You are on page 1of 4

BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI

BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI


Pengertian Budaya Demokrasi
Budaya plitik demokrasi dari nilai-nilai dasar demokrasi dan yang seharusnya
dimiliki oleh setiap warga ,dari sistem politik demokrasi.
Menurut Macridis & Browen, budaya politik yang diwarnai oleh kerja
sama atas dasar percaya yang tinggi antar warga masyarakatnya lebih
mendukung demokrasi keimbang budaya politik yang diwarnai rasa saling
curiga, kebencian, dan saling tidak percaya dalam hubungan antar
warganya.
Inti budaya demokrasi adalah kerja sama, saling percaya, menghargai
keanekaragaman, toleransi, kesama derajatan, dan kompromi.
Branso (2001) menyebutkan bahwa setiap warga negara dalam negara
demokrasi semestinya memiliki civics virtues alias kebijakan-kebijakan:;
sebab tanpa hal itu sestim pemerintahan demokrasi tidak mungkin berjalan
sebagaimana mestinya. Inti kebajikan kewargtanegaraan adalah tuntutan
agar semua warga negara menempatkan kebaikan bersama di atas
kepentikan pribadi.Hal itu meliputi dua aspek, yaitu : (a) Disposisi
kewarganegaraan, dan (b) Komitmen kewarganegaraan.
Disposisi kewarganegaraan adalah sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan
warga negara yang menopang perwujudan kebaikan bersamaserta
berfungsinya sistim demokrasi secara sehat.
Kometmen kewarganegaraan adalah kesetiaan kritis warga negara terhadap
nilai-nilail dan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Komitmen itu dapat dipilah
menjadi : (a) Komitmen kepada prinsp-prinsip dasar demokrasi (b)
Komitmen kepada nilai-nilai dasar demokrasi ( kemerdekaan, persamaan,
solidaritas/persodaraan, dan sebaigainya )

Unsur-Unsur Budaya Demokrasi


1. KEBEBASAN
Kebebasan adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam
pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama
atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manpun.
2. PERSAMAAN
Demokrasi tidak berpendirian bahwa manusia itu semuanya sama,
melainkan berbeda satu sama lain.
3. SOLIDARITAS
Solidaritas atau kesetiakawanan adalah kesediaan untuk memperhatikan
kepentingan dan bekerja sama dengan orang lain. Nilai solidaritas mengikat
manusia yang sama-sama memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan
kepentingan pihak lain . dalam keidupan yang demokratis dikenal ungkapan
agree to disagree, yang berarti setuju untuk tidak setuju.
4. TOLENRANSI
Toleransi adalah sikap atau sifat toleran.Bersikap toleran artinya bersikap
menenggang ( menghargai, membiarkan, membolehkan ) pendirian
( pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb ) yang
bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.

5. MENGHORMATI KEJUJURAN
Kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran. Kejujuran
dalam komunikasi antarwarganegara amat diperlukan bagi terbangunnya
solidaritas yang kokoh antar sesama pendukung masyarakat demokratis.
6. MENGHORMATI PENALARAN
Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan
tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang
lain. Pernghormatan pada penalaran dapat mendorong tumbuhnya
keterbukaan, termasuk sikap skeptis yang sehat dan pengakuan terhadap
sifat ambiguitas ( kemendua artian ) kenyataan sosial dan politik.
7. KEADABAN
Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan
budi pekerti. Menurut Henry B Mayo , ada sejumlah nilai operasional yang
menjadi landasan pelaksanaan demokrasi, yaitu : (a) menyelesaikan
perselisihan secara damai dan melembaga.(b) menjamin terselenggaranya
perubahan masyarakat secara damai . (c) menyelenggarakan pergaantian
pimpinan secara teratur.(d) membatasi penggunaan kekerasan seminimal
mungkin. (e) mengakui dan menganggap wajar adanya keanekragaman
dalam masyarakat, yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat,
keanekaragaman kepentingan dan tingkah laku.(f) Menjamin tegaknyan
keadilan.
Masyarakat Madani / Civil Society
Menurut Patric, civil society adalah konsep yang pengertiaanya dapat
diperdebatkan walaupun telah digunakan banayk kalangan sejak 300
tahun lalu. Namun demikian, kebanyakan pakar sependapat bahwa istilah
civil sosiety itu berkaitan dengan interaksi-interaksi sosial yang tidak
dikuasai oleh negara .
Civil Society memang berbeda dari pemerintah dan negara ; namun, itu tidak
berarti civil society harus selalu bertentangan dengan pemerintah dan
negara. Didalam negara demokrasi, ada berbagai macam organisasi civil
society yang melakukan kegiatan secra mandiri dan bebas dari kontrol
pemerintah.
Menurut Beetham dan Boyle , gagasan civil society menunjukkan bahwa
demokrasi perlu ditopang oleh segala macam kelompok sosial yang
diorganisasi secara independen.

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


1. Demokrasi di Masa Orde Lama
a) Demokrasi parlementer di Masa RIS dan Masa Berlakunya UUDS 1950
1) Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR
2) Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Kabinet/ Dewwan Mentri,
3) Presiden hanya berperan sebagai kepala negara
4) Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas.
5) Jika DPR menilaib kinerja mentri/ beberapa mentri/ kabinet kurang atau
bahkan tidak baik , DPR dapat memberi mosi tidak percaya kepada seorang
atau beberapa mentri atau bahkan kabinet secara keseluruhan.
6) Jika kabinet bubar , Presiden akan menunjuk Formatur Kabinet untuk
menyusun Kabinet baru.
7) Jika DPR mengajukan mosi tidak percaya lagi dengan kebinet yang baru
itu, maka DPR di bubarkan dan diadakan pemilihan umum.

b) Demokrasi Terpimpin: 5 Juli 1959-1966


1) Pelanggaran prinsip kebebasan kekuasaan kehakiman .
2) Pengekangan hak-hak asasi warga negara di bidang politik ( berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat )
3) Pelampauan batas wewenang
4) Pembentukan lembaga negara ekstrakonstitusional
5) Pengutamaan fungsi pimpinan ( funsi Presiden )

2. Demokrasi di Masa Orde Baru: 11 Maret 1996 21 Mei 1998


a. Pembatasan hak-hak politik rakyat
b. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden
c. Pemilu yang tidak demokratis
d. Pembentukan lembaga ekstrakonstitusional
e. Korupsi, Kolusi, Nepotisme ( KKN )

3. Demokrasi di Masa Transisi ( 22 Mei 1998 Sekarang )

Pemilihan Umum Sebagai Sarana Pengembangan Budaya


Demokrasi

Funsi Pemilihan Umum

a) Pemilu sebagai sarana memilih pejabat publik ( Pembentukan


pemerintahan )

b) Pemilu sebagai sarana pertangguangjawaban pejabat publik

c) Pemilu sebagai sarana pendidikan politik rakyat

Ciri- ciri Pemilu Demokratis

a) Hakpilih umum
b) Kesetaraan bobot suara
c) Tersedianya pilihan yang signifikan
d) Kebebasan nominasi
e) Persamaan hak kampanye
f) Kebebasan dalam memberikan suara
g) Kejujuran dalamperhitungan suara
h) Penyelenggaraan secara periodok
Menerapkan Budaya Demokrasi
Dalam hidup berkeluarga, budaya demokratis juga memegang peranan
penting . Setiap anggota keluarga mempunyai kebebasan yang sama.
Kebebasan ini hendaknya selalu di hormati oleh masing- masing anggota
keluarga. Oleh karena itu tindakan sesuka hati sendiri hendaknya dihindari.
Setiap anggota keluarga hendaknya mau menghibur dan mendukung
anggota keluarga yang lain .
Dalam hidup bermasyarakat, budaya demokratispun penting sekali
peranannya .Jika setiap orang mengutamakan hak-hak atau kebebasan
pribadinya, i0niscaya ketidak tentraman akan terjadi di masyarakat. Jika
masing-masing orang hanya menonjolkan atau memikirkan kepentingan,
urusan, dan kehidupan pribadinya, niscaya upaya pencapaian tujuan
mewujudkan kesejahteraan bersama akan terhambat.

PRINSIP DEMOKRASI

1. Kedaulatan rakyat;
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

You might also like