You are on page 1of 19

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI


Dakwah Rasulullah SAW di Madinah

Disusun oleh:

1. Lasmiati
2. Nur Maulidiya Fitri
3. Riswanti
4. Roni Kurniawan
5. Rudi Purwanto
6. Salma Nuraeni
7. Sinta Lestari
8. Suci Agustina
9. Teguh Kasyadi
10.Yesri Fitriani
11.Yoga Pratama
12.Zesy Irma Nuari

SMK PASUNDAN PADAHERANG


Jln. Raya Sambong, Desa Karangmulya Kecamatan Padaherang
Kabupaten Pangandaran
Kode pos 46384
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Maksud dan tujuan kami menyelesaikan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas akhir Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti kelas X semester II
tahun pelajaran 2016/2017 . Dengan judul Strategi dan Subtansi Dakwah
Rasululloh SAW Periode Madinah agar pembaca lebih mengerti tentang
bagaimana strategis Rasululloh SAW saat berdakwah di Madinah.
Terima kasih dan semoga makalah ini bias memberikan manfaat positif
bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.
Wasalamualaikum Wr.Wb.

Padaherang, Mei 2017

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................. 1

Daftar Isi.. 2

Bab 1 Sejarah Dakwah Rasulullah di Madinah

A. Arti Hijrah Dan Tujuan Rasulullah SAW Dan Umat Islam Berhijrah
B. Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

Bab 2 Substansi Dan Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

1. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah


2. Substansi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

Bab 3 Penutup

A. Hikmah Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah


B. Kesimpulan

C.
Bab I

Sejarah Dakwah Rasulullah di Madinah

A. Arti Hijrah Dan Tujuan Rasulullah SAW Dan Umat


Islam Berhijrah
Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui oleh umat Islam.
Pertama hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai
Allah swt untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, yang disuruh Allah swt
dan di ridainya.
Arti kedua hijrah adalah berpindah dari suatu negri kafir (non-Islam) karena di
negri itu umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman dan kekerasan, sehingga tidak
memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam di negri
kafir itu, berpindah ke negri Islam agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam
berdakwah dan beribadah.
Arti kedua dari hijrah ini pernah di praktikan oleh Rasulullah saw dan umat
Islam, yakni berhijrah dari Makkah ke Yastrib pada tanggal 12 Rabiul awal tahun
pertama hijrah, bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622M.
Tujuan hijrah Rasulullah saw dan umat Islam dari Makkah (negri kafir) ke
Yastrib (negri Islam) adalah:
Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan ancaman dan kekerasan
kaum kafir quraisy. Bahkan pada waktu Rasulullah saw meninggalkan
rumahnya di Makkah untuk berhijrah ke Yastrib (madinah), rumah beliau
sudah di kepung oleh kaum quraisy dengan maksud untuk membunuhnya.
Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah,
sehingga dapat meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad di jalan Allah
swt, untuk menegakkan dan meninggikan agamanya (Islam)

Artinya: dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesah mereka di aniaya, pasti kami
akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di
akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan
hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal. (Q.s An-nahl, 16:41-42)

Madinah atau Madinah Al Munawwarah adalah kota utama di Arab Suadi. Merupakan
kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kauam Muslimin. Di sana terdapat Mesjid
Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin. Dewasa ini,
penduduknya sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci
kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW , kota madinah menjadi pusat dakwah, pengajaran
dan pemerintahan islam. Dari kota ini Islam menyebar ke seluruh jazirah Arabia lalu
keseluruh dunia.
Kota Madinah pada masa sebelumnya perkembangan Islam dikenal dengan nama
Yathsrib. Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad
SAW hijrah ke Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat
perkembangan islam sampai beliau wafat dan dimakamkan disana. Selanjutnya kota
ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan pusat
Khalifah.

Madinah adalah kota mulia. Kemuliaannya karena beberapa aspek ; Madinah adalah
Daar Al-Hijrah Rasulullah SAW dan sahabatnya, ia adalah markaz dawah Rasullulah SAW
sekaligus tempat wafat dan dimakamkan, tempat turunnya syariat Islam, titik tolak (nuqthah
inthilaq) perjuangan dan penyebaran Islam, pusat pemerintahan islam hingga masa Utsman
bin Affan, dan Madinah adalah kota mulia karena didiami oleh orang-orang mulia dan di
muliakan Allah SWT. Bukti kemuliaan kota Madinah termaktub bukan hanya dalam kitab
sirah, tetapi dalam hadis-hadis Rasulullah SAW.

Nama-Nama Ulama Madinah Dari Zaman Nabi Sampai Sekarang adalah sebagai berikut:

Abu Bakar Ash-Shidiq (sahabat)


Umar bin Khattab (sahabat)
Ustman bin Affan (sahabat)
Ali bin Abi Thalib (sahabat)
Abu Hurairah (sahabat)
Abdullah bin Umar (sahabat)
Abi Said al-Khudri (sahabat)
Zaid bin Sabit (sahabat)
Said bin al-Musayyab (Tabiin)
Urwah bin Zubair ( Tabiin)
Ibnu Syihab Al-Zuhri (Tabiin)
Malik Bin Anas (Tabiut Tabiin)
Ibnu Taimiyah (Kholaf)
Abdullah Bin Baz (Kholaf)
Syaikh Al-Utsaimin (Kholaf)

B. Dakwah Rasulullah saw Periode Madinah


Dakwah Rasulullah saw periode Madinah berlangsung selama 10 tahun, yakni
dari semenjak tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama hijriah sampai dengan wafatnya
Rasulullah saw tanggal 13 Rabiul Awal tahun kesebelas.
Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah,
selain ajaran islam yang terkandung dalam 89 surat Makiyah dan hadis periode
Mekah , juga ajaran Islam yang terkandung dalam 25 surat Madaniyah dan hadist
periode Madinah. Adapun Ajaran Islam periode Madinah , umumnya ajaran Islam
tentang masalah sosial kemasyarakatan.

Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang
orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum muhajirin dan Ansar. Juga orang
orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para
penduduk diluar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan tidak termasuk bangsa
Arab.
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk
seluruh umat manusia didunia, Allah SWT berfirman :
Artinya: dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam . ( Q.S Al- Anbiya , 21: 107).
Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan pada orang orang yang sudah masuk Islam
(umat islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang
diturunkan diMekah ataupun yang di turunkan di Madinah, kemudian
mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, sehingga mereka betul- betul
menjadi umat yang bertakwa. Selain itu , Rasulullah SAW dibantu oleh para
sahabatnya melakukan usaha- usaha nyata agar terwujud persaudraan antar umat
islam dn terbentuk masyarakat madani di Madinah.
Mengenai dakwa yang di tujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam
bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari
ajaran-ajaranya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang
senantiasa beriman dan beramal shaleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di
akhirat.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang terpuji,
menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam
dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang kafir
yang tidak bersedia masuk Islam, bahkn mereka berusaha menghalang-halangi orang
lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari
muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi
Madinah, dan sekutu-sukutu mereka.
Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagian firman-Nya dalam surah
Al - Hajj, 23 : 39 dan Al-=Baqarah , 2:190 maka kemudian rosululloh SAW dan para
sahabatnya menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir
yang tidak dapat dihindarkan lagi.
Artinya : telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya ALLOH, benar-benar Maha
Kuasa menolong mereka itu (Q.S Al-Hajj, 22:29)
Artinya : Dan perangilah dijalan Alloh orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-
orang yang melampaui batas. (Q.S Al-Baqarah, 2:190)
Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh rosululloh SAW dan para pengikutnya
itu tidaklah bertujuan untuk melakuakn penjajahan atau meraih harga rampasan
perang, tetapi bertujuan untuk:

Membela diri , kehormatan, dan harta.


Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang
hendak menganutnya.
Untuk memelihara umat islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia
dan romawi.

Setelah rosulullloh saw dan para pengikutnya mampu membangun suatu Negara yang
merdeka dan berdaulat, yang berpusat dimadinah, mereka berusaha menyiarakan dan
memasyurkan agama islam, tetapi juga keluar jazirah Arabia, maka bangsa romawi dan Persia
menjadi cemas dan khawatir kekuatan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu, bangsa romawi
dan bangsa Persia bertekad utuk menumpas dan menghancurkan umat islam dan lamanya
untuk menghadapi tekad bangsa romawi Persia tersebut, rosululloh saw dan para pengikutnya
tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan anatara umat islam dan bangsa romawi, yaitu:

1. PERANG MUTAH
Peprangan mutah terjadi sebelah utara lazirah Arab. Pasukan islam mendapat
kesulitan menghadapi tentara Ghassan yang mendapat bantuan dari Romawi.
Beberapa pahlawan gugur melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu orang itu.
Melihat kenyataan yang tidak berimbang ini. Khalid ibn walid, yang sudah masuk
islam , mengambil alih komando dan memerintahkan untuk menarik diri dan kembali
ke madnah.
Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung dawah islam sudah
menjangkau seluruh jariah Arab dan mendapat tanggapan yang positif. Hamper
seluruh jazirah arab, termasuk suku-suku yang paling selatan , menggabungkan diri
dalam islam.
Hal ini membuat orang-orang mekah merasa terpojok. Perjanjian Hudaibiyah
ternyata menjadi senjata bagi umat islam untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu,
secara sepihak orang-orang kafir Qurais membatalkan perjanjian tersebut.
2. PERANG TABUK
Melihat kenyataan ini, Heraklius menyusun pasukan besar di utara jazirah
Arab , syaria , yang merupakan daerah pendudukan romawi. Dalam pasukan besar itu
bergabung Bani Ghassan dan Bani lachmides.
Untuk menghadapi pasukan Heraklius ini banyak pahlawan islam yang
menyediakan diri siap berperang dalam nabi , sehingga terhimpun pasukan islam yang
besar pula. Melihat besarnya pasukan disini beliau membuat beberapa perjanjian
dengan penduduk setempat. Dengan demikian, daerah perbatasan itu dapat dirangkul
kedalam barisan islam. Perang tabuk merupakan perang terakhir yang di ikuti
rasululloh saw.

Peperangan lainya yang dilakukan pada masa rasllulah saw


seperti :

A. PERANG BADAR
Perang badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaum
musyrikin Quraisy Mekah terjadi oada tahun 2 H . Perang ini berkobar setelah berbagai
upaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhamad SAW gagal.

Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata
sederhana yang terdiri dari pedang, tombak dan panah. Berkat kepemimpian Nabi Muhamad
SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu
Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi Muhamad SAW sejak
awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainya
menjadi tawanan. Dipihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada.
Kemenangan itu sungguh merupakan pertolonggan Alloh SWT (Q.S.3:123).

Artinya: sungguh Alloh telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal
kamu adalah (ketika itu)orang-otang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kepada Alloh.
Supaya kamu mensyukuru-Nya. (Q.S. Ali-Imran:123)

Orang-orang Yahudi Madinah tidak senang dengan kemenangan kaum muslimin.


Mereka memang tidak pernh sepenuh hati menerima perjanjian yang dibuat anara mereka dan
Nabi Muhamad SAW dalam Piagam Madinah.

Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, Nbi Muhamad SAW
memutuskan untuk membebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai kemampuanya
masing-masing. Tawanan yang pandai memebaca dan menulis dibebaskan bila besedia
mengajari orang-orang islam yang masih buta aksara. Namun tawanan yang tidak memiliki
kekayaan dan kepandaina apa-apa pun tetap dibebaskan.

Tidak lama setelah perang Badar, Nabi Muhamad SAW mengadakan perjanjian
dengan suku Badui yang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan dengan Nabi SAW karena
melihat kekuatan Nabi SAW. Tetapi ternyata suku-suku itu hanya memuja kekuatan
sementara.

Sesudah perang badar, Nabi SAW juga menyerang Bani Qainuqa, suku Yahudi
Madinah yang bekomplot dengan orang-orang Mekah. Nabi SAW lalu mengusir kaum
Yahudi ke Suriah.

B. PERANG UHUD
Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar merupakan
pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun 3 H, mereka
berangkat menuju Madinah membawa tidak kurang dari 3000 pasukan berkendaraan
unta, 200 pasukan berkuda dibawah pimpinan Khalid Bin Walid, 700 orang diantara
mereka memakai baju besi.
Nabi muhamad menyomngsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar
1000 (seribu) orang. Namun baru saja melewati batas kita, Abdullah Bin Ubay,
seorang munafik dengan 300 orang Yahudi membelot dan kembali keMadinah.
Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang.Meskipun demikian, dengan 700
pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa kilometer dari kota
Madinah, tepatnya dibukit Uhud, kedua pasukan bertemu. Perng dahsyat pun
berkobar. Pertama-tama. prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur tentara
musuh yang lebih besar itu. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid
gagal menembus benteng pasukan pemanah Islam. Dengan displin yang tinggi
danatrategi perang yang jitu, pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu
mengalahkan pasukan yang lebih besar.
Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan
harta peninggalan musuh. Prajurit islam mulai memungut harta rampasan perang
tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya anggota pasukan
pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan posnya.
Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh. Khalid
bin Wlid berhasil melumpuhkan pasukan Pemanah Islam, dan pasukan Quraisy yang
tadinya sudah kabur berbalik menyerang. Pasukan Islam menjadi porak poranda dan
tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan Islam gugur,
bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70 orang
pejuang Islam syahid di medan laga.
Pengkhianatan Abdullah ibn Ubay dan pasukan Yahudi diganjar dengan
tindakan tegas. Bani Nadir , satu dari dua suku Yahudi di Madinah yang berkomplot
dengan Abdullah ibn Ubay, diusir ke luar kota.kebanyakan mereka mengungsi ke
Khaibar. Sedangkan suku Yahudi lainnya, yaitu Bani Quraizah, masih tetap di
Madinah.

C. PERANG KHANDAQ

Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum
muslimin Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar
yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena perang ini juga disebut sebagai
Perang Ahzab (sekutu beberapa suku).

Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salma al-Farisi,
sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit
pertahanandan bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini dsebut
sebagai Perang Khandaq yang berarti parit.
Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan
mendirikan perkemahan diluar parit hamper sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup
membuat masyakarat Madinah menderita karena hubungan mereka dengan dunia luar
menjadi terputus. Suasana kritia itu diperparah pula oleh pengkhianatan orang-orang
Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Kaab bin Asad.
Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin.
Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu
berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat
kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan
tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke
negeri masing-masing tanpa suatu hasil.
Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati. Hal ini
dinyatakan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab: 25-26.
Artinya : Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka
penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah
menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat
Lagi Maha Perkasa. Dan dia menurunkan orang-orang ahli kitab (Bani Quraizhah)
yang membantu golongan golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan
dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka kamu bunuh dan
sebagian yang lain kamu tawan. (Q.S.Al-Ahzab: 25-26)

BAB II
SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW
PERIODE MADINAH

Setelah Nabi hijrah ke madinah, kota tersebut dijadikan pusat jamaah kaum muslim,
dan selanjutnya menjadi ibukota Negara Islam yang segera di dirikan oleh Nabi,
dengan dirubah namanya Madinah, yang semula bernama Yastrib.
1. Strategi Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah,
yaitu;
Pokok-pokok pikiran yang yang dijadikan strategis dakwah Rasulullah SAW
periode Madinah adalah:
1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain
meyakini kebenaran islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu
orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan
ajarannya.
2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam
surah An-Nahl, 16:12
3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya sesuai dengan
petunjuk Allah SWT dalam surah Ali Imran, 3:104.
4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan
untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.

A. Pembinaan Masjid
Masjid merupakan institusi dakwah pertama yang di bina oleh
Rasulullah SAW. Setibanya baginda di Madinah . Ia menjadi nadi pergerakan
islam yang menghubungkan manusia dengan penciptanya serta manusia sesama
manusia . masjid menjadi lambang akidah ummat islam atas keyakinan tauhid
mereka kepada Allah SWT. Pembinaan masjid dengan di mulakan dengan
membersihkan persekitaran kawasan yang dikenal sebagai mirbad dan
meratakannya sebelum menggali lubang untuk diletakkan batu-batu sebagai asas
binaan. Malah , Rasulullah SAW. Sendiri yang meletakkan batu-batu tersebut .
Batu-batu itu kemudian disemen dengan tanah liat sehingga menjadi
binaan konkrit. Masjid pertama ini dibina dalam keadaan kekurangan tetapi penuh
dengan jiwa ketaqwaan kaum muslim di kalangan Muhajirin dan Anshar. Mesjid
pertama yang di bangun oleh Rasulullah SAW. Adalah masjid Quba. Tanggal 16
Agustus, Rasul dan para sahabat yang berjumlah kurang lebih seratus orang
menuju madinah pada hari jumat. Ditengah jalan pada satu tempat yang bernama
perkampungan lembah Bani Salim, Rasul mendapat perintah untuk mendirikan
shalat jumat, sebagai suatu isyarat sudah waktunya memproklamirkan berdirinya
daulah islamiyah. Didalamnya, dibina sebuah mimbar untuk Rasulullah SAW.

Menyampaikan khutbah dan wahyu dari pada Allah SWT. Terdapat ruang muamalah
yang di panggil sirda untuk pergerakan kaum muslimin.

B. Pembentukan Piagam Madinah


Madinah sebagai sebuah Negara yang menghimpunkan masyarakat
Islam dan Yahudi daripada berbagai bangsa memerlukan kepada satu
perlembagaan khusus yang menjaga kepentingan semua pihak. Rasulullah saw
telah menyediakan sebuah piagam yang dikenali sebagai Piagam Madinah untuk
membentuk sebuah masyarakat dibawah serta disegani oleh musuh-musuh Islam.
melakukan aktivitas kemasyarakatan.
Pembinaan masjid ini mengkukuhkan dakwah baginda untuk
menyebarkan risalah wahyu kepada kaum muslimin serta menjadi pusat
perbincangan di kalangan Rasululah SAW. Dan para sahabat tentang masalah
ummat.

C. Mengkukuhkan Persaudaraan
Rasulullah SAW. Mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar
.Jalinan ini di dasarkan kepada kesatuan cinta kepada Allah serta pegangan
akidah tauhid yang sama. Persaudaraan ini membuktikan kekuatan kaum
muslimin melalui pengorbanan yang besar sesama pangkat mereka tanpa
membeda- bedakan pangkat, bangsa dan harta. Selain itu, ia turut memadamkan
api persengketaan di kalangan suku kaum Aus dan Kharaj. Sebagai contoh, Abu
Bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib
dipersaudarakan dengan Muaz bin Zabal, dan Ummar bin Khatab di
persaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu juga seterusnya sehingga tiap-tiap
orang dari kaum anshar dipersudarakan dengan kaum muhajirin.

D. Strategi Ketentaraan
Peperangan merupakan strategi dakwah Rasulullah di Madinah untuk
melebarkan perjuangan Islam ke seluruh pelosok dunia. Strategi ketentaraan
Rasulullah saw digeruni oleh pihak lawan khususnya pihak musyrikin di Mekah
dan Negara-negara lain. Antara tindakan strategic baginda menghadapi
peperangan ialah persiapan sebelum berlakunya peperangan seperti pengitipan
dan maklumat musuh. Ini berlaku dalam perang Badar, Rasulullah saw telah
mengutuskan pasukan berani mati seperti Ali bin Abi Talib, Saad Ibnu Waqqash
dan Zubair Bin Awwam untuk bersiap-sedia menghadapi perang.
Rasulullah saw turut membacakan ayat-ayat al-quran untuk
menggerunkan hati musuh serta menguatkan jiwa kaum muslimin. Antara firmah
Allah taala bermaksud: dan ingatlah ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa
salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu, sedang kamu
menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu,
dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya dan
memusnahkan orang-orang kafir. ( surah Al- Anfal:7)
Rasulullah saw turut mengambil pandangan dari para sahabat dalam
menyusun strategi peperangan. Dalam perang Khandak, Rasulullah saw setuju
dengan pandangan Salman al- Farisi yang berketurunan Parsi berkenaan
pembinaan benteng. Strategi ini membantu pasukan tentara Islam Berjaya dalam
semua peperangan dengan pihak musuh.

E. Hubungan Luar
Hubungan luar merupakn orientasi penting bagai melebarkan sayap
dakwah. Ini terbukti melalui tindakan Rasulullah saw menghantar para dutanya ke
Negara-negara luar untuk menjalin hubungan baik berteraskan dakwah tauhid
kepada Allah. Negara-negara itu termasuk Mesir, Iraq, Parsi dan Cina. Sejarah
turut merekamkan bahwa Saad Bin Wqqas pernah berdakwah ke negri Cina
sekitar tahun 600 hijriah. Sejak itu, Islam bertebaran di negri Cina hingga saat ini.
Para sahabat yang pernah menjadi duta Rasulullah ialah Dukyah Kalibi kepada
kaisar Hurmuz, Raja Parsi, Jaafar bin Abu Talib kepada Raja Habsyah.
Strategi hubungan luar ini diteruskan pada pemerintah khalifah Islam
selepas kewafatan Rasulullah saw. Sebagai contoh, pasukan Salehuddin al-Ayubi
di bawah pemerintahan Bani Uthmaniah telah berjaya menahan kota suci umat
Islam di Baitul Maqdis. Penjajahan ke Negara-negara luar merupakan strategi
dakwah paling berkesan di seluruh dunia.

F. Memelihara Dan Mempertahankan Masyarakat Islam Dalam


Upaya Menciptakan Suasana Tentram Dan Aman Agar
Masyarakat Muslim Yang Dibina Itu Dapat Terpelihara Dan
Bertahan.
Rasulullah saw membuat perjanjian persahabatan perdamaian dengan kaum
Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum pernah
dilakukan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut:

a) Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan


mempunyai wewenang penuh terhadap anggota golongannya.
b) Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling
membantu untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka.semua wajib
mempertahankan kota bila ada serangan dari luar.
c) Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat
denganperjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi,
maka urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul (Al Quran dan
sunah ).
d) Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui
dipegang oleh Nabi Muhammad SAW. Yaitu:

1. Sholat jumat di padang Bani Salim


Kedatangan Rosulullah di madinah bertepatan dengan hari jumat. Ketika
Nabi sampai di padang Bani Salim, dipinggir kota Madinah, waktu Zuhur
telah tiba. Maka turunlah Nabi dari unta dan bersama-sama kaum muslimin
melakukan sholat Jumat. Inilah sholat jumat dan khotbah jumat yang
pertama kali dilakukan nabi dalam sejarah perkembangan islam. Setelah
selesai, nabi kembali menaiki untanya dan memasuki kota Madinah. Setiap
rumah kaum muslimin ingin mendapat kehormatan agar nabi bermalam
dirumah mereka.
2. Mendirikan Masjid Di Madinah
Ketika pertama kali Rosulullah dating dikota Madinah (dalam
hijrahnya) kaum Anshor mengajak beliau serta menawarkan rumah untuk
istirahat. Namun Rosulullah SAW menjawabbiarkan jalan unta ini Karena dia
diperintah. Setelah sampai ditanah milik kedua orang anak yatim yang
bernama Sahal dan Suhail keduanya anak Amr dibawah asuhan Muadz bin
Afro maka unta tersebut berhenti, kemudian beliau dipersilahkan oleh Abu
Ayub Al-Ansuri untuk tinggal dirumahnya. Setelah beberapa waktu disitu
maka nabi merencanakan akan mendirikan masjid diatas sebagian kebun milik
Asad bin Zuroroh, tanah milik kedua anak yatim tadi dan sebagian tanah
kuburan musrikin yang telah rusak. Tanah milik kedua anak yatim tadi dibeli
dengan harga sepuluh dinar dan yang membayarnya Abu Bakar.
Waktu membangun masjid Nabi meletakan batu pertama selanjutnya
oleh sahabat Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, kemudian dikerjakan secara
bersama-sama oleh para sahabat sampai selesai. Pagarnya dari batu tanah
setinggi kurang lebih dua meter tiangnya dari batang kurma, atapnya dari
pelepah pohon kurma, halaman masjid ditutup dengan batu kecil, kiblatnya
menghadap Baitul Maqdis, karena waktu itu belum turun perintah menghadap
Baitullah.
Pintunya tiga buah yaitu pintu kanan, pintu kiri, dan pintu belakang.
Panjang masjid 70 hasta, lebar 60 hasta. Dengan demikian masjid itu
sederhana sekali, tanpa hiasan, tanpa tikar dan untuk peperangan dimalam hari
menggunakan pelepah kurma kering yang di bakar. Masjid itu di buat pada
tahun 1 hijriah.
Membangun masjid I ni merupakan usaha pertama Rasulullah SAW.
Dalam membentuk masyarakat Islam Madinah.

Fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW. Adalah sebagai berikut;


1. Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah,ibadah dan
akhlak.
2. Masjid menjadi sarana ibadah,seperti sholat
3. Masjid menjadi tempat belajar agam islam yang bersumberkan dari al-
quran dan al-hadist
4. Masjid menjadi masjid menjadi sarana sosial
6. Rasulluloh menjadikan masjid menjadi tempat bermusyawarah
7.tempat menyusun strategi perang

3. Mempersaudarakan Kaum Anshor dan Kaum Muhajirin


Kaum muslimin di madinah saat itu terdiri dari banyak suku.Ada
yang berasal dari kaum Quraisy di Mekah,ada juga yang termasuk dari suku
Ausatau Khazraj di Madinah,dan msih banyak lainya.
Sebelum islam datang,orang-orang Arab hidup dalam persukuan dan terlalu
fanatik terhadap sukunya masing-masing.Semenjak islam datang,nabi
berusaha mempersatukan kaum-kaum tersebut sehingga menjadi keluarga
Islam.Nabi pun menyatukan kaum Muhajirin dan kaum Anshor dalam ikatan
yg sangat kuat.
Di Madinah,nabi mempersaudarakan Abu Bakar dengan khuraisy bin
Zubair,jafar bin Abu Tholib dengan Muaz bin Jabal, Umar bin khottob
dengan Itban bin Malik Al-Khazraji,Usman bin Affan dengan Aus bin Tsabit,
Abdurrohman bin Auf dengan Saad bin Rabi,demikian seterusnya.

Dengan cara ini Rasulluloh SAW. Berhasil mempersatukan kaum Muhajirin


dengan kaum Anshar dan memperluas jaringan keluarga islam.

4. Saling Membantu antara kaum Muslimin


Hubungan kaum Muhajirin dan kaum Anshar benar-benar sangat
erat.Mereka saling mebantu dan menolong.Kaum Muhajirin yang tidak
mampu diberikan sepetak lahan untuk bertani dari kaum Anshar , ada pula
yang memberikan modal untuk berdagang atau bekerja sama dalam mencari
mata pencaharian.Sedangkan kaum Muhajirin yang pandai berdagang dapat
meneruskan usaha kaum Anshar.
Terdapat pula kaum Muhajirin yang tidak mempunyai keluarga dan
keadaanya miskin.Mereka tinggal di serambi masjid dan di sebut Ahli
Sufah.

TOLERANSI ISLAM TERHADAP KAUM YAHUDI SETEMPAT


1. Perjanjian dengan kaum Yahudi
Kaum yahudi di Madinah tidak begitu banyak, tetapi Rosulluloh SAW.
Telah menyadari pentingnya membuat perjanjian damai dengan
mereka.Mereka dianggap baik selama tidak mengganggu umat
Islam.Kemudian dibuat lah perjanjian dengan kaum Yahudi yang berisi:
2. Bahwa orang Islam dan kaum yahudi harus hidup rukun dalam satu
bangsa.
3. Kedua belah pihak bebas menjalankan agama nya masing-masing dan
tidak saling mengganggu
4. Jika salah satu pihak diserang musuh, maka pihak lainya harus membantu
melawan musuh tersebut.
5. Apabila kota Madinah diserang musuh,maka kedua belah pihak harus
mempertahankannya
6. Kalau terjadi perselisihan,maka Nabi Muhammad SAW.lah yang menjadi
hakim dan mendamaikan pihak tersebut.

Sejak lama,orang yahudi di Madinah terdiri dari tiga golongan,yaitu Bani


Qainuka,Bani Nazir dan Bani Quraida.Mereka lambat launmulai tidak
menghargai perjanjian yang telah mereka buat bersama kaum Muslimin .Oleh
karena itu,mereka hendak menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW.

1. Toleransi Islam terhadap agama lain


a. Pengusiran Bani Qainuka
Tidak lama setelah kaum muslimin mengadakan perjanjian
damai dengan kaum yahudi,kaum yahudi mulai tidak
menghiraukan perjanjian itu.Mereka menunjukan rasa benci
terhadap kaum muslimin.Awal peristiwa ini dimulai oleh Bani
Qainuka.
Atas apa yg telah mereka perbuat,mereka berhak
mendapatkan hukuman.Bani Qainuka di usir dari Madinah setelah
terjadi perang Bandar.

b. Pengusiran Bani Nazir


Setahun kemudian,Bani Nazir melakukan penghianatan terhadap
Raullulah SAW.yaitu dengan membunuh Beliau .

Mereka hendak melakukanya ketika Nabi dan para sahabat berkunjung ke kampung
Bani Nazir karena ada satu keperluan.Karena atas pertolongan Allah SWT. Maka
Rasullulah SAW. Selamat dari pembunuhan itu. Setelah perang uhud , Bani Nazir
diusir dari Madinah.

c. Hukuman terhadap Bani Quraidah


Hanya Bani quraidah yang tersisa di Madinah.Akan tetapi
mereka jauh lebih jahat.Mereka bergabung dengan suku-suku Arab
yang sedang mengepung Madinah pada perang Ahzab.Pada perang
ini,kaum muslimin sangat menderita.Pertama-tama,Rasulluloh
SAW. Berusaha bersikap lunak terhadap bani Quraidah . Beliau
mengirim dua utusan untuk berbicara denganBani Quraidah, akan
tetapi,mereka ditolak dengan kasar.
Setelah kaum muslimin terbebas dari kepungan,mereka
balik mengepung Bani Quaraidah.Akhirnya Bani Quraidah
menyerah dengan syarat yang menghukum mereka adalah Saad
bin Muaz.Persyaratan ini diterima oleh Rasulluloh.
Saad bin Muaz memutuskan hukuman bunuh bagi yang
laki-laki dan wanita dan anak anak ditawan .Hukuman ini pantas
bagi mereka mengingat kejamnya mereka ketika perang.Sejak saat
itu,tidak ada yang menghalangi umat islam di Madinah untuk
beribadah dan berdakwah.

2. Subtansi Dakwah Rosulullah SAW di Madinah

Dilihat dari perubahan yang dibawa oleh Nabi Muhamad SAW meliputi segala segi dan
bidang kehidupan anatara lain:
1. AT-TAUHID
Bangsa arab dizaman jahiliyah, mereka menyembah patung-patung, batu-batu berhala dan
mereka menyembelih hewan-hewan qurban dihadapan patung-patung untuk memulyakanya.
Mereka tenggelam dalam kemusyrikan dan hidupnya saling berpecah belah, siling membunuh
dan bemusuhan. Kemudian datanglah Rosululloh SAW membawa risalah AL-QURAN yang
menjelaskan bahwa tak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali ALLOH SWT yang telah
menciptakan seluruh isi alam ini.
2. AL-IKHA (persaudaraan)
Persaudaraan merupakan azas yang sangat penting dalam masyarakat islam yang diletakan
Rosululloh SAW. Bangsa arab yang sebelumnya lebih menonjolkan identitas kesukuanya,
setelah memilih islam diganti dg identitas baru yaitu UKHUWAH ISLAMIYAH. Atas dasr ini
pu kaum muhajirin dan kaum anshor dipersaudarakan banyak hadist-hadist dan ayat yang
menjelaskan tentang ini
3. AL-MUSYAWWAMAH (persamaan)
Rasululloh SAW dengan tegas mengajarkan seluruh manusia keturunan adam yang diciptakan
dari tanah, seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang ajam (bukan Arab) demikian pula
sebaliknya, orang yang paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah SWT
(Al- Hujurot : 13). Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan,
kebebasan (al-hurriyah). Dengan dasar ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada para
sahabatnya untuk memerdekaan hamba-hamba sahaya yang dimiliki oleh bangsawan-
bangsawan Quraisy.
4. AT-TASAMUH (Toleransi)
Hal ini bisa kita lihat dalam piagam madinah, dimana umat islam siap berdampingan
dengan kaum Yahudi atau bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati
dengan pemeluk agama lain (Al-Kafirun :6) karena terbukti orang Yahudi telah
mengusik keyakinan umat islam dan berusaha mencelekai Rasulullah SAW, maka satu
persatu mereka diusir dari Madinah.
5. AT-TASYAWUR (musyawarah)
Kedatipun Rosululloh SAW mrmpunyai kedudukan yang sangat tinggi dan terhomat
dalam masyarakat, setiap kali beliau meminta pendapat para sahat dalam
mendangkapi dan menyelesaikan persoalan yang berkaitan dg urusan dunia dan sosial
budaya. Argumentasi mereka dianggap benar, dan beliau mengikuti pendapat mereka.
( Ali Imron:159, Asy-Syuro:38)
6. AT-TAAWUN (tolong menolong)
Tolong menolong sesame muslim, telah ditunjukan dalam bentuk persaudaraan antara
kaum muhajirin dan ansar, juga saling membatu antara penduduk madinah dengan
pihak lain. (Al-Maidah:21)
7. AL-ADALAH (keadilan)
Hal ini berkaitan erat dengan hak dan kewajiban setiap individu dalam kehidupan
bermasyarakat sesuai dengan posisiny masing-masing. Disatu sisi seseorang
memperoleh haknya, sementara disisi lain ia berkewajiban memberikan hak orang
lain kepada yang berhak menerimanya. Prinsip ini berpedoman pada surat Al-
Maidah : 8 dan An-Nisa:58
BAB III PENUTUP

A. Hikmah Dakwah Rosululloh SAW Periode Madinah


1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan
kaum Anshar dapat memberikan rasa aman dan tentram.
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama.
3. Menumbuh kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan yang
lemah, yang kaya dan miskin.
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah
swt.
5. Memahami dan menyadari bahwa kita wajib agar menjalin hubungan
dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia.
6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita
baik di dunia maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama islam.
8. Terciptanya hubungan yang kondusif.
B. Kesimpulan

Dakwah Rasullulah Periode Madinah

Penduduk kota Madinah terdiri dari dua golongan yang berbeda jauh yaitu:
-Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan
khazraj.
-Golongan Yahudi,yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)

Dengan hijrah nya kaum muslimin,terbukalah kesempatan bagi Nabi SAW.


Untuk mengatur strategi membentuk masyarakat islam yang bebas dari
ancaman musuh baik dari luar maupun dari dalam.

Substansi dan Strategi Dakwah Rasulluloh Saw Periode Madinah

Adapun substansi dan Strategi dakwah Rasulluloh saw antara lain:


-Membina masyarakat islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum
muhajirin dan kaum anshar
-Memelihara dan mempertahan kan masyarakat islam
-Melatakan dasar-dasar politik,ekonomi dan sosial untuk masyarakat islam

Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan


pemerintahan islam dapat mewujud kan negara Baldtun Thiyibatun
Warabbun Ghafur dan Madinah disebut Madinatull Munawwarah.

You might also like