Professional Documents
Culture Documents
21
Menikah
2000
Gambar 3.I Genogram
22
Tanda vital
o Tekanan Darah : 110/ 80 mmHg
o Nadi : 96 x/menit
o Suhu : 36,4oC
o Pernapasan : 18 x/menit
BB : 50 kg TB : 160 cm IMT : 19,53 kg/m2
Status gizi : Kesan gizi cukup
Kulit : Sawo matang, ikterik (-)
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata
Mata : Pupil bulat isokor +/+, cnjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia, gangguan pendengaran -/-, bentuk telinga simetris
kanan dan kiri
Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, sekret -/-,darah -/-
Mulut : Bibir lembab, faring tidak hiperemis, gusi tampak hiperemis
Leher : Simetris, deviasi trakea (-), tidak teraba pembesaran KGB, JVP
tidak meningkat
Thoraks:
Paru : I = Normochest,retraksi -/-, sela iga tidak melebar
P = Fremitus taktil dan fremitus vokal kanan sama dengan kiri
P = Sonor pada seluruh lapang paru
A = Suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : I = Iktus cordis tidak tampak
P = Iktus cordis teraba pada ICS V linea midclavicula sinistra,
tidak kuat angkat
P = Batas kanan jantung ICS IV linea parasternal dextra
Batas kiri jantung ICS V linea midclavicularis sinistra
Pinggang jantung ICS III linea midclavicularis sinistra
A = BJ I dan II reguler, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen : I = Normal datar, asites (-), sikatrik (-)
A = Bising usus (+) normal
P = Supel, massa (-), NT (+) di 9 regio, hepar dan lien tidak teraba
P = Timpani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas: Akral hangat +/+, edema -/-, CRT < 2, sianosis (-)
Rumple Leed (+)
3. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3.2 Hasil Laboratorium 24 April 2017
23
Leukosit 4,3 4.8-10.8 ribu/ul
MCV 75 8096 fl
MCH 25 2732 pg
4. Diagnosis Kerja
Demam Berdarah Dengue Grade II
5. Diagnosis Banding
- Infeksi Virus
- Demam Tifoid
- Idiopatik Trombositopenia Purpura
6. Rencana Penatalaksanaan
Non- Farmakologi :
Tirah baring
Perbanyak minum
Diet kalori : 1500 kalori/hari
Observasi tanda vital dan tanda-tanda perdarahan spontan
Farmakologi:
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Ranitidin/ 12 jam
Ciprofloxacin 500mg/12 jam
Sanmol 500mg/ 8 jam
Domperidon 10 mg 2x1 tab
Edukasi
1. Menggunakan lotion anti
nyamuk pada setiap kegiatan.
2. Perhatikan kebersihan di
rumah, terutama tempat penampungan air atau tumpukan benda
yang dapat menjadi sarang nyamuk
24
3. Selalu menjaga daya tahan
tubuh dengan makan gizi seimbang dan pola hidup sehat
4. Menggunakan kelambu pada
tempat tidur
5. Rutin melaksanakan kegiatan
3M
25
keluarga ini jika terdapat suatu masalah baik masalah eksternal dan
internal yang berperan sebagai pembuat keputusan akhir adalah kepala
keluarga sedangkan proses pengambilan keputusan suatu masalah
dilakukan oleh kepala keluarga beserta isteri. Jika ada masalah yang
berhubungan dengan keluarga diselesaikan secara musyawarah antara
kepala keluarga, isteri, anak, dan ibu dari KK. Setiap hari terdapat waktu
luang yang digunakan untuk berkumpul dengan anggota keluarga,
makan bersama, menonton TV, sholat berjamaah, dan saling bercerita.
Acara kumpul keluarga dilakukan setiap hari setelah selesai sholat isya.
c. Fungsi Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan sampai tamat SMP dan tidak
meneruskan pendidikannya dikarenakan faktor biaya.
d. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien tinggal di kawasan pedesaan dan kedudukan keluarga di
tengah lingkungan sosial adalah warga biasa. Suami pasien bekerja
sebagai pedagang, sedangkan pasien merupakan seorang ibu rumah
tangga. Pergaulan umumnya berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Tidak ada kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal lain yang
berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari suami pasien
yang bekerja sebagai pedagang, penghasilan setiap bulan Rp
1.750.000,-. Penghasilan tersebut digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier keluarga. Pengaturan
penggunaan dana untuk pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan oleh
pasien.
f. Fungsi Religius
Seluruh anggota keluarga beragama islam dan rutin melakukan
ibadah di rumah. Tidak ada ruangan khusus untuk ibadah di rumah,
beribadah biasa dilakukan di kamar masing-masing atau ruang keluarga.
Seminggu sekali mengikuti kegiatan pengajian.
26
lauk (tahu, tempe, ayam, telur, ikan, daging), sayur (bayam, sayur
kangkung, sayur sop, dll).
b. Faktor Non-Perilaku
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yang sering didatangi oleh
pasien yaitu bidan desa yang berjarak 100 meter dapat ditempuh
dengan berjalan kaki dan Puskesmas yang berjarak 1,2 kilometer dapat
ditempuh dengan angkutan umum. Pembiayaan pengobatan pasien
maupun keluarga dengan menjadi peserta BPJS.
27
lancar. Sumber air dari air sumur dan dimasak hingga mendidih sebelum
dikonsumsi. Sumber air (sumur) dengan septic tank berjarak > 10 meter.
Rumah tidak memilikin saluran pembuangan air limbah khusus. Kebiasaan
buang air besar dengan menggunakan jamban leher angsa yang memiliki
septic tank.
6. Faktor perilaku
a. Pasien saat beraktivitas dan sebelum tidur tidak menggunakan lotion
anti nyamuk.
b. Pasien lebih sering mengobati penyakitnya sendiri dengan obat-
obatan warung
28
c. Pasien mau memeriksakan diri ke puskesmas.
d. Pasien tidak pernah melakukan program kegiatan 3M
7. Faktor nonperilaku
Sarana pelayanan kesehatan terjangkau dari rumah
Tabel3.3FamilyScreem
Sumber Patologis
Suami dan pasien, memiliki
SOCIAL waktu untuk berkumpul Tidak ada
bersama
Pasien melakukan kegiatan di
lingkungan tempat tinggalnya
CULTURAL Tidak ada
sesuai dengan kebudayaan
Jawa yang berlaku.
Pasien dan keluarga
beragama Islam dan selalu
RELIGIOUS Tidak ada
menjalankan ibadah dengan
taat dan ikhlas.
Suami pasien bekerja sebagai
Pedagang, sementara pasien
tidak bekerja. Dalam Pasien tidak bekerja
keluarga suami pasien adalah sehingga pasien tidak
ECONOMIC
tulang punggung keluarga memiliki pendapatan
yang membiayai kehidupan sendiri.
pasien.
Pasien menempuh
EDUCATION pendidikan sampai SMP dan Tidak ada
suami pasien sampai SMA
Jarak dari tempat tinggal ke
Puskesmas cukup dekat. Jika
MEDICAL Tidak ada
sakit pasien memiliki kartu
BPJS untuk berobat
29
Risiko dan
No. Masalah Rencana pembinaan Sasaran
Kesehatan
1. Demam berdarah Edukasi mengenai demam Keluarga
dengue berdarah, penyebab
terjadinya, faktor resiko, dan
bagaimana mencegahnya.
Keluarga Hasil
Tanggal Kegiatan yang dilakukan
yang terlibat kegiatan
28 April 2017 Penyuluhan tentang penyakit Pasien dan Pengetahuan
Demam berdarah dengue, keluarga tentang
penyebabnya, faktor penyakit
resikonya, dan bagaimana DBD
mencegahnya. meningkat
29 April 2017 Monitoring hasil penyuluhan Pasien dan Penyuluhan
keluarga berhasil
30
(3) Kesadaran tentang pentingnya pencegahan DBD meningkat
terutama mengenai program pencegahan DBD yaitu 3M
III.15 Perjalanan Hidup Keluarga (FAMILY LIFE LINE)
Tabel 3.5 Family Line Line
Tahun Usia Peristiwa Severity of Illness
31
biasanya
32