Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. Lasmiati
2. Nur Maulidiya Fitri
3. Riswanti
4. Roni Kurniawan
5. Rudi Purwanto
6. Salma Nuraeni
7. Sinta Lestari
8. Suci Agustina
9. Teguh Kasyadi
10.Yesri Fitriani
11.Yoga Pratama
12.Zesy Irma Nuari
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Maksud dan tujuan kami menyelesaikan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas akhir Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti kelas X semester II
tahun pelajaran 2016/2017 . Dengan judul Strategi dan Subtansi Dakwah
Rasululloh SAW Periode Madinah agar pembaca lebih mengerti tentang
bagaimana strategis Rasululloh SAW saat berdakwah di Madinah.
Terima kasih dan semoga makalah ini bias memberikan manfaat positif
bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.
Wasalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
Daftar Isi
Daftar Isi.. 2
A. Arti Hijrah Dan Tujuan Rasulullah SAW Dan Umat Islam Berhijrah
B. Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah
Bab 3 Penutup
C.
Bab I
Artinya: dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesah mereka di aniaya, pasti kami
akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di
akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan
hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal. (Q.s An-nahl, 16:41-42)
Madinah atau Madinah Al Munawwarah adalah kota utama di Arab Suadi. Merupakan
kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kauam Muslimin. Di sana terdapat Mesjid
Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin. Dewasa ini,
penduduknya sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci
kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW , kota madinah menjadi pusat dakwah, pengajaran
dan pemerintahan islam. Dari kota ini Islam menyebar ke seluruh jazirah Arabia lalu
keseluruh dunia.
Kota Madinah pada masa sebelumnya perkembangan Islam dikenal dengan nama
Yathsrib. Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad
SAW hijrah ke Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat
perkembangan islam sampai beliau wafat dan dimakamkan disana. Selanjutnya kota
ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan pusat
Khalifah.
Madinah adalah kota mulia. Kemuliaannya karena beberapa aspek ; Madinah adalah
Daar Al-Hijrah Rasulullah SAW dan sahabatnya, ia adalah markaz dawah Rasullulah SAW
sekaligus tempat wafat dan dimakamkan, tempat turunnya syariat Islam, titik tolak (nuqthah
inthilaq) perjuangan dan penyebaran Islam, pusat pemerintahan islam hingga masa Utsman
bin Affan, dan Madinah adalah kota mulia karena didiami oleh orang-orang mulia dan di
muliakan Allah SWT. Bukti kemuliaan kota Madinah termaktub bukan hanya dalam kitab
sirah, tetapi dalam hadis-hadis Rasulullah SAW.
Nama-Nama Ulama Madinah Dari Zaman Nabi Sampai Sekarang adalah sebagai berikut:
Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang
orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum muhajirin dan Ansar. Juga orang
orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para
penduduk diluar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan tidak termasuk bangsa
Arab.
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk
seluruh umat manusia didunia, Allah SWT berfirman :
Artinya: dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam . ( Q.S Al- Anbiya , 21: 107).
Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan pada orang orang yang sudah masuk Islam
(umat islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang
diturunkan diMekah ataupun yang di turunkan di Madinah, kemudian
mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, sehingga mereka betul- betul
menjadi umat yang bertakwa. Selain itu , Rasulullah SAW dibantu oleh para
sahabatnya melakukan usaha- usaha nyata agar terwujud persaudraan antar umat
islam dn terbentuk masyarakat madani di Madinah.
Mengenai dakwa yang di tujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam
bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari
ajaran-ajaranya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang
senantiasa beriman dan beramal shaleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di
akhirat.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang terpuji,
menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam
dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang kafir
yang tidak bersedia masuk Islam, bahkn mereka berusaha menghalang-halangi orang
lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari
muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi
Madinah, dan sekutu-sukutu mereka.
Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagian firman-Nya dalam surah
Al - Hajj, 23 : 39 dan Al-=Baqarah , 2:190 maka kemudian rosululloh SAW dan para
sahabatnya menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir
yang tidak dapat dihindarkan lagi.
Artinya : telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya ALLOH, benar-benar Maha
Kuasa menolong mereka itu (Q.S Al-Hajj, 22:29)
Artinya : Dan perangilah dijalan Alloh orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-
orang yang melampaui batas. (Q.S Al-Baqarah, 2:190)
Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh rosululloh SAW dan para pengikutnya
itu tidaklah bertujuan untuk melakuakn penjajahan atau meraih harga rampasan
perang, tetapi bertujuan untuk:
Setelah rosulullloh saw dan para pengikutnya mampu membangun suatu Negara yang
merdeka dan berdaulat, yang berpusat dimadinah, mereka berusaha menyiarakan dan
memasyurkan agama islam, tetapi juga keluar jazirah Arabia, maka bangsa romawi dan Persia
menjadi cemas dan khawatir kekuatan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu, bangsa romawi
dan bangsa Persia bertekad utuk menumpas dan menghancurkan umat islam dan lamanya
untuk menghadapi tekad bangsa romawi Persia tersebut, rosululloh saw dan para pengikutnya
tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan anatara umat islam dan bangsa romawi, yaitu:
1. PERANG MUTAH
Peprangan mutah terjadi sebelah utara lazirah Arab. Pasukan islam mendapat
kesulitan menghadapi tentara Ghassan yang mendapat bantuan dari Romawi.
Beberapa pahlawan gugur melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu orang itu.
Melihat kenyataan yang tidak berimbang ini. Khalid ibn walid, yang sudah masuk
islam , mengambil alih komando dan memerintahkan untuk menarik diri dan kembali
ke madnah.
Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung dawah islam sudah
menjangkau seluruh jariah Arab dan mendapat tanggapan yang positif. Hamper
seluruh jazirah arab, termasuk suku-suku yang paling selatan , menggabungkan diri
dalam islam.
Hal ini membuat orang-orang mekah merasa terpojok. Perjanjian Hudaibiyah
ternyata menjadi senjata bagi umat islam untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu,
secara sepihak orang-orang kafir Qurais membatalkan perjanjian tersebut.
2. PERANG TABUK
Melihat kenyataan ini, Heraklius menyusun pasukan besar di utara jazirah
Arab , syaria , yang merupakan daerah pendudukan romawi. Dalam pasukan besar itu
bergabung Bani Ghassan dan Bani lachmides.
Untuk menghadapi pasukan Heraklius ini banyak pahlawan islam yang
menyediakan diri siap berperang dalam nabi , sehingga terhimpun pasukan islam yang
besar pula. Melihat besarnya pasukan disini beliau membuat beberapa perjanjian
dengan penduduk setempat. Dengan demikian, daerah perbatasan itu dapat dirangkul
kedalam barisan islam. Perang tabuk merupakan perang terakhir yang di ikuti
rasululloh saw.
A. PERANG BADAR
Perang badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaum
musyrikin Quraisy Mekah terjadi oada tahun 2 H . Perang ini berkobar setelah berbagai
upaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhamad SAW gagal.
Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata
sederhana yang terdiri dari pedang, tombak dan panah. Berkat kepemimpian Nabi Muhamad
SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu
Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi Muhamad SAW sejak
awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainya
menjadi tawanan. Dipihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada.
Kemenangan itu sungguh merupakan pertolonggan Alloh SWT (Q.S.3:123).
Artinya: sungguh Alloh telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal
kamu adalah (ketika itu)orang-otang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kepada Alloh.
Supaya kamu mensyukuru-Nya. (Q.S. Ali-Imran:123)
Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, Nbi Muhamad SAW
memutuskan untuk membebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai kemampuanya
masing-masing. Tawanan yang pandai memebaca dan menulis dibebaskan bila besedia
mengajari orang-orang islam yang masih buta aksara. Namun tawanan yang tidak memiliki
kekayaan dan kepandaina apa-apa pun tetap dibebaskan.
Tidak lama setelah perang Badar, Nabi Muhamad SAW mengadakan perjanjian
dengan suku Badui yang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan dengan Nabi SAW karena
melihat kekuatan Nabi SAW. Tetapi ternyata suku-suku itu hanya memuja kekuatan
sementara.
Sesudah perang badar, Nabi SAW juga menyerang Bani Qainuqa, suku Yahudi
Madinah yang bekomplot dengan orang-orang Mekah. Nabi SAW lalu mengusir kaum
Yahudi ke Suriah.
B. PERANG UHUD
Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar merupakan
pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun 3 H, mereka
berangkat menuju Madinah membawa tidak kurang dari 3000 pasukan berkendaraan
unta, 200 pasukan berkuda dibawah pimpinan Khalid Bin Walid, 700 orang diantara
mereka memakai baju besi.
Nabi muhamad menyomngsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar
1000 (seribu) orang. Namun baru saja melewati batas kita, Abdullah Bin Ubay,
seorang munafik dengan 300 orang Yahudi membelot dan kembali keMadinah.
Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang.Meskipun demikian, dengan 700
pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa kilometer dari kota
Madinah, tepatnya dibukit Uhud, kedua pasukan bertemu. Perng dahsyat pun
berkobar. Pertama-tama. prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur tentara
musuh yang lebih besar itu. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid
gagal menembus benteng pasukan pemanah Islam. Dengan displin yang tinggi
danatrategi perang yang jitu, pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu
mengalahkan pasukan yang lebih besar.
Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan
harta peninggalan musuh. Prajurit islam mulai memungut harta rampasan perang
tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya anggota pasukan
pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan posnya.
Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh. Khalid
bin Wlid berhasil melumpuhkan pasukan Pemanah Islam, dan pasukan Quraisy yang
tadinya sudah kabur berbalik menyerang. Pasukan Islam menjadi porak poranda dan
tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan Islam gugur,
bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70 orang
pejuang Islam syahid di medan laga.
Pengkhianatan Abdullah ibn Ubay dan pasukan Yahudi diganjar dengan
tindakan tegas. Bani Nadir , satu dari dua suku Yahudi di Madinah yang berkomplot
dengan Abdullah ibn Ubay, diusir ke luar kota.kebanyakan mereka mengungsi ke
Khaibar. Sedangkan suku Yahudi lainnya, yaitu Bani Quraizah, masih tetap di
Madinah.
C. PERANG KHANDAQ
Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum
muslimin Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar
yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena perang ini juga disebut sebagai
Perang Ahzab (sekutu beberapa suku).
Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salma al-Farisi,
sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit
pertahanandan bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini dsebut
sebagai Perang Khandaq yang berarti parit.
Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan
mendirikan perkemahan diluar parit hamper sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup
membuat masyakarat Madinah menderita karena hubungan mereka dengan dunia luar
menjadi terputus. Suasana kritia itu diperparah pula oleh pengkhianatan orang-orang
Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Kaab bin Asad.
Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin.
Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu
berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat
kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan
tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke
negeri masing-masing tanpa suatu hasil.
Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati. Hal ini
dinyatakan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab: 25-26.
Artinya : Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka
penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah
menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat
Lagi Maha Perkasa. Dan dia menurunkan orang-orang ahli kitab (Bani Quraizhah)
yang membantu golongan golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan
dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka kamu bunuh dan
sebagian yang lain kamu tawan. (Q.S.Al-Ahzab: 25-26)
BAB II
SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW
PERIODE MADINAH
Setelah Nabi hijrah ke madinah, kota tersebut dijadikan pusat jamaah kaum muslim,
dan selanjutnya menjadi ibukota Negara Islam yang segera di dirikan oleh Nabi,
dengan dirubah namanya Madinah, yang semula bernama Yastrib.
1. Strategi Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah,
yaitu;
Pokok-pokok pikiran yang yang dijadikan strategis dakwah Rasulullah SAW
periode Madinah adalah:
1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain
meyakini kebenaran islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu
orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan
ajarannya.
2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam
surah An-Nahl, 16:12
3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya sesuai dengan
petunjuk Allah SWT dalam surah Ali Imran, 3:104.
4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan
untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.
A. Pembinaan Masjid
Masjid merupakan institusi dakwah pertama yang di bina oleh
Rasulullah SAW. Setibanya baginda di Madinah . Ia menjadi nadi pergerakan
islam yang menghubungkan manusia dengan penciptanya serta manusia sesama
manusia . masjid menjadi lambang akidah ummat islam atas keyakinan tauhid
mereka kepada Allah SWT. Pembinaan masjid dengan di mulakan dengan
membersihkan persekitaran kawasan yang dikenal sebagai mirbad dan
meratakannya sebelum menggali lubang untuk diletakkan batu-batu sebagai asas
binaan. Malah , Rasulullah SAW. Sendiri yang meletakkan batu-batu tersebut .
Batu-batu itu kemudian disemen dengan tanah liat sehingga menjadi
binaan konkrit. Masjid pertama ini dibina dalam keadaan kekurangan tetapi penuh
dengan jiwa ketaqwaan kaum muslim di kalangan Muhajirin dan Anshar. Mesjid
pertama yang di bangun oleh Rasulullah SAW. Adalah masjid Quba. Tanggal 16
Agustus, Rasul dan para sahabat yang berjumlah kurang lebih seratus orang
menuju madinah pada hari jumat. Ditengah jalan pada satu tempat yang bernama
perkampungan lembah Bani Salim, Rasul mendapat perintah untuk mendirikan
shalat jumat, sebagai suatu isyarat sudah waktunya memproklamirkan berdirinya
daulah islamiyah. Didalamnya, dibina sebuah mimbar untuk Rasulullah SAW.
Menyampaikan khutbah dan wahyu dari pada Allah SWT. Terdapat ruang muamalah
yang di panggil sirda untuk pergerakan kaum muslimin.
C. Mengkukuhkan Persaudaraan
Rasulullah SAW. Mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar
.Jalinan ini di dasarkan kepada kesatuan cinta kepada Allah serta pegangan
akidah tauhid yang sama. Persaudaraan ini membuktikan kekuatan kaum
muslimin melalui pengorbanan yang besar sesama pangkat mereka tanpa
membeda- bedakan pangkat, bangsa dan harta. Selain itu, ia turut memadamkan
api persengketaan di kalangan suku kaum Aus dan Kharaj. Sebagai contoh, Abu
Bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib
dipersaudarakan dengan Muaz bin Zabal, dan Ummar bin Khatab di
persaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu juga seterusnya sehingga tiap-tiap
orang dari kaum anshar dipersudarakan dengan kaum muhajirin.
D. Strategi Ketentaraan
Peperangan merupakan strategi dakwah Rasulullah di Madinah untuk
melebarkan perjuangan Islam ke seluruh pelosok dunia. Strategi ketentaraan
Rasulullah saw digeruni oleh pihak lawan khususnya pihak musyrikin di Mekah
dan Negara-negara lain. Antara tindakan strategic baginda menghadapi
peperangan ialah persiapan sebelum berlakunya peperangan seperti pengitipan
dan maklumat musuh. Ini berlaku dalam perang Badar, Rasulullah saw telah
mengutuskan pasukan berani mati seperti Ali bin Abi Talib, Saad Ibnu Waqqash
dan Zubair Bin Awwam untuk bersiap-sedia menghadapi perang.
Rasulullah saw turut membacakan ayat-ayat al-quran untuk
menggerunkan hati musuh serta menguatkan jiwa kaum muslimin. Antara firmah
Allah taala bermaksud: dan ingatlah ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa
salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu, sedang kamu
menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu,
dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya dan
memusnahkan orang-orang kafir. ( surah Al- Anfal:7)
Rasulullah saw turut mengambil pandangan dari para sahabat dalam
menyusun strategi peperangan. Dalam perang Khandak, Rasulullah saw setuju
dengan pandangan Salman al- Farisi yang berketurunan Parsi berkenaan
pembinaan benteng. Strategi ini membantu pasukan tentara Islam Berjaya dalam
semua peperangan dengan pihak musuh.
E. Hubungan Luar
Hubungan luar merupakn orientasi penting bagai melebarkan sayap
dakwah. Ini terbukti melalui tindakan Rasulullah saw menghantar para dutanya ke
Negara-negara luar untuk menjalin hubungan baik berteraskan dakwah tauhid
kepada Allah. Negara-negara itu termasuk Mesir, Iraq, Parsi dan Cina. Sejarah
turut merekamkan bahwa Saad Bin Wqqas pernah berdakwah ke negri Cina
sekitar tahun 600 hijriah. Sejak itu, Islam bertebaran di negri Cina hingga saat ini.
Para sahabat yang pernah menjadi duta Rasulullah ialah Dukyah Kalibi kepada
kaisar Hurmuz, Raja Parsi, Jaafar bin Abu Talib kepada Raja Habsyah.
Strategi hubungan luar ini diteruskan pada pemerintah khalifah Islam
selepas kewafatan Rasulullah saw. Sebagai contoh, pasukan Salehuddin al-Ayubi
di bawah pemerintahan Bani Uthmaniah telah berjaya menahan kota suci umat
Islam di Baitul Maqdis. Penjajahan ke Negara-negara luar merupakan strategi
dakwah paling berkesan di seluruh dunia.
Mereka hendak melakukanya ketika Nabi dan para sahabat berkunjung ke kampung
Bani Nazir karena ada satu keperluan.Karena atas pertolongan Allah SWT. Maka
Rasullulah SAW. Selamat dari pembunuhan itu. Setelah perang uhud , Bani Nazir
diusir dari Madinah.
Dilihat dari perubahan yang dibawa oleh Nabi Muhamad SAW meliputi segala segi dan
bidang kehidupan anatara lain:
1. AT-TAUHID
Bangsa arab dizaman jahiliyah, mereka menyembah patung-patung, batu-batu berhala dan
mereka menyembelih hewan-hewan qurban dihadapan patung-patung untuk memulyakanya.
Mereka tenggelam dalam kemusyrikan dan hidupnya saling berpecah belah, siling membunuh
dan bemusuhan. Kemudian datanglah Rosululloh SAW membawa risalah AL-QURAN yang
menjelaskan bahwa tak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali ALLOH SWT yang telah
menciptakan seluruh isi alam ini.
2. AL-IKHA (persaudaraan)
Persaudaraan merupakan azas yang sangat penting dalam masyarakat islam yang diletakan
Rosululloh SAW. Bangsa arab yang sebelumnya lebih menonjolkan identitas kesukuanya,
setelah memilih islam diganti dg identitas baru yaitu UKHUWAH ISLAMIYAH. Atas dasr ini
pu kaum muhajirin dan kaum anshor dipersaudarakan banyak hadist-hadist dan ayat yang
menjelaskan tentang ini
3. AL-MUSYAWWAMAH (persamaan)
Rasululloh SAW dengan tegas mengajarkan seluruh manusia keturunan adam yang diciptakan
dari tanah, seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang ajam (bukan Arab) demikian pula
sebaliknya, orang yang paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah SWT
(Al- Hujurot : 13). Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan,
kebebasan (al-hurriyah). Dengan dasar ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada para
sahabatnya untuk memerdekaan hamba-hamba sahaya yang dimiliki oleh bangsawan-
bangsawan Quraisy.
4. AT-TASAMUH (Toleransi)
Hal ini bisa kita lihat dalam piagam madinah, dimana umat islam siap berdampingan
dengan kaum Yahudi atau bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati
dengan pemeluk agama lain (Al-Kafirun :6) karena terbukti orang Yahudi telah
mengusik keyakinan umat islam dan berusaha mencelekai Rasulullah SAW, maka satu
persatu mereka diusir dari Madinah.
5. AT-TASYAWUR (musyawarah)
Kedatipun Rosululloh SAW mrmpunyai kedudukan yang sangat tinggi dan terhomat
dalam masyarakat, setiap kali beliau meminta pendapat para sahat dalam
mendangkapi dan menyelesaikan persoalan yang berkaitan dg urusan dunia dan sosial
budaya. Argumentasi mereka dianggap benar, dan beliau mengikuti pendapat mereka.
( Ali Imron:159, Asy-Syuro:38)
6. AT-TAAWUN (tolong menolong)
Tolong menolong sesame muslim, telah ditunjukan dalam bentuk persaudaraan antara
kaum muhajirin dan ansar, juga saling membatu antara penduduk madinah dengan
pihak lain. (Al-Maidah:21)
7. AL-ADALAH (keadilan)
Hal ini berkaitan erat dengan hak dan kewajiban setiap individu dalam kehidupan
bermasyarakat sesuai dengan posisiny masing-masing. Disatu sisi seseorang
memperoleh haknya, sementara disisi lain ia berkewajiban memberikan hak orang
lain kepada yang berhak menerimanya. Prinsip ini berpedoman pada surat Al-
Maidah : 8 dan An-Nisa:58
BAB III PENUTUP
Penduduk kota Madinah terdiri dari dua golongan yang berbeda jauh yaitu:
-Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan
khazraj.
-Golongan Yahudi,yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)