Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
Brigitta Destiyani P. H0914013
Danica Putry H0914018
Muh. Azmi Ibrahim H0914062
3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning,
Bima dan Harapan.
Tanaman jagung dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu jagung
komposit dan jagung hibrida. Varietas jagung komposit diperoleh melalui
serangkaian penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan varietas unggul
sesuai dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti potensi hasil tinggi, umur
genjah, tahan terhadap tekanan biotik dan abiotik (Iriany, dkk, 2011). Varietas
hibrida merupakan generasi pertama hasil persilangan antara tetua berupa galur
inbrida. Varietas hibrida dapat dibentuk pada tanaman menyerbuk sendiri
maupun menyerbuk silang (Faesal, 2013). Setiap golongan memiliki beberapa
Setiap tanaman jagung biasanya terdapat bunga jantan dan bunga betina
yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung
tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung. Bunga jantan
yang terdapat di ujung tanaman masak lebih dahulu dari pada bunga betina.
Persarian yang terbaik terjadi pada pagi hari, jumlah serbuk sari yang ada
diperkirakan sekitar dua sampai lima juta per tanaman. Pada waktu itu terjadi
proses penempelan serbuk sari pada rambut. Serbuk sari terbentuk selama 7
15 hari. Persarian jagung umumnya dibantu oleh angin (Warisno, 1998).
Buah tanaman jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji
jagung mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi,
tergantung pada jenisnya. Pada umumnya jagung memiliki barisan biji yang
melitit secara lurus atau berkelok-kelok pada tongkol dan berjumlah antara 8-20
baris biji. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama yaitu kulit biji, endosperm
dan embrio (Syafruddin & Fadhly, 2004).
Akar
Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue,
endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari
xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan
2 lapis hypodermis.
Batang
Pada potongan melintang, jaringan epidermis berbentuk persegi. Sel
epidermal mengandung bagian kristal yang memanjang. Di dalam setelah
jaringan epidermis, terdapat jaringan sklerenkim yang tebal. Sklerenkim pada
batang saling berselang-seling dengan jaringan klorenkim. Sklerenkim
sebagian mengandung kumpulan sistem vaskular yang melingkari batang.
Terdapat 3-5 sistem vaskular yang mengitari batang. Bagian sistem vaskular
yang terluar merupakan yang terkecil. Bagian utama sistem vaskular yangterdiri
dari xilem dan floem menyebar di bagian dalam tengah pada batang. Sistem
vaskular yang berada di tengah tidak seluas sistem vaskular yang berada pada
bagian periferal (pinggir). Sistem vaskular yang terletak pada bagian tengah
batang tidak memiliki jaringan sklerenkim. Pada bagian tengah batang.
Sklerenkim digantikan oleh jaringan keras bernama parenkim
(Malti et al., 2011).
Daun
Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan
rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang (mesophytic grass). Jaringan
paling luar disebut epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar.
Bentuk selnya adalah batang. Jaringan epidermis selalu berada di luar. Silika
kristal terdapat pada beberapa tipe daun yang bervarietas berbeda. Silika kristal
bersebelahan dengan jaringan epidermis yang berfungsi sebagai pengikat. Pada
tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade.
Setiap sistem vaskular, dikelilingi oleh jaringan parenkim yang keras namun
tipis. Sistem vaskular dikelilingi bundle sheath. Jagung adalah tipe tanaman
C4. Tanaman C4 memiliki sel kloroplas yang besar dan tersebar secara kaku.
Kloroplas terletak didaerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah
jaringan daun (Malti et al., 2011).
Biji
Perebusan
Penyajian
Barobbo
Penimbangan
Penyalaan kompor
Pemrosesan destilasi
Minyak jagung