You are on page 1of 5

THERAPI HIPOTERMI

No. Dokumen Revisi Halaman 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RSUD Dr. R. Soetijono Blora
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG

Pengertian Upaya menurunkan suhu tubuh hingga 32 34 C pada


bayi dengan HIE ( Hypoxic Ischemic Encelophaty ) untuk
mencegah kerusakan neuron otak akibat asfiksa sedang -
berat perinatal
Tujuan Untuk mencegah dan memperlambat kerusakan otak yang
sudah berjalan, namun tidak mengurangi sel yang sudah
mengalami kerusakan irreversibel
Kebijakan Diterapkan pada pelayanan PONEK di RSUD Dr. R.
Soetijono Blora
Prosedur I. Indikasi therapi hipotermi :
a. Neonatus dengan usia gestasi > 35 minggu dan usia
kurang dari 6 jam
b. Score Thompson > 6
c. Nilai APGAR SCORE 5 pada menit ke 10

II. Kontra Indikasi :


a. Jika terapi hipotermi tidak dapat dimulai pada usia <
6 jam
b. BB < 2 Kg
c. FiO2 80%
d. Kelainan kongenital mayor
e. Koagulopati berat secara klinis
f. Ancaman kematian
g. Atresia ani
III. Fase terapi :
1. Fase Induksi atau cooling :
Fase suhu tubuh diturunkan hingga mencapai 32
34 C dengan kecepatan 3 C / jam ( durasi
terapi 60 90 menit ) EFFECTIVE COOLING
TIME dihitung saat tubuh terapeutik tercapai
2. Fase maintenance
Suhu 32 34 C dipertahankan selama 72 jam.
Perubahan suhu tubuh yang ditoleransi : 0.1
0.5 C
3. Fase Rewarming
Bayi kembali dihangatkan hingga suhu normal
( 36,5 37,5 C ) dengan kecepatan 0,5 C tiap
1-2 jam. Peningkatan suhu tidak boleh terlalu
cepat

IV. Persiapan Alat :


1. Cool Gel Pack bersuhu 10 C
2. Sarung tangan berisi air dingin
3. Matras / selimut / pembungkus
4. Topi / penutup kepala
5. Air dingin 10 C
6. Termometer Digital
7. Plester
8. gunting

V. Pelaksanaan
a. Apabila bayi memenuhi indikasi terapi, segera
mungkin mulai terapi hipotermi. Dari kamar bersalin
mulai passif cooling : matikan warmer, cegah
hipertemi
b. Stabilisasi ventilasi, hemodinamik dan metabolik
c. Transfer bayi ke NICU atau Ruang pengawasan
d. Pasang thermometer rektal
e. Mulai aktif cooling ( < 6 jam, target temperatur 33
34 C )
1. FASE ORIENTASI:
a. Mengucapkan salam kepada keluarga
b. Memperkenalkan Diri
c. Mencocokkan gelang bayi dengan identitas bayi
d. Menjelaskan tujuan kepada keluarga pasien
e. Menjelaskan prosedur kepada keluarga pasien
f. Menanyakan kesiapan keluarga serta pemberian
informed consent
2. Fase Kerja :
a. Mencuci tangan
b. Menjaga privacy pasien
c. Memakai hand Scoon

A. PASSIF COOLING
1) Membaringkan bayi di atas baby basket
( bila tidak ada baby basket, gunakan
incubator dengan mematikan warmer dan
membuka semua lubang angin )
2) Letakkan bayi dalam keadaan telanjang
( tanpa topi, baju, selimut, dan nesting )
3) Masukkan probe rectal ke dalam anus
sedalam 5 cm ( fiksasi menggunakan
plester sekitar 10 cm ke paha atas bagian
dalam ) monitor suhu setiap 15 menit,
pertahankan suhu sampai 33 34 C dan
monitor suhu setiap 1 jam 4 jam
4) Bila suhu > 34C, matikan radiant warmer
mulai actif cooling
B. ACTIVE COOLING ( Dilakukan jika suhu >
34 C )
Whole body cooling :
1) Mendinginkan seluruh tubuh bayi
menggunakana matras / selimut /
pembungkus bayi untuk mencapai
target hipotermi ( 32 34 C ) /
memasang cool gel pack.
2) Pemasangan cool gel pack :
Indikator Jumlah Area tubuh
suhu cool
pack
>37 C 4 Kepala, bahu,
leher, badan
36,1 37 C 3 Bahu, leher,
badan
35,1 36 C 2 Bahu, badan
34,1 35 C 1 Badan
33,0 34 C 0 Tidak ada
. Selective head cooling
1) Mendinginkan hanya kepala bayi
dengan menggunakan Hanscoon
yang berisi air dingin

C. RE WARMING ( Fase menghangatkan )


1) Dilakukan Setelah cooling 72 jam
2) Nyalakan Radiant Warmer pada suhu 34,5
C
3) Naikkan suhu 0,5C tiap 1 2 jam sampai
suhu rectal 37 C, kenaikan suhu tidak
boleh cepat ( durasi prosedur 6 12 jam )
4) Pantau suhu rectal 12 Jam pasca prosedur,
Hati hati :
a. Kejang ( Resiko )
b. Bila BBL dengan kejang kecepatan
Rewarming 0,2 C/jam untuk 2 jam
pertama dan 0,4 C / jam tiap jam
berikutnya

3. Fase Terminasi
a. Merapikan pasien
b. Melakukan evaluasi
c. Mencuci tangan
d. Berpamitan pada keluarga
e. Mendokumentasikan pada catatan perawatan

VI. PEMANTAUAN ( Hari 1,2 & 3 )


1. EKG ( Hari 1 ) atas indikasi
2. Pantau TTV secara terus menerus
3. AGD setelah : - 72 jam cooling
- 12 jam Rewarming
4. Laborat darah lengkap, SGOT, SGPT, Ureum,
Creatinin, GDS, Elektrolit

Unit Terkait 1. IGD, R. Melati, R. Cempaka, IBS, ICU di RSUD


Dr.R.SOETIJONO BLORA

You might also like