Professional Documents
Culture Documents
Natalie Saini1*, Sreejith Ramakrishnan2*, Rajula Elango2, Sandeep Ayyar2, Yu Zhang1, Angela Deem2{,
Grzegorz Ira3, James E. Haber4, Kirill S. Lobachev1 & Anna Malkova2,5
Perbaikan kromosom untai ganda yang rusak (double strand breaks (DSBs))
merupakan hal yang sangat penting untuk pemeliharaan integritas genomik. Bagaimanapun,
perbaikan DSBs genom bisa juga menjadi tidak stabil yang disebabkan mutasi dan susunan
kromosom, (the driving forces) pada karsinogenesis dan penyakit hereditas. Induksi
kerusakan replikasi (Break-induced replication (BIR)) termasuk salah satu jalur perbaikan
DBSs yang mana cenderung mudah mendapatkan ketidakstabilan genetik.13. Proses BIR
oleh invasi yang mana bagian ujung rusak / patah dan masuk kedalam rangkaian DNA
homolog diikuti dengan replikasi yang dapat menggandakan seratus kilobase DNA dari
sepanjang jalan molekul donor disebut telomer.4,5.
Hasil komosom yang diperbaiki datang dari sebuah cell cost yang besar (at a great
cost
to the cell,) sebagai BIR promote mutagenesis, kehilangan heterozigot, dan menggandakan
variasi nomor, semua untuk menandakan karakter khusus dari karsinogenesis 49.
Penggunaan BIR paling banyak diketahui bahwa replikasi protein dan untuk penggandaan
DNA dalam ukuran yang sangat besar, sama dengan S-phase replikasi10,11. Oleh karena itu
proses BIR dilakukan replikasi semikonservatif, bagaimanapun model ini dapat dipercaya,
keseimbangan replikasi ketidakstabilan percabangan kontradiksi belum diketahui asosiasinya
oleh BIR dengan begitu meningkat 1000 lipatan didalam rentang mutasi dibandingkan
dengan normal replikasi.