Professional Documents
Culture Documents
Pasien datang pertama kali pada tanggal 11 Januari 2017. Pasien datang
dengan keluhan demam sejak 3 hari lalu, saat diukur, suhu mencapai 400C. Pasien
mengatakan demamnya muncul mendadak dan terasa sepanjang hari. Selain itu
pasien juga mengeluh badannya lemas, mual, muntah dan nyeri kepala. Pasien
juga mengeluhkan rasa tidak nyaman dan nyeri di daerah ulu hatinya dan pasien
mengatakan muncul bintik kemerahan di lengan, kaki dan punggungnya.
Kemudian pasien disarankan berobat ke puskesmas untuk mendapatkan
penatalaksanaan lebih lanjut. Pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan
20
darah oleh dokter di puskesmas kemudian dilakukan pemeriksaan darah dan
hasilnya ditemukan trombosit yang menurun. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik
dan ditunjang dengan pemeriksaan lab yang didapatkan pasien didiagnosis dengan
demam berdarah dengue. Dokter menyarankan pasien untuk masuk rawat inap di
Puskesmas Grabag.
21
Tanggal wawancara : 18 Januari 2017, Responden : Ny. I
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Tinggal serumah
: Meninggal
22
Mata : Edema palpebra -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, pupil isokor diameter 3/3 mm, reflek
cahaya +/+, reflek kornea +/+
Telinga : Bentuk normal, simetris, serumen -/-
Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, sekret -/-
Mulut : Faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1 tenang, deviasi
(-)
Leher : Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada deviasi trakhea, tidak teraba pembesaran
kelenjar getah bening, tidak ada peningkatan JVP,
kaku kuduk (-)
Dada : Pulmo : I = Normochest, dinding dada simetris
P = Fremitus taktil kanan = kiri, ekspansi
dinding dada simetris
P = Sonor di kedua lapang paru
A= Vesikuler (+/+), ronkhi basah (-/-),
wheezing (-/-)
Cor : I = Tidak tampak ictus cordis
P = Iktus cordis tidak teraba
P = Batas atas ICS III linea parasternal
sinistra
Batas kiri ICS VI linea midklavicula
sinistra
Batas kanan ICS IV linea stemalis
dextra
A= BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur
-/-
Abdomen : I = Supel
P = Dinding perut supel, turgor kulit baik
Hepar dan Lien tidak teraba
membesar, nyeri tekan epigastrium (-)
P = Timpani seluruh lapang abdomen
Nyeri Ketok CVA -/-
A = Bising usus (+) 3x/menit
Ekstremitas : Edema (-), sianosis (-), atrofi otot (-), capillary
refill <2detik, akral hangat pada kedua ekstremitas
atas dan kedua ekstremitas bawah
23
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 17 12.5-15.5 g/dl
Lekosit 4.3 4 - 10 Ribu
Eritrosit 6.22 3.8-5.4 Juta
Hematokrit 50.4 35 - 47 %
4. Diagnosis Kerja
Demam Berdarah Dengue
Dispepsia
5. Rencana Penatalaksanaan
a. Terapi medikamentosa
Infus RL 20 tpm
Neurobion 1x1 tab
24
Paracetamol 500 mg 2x1
Ranitidine 150 mg 2x1
b. Edukasi
1. Menggunakan lotion anti
nyamuk pada setiap kegiatan.
2. Perhatikan kebersihan di
rumah, terutama tempat penampungan air atau tumpukan benda
yang dapat menjadi sarang nyamuk
3. Selalu menjaga daya tahan
tubuh dengan makan gizi seimbang dan pola hidup sehat
Hasil Penatalaksanaan Medis
Pemeriksaan dilakukan saat kunjungan ke puskesmas pada tanggal
11 Januari 2017, pasien mengeluh demam, nyeri kepala, mual,
muntah dan badan terasa lemas serta rasa tidak nyaman di ulu hati.
Faktor pendukung : Keinginan pasien untuk sembuh dan
dukungan keluarga untuk menjaga kebersihan, hidup sehat, dan
istirahat cukup.
Faktor penghambat : Rumah yang memiliki risiko tinggi
penularan
Indikator keberhasilan: pengetahuan keluarga meningkat,
kesadaran untuk mencegah penularan meningkat, dan menjaga
kebersihan tempat penampungan air.
25
Pasien tinggal bersama suami dan seorang anaknya. Hubungan
antara anggota keluarga baik. Di dalam keluarga ini jika terdapat suatu
masalah baik masalah eksternal dan internal yang berperan sebagai
pembuat keputusan akhir adalah kepala keluarga sedangkan proses
pengambilan keputusan suatu masalah dilakukan oleh kepala keluarga
beserta isteri. Jika ada masalah yang berhubungan dengan keluarga
diselesaikan secara musyawarah antara kepala keluarga, isteri, dan anak.
Setiap hari terdapat waktu luang yang digunakan untuk berkumpul
dengan anggota keluarga, makan bersama, menonton TV, sholat
berjamaah, dan saling bercerita. Acara kumpul keluarga dilakukan setiap
hari setelah selesai sholat isya.
c. Fungsi Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan sampai tamat SD dan tidak
meneruskan pendidikannya dikarenakan faktor biaya.
d. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien tinggal di kawasan pedesaan dan kedudukan keluarga di
tengah lingkungan sosial adalah warga biasa. Suami pasien bekerja
sebagai petani, sedangkan pasien merupakan seorang ibu rumah tangga.
Pergaulan umumnya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Tidak
ada kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal lain yang berhubungan
dengan kesehatan.
e. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari suami pasien
yang bekerja sebagai pedagang, penghasilan setiap bulan Rp
1.520.000,-. Penghasilan tersebut digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier keluarga. Pengaturan
penggunaan dana untuk pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan oleh
pasien.
f. Fungsi Religius
Seluruh anggota keluarga beragama islam dan rutin melakukan
ibadah di rumah. Tidak ada ruangan khusus untuk ibadah di rumah,
beribadah biasa dilakukan di kamar masing-masing atau ruang keluarga.
Seminggu sekali mengikuti kegiatan pengajian.
26
setiap hari. Variasi makanan yang dikonsumsi keluarga antara lain: nasi,
lauk (tahu, tempe, ayam, telur, ikan, daging), sayur (bayam, sayur
kangkung, sayur sop, dll).
b. Faktor Non-Perilaku
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yang sering didatangi oleh
pasien yaitu bidan desa yang berjarak 200 meter dapat ditempuh
dengan berjalan kaki dan Puskesmas yang berjarak 2 kilometer dapat
ditempuh dengan angkutan umum. Pembiayaan pengobatan pasien
maupun keluarga dengan menjadi peserta BPJS.
27
Perbandingan luas lantai dan jendela di ruang tamu dengan ruang
keluarga >25%, ruang tidur 25%, dan ruang makan >25%. Lubang
ventilasi di ruang tamu dengan ruang keluarga berukuran 2,5x1,2 m2 dan
lubang ventilasi terdapat kasa nyamuk, di ruang makan 2x1 m2 dengan
letak di satu sisi, dan terdapat lubang ventilasi di ruang tidur. Penerangan
di dalam rumah cukup terang. Ruangan tidak terasa lembab karena kesan
ventilasi di dalam rumah dalam keadaan terbuka. Kebersihan di dalam
rumah bersih, dan tata letak barang-barang di dalam rumah cukup rapi.
Sumber air minum, cuci, dan masak dari PAM. Jumlah kamar
mandi ada 1, dengan ukuran 2x2 m2, dengan bentuk jamban leher angsa.
Jarak septik tank dengan sumber air minum > 10 m2. Limbah rumah
tangga dialirkan ke septic tank, serta ada tempat sampah di luar rumah.
Rumah pasien dikelilingi dengan pepohonan dan ada kandang
ayam didekat rumahnya. Di sekeliling rumah pasien juga banyak
rerumputan dan tanah. Jika hujan, akan terdapat genangan air yang banyak
mengenang di sekitar rumah pasien sehingga bisa menjadi sarang nyamuk.
Kebersihan di luar rumah bersih, sampah di sekitar lingkungan rumah
pasien selalu dibersihkan setiap hari.
b. Denah Rumah
Gambar
4. Denah
Rumah
Keterangan
1. Ruang tamu
2. Kamar pasien
3. Kamar orangtua
28
4. Ruang makan dan dapur
5. Jamban
29
III.12. Pembinaan dan Hasil Kegiatan
Tabel 3. Pembinaan dan hasil kegiatan
Keluarga Hasil
Tanggal Kegiatan yang dilakukan
yang terlibat kegiatan
20 Januari 2017 Penyuluhan tentang penyakit Pasien dan Pengetahuan
Demam berdarah dengua, keluarga tentang
penyebabnya, faktor penyakit
resikonya, dan bagaimana DBD
mencegahnya. meningkat
22 Januari 2017 Monitoring hasil penyuluhan Pasien dan Penyuluhan
keluarga berhasil
30
Pasien khawatir akan kesehatannya dirinya jika keluhannya itu dapat
bertambah parah atau kambuh kembali.
2. Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang disimpulkan sebagai berikut:
- Diagnosis kerja : Demam Berdarah Dengue dan Dispepsia
3. Aspek internal
- Genetik :
Tidak ada faktor genetik dalam keluhan yang dialami oleh pasien
- Pola Makan:
Pola makan pasien yang sudah memenuhi pola gizi seimbang
- Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan kerja tanpa menggunakan lotion anti nyamuk
- Spiritual:
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ketentuan dari
Allah SWT dan menerimanya. Pasien juga terus berdoa agar selalu di
beri kesehatan
4. Aspek Eksternal
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah
adanya dukungan dari keluarga untuk mengupayakan agar pasien
menjaga kebersihan lingkungan rumah agar penyakit DBD tidak
kambuh kembali.
5. Derajat Fungsional
Menurut skala pasien termasuk derajat 1 dimana pasien dapat secara
mandiri melakukan perawatan diri dan melakukan seluruh aktivitasnya
tanpa dibatasi masalah.
31