANAN DI
PUSKESMAS MEUREUBO
NOMOR :
TANGGAL :
================================
TENTANG
MANAJEMEN RISIKO KLINIS
A. Pendahuuan
Manajemen Risiko Kinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi risiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Risiko
Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien, terkait dengan atau sebagian dampak asuhan klinik yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya kesalahan medis (medical error), kejadian tidak diharapkan
(adverse events), dan ancaman/potensi (harms) pada pasien Puskesmas (membuat
asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemunginan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan
dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas Induk
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesri
4. Posyandu Lansia
5. Posyandu Bayi
6. Posyandu Balita
D. Tahapan Manajemen Risiko
1. Identifikasi risiko: Keluhan pasien, klaim, pelaporan kejadian (incident report),
Audit medis (audit medic).
2. Pembahasan : Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan
Pasien,Koordinator pemegang program.
3. Kesimpulan : Tipe kesalahan medis (Medical Error), Sumber kesalahan
medis (Medical Error), perbaikan, prosedur, kebijakan,
peraturan, dll.
4. Tindak Lanjut.
3
E. Pelaporan Kejadian (Incident Report)
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien
(Patient Care and Patient Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
berisiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi
atau menurunkan risiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan risiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun persediaan (supplies).
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supply
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Peralatan yang buruk
b. Keterbatasan peralatan
c. Tidak memiliki dukungan keputusan (decision support)
d. Kompleksitas
e. Kurang integrasi
f. Terlalu banyak informasi
g. Tidak menggunakan checklist
4
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Kekeliruan Konsep Penyakit (Wrong Concept of Disease)
b. Kekeliruan Konsep Tindakan (Wrong Concept of Treatment)
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis (diagnosis yang salah)
b. Late diagnogsis (diagnosis yang lambat)
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up / tindak lanjut.
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error (kekeliruan) melakukan tindakan medik
b. Error (kekeliruan) memberikan terapi
c. Error (kekeliruan) menetapkan dosis
d. Error (kekeliruan) menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. LAINNYA
a. Gagal dalam berkomunikasi
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure (Kesalahan Peralatan/Perlengkapan)
c. Kegagalan sistem lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Risiko di Puskesmas.