You are on page 1of 8

Maj Ked Gi.

Desember 2013; 20(2): 231-238

Penggunaan Vertical Loop pada Perawatan Gigi


Berjejal Parah dan Crossbite Anterior
dengan Teknik Begg
Herna Juliana Nainggolan*, Wayan Ardhana**, dan Christnawati**
* Program Studi Ortodonsia PPDGS Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
** Bagian Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
*Jl Denta no 1 Sekip Utara Yogyakarta, e-mail: hernajuliana@ymail.com

ABSTRAK
Gigi berjejal dapat terjadi pada semua klasifikasi maloklusi. Perawatan gigi berjejal berat dengan teknik Begg menggunakan
vertical loop untuk meningkatkan kelentingan busur labial supaya dapat terpasang pada gigi berjejal sehingga levelling dan
unravelling gigi anterior dapat tercapai. Tujuan artikel ini untuk menerangkan manfaat dari vertical loop pada kasus gigi berjejal
berat. Pada artikel ini disajikan dua kasus gigi berjejal parah dan crossbite. Kasus pertama: laki-laki 17 tahun tidak percaya
diri karena berjejal dan gingsul. Diagnosis: maloklusi Angle klas III subdivisi tipe skeletal klas III dengan maksila retrusif dan
mandibula prognatik, gigi berjejal parah dan crossbite anterior. Kasus kedua: perempuan 18 tahun, mengeluhkan gigi berjejal,
sulit dibersihkan dan gusi sering berdarah. Diagnosis: Maloklusi Angle klas I tipe skeletal klas I dengan bimaksiler retrusif dan
bidental protrusif gigi berjejal berat dan crossbite anterior. Pada kedua kasus dilakukan perawatan dengan alat ortodontik
cekat teknik Begg, pada tahap pertama digunakan archwire diameter 0,014 dengan vertical loop untuk koreksi gigi malposisi
berupa gigi berjejal, membuka dan menutup ruang gigi anterior dengan menggerakkan gigi ke arah mesiolabial dan labiolingual
sehingga gigi berjejal dan crossbite anterior dapat terkoreksi. Hasil: Koreksi inklinasi gigi-gigi rahang atas dan bawah, overjet
dan overbite dipertahankan, penutupan sisa ruang, koreksi aksial gigi-gigi dan perbaikan interdigitasi sesuai dengan oklusi
normal. Kesimpulan dari penggunaan vertical loop pada perawatan ortodontik cekat dengan teknik Begg menunjukkan sangat
efektif dalam mengoreksi gigi berjejal berat dan crossbite anterior.
Maj Ked Gi; Desember 2013; 20(2):231-238.

Kata Kunci: Vertical loop, berjejal parah, crossbite anterior, teknik Begg

ABSTRACT: The Use of Vertical Loops to Treat Severely Crowded Teeth and Cross Bite Anterior with Begg Technique. Crowded
teeth can occur in all classifications of malocclusion. The treatment of severe crowded teeth with Begg technique using the vertical
loop is to increase the resilience of the archwire labial, so it can facilitate to levelling and unravelling anterior teeth.The aim of this
article is to explain the advantage of using vertical loop to correct severe crowding teeth with anterior crossbite. We reported two
cases of severe crowding with anterior crossbite. The first case was a 17 year old boy with the main complaint was not confident
due to the anterior teeth severe crowding with high canine. The diagnosis was Angle Class III subdivision malocclussion type, class
III skeletal pattern combined with retrusive maxilla and prognatic mandible, severe crowding teeth and anterior crossbite. The
second case was an 18 years old female complaining of severe crowding with periodontal problems. She was diagnosed with Class I
Angle malocclusion with Class I skeletal pattern bimaxiller retrusion and bidental protrusion acompanied by severe crowding teeth
and anterior crossbite. Both of cases were treated using Begg technique and orthodontic device. The first step used archwire with
dimeter 0,014 Australian wire with vertical loop to correct the crowding, open and close of anterior space by moving the teeth
toward mesiolabial and labiolingual thus the crowding and anterior crossbite can be corrected. The result showed both patient
anterior teeth are in correct inclination, overjet and overbite can be maintained,the space was closed and the interdigitation of the
posterior teeth accordance with normal occlusion. It was concluded that using vertical loop in orthodontic treatment with Begg
techniques showed effectively correcting the severe crowding teeth and anterior crossbite cases.
Maj Ked Gi; Desember 2013; 20(2): 231-238.

Key words: vertical loop, severe crowding, anterior crossbite, Begg technique

PENDAHULUAN masing-masing rahang ataupun pada kedua rahang.1


Gigi berjejal adalah suatu keadaan susunan gigi Penyimpangan dapat berupa ketidak teraturan
berdesak-desak dan tumpang tindih dalam lengkung susunan gigi pada regio anterior berupa gigi berjejal
gigi, terjadi akibat penyimpangan posisi gigi pada dengan atau tanpa disertai protrusif.1 Berdasarkan

231
Herna J. N., dkk.: Penggunaan Vertical Loop ...

besar kekurangan ruang pengaturan dalam lengkung menyebabkan tipping distal gigi anterior dan mengisi
,gigi berjejal dikelompokkan dalam tiga kategori ruang bekas gigi pencabutan untuk mereduksi jarak
yaitu,derajat ringan, sedang dan derajat parah.2 gigi ataupun mengoreksi malposisi gigi .6,4 Australian
Crossbite anterior merupakan kelainan oklusi wire 0.014 cenderung menggerakkan gigi ke arah
pada bidang transversal,yang terjadi pada satu gigi labial sebelum gigi kaninus bergerak ke distal untuk
atau beberapa gigi pada lengkung gigi. Posisi oklusi menahan gerakan gigi ke arah labial.5,7
gigi-gigi anterior maksila lebih kearah lingual atau Tahap 2 space closing, bertujuan menutup
palatal dari gigi anterior mandibula. Maloklusi sisa ruang pencabutan dengan meneruskan gerakan
crossbite anterior dapat disebabkan faktor gigi, tipping gigi anterior ke palatal atau lingual dan
skeletal dan fungsional.1 mesialisasi gigi molar secara bodily. Tahap 3
Teknik Begg merupakan suatu teknik perawatan bertujuan untuk mengoreksi inklinasi aksial dan
ortodontik yang menggunakan gaya yang ringan interdigitasi gigi rahang atas dan rahang bawah.6,1
dengan archwire berpenampang bulat dan bracket Vertical loop memberikan aksi horizontal,
ribbon arch. Archwire bergerak bebas tanpa friksi dan gerakan mesial-distal, bukal dan lingual.5,8 Berfungsi
menghasilkan gerak tipping mahkota secara bebas.4 mengatur letak malposisi gigi incisivus bersamaan
Perawatan ortodontik teknik Begg pada umumnya dengan tipping distal terhadap gigi kaninus untuk
terdiri dari tiga tahap, tahap I biasanya digunakan membuka dan menutup ruang, rotasi gigi. Bentuk dan
archwire dengan vertical loop pada interproksimal jumlahnya tergantung keperluan dalam pengaturan
dari gigi anterior akan memperpanjang kawat, gigi incisivus.3, Artikel ini akan menyajikan dua kasus,
meningkatkan kelentingan hingga archwire dapat yang keduanya dirawat dengan alat ortodontik cekat
terpasang hampir di semua gigi berjejal, dengan teknik Begg, pada tahap pertama digunakan archwire
kekuatan yang ringan menggerakkan gigi ke segala diameter 0,014 dengan vertical loop untuk koreksi
arah secara bersamaan.1,4 Levelling dan unraveling gigi malposisi berupa gigi berjejal, membuka dan
dapat tercapai dengan gaya simultan mendorong gigi menutup ruang gigi anterior dengan menggerakkan
ke distal akibat tarikan elastik intermaksiler, mengatur gigi ke arah mesiolabial dan labiolingual sehingga
malposisi gigi berupa gigi berjejal, membuka dan gigi berjejal dan crossbite anterior dapat terkoreksi.
menutup ruang gigi anterior dengan menggerakkan
gigi ke arah mesial, distal,labial, lingual.5,1 Archwire
STUDI KASUS
dengan vertical loop mengoreksi gigi-gigi berjejal
lebih cepat, lebih mudah dan mengurangi rasa sakit Kasus I: Pasien laki-laki, 17 tahun datang ke
bagi pasien bila dibandingkan dengan pemakaian klinik ortodonsia RSGM Prof. Soedomo FKG UGM
archwire yang datar (plain archwire).5,4 Pemakaian dengan keluhan tidak percaya diri karena gigi tidak
vertical loop dan elastik intermaksiler klas II rapi, berjejal dan gingsul (Gambar 1 dan 2).

(A) (B)

Gambar 1. Fotogram muka dan intra oral gigi-geligi sebelum perawatan kasus I
Ket: (A) Fotogram muka tampak depan, (B) Fotogram muka tampak depan senyum

232
Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 231-238

Pemeriksaan intraoral memperlihatkan kurang ruang 11.75 sisa ruang 0mm, pada rahang
hygiene mulut baik, bentuk lengkung gigi rahang bawah dengan mengoreksi gigi 35 mesioversi dan
atas U asimetris, sedangkan rahang bawah bentuk gigi 43 yang distoversi terdapat sisa ruang pada
U simetris. Midline rahang atas bergeser ke kanan sisi kanan 0mm dan sisi kiri 3.98mm. Sisa ruang
sebesar 3,54 mm. Hubungan gigi molar pertama ditutup dengan mesialisasi gigi-gigi posterior pada
kanan klas III Angle sedangkan relasi molar pertama sisi kiri agar hubungan molar tetap baik pada sisi kiri
kiri klas I Angle. Hubungan gigi kaninus kanan klas maupun sisi kanan.
II, kaninus kiri klas I. Overjet 2,0mm dan overbite Diagnosis: maloklusi Angle klas III subdivisi
2,5mm. Pasien mempunyai riwayat rampan karies tipe skeletal klas III dengan maksila dan mandibula
pada periode gigi desidui. Pada periode gigi prognatik, gigi berjejal parah dan crossbite anterior.
bercampur mengalami prolong retensi dan kebiasaan
menggigit pena pada sisi kanan mulai SMP sampai Rencana perawatan pada kasus ini adalah
saat datang. Hasil analisis sefalometri menyimpulkan motivasi untuk menghilangkan kebiasaan
hubungan skeletal klas III dengan maksila retrusif buruk,analisis ruang. Koreksi malrelasi dan malposisi
dan mandibula prognatik disertai protrusif incisivus gigi individual rahang atas dan rahang bawah
atas. Analisis ruang dengan determinasi lengkung dilakukan dengan alat cekat teknik Begg sistem
dan set up model kesling, menyusun lengkung bonding. Vertical loop digunakan pada gigi-gigi
ideal,tidak dilakukan retraksi, koreksi midline, anterior untuk membuka ruang sehingga gigi-
overjet dan overbite tetap dilakukan pencabutan gigi berjejal dapat menempati lengkung ideal dan
empat premolar pertama. Kekurangan ruang rahang perbaikan crossbite anterior, setelah itu dilakukan
atas sebesar 6.73 pada sisi kiri dan terdapat sisa penyesuaian oklusi dilanjutkan dengan pemakaian
ruang pada sisi kiri atas 1.88mm dan sisi kanan retainer.

(A) (B) (C)

(D) (E)
Gambar 2 . Fotogram intra oral gigi-geligi sebelum perawatan kasus I Ket : (A) dan (C) Fotogram gigi geligi
tampak samping, (B) Fotogram gigi geligi tampak depan; (D) Fotogram intra oral gigi geligi rahang atas; (E)
Fotogram intra oral gigi geligi rahang bawah

233
g datang
ke klinik
ke ortodonsia
klinik ortodonsia
RSGM RSGM
Prof. Soedomo
Prof. Soed
UGM
FKG dengan
UGM dengan keluhankeluhan
gigi berjejal,
gigi berjejal,
susah s
ihkan
dibersihkan
dan gusidansering
gusi berdarah.
sering berdarah.
Herna J. N., dkk.: Penggunaan Vertical Loop ...

(A) (B)

bar
Gambar
3 . Fotogram
3 . Fotogram
muka dan
mukaintra
danoral
intragigi-
oral
Gambar 3. Fotogram muka dan intra oral gigi-geligi sebelum perawatan kasus II Ket: (A) Fotogram muka
tampak depan (B) Fotogram muka tampak depan senyum

geligi
sebelum
sebelum
perawatan
perawatankasus kasusII
Ket:A Fotogram
A Fotogram
muka muka
tampaktampak
depan d
ogram
B Fotogram
muka tampak
muka tampak
depan senyum
depan senyum

Pemeriksaan
Pemeriksaan intraoralintraoral
(A)
memperlihatkan
memperliha (B) (C)

mulut baik.
nehygiene mulutBentuk
baik. Bentuk
lengkunglengkung
rahangrahang
atas V a
tris,
asimetris,
rahangrahang
bawah bawah berbentuk
berbentuk
trapezoidtrap
tris.
asimetris.
HubunganHubungan
molar pertama
molar pertama
kanan kanan
klas III,kla
pertama
molar pertama
kiri klaskiriI, hubungan
klas I, hubungan
kaninuskaninus
(D)
klas I. k (E)

etOverjet
pasien pasien
3,25mm3,25mm dan overbite
dan overbite
1,5mm,1,5
Gambar 4 . Fotogram intra oral gigi-geligi sebelum perawatan kasus II. Ket : (A) dan (C) Fotogram gigi geligi tampak
samping, (B) Fotogram gigi geligi tampak depan, (D) Fotogram intra oral gigi geligi rahang atas, (E) Fotogram intra oral
gigi geligi rahang bawah

pat
terdapat
malrelasi
malrelasi
crossbitecrossbite
anterior. Pergeseran
anterior. Perges
ke kanan,
emidline ke kanan,
rahangrahang
atas 1.0atas
mm1.0dan
mm rahang
dan ra
h bawah
2.0 234
mm.2.0 mm.
ung gigi. Kemudian dilanjutkan penye
dan pemakaian retainer. Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 231-238

Tahap awal dilakukan dengan levellin


Kasus II: Pasien perempuan 18 tahun, datang Overjet akhir 3.0 mm dan overbite 2.0 mm.

elling untuk mengoreksi gigi berjejal


ke klinik ortodonsia RSGM Prof. Soedomo FKG
Perawatan dilakukan dengan pemasangan alat
UGM dengan keluhan gigi berjejal, susah dibersihkan
ortodonti cekat teknik Begg dengan sistem direct
dan gusi sering berdarah (Gambar 3 dan 4).
bonding untuk koreksi malposisi gigi-gigi individual

rahang atas dan bawah. Kasus I


Pemeriksaan intraoral memperlihatkan hygiene dan malrelasi crossbite rahang atas dan rahang
mulut baik. Bentuk lengkung rahang atas V asimetris, bawah, vertical loop pada gigi-gigi anterior untuk
rahang bawah berbentuk trapezoid asimetris. koreksi gigi berjejal dengan melebarkan lengkung

an pre Begg menggunakan ope


Hubungan molar pertama kanan klas III, molar gigi. Kemudian dilanjutkan penyesuaian oklusi dan
pertama kiri klas I, hubungan kaninus klas I. Overjet pemakaian retainer.
pasien 3,25mm dan overbite 1,5mm, terdapat

orong gigi 13 dan 23 ke distal dengan m


Tahap awal dilakukan dengan levelling dan
malrelasi crossbite anterior. Pergeseran midline ke
unravelling untuk mengoreksi gigi berjejal parah
kanan, rahang atas 1.0 mm dan rahang bawah 2.0 mm.
pada rahang atas dan bawah. Kasus I melalui

ang palatoversi dan linguoversi. Dila


Rencana perawatan pada kasus ini adalah tahapan pre Begg menggunakan open koil
mencabut gigi 31 yang mengalami resesi gingiva mendorong gigi 13 dan 23 ke distal dengan meligasi
karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Gigi- gigi yang palatoversi dan linguoversi. Dilanjutkan

n Australian wire 0.014 pada tahap p


gigi diatur dalam lengkung ideal pada determinasi dengan Australian wire 0.014 pada tahap pertama
lengkung setelah kedua rahang diekspansi ke lateral. perawatan dengan teknik Begg dilengkapi dengan
Berdasarkan metode set-up model Kesling agar vertikal loop yang jumlahnya semakin sedikit sesuai

atan dengan teknik Begg dilengkapi d


gigi- gigi dapat tersusun dalam lengkung gigi maka dengan gigi crowding yang akan dikoreksi. (Gambar
dilakukan pelebaran lengkung gigi pada rahang 5 dan 7)
atas, lebar inter kaninus sebelum perawatan 32 mm Kasus II vertical loop antara gigi 13-12, 12-

al loop yang jumlahnya semakin sedikit


menjadi 36 mm, inter P1 36 mm menjadi 42.07 11, 11-21, 21-22, 22-23, 33-32, 32-21, 21-42, 42-
mm, inter P2 awal 42 mm menjadi 48 mm dan inter 43 (Gambar 6). Tahap leveling tercapai setelah
M1 dari 49 mm menjadi 53 mm dengan protraksi satu tahun perawatan. Kasus I setelah 2.5 tahun

n gigi crowding yang akan dikoreksi. (G


sebesar 1.0 mm. Pada rahang bawah lebar inter C perawatan, gigi berjejal dan crossbite anterior sudah
terkoreksi, pasien juga jadi lebih percaya diri. Overjet
awal 23 mm menjadi 25 mm, inter P1 dari 27.50
dan overbite tetap, saat ini masih dalam perawatan
mm menjadi 35 mm , inter P2 awal 32 mm menjadi
40 mm dan inter M1 dari 40mm menjadi 47mm. untuk perbaikan interdigitasi.(Gambar 6)

Gambar 5. Kasus I : Tahap I dengan vertikal loop

ar 5. Kasus I : Tahap I dengan vertik


235
r 5. Kasus I : Tahap I dengan vertika
Herna J. N., dkk.: Penggunaan Vertical Loop ...

Gambar 6. Kasus II dengan vertikal loop

r 6. Kasus II dengan vertikal loop

Kasus II vertical loop antara gigi 13-1


21, 21-22, 22-23, 33-32, 32-21, 21-42,
(A) (B) (C) (D)

ar 6). Tahap leveling tercapai setelah

(E) (F) (G)

Gambar 7. Fotogram muka dan intra oral gigi-geligi setelah 2.5 tahun perawatan kasus I
Ket: (A) Fotogram muka tampak depan, (B) Fotogram muka tampak depan senyum, (C) dan (E) Fotogram gigi
geligi tampak samping, (D) Fotogram gigi geligi tampak depan, Fdan GFotogram gigi geligi rahang atas dan rahang
bawah tampak oklusal.

236
nterior sudah
percaya diri.
masih dalam Maj Ked Gi; Juli 2013; 20(1): 46-50 Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 231-238
setelah 2.5 tahun
.(Gambar 6)
rossbite anterior sudah
i lebih percaya diri.
saat ini masih dalam
terdigitasi.(Gambar 6)

(A) (B) (C) (D)

(E) (F) (G)


Gambar 8. Fotogram muka dan intra oral gigi-
Gambar 8. Fotogram muka dan intra oral gigi-geligi geligi setelah
setelah 2.4 tahun2.4 tahunkasus
perawatan perawatan
II. Ket: (A)

samping, (D) dan (F) FotogramGambar 8. (E)Fotogram muka dan intra


Fotogram muka tampak depan, (B) Fotogram mukakasus tampak II depan senyum, (C) Fotogram muka tampak
gigi geligi tampak samping, Fotogram gigi geligi tampak depan, (G) dan
Ket: A8 Fotogram muka tampak
ambar 8. HFotogram depan geligi setelah 2.4 tahun p
gigi geligi rahang atas dan rahang bawah tampak oklusal
Fotogram muka dan intra oral gigi-
geligi setelah 2.4 tahun perawatan
kasus
B8 Fotogram
II II gigi berjejal dan crossbite anterior senyum
kasus muka II tampak depan
Pada kasus lama karena melalui tahap pre Begg pada kasus
Ket: A8
terkoreksi Fotogram
setelah 2 tahun muka4 bulan dan tampakrahang C8I. FotogramKet:archwire
Mengganti A8
mukabaru Fotogram
tampak samping
dengan vertical muka ta
loop
depan
atas sudah terekspansi sesuai dengan analisis ruang
D8 dandepan
yang lebih sedikit dilakukan hingga tiga kali karena
F8 Fotogram gigi geligi
am muka dan
(Gambar
B8 Fotogram
intra
6). Perawatan oral
masih gigi-
berlangsung
muka tampak depan
dalam disesuaikan dengan koreksi gigi anterior.
koreksi interdigitasi supaya posisi dan tampak samping
setelah 2.4
a dan intra oral
tahap
senyum
kedudukan tahun
III gigi-
perawatan
gigi stabil (Gambar 8).
B8
Crossbite
E8terkoreksi
Fotogram Fotogram
anterior pada gigi muka
gigi geligi tampak
berjejal akan tampa
depan
2.5 tahun perawatan pada tahap I perawatan dengan teknik
II C8 Fotogram
I
muka tampak samping G8 dan senyum
Begg. Efek H8 Fotogram gigi geligi
kerja dan elastik vertical loop intermaksiler
D8 dan F8 Fotogram gigi geligi rahang atas dangigi rahang bawah
dapat dicapai. Pada pasien ini crossbite anteriortampa
C8 Fotogram muka
klas II mendorong ke labial sehingga unrevelling
8gram
Fotogram
mukaPEMBAHASAN
tampak muka
tampak
Vertical samping
tampak
loop umumnya digunakan untuk tampak oklusal
4,6

panjangnyadepan D8 dan F8 Fotogram gigi g


terkoreksi setelah satu tahun perawatan, dengan
E8 Fotogram
mengoreksi gigiJumlah
gigi berjejal. geligi dantampak
muka tampak depan pengaturanPEMBAHASAN gaya yang ringan gigi diligasi dan diaktifkan secara
G8 dandengan H8 Fotogramgigigigi geligi
ogram muka diperlukan. tampak
disesuaikan
depan incisivus yang
tampak samping
perlahan setiap dua minggu.
ra oral lingual
mFotogram gigi-
rahang
gigi
atas dan
Gerakan horizontal,
geligi
rahang bawah
mesial-distal, bukal

E8 salahFotogram gigi geligi tam


yang dihasilkan bertujuan menjajarkan gigi Ketidaknyamanan pemakaian vertical loop
tampak oklusal Vertical loop umumnya digunakan untuk
g perawatan anterior dengan gaya simultan mendorong gigi menjadi satu kelemahan dari perawatan
ogram muka
kaninus ketampak
gi geligi tampak samping
distal akibat tarikan
depan
mengoreksi
elastik intermaksiler gigidengan
berjejal.
G8 Jumlah dan
dan H8
teknik Begg,kurangnya estetikpanjangnya
Fotogramdan kesulitan
gigi g
EMBAHASAN I disesuaikan dengan pengaturan gigi incisivus Oleh
membersihkan gigi juga dialami pasien. yang
2,3
klas II untuk rahang atas. Vertical
1,6
loop juga akan
F8 Fotogram
Fotogram gigi geligi
menambah gigi geligi
panjang diperlukan.
dan kelentingan Gerakan
archwire rahang
horizontal, atas dan rahang
karena itu sangat diperlukan kooperatif pasien
mesial-distal, bukal ba
kkasamping
dan tampak
rahang bawah
sehingga dapat melebarkan lengkung gigi dan khususnya pada tahap 1 perawatan sehingga leveling
Vertical loop umumnya lingual digunakan
mengatur malposisi gigi berupa gigi berjejal. Gigi
yang dihasilkan
3 untuk tampak
dan unraveling bertujuan
dapat tercapai menjajarkan
oklusal
dan dilanjutkan pada gigi
engoreksigigigigi geligi
berjejal. Jumlah anterior
dan dengan
panjangnya gaya simultan mendorong gigi
ogram berjejal yang parah tampakmembuat depan
perawatan lebih tahap berikutnya.
sesuaikan dengan pengaturan kaninus gigi incisivus ke distal yang akibat tarikan elastik intermaksiler
mpak
berjejal
nperlukan. depan
dan
H8 Fotogram crossbite
Gerakan gigi geligi
horizontal, PEMBAHASAN
klas II untuk rahang
mesial-distal, bukal
2,3
atas. Vertical loop juga akan
tahun 4 bulan dan
atas
pansi yang
gual dandihasilkan
sesuai rahang
dengan bertujuan bawah menambah
menjajarkan panjang
gigi dan kelentingan archwire 237
nterior dengan sehingga
gaya simultan mendorong gigi dapat melebarkan lengkung gigi dan
gigi
kaninus
).oklusal
Perawatangeligi
ke distal
masih
akibat tarikan elastik mengatur Vertical
malposisi
intermaksiler gigiloopberupa umumnyagigi berjejal. Gigi
3
diguna
I koreksi interdigitasi 2,3 berjejal yang parah membuat perawatan lebih lama
Herna J. N., dkk.: Penggunaan Vertical Loop ...

KESIMPULAN 3. Bhalajhi SI. Orthodontics the art and science. Ed 3.


New Delhi : Arya (MEDI) Publishing House. 2004.
Penggunaan vertical loop pada perawatan
H. 392-393.
ortodontik cekat dengan teknik Begg sangat efektif
mengoreksi gigi berjejal berat dan crossbite anterior. 4. Begg PR, Kesling PC. Begg orthodontic theory and
Kooperatif pasien akan sangat berpengaruh pada technique. Ed 2. Philadelphia : W.B. Saunders Co;
perawatan ortodontik teknik Begg sehingga dicapai 1977. H.113-150.
hasil yang memuaskan. 5. Kunifec MM. Stability of the impa with reference to
the begg method. Angle Orthod. 1971; 41: 264-270.
6. Fletcher GGT. The Begg Appliance and Technique.
DAFTAR PUSTAKA
Briston: John Wright & Sons (print) Ltd; 1981. H. 15-29
1. Cadman GR. A Vade mecum for the begg technique:
7. Kuftinec MM, Inmam GO. A Comparison of plain
technical principles. Am.J.Orthod. 1975; 67(5):
versus multilooped arch wires in stage I of begg
477-512.
therapy. Am. J. Orthod. 1980; 78 (1): 81-88.
2. Daskalogiannakois J. Glossary of orthodontic term.
8. Federico VT. Atlas of orthodontic appliances fixed and
Berlin: 2000. H. 224-225.
removable. Ed 16. Hollywood: Orto cycle Co; 1986.

238

You might also like