You are on page 1of 22

BAB I

PEMBAHASAN

Teknologi wireless menggunakan frekuensi sebagai media penghubung.


Keterbatasan frekuensi menyebabkan lahirnya sebuah teknologi yang memungkinkan
pengguna seluler untuk berbagi frekuensi agar dapat melakukan komunikasi maka
teknologi ini disebut Multiple Access Sistem. Sistem tersebut sangat penting, karena
dapat mendukung pemakai dengan jumlah banyak dan simultan. Dengan kata lain,
pemakai dengan jumlah yang besar saling berbagi ruang pada kanal radio dan sembarang
pemakai dapat memperoleh akses ke sembarang kanal (tiap pemakai tidak selalu
mendapat kanal yang sama). Kanal yang dimaksud adalah berupa bagian dari sumber
radio yang terbatas, yang sementara dialokasikan untuk tujuan tertentu. Metode Multiple
Access menjelaskan bagaimana spektrum radio dibagi ke dalam kanal-kanal dan
bagaimana kanal-kanal tersebut dialokasikan ke banyak pemakai.

Akses jamak adalah suatu cara pengaksesan beberapa sumber daya secara
bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada kanal radio. Digunakannya akses jamak
karena banyaknya pemakai yang ingin menggunakan kanal radio melalui saluran yang
terbatas dipakai bersama-sama baik dalam domain frekuensi, waktu, waktu dan frekuensi
secara serempak

Tiga teknik akses jamak yang sering digunakan adalah :

1. Teknik akses jamak pembagian waktu (Time Division Multiple Access).


2. Teknik akses jamak pembagian frekuensi (Frequency Division Multiple Access).

3. Teknik akses jamak pembagian sandi (Code Division Multiple Access).

BAB II
1
TDMA (Time Division Multiple Access)

A. Pengertian\

2G (atau 2-G) adalah singkatan dari teknologi generasi kedua telepon seluler.
Teknologi seluler ini hadir menggantikan teknologi seluler pertama, 1G yang
menggunakan sistem analog seperti AMPS (Advanced Mobile Phone System). 2G
merupakan jaringan telekomunikasi selular yang diluncurkan secara komersial pada
jaringan GSM standar di Finlandia oleh Radiolinja pada tahun 1991. Perbedaan
utama dari teknologi G1 dan G2 adalah G1 masih menggunakan sistem Analog
sedangkan G2 sudah menggunakan sistem Digital. Teknologi 2G dapat dibagi ke
dalam dua kelompok besar, yaitu TDMA (time division multiple access) dan CDMA
(code division multiple access). Selain melayani komunikasi suara, 2G juga dapat
melayani komunikasi teks, yakni SMS. Di Indonesia yang sebagian besar mengikuti
sistem Eropa (ada juga sistem Amerika dan Jepang) memakai GSM, dengan sistem
alokasi yang digunakan yaitu TDMA. Dimana setiap pengguna dibedakan menurut
waktu (TS=Time Slot).

TDMA sendiri berkembang ke dalam beberapa versi, yaitu GSM di Eropa,


IDEN di Amerika, PDC di Jepang. Sedangkan CDMA berkembang pesat di AS dan
Kanada. Kemampuan mencolok teknologi 2G adalah tidak hanya dapat digunakan
untuk telpon,(voice) tetapi juga untuk mengirim SMS (Short Message Service) yaitu
mengirim pesan singkat dengan menggunakan text. Dengan adanya kehadiran
teknologi generasi kedua, maka muncullah telnologi selular yg baru yaitu, GSM
(Global System for Mobile communications) Suatu sistim komunikasi wireless 2G.
Frekuensi yang dapat digunakan dalam GSM adalah 850Mhz, 900Mhz, 1800Mhz
dan 1900Mhz. Generasi selular kedua yang mempebaharui generasi pertama
dalam bidan

2
teknologinya yaitu digital, yang pada teori dasarnya merupakan pembaharukan dalam
bidang transfer data, contohnya adalah GSM (menggunakan protokol CSD, HSCSD,
GPRS dan EDGE) dan CDMAOne.

Time Division Multiple Access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri


Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh
American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang
mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing
saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital
telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan
digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal
frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu.
TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal
frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms.

Pada sistem FDMA, domain frekuensi di bagi menjadi beberapa pita non-
overlaping, oleh karena itu setiap pesan pengguna dapat dikirim menggunakan band
yang ada tanpa ada inteferensi dari pengguna yang lain. Pada sistem Time Division
Multiple Access (TDMA), setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang sama,
tetapi domain waktu di bagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna.
Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1,
pengguna 2 dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan
seterusnya. Perlu diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur
dalam domain waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki.
Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar
dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik
TDMA dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam saluran
non-interfering yang terpisah.
B. Prinsip Kerja

Setiap daerah layanan dalam sistem telepon seluler dibagi menjadi beberapa
kolom. Setiap kolomnya digunakan kurang lebih satu hingga tujuh kali dari kanal-kanal
yang tersedia. Kolom telepon digital mengubah panggilan telepon menjadi digital
sebelum berhubungan. Kolom ini menyediakan tempat yang besar dan dengan baik
menaikkan kapasitas dari setiap kolom. TDMA mengambil setiap kanal dan
membelahnya menjadi tiga kali celah. Setiap pembicaraan di telepon mendapat sinyal
radio untuk satu hingga tiga kali, dan sistem tersebut secara cepat mengubah dari satu
telepon ke telepon yang lain. Hal ini diserahkan ke time-division multiplexing. Karena
sinyal digital sangat ditekan, pergantian di antara tiga pembicaraan yang berbeda di
telepon disempurnakan dengan tidak menghilangkan informasi . Hasilnya berupa sistem
yang mempunyai tiga kali dari kapasitas sebuah sistem analog dan menggunakan kanal
yang sama tanpa TDMA. Sebuah kolom yang menggunakan TDMA dapat menangani
168 penggilan yang tidak teratur secara menyeluruh.
TDMA juga digunakan dalam GSM yang merupakan dasar dari PCS (Personal
Communication Service). Dengan PCS, kanalnya dibagi menjadi delapan bagian.
Pengoperasian TDMA membutuhkan kontrol outlink semua bagian pengatur yang berisi
beberapa informasi kontrol. Pembawa outlink ini juga memiliki struktur bingkai yang
menyediakan informasi waktu akurat untuk semua bagian pengontrol. Peralatan teleport
sentral komputer VSAT mengatakan ke setiap situs slot waktu khusus untuk digunakan
dalam struktur TDMA dan rencana informasi ini disiarkan ke semua bagian secara
berkala. Rencana waktu ledakan mungkin sudah ditetapkan, sehingga setiap bagian
mengalokasikan proporsi tertentu dari keseluruhan struktur waktu TDMA atau mungkin
bersifat dinamis, dimana slot waktu yang ditempatkan, disesuaikan sebagai tanggapan
terhadap kebutuhan lalu lintas setiap bagian.
Sebagai contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada gambar
dibawah. Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh
pengguna K yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif
pada sistem ini menggunakan pita frekuensi yang sama dengan frekuensi tengah fc akan
tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar diatas.
Pada penerima, semua sinyal yang ditransmisikan digabung bersama di
antena penerima. Selanjutnya, rangkaian penguat pada penerima digunakan
untuk menguatkan sinyal yang diterima dari antena, dan tapis band-pass
digunakan untuk menyaring keluar sinyal yang tidak dinginkan (noise). Setelah
itu semua sinyal dari pengguna adalah non-overlapping dalam domain waktu,
kita dapat menggunakan demodulator tunggal untuk memperoleh kembali pesan
yang dikirim dari semua pengguna. Selanjutnya, pesan yang didemodulasi akan
didistribusikan ke pengguna yang sesuai menggunakan demultiplexer.
Multiplexer bekerja seperti switch. Jika keluaran dari demultiplexer diperoleh
dari slot 1, selanjutnya switch mengarahkan ke output saluran dari pengguna 1,
dan seterusnya. Oleh karena itu, semua pesan dari pengguna dapat di peroleh
kembali pada sisi akhir penerima.
Secara teori, TDMA dapat di implementasikan untuk sinyal analog, tetapi
dalam prakteknya ini lebih mudah untuk TDMA di implementasikan ketika data
dalam bentuk digital. Banyak terdapat akibat yang tidak sesuai dalam sistem
TDMA. Contoh, Singkronisasi waktu yang sempurna antara pengguna individu
adalah tidak mudah untuk diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu sistem
harus dapat menerima kesalahan waktu sinkronisasi. Selain itu, frekuensi
pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan memiliki sedikit perbedaan,
dan fase pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan akan diacak secara
penuh. Oleh karena itu, pada sisi penerima, dibutuhkan rangkaian pengembali
sinyal pembawa yang cepat sehingga demodulator dapat memilih dan
memperoleh pesan diantara pengguna yang berbeda-beda.
C. Kelebihan Dan Kekurangan TDMA
1. Kelebihan antara lain
TDMA didesain untuk digunakan di setiap lingkungan dan situasi,
dari penggunaan tanpa kabel di daerah bisnis ke pengguna yang
sering bepergian pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan
(TOL).
Dapat dengan mudah disesuaikan dengan transmisi data serta
komunikasi suara. TDMA menawarkan kemampuan untuk
membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120 Mbps
(diperluas dalam kelipatan 64 kbps) yang memungkinkan operator
untuk menawarkan komunikasi pribadi seperti faks, voiceband
data, dan layanan pesan singkat (SMS) serta aplikasi yang
membutuhkan pitalebar secara intensif seperti multimedia dan
videoconference
Tidak seperti teknik spread-spectrum yang dapat mengalami
gangguan di antara para pengguna yang semuanya berada pada
pita frekuensi yang sama dan berhubungan pada saat yang sama,
teknologi TDMA memisahkan pengguna dalam waktu, agar tidak
mengalami gangguan dari hubungan simultan lainnya
TDMA menyediakan daya hidup baterai yang lama
TDMA menjalankan pengisian penyimpanan di stasiun dasar-
peralatan, ruang dan pemeliharaan, merupakan faktor penting
sebagai ukuran pertumbuhan sel yang lebih kecil.
Biaya penggunaan TDMA sangat efektif untuk mengubah teknologi
arus sistem analog ke digital
TDMA adalah satu-satunya teknologi yang menawarkan
pemanfaatan yang efisien struktur sel hirarkis (HCS) menawarkan
piko, mikro, dan macrocells. HCS mencakup sistem yang akan
disesuaikan untuk mendukung lalu lintas tertentu dan kebutuhan
pelayanan, membuat sistem kapasitas lebih dari 40-kali AMPS
dapat dicapai dengan biaya yang efisien
2. Kelemahan TDMA
Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat
sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom berikutnya,
menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus
ketika panggilan tersebut bergerak di antara kolom kolom
TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian
distorsi, yang berdampak ketika potongan dari perbincangan
melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti
sikap pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan

D. Aplikasi TDMA
1. Sistem telepon Seluler GSM yang menggunakan teknologi TDMA

Global system for Mobile atau GSM adalah generasi kedua dari standar sistem
seluller yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fragmentasi yang
terjadi pada standar pertama di negara Eropa .GSM adalah sistem standar sellular
pertama didunia yang menspesifikasikan digital modulation dan network level
architectures and service. Sebelum muncul standar GSM ini negara-negara di
Eropa menggunakan standar yang berbeda beda , sehingga pada saat itu tidak
memungkinkan seorang pelanggan menggunakan singele subscriber unit untuk
menjangkau seluruh benua Eropa.
Pada awalnya sistem GSM ini dikembangkan untuk melayani sistem
seluler Eropa dan menjanjikan jangkauan network yang lebih luas. Pada
perkembangaannya sistem GSM ini mengalami kemjuan pesat dan menjadi
standar yang paling populer di seluruh dunia untuk sistem seluler. Bahkan
pertumbuhannya diprediksikan akan mencapai 20 samapai 50 juta pelanggan
pada tahun 2000.
Penggunaan alokasi frekuensi 900 MHz oleh GSM ini diambil
berdasarkan rekomendasi GSM (Gropue special Mobile) cimitte yang merupakan
salah satu grup kerja pada confe'rence Europe'ene Postes des Telecommunication
(CEPT). Namun pada akhirnya untuk alasan marketing GSM berubah
namanya menjadi Global System for Mobile Communication,
sedangkan standar teknisnya diambil dari European Technical
Standards Institute (ETSI).
GSM pertama kali diperkenalakan di Eropa pada tahun 1991 kemudian
pada akhir 1993 , beberapa negara non Amerika seperti Amerika Selatan , Asia
dan Australia mulai mengadopsi GSM yang akhirnya menghasilkan standar baru
yang mirip yaitu DCS 1800, yang mendukung Personal Communiction Service
(PCS) pada freuensi 1,8 Ghz sampai 2 Ghz.
Pada sistem GSM, frekuensi RF berada pada 900, 1800 dan 1900 MHz.
Berarti bahwa setiap perusahaan yang menyediakan layanan GSM harus
menggunakan frekuensi yang telah tersedia tersebut. Setiap saluran RF terdiri

2. Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) menggunakan


teknologi TDMA.
Di rumah sering kita menjumpai telepon tanpa kabel. Sehingga, beberapa teknik
komunikasi tanpa kabel harus digunakan. Sistem telepon tanpa kabel yang telah
ada sebenarnya memperkenankan penghuni rumah tersebut untuk berkomunikasi
satu sama lain. Oleh karena itu membutuhkan teknik multiplexing. Produk dari
Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) sekarang dapat diterima
secara luas diseluruh dunia untuk kepentingan dalam negeri, bisnis, industry dan
aplikasi wireless local loop.. Jarak antar saluran dari DECT adalah 1.728 MHz
terletak pada pita frekeunsi 1880 sampai 1900 MHz. DECT menggunakan
teknologi CDMA dengan 24 slot waktu tiap frekuensi pembawanya. Sehingga,
sebuah pembawa DECT dapat mendukung beberapa panggilan dalam sebuah
penerima RF. Teknik modulasi yang digunakan pada DECT adalah Gaussian
Frequency Shift Keying (GFSK) yang juga bentuk khusus dari FSK.

BAB III

FDMA (Frequemcy Division Multiple Access)


1. Pengertian

FDMA (Frequency Division Multiple Access) melakukan pembagian


spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan hubungan
akan memperoleh kanal tersendiri. Metode FDMA paling tidak efisien dan
umumnya digunakan pada jaringan analog seperti AMPS. FDMA merupakan
suatu teknik pengaksesan yang menggunakan frekuensi sebagai media
perantaranya. Sistem ini digunakan BTS pada saat memancar/transmit dengan
menggunakan frekuensi down link dan pada saat BTS menerima/receive dengan
menggunakan frekuensi uplink. Penggunaan frekuensi downlink dan uplink diatur
sedemikian rupa sehingga tidak saling menggangu frekuensi yang lainnya. Jika
frekuensi ini tidak tepat pengaturannya maka antara satu BTS dengan BTS yang
lain frekuensinya akan saling menganggu (interference) yang akan berakibat
dengan kualitas suara yang kurang baik, drop call (komuniksai tiba-tiba putus),
sulit melakukan panggilan atau tidak bias melakukan panggilan sama sekali.

Untuk memahami FDMA, bisa dianalogikan tentang station radio


mengirimkan sinyalnya pada frekuensi yang berbeda pada kanal yang tersedia
kepada tiap-tiap pengguna ponsel. FDMA digunakan sebagian besar untuk
transmisi analog. Saat untuk membawa informasi digital, FDMA sudah tidak
efesien lagi. Dalam FDMA frekuensi dibagi menjadi beberapa kanal frekuensi
yang lebih sempit. Tiap pengguna akan mendapatkan kanal frekuensi yang
berbeda untuk berkomunikasi secara bersamaan. Pengalokasian frekuensi pada
FDMA bersipat eksklusif karena kanal frekuensi yang telah digunakan oleh
seorang pengguna tidak dapat digunakan oleh pengguna yang lain. Antar kanal
dipisahkan dengan bidang frkuensi yang lebih sempit lagi (guard band) untuk
menghindari interferensi antar kanal yang berdekatan (adjacent channel) agar
menempati alokasi frekuensi yang diberikan.

FDMA membagi bandwidth menjadi 124 buah frekuensi pembawa


(carrier frequency) yang masing-masing menjadi daerah fekuensi daerah selebar
200 kHz. Satu atau lebih frekuensi pembawa dialamatkan pada masing-masing
BTS (Base Transceiver Station) yang tersedia. Dalam sistem yang menggunakan
frekuensi division multiple access ini frekuensi yang digunakan adalah berbeda-
beda dengan sistem time division multiple access pada sistem tersebut frekuensi
sinyal yang digunakan adalah sama untuk menghindari adanya interfrensi pada
saat pentransmisian sinyal maka sistem ini mentransmisikan sinyal dengan
pengaturan waktu yang berbeda-beda namun frekuensi yang digunakan adalah
sama.

2. Teknik Kerja
FDMA\

Dalam FDMA frekuensi dibagi menjadi beberapa kanal frekuensi yang lebih
sempit. Tiap pengguna akan mendapatkan kanal frekuensi yang berbeda untuk
berkomunikasi secara bersamaan. Pengalokasian frekuensi pada FDMA bersifat
eksklusif karena kanal frekuensi yang telah digunakan oleh seorang pengguna
tidak dapat digunakan oleh pengguna yang lain. Antar kanal dipisahkan dengan
bidang frkuensi yang lebih sempit lagi (guard band) untuk menghindari
interverensi antar kanal yang berdekatan (adjacent channel) agar menempati
alokasi frekuensi yang diberikan.

FDMA membagi bandwidth menjadi 124 buah frekuensi pembawa


(carrier frequency) yang masing-masing menjadi daerah fekuensi selebar 200
kHz. Satu atau lebih frekuensi pembawa dialamatkan pada masing-masing BTS
(Base Transceiver Station) yang tersedia.
Keunggulan FDMA

Sistem keseluruhan Sederhana dimana pengoperasian mudah, peralatan


murah dan terbukti handal

Kelemahan FDMA

Pada saat pentransmisian sinyal jika antara BTS terdapat kanal yang sama
maka akan terjadi interfrensi yang menyebabkan kerusakan sinyal,
sulitnya melakukan panggilan.
Daya tahan terhadap gangguan baik noise maupun jarak tempuh lebih
lemah dari pada komunikasi yang telah menggunakan sistem digital
Dalam komunikasi ini juga harus memperhatikan beberapa hal seperti:
line of sight dan topologi bumi sehingga sinyal dapat berjalan baik ke
receiver
Fleksibilitas rendah, kalau ada rekonfigurasi kapasitas (sama dengan lebar
pita) modifikasi diperlukan pemancar dan penerima
Kapasitas berkurang drastis sejalan dengan penambahan jumlah carrier
akibat noise intermodulasi.
Perlunya pemerataan daya tiap saluran di pengirim untuk
menghindari capture effect (harus real time mengantisipasi
pelemahan akibat hujan, awan tebal, dsb)

BAB IV

CDMA (Code division multiple access)

1. Pengertian
CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu
teknik akses jamak (multiple access) yang memisahkan percakapan dalam domain
kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel yang pertama kali dibuat
oleh perusahaan Amerika. Teknologi CDMA dikembangkan pertama kali oleh
militer di awal tahun 1960. CDMA merupakan penggunaan dari berbagai
spektrum frekuensi yang sama tanpa ada permbicaraan ganda. Dalam bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses
secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada
TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan
data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada
dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu
untuk melakukan pemultipleksan.

Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise.
Untuk menandai pemakai yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA
menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo Random Code Sequence).
Berbeda dengan FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time
Division Multiple Access), maka CDMA menggunakanwaktu dan frekuensi yang
sama dalam akses masing-masing pemakai. Penggunaan frekuensi dan waktu
yang sama menyebabkan CDMA kritis terhadap interferensi. Semakin besar
interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA semakin kecil. CDMA membawa
manfaat yang besar dan berada di atas teknologi serupa yang lain untuk saat ini.
CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk melayani lebih
banyak pelanggan dengan biaya infrastruktur yang sama

2. Cara Kerja CDMA

CDMA menawarkan kecepatan transmisi data paling tinggi diantara yang


lain. Setiap pemakai diberi dengan bilangan biner yang dinamakan DCS (Direct
Code Sequence) ketika terjadi panggilan. DCS adalah signal yang dibangkitkan
oleh linier modulation dengan wideband PN (Pseudorandom Noise), sehingga
Direct Code Sequence CDMA menggunakan lebar sinyal daripada FDMA
maupun TDMA.

Wideband signal berfungsi untuk mengurangi interferensi. Seluruh


pengguna ada bersama-sama dalam jarak spektrum frekuensi radio. Kode-kode
dibagi pada MS (Mobile Station) dan BS (Base Station) yang disebut
Pseudorandom Code Sequence (PCS). Masing-masing kode pemakai secara
berlapis dan berkelanjutan ditransmisikan ke seluruh carrier. Unik dari CDMA
adalah jumlah panggilan telepon yang dapat ditangkap oleh carrier tentunya
terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal trafik dibuat dengan penentuan masing-
masing pengguna kode dengan carrier. Teknik CDMA pada awalnya disebut
dengan CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi
revisinya IS-95 yang menjadi basis sistem komersial CDMA 2G seluruh dunia.
Dengan kecepatan koneksi 14,4 kbps. Kemudian CDMA merevisi stndar menjadi
IS-95B. sistem CDMA 2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps.

Ada 2 jenis teknik yang digunakan dalam sistem spektrum tersebar yakni :

Frequency Hopping : gelombang radio FHSS akan memancar dan melompat /


hopping pada frekuensi tertentu berdasarkan sebuah algoritma tertentu, yang dapat
random atau direncanakan

Pada spektrum tersebar lompatan frekuensi (frequency hopping spread


spectrum, FHSS), frekuensi pembawa yang memodulasi isyarat informasi tidaklah
konstan melainkan berubah secara periodis. Selama interval waktu tertentu
frekuensi pembawanya tetap, tetapi setelah itu pembawa melompat ke frekuensi
lain (atau mungkin juga ke frekuensi yang sama). Pola lompatan atau perpindahan
frekuensi pembawa ini ditentukan oleh runtun PN. Sebuah set frekuensi yang
dapat digunakan pembawa disebut set lompatan (hop set).
Isyarat data termodulasi bidang-dasar. Dengan menggunakan penyintesa frekuensi
cepat (fast frequency synthesizer) yang dikendalikan runtun PN, frekuensi
pembawa dikonversinaik ke frekuensi transmisi.Proses sebaliknya terjadi di
penerima. Dengan menggunakan runtun PN lokal,isyarat diterima dikonversi
turun ke bidang-dasar. Data dipulihkan setelah demodulasi bidang-dasar.
Rangkaian sinkronisasi menjamin bahwa lompatan frekuensi yangdilakukan
pembawa lokal sinkron dengan di pengirim sehingga pengawa-sebaran yang benar
dapat dilakukan. Sistem lompatan frekuensi dibagi berdasarkan pesat lompatannya

Direct Sequence : adalah salah satu dari pendekatan modulasi spread spectrum
untuk pengiriman data digital kecepatan tinggi melalui radio.

Dalam sistem Direct Sequence CDMA (DS-CDMA), bandwidth dari


sinyal informasi dilebarkan dengan mengalikan sinyal dengan pseudo-random
atau dalam sistem spread spectrum (Gambar 2.1) dikenal dengan sebutan
pseudonoise (PN), yang memiliki bandwidth jauh lebih lebar dari pada sinyal
informasi. Dalam DS-CDMA, setiap user memiliki PN sequence yang
dibangkitkan secara unik dan orthogonal atau bisa dikatakan memilki cross-
corelation yang tepat, sehingga penerima dapat membedakan setiap sinyal dari
user yang berbeda. Dengan begitu, berbagai user dapat memancarkan secara
serentak dengan menggunakan bandwidth yang sama . Saat melewati kanal radio,
terdapat banyak pantulan dan hamburan sinyal yang disebabkan oleh objek yang
terdapat pada lingkungan propagasi. Efek dari kanal ini disebut dispersive
multipath propagation, dimana efek tersebut dapat menyebabkan hancurnya
orthogonalitas diantara kode penebar sehingga nilai cross-corelation antara user
meningkat dan mengakibatkan munculnya intersymbol interference (ISI) yang
menyebabkan menurunnya performansi sistem

Kelebihan CDMA

CDMA selain mengacak juga mentransmisikan suara dalam kode-kode


sehingga sama sekali tidak bisa disadap.

Dalam layanan CDMA, frekuensi yang dipancarkan seluruhnya ini


menjamin pembicaraan tidak terputus.

Dapat mengirimkan informasi dengan daya yang kecil sehingga


memungkinkan daya baterai yang lebih tahan lama.

Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM).
Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi.

CDMA tarifnya akan jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya
sangat murah
Kekurangan CDMA

Jika keluar kota harus melapor ke provider terlebih dahulu.

Kemampuan roaming. Handphone GSM jauh lebih variatif dari


segi model dan harga. Sedangkan CDMA masih sedikit.

Kecepatan uploadnya lebih lambat dari kecepatan


downloadnya.

Cakupan dari CDMA itu sendiri,GSM berapapun pelanggannya


pada suatu area tertentu, maka luas cakupannya adalah sama.
Sedangkan dalam CDMA luas cakupan dari BTS itu sendiri
tergantung dari jumlah pelanggannya
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di peroleh dari penulisan makalah ini yaitu terdapat
beberapa teknik multiple akses yang digunakan pada sistem komunikasi bergerak.
FDMA merupakan suatu teknik pengaksesan yang menggunakan frekuensi
sebagai media perantaranya. Base Tranceiver Station (BTS) mengandung
transceiver radio yang menangani sebuah cell dan hubungan dengan mobile
station dan jumlahnya lebih banyak. Pada TDMA beberapa pemakai dapat
menggunakan kanal frekuensi yang sama, tetapi setiap kanal hanya dapat
digunakan untuk waktu yang sangat singkat. Setiap pemakai diberikan slot waktu
dan hanya dapat mengirimkan informasi pada waktu yang telah ditentukan. Tidak
seperti FDMA dan TDMA, pada sistem CDMA user menggunakan code yang
unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem. CDMA selain mengacak
juga mentransmisikan suara dalam kode-kode sehingga sama sekali tidak bisa
disadap. CDMA memiliki keunggulan anti-jamming (penyadapan) karena kode-
kode yang di transmisikan sangat sulit dilacak karena bersifat acak
DAFTAR PUSTAKA

[1] Renno, Reymond, Jaringan Telekomunikasi. Pusat Pengembangan Bahan


Ajar-UM. Universitas Mercu Buana.
[2] http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-dedenugrah-
27130-6-babii.pdf
[3] http://www.elektro.undip.ac.id/sukiswo/?download=TTS_04_Teknik
%20Multiple%20Access.pdf
[4] http://documentslide.com/documents/makalah-teknologi-multiple-
akses.html
Contoh soal
1. Satu sistem DSSS lebar spektrum 1,25 Mhz, mengirim data dengan laju bit
9,6 kbps. Tentukan kemdudian :
a. Laju bit PN code?
b. Processing gain dalam dB?

Diket : BC = 1,2 Mhz


Rb = 8 Mbps
Dit : Laju bit PN code?
: dB?
Jawab :
a. DSSS = 2Rc maka :
Rc = x 1,25 = 0,625 Mbps = 640 kbps
b. Processing gain ( n )
n = R c / Rb
= 640 kbps / 9,6 kbps
= 66,7
= 10 log 0,078125
= 18,24 dB
2. Suatu jaringan multiple akses TDMA memiliki slot maksmial 20slot,
dimana lebar jalur slot tersebut 30m, lebar jalur pembatas 5m. Sedangkan
untuk lebar tiap jalur tiap kanal ialah 2m. Tentukan kapaisatas kanal
TDMA?
Diket : m = 20 slot Bguaraf = 5 m
Bc =2m Btot = 30 m
Dit : N ?
Jawab :
m(Btot2 Bguard )
N= Bc
20 (3010)
N= 2

N = 200 kanal

You might also like