Professional Documents
Culture Documents
1. Bahaya Fisik
Seluruh bahaya yang bersifat umum terhadap kesehatan fisik pada usia muda hanya
menyerang lansia tetapi prosorsi pengaruhnya terhadap individual lebih besar.
Penyakit dan hambatan fisik lansia biasanya banyak terserang gangguan sirkulasi darah,
gangguan dalam sistem metabolisme, gangguan-gangguan yang melibatkan mental, gangguan
pada persendian, penyakit tumor, sakit jantung, rematik encok , pandangan dan pendengaran
berkurang, tekanan darah tinggi, berjalan gontai, kondisi mental dan syaraf terganggu.
Gangguan gizi cepat atau lambat lansia pada umumnya akan kehilangan sebagian gigi,
bahkan banyak yang hilang semuanya. Bagi mereka yang terpaksa memakai gigi palsu, sering
mengalami kesulitan pengunyahan makanan yang kaya protein, seperti: daging, dan
pengunyahan hanya dipusatkan pada makan yang mengandung karbohidrat tinggi.
Kecelakaan, lansia biasanya lebih mudah terkena kecelakaan dibanding orang yang lebih
muda. Bahkan walaupun kecelakaan tersebut tidak fatal, dapat menyebabkan seseorang lansia
tidak dapoat hidup. Sebagai tambahan terhadap fisik yang nyata, ada juga bahaya yang bersifat
imajiner. Banyak lansia yang menderita penyakit imajiner dan kenyerian yang biasa diderita,
dengan demikian penyakit tersebut sering dibesar-besarkan sampai diluar proporsinya.
2. Bahaya Psikologis
Ada sejumlah tanda-tanda bahaya psikologis pada lansia. Meskipun bisa juga terjadi
pada tingkat usia yang lain. Bahaya psikologis pertama adalah mereka menerima kepercayaan
tradisional dan pendapat klise tentang kebudayaan dari suatu usia. Hal ini dianggap sebagai
bahaya karena pendapat tersebut mendorong lansia untuk merasa tidak enak dan rendah
mutuhnya, karena mereka cenderung kehilangan motivasi untuk mengerjakan tentang apa yang
sesungguhnya maupun mereka kerjakan.
Pengaruh perubahan fisik pada lansia, bahaya psikologis yang kedua bagi lansia adalah
perasaan rendah diri dan tidak enak yang datang bersama dengan perubahana fisik hilangnya
daya tarik dan penampilan seksual yang cepat mungkin mengakibatkan pria dan wanita merasa
ditolak oleh kelompok sosial.
Perubahan dalam pola kehidupan, bahaya psikologis yang ketiga adalah lansia perlu
menetapkan pola hidup yang berbeda dengan keadaan masa lalu dan cocok dengan kondisi
lansia. Depresi yang akan terjadi kerena hilangnya harta milik adalah disebabkan oleh persaaan
kita bahwa sekarang kita harus pergi tanpa barang-barang tertentu yang kita harapkan harga
tersebut dapat dibawa.
Kencenderungan untuk Tidur secara mental, bahaya psikologis yang keempat adalah
kecurigaan atau realisasi bahwa penurunan mental sudah mulai terjadi. Bagi banyak lansia curiga
bahwa mereka dalam beberapa hal pelupa sekali, bahwa mereka menemui kesulitan dalam
belajar fakta dan nama-nama baru, dan mereka merasa tidak dapat bertahan terhadap tekanan
yang berat yang biasa mereka pikul sebelumnya.
Merasa Bersalah kareana menganggur, bahaya psikologis yang kelima adalah perasaan
bersalah karena tidak bekerja, sedangkan orang lain masih bekerja. Banyak lansia dewasa ini
yang dibesarkan dalam masyarakat yang lebih mementingkan kerja, merasa bersalah setelah
tanggung jawab rumah tangganya bekurang. Mereka masih tetap ingin melakukan sesuatu yang
bermanfaat, tetapi mungkin merasa malu karena pekerjaannya tidak sesuai dengan rencana
masyarakat tentang pekerjaan yang disediakan untuk lansia.
Berkurangnya pendapatan, bahaya psikologis yang keenam adalah dari berkurangnya
pendapatan setelah pensiun, banyak lansia yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya
dengan kegiatan yang produktif, seperti menghadiri kuliah, atau konsen, beradaptasi dalam
berbagai kegiatan masyarakat. Mereka ternyata hanya tergantung pada program televise semata
sebagai sumber hiburan, mereka akan merasa bahwa sebagaian besar programnya sisajikan untuk
anak muda atau orang dewasa.
Pelepasan kegiatan sosial, bahaya psikologi yang ketujuh dan sejauh ini merupakan yang
paling berbahya bagi lansia adalah sukarela, tetapi lebih sering dilakukan secara terpaksa karena
kesehatannya memburuk, sumber keuangan terbatas, atau kondisi lain dimana kontrol bagi lansia
sangat sedikit, mungkin cara terbaik untuk mengenali sifat bahaya ini adalah dengan
menunjukkan pada manfaat yang dimiliki oleh kegiatan sosial dan manfaat dari parisipasinya
dalam kegiatan sosial bagi lansia.