Professional Documents
Culture Documents
Konsumen
Menggunakan Jasa Warung Internet
(Studi Pada Warung Internet Di Sekitar UNDIP Peleburan)
ABSTRACT
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang manajemen pada
khususnya.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang
objektif dalam mengambil keputusan serta sebagai pedoman untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
perusahaan, juga sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan
strategi pemasaran di masa yang akan datang.
b. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang pemasaran
khususnya tentang perilaku konsumen, disamping itu penulis
diharapkan mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan
dengan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dibangku
kuliah.
c. Bagi Pihak Lain
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi
peneliti berikutnya yang berminat di bidang perilaku konsumen.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekomoni itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasar dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung
antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Sedangkan Assauri (1999) mendefinisikan pemasaran:Sebagai usaha
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang
tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi
yang tepat.
Kotler dan Amstrong (2001) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
"Marketing is a social and managerial process by which individuals and groups
obtain what need went trough creating, offering and exchanging productof value
with others. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat penciptaan dan perutukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Boyd et. Al (2000), mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah proses
menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-
program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari
produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Proses manajemen pemasaran meliputi :
1. Merencanakan strategi pemasaran
2. Mengarahkan implementasi rencana dan program
3. Mengendalikan rencana.
Perencanaan pemasaran mencakup :
- Menetapkan tujuan
- Menilai peluang
- Menciptakan strategi pemasaran
- Mengembangkan program pemasaran (A. W Tunggal, 2001)
Dharmaseta Swastha dan Handoko (2004) mendefinisikan manajemen
pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan dan pengawasan program-program yang
bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasaran yang dituju dengan maksud
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Tjiptono (2002) adalah:proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk
menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan
pelanggan dan organisasi.
Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efisien
menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat
terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam
perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik.
Filsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar
pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Secara devinitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha, 1996).
c. Fleksibilitas
Fleksibilitas desain sangat diperlukan apabila volume permintaan sering
berubah dan apabila spesifikasi jasa cepat berkembang sehingga rasio
keusangan menjadi besar.
d. Faktor estetis
Fasilitas jasa yang tertata secara rapi dan menarik akan dapat
meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa.
METODE PENELITIAN
Identifikasi Variabel
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, variabel yang akan diuji meliputi
variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen memakai jasa warnet dan
variabel independen (X) adalah faktor-faktor perilaku konsumen.
Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemakai warnet yang ada di sekitar
UNDIP Peleburan.
Sampel
Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah dengan non
probability sampling. Sedangkan penentuan pengambilan jumlah responden
(sampel) dilakukan melalui teknik accidental sampling. Teknik accidental
sampling yaitu pada teknik ini, peneliti hanya melakukan sampel pada konsumen
yang menggunakan jasa warnet di sekitar Undip Peleburan, lalu bertanya apakah
calon responden bersedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Bila
bersedia, segera proses wawancara dilakukan. Dengan kata lain disini sampel
terdiri dari orang yang bersedia dan mudah bagi penelitinya untuk memulai
wawancara (Ferdinand, 2006). Jumlah sampel minimal yang dapat digunakan
adalah 96,04 atau dibulatkan menjadi 96 responden (Supranto, 2001). Guna
melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini, maka peneliti mengambil sampel
sebanyak 100 orang. Jumlah tersebut ditetapkan dengan maksud untuk
mengantisipasi kuesioner yang tidak terisi lengkap atau jawaban responden yang
kurang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
a. Data primer, kuisioner.
b. Data sekunder, dokumentasi, buku-buku dan jurnal-jurnal.
Metode Analisis Data
Uji Alat Ukur : Uji Validitas dan Uji Reabilotas
Uji Asumsi Klasik : Normalitas, Multikolinearitas, Heterokedastisitas
Analisis Regresi Berganda : Analisa regresi berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas
perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan
mempengaruhi variabel terikat.
Dimana :
Y = Keputusan Konsumen
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = Kesadaran Merek
X2 = Asosiasi Merek
X3 = Kualitas Persepsi
X4 = Loyalitas Merek
e = error
Uji Hipotesis : Untuk mngetahui pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen, digunakan uji F. Apabila nilai
signifikansi F lebih kecil dari 5% atau Fhitung Ftabel, maka dinyatakan
signifikan yang berarti secara simultan variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Untuk mngetahui pengaruh secara parsial
variabel independen terhadap variabel dependen, digunakan uji t. Apabila nilai
signifikansi t lebih kecil dari 5% atau thitung t tabel, maka dinyatakan
signifikan yang berarti secara parsial variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Variabel independen yang memiliki kuadrat
korelasi tertinggi adalah variabel yang dominan pengaruhnya terhadap
variabel dependen.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -4.823 1.401 -3.443 .001
Akses .295 .110 .191 2.685 .009 .923 1.083
Harga .183 .073 .192 2.509 .014 .803 1.246
Fasilitas .151 .074 .201 2.039 .044 .480 2.081
Pelayanan .348 .093 .326 3.730 .000 .613 1.631
Promosi .126 .053 .220 2.404 .018 .557 1.795
a. Dependent Variable: Keputusan Konsumen
KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis berdasarkan hipotesis yang diuji, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa akses berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen dapat dibuktikan berdasarkan
hasil uji t dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien sebesar 0,191 serta
signifikansi sebesar 0,009 oleh karena itu dapat dikatakan bahwa akses
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen. Variabel
akses memiliki pengaruh terendah keputusan konsumen dibandingkan variabel
independen lain dalam penelitian ini, yaitu harga, fasilitas, pelayanan dan
promosi.
2. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen dapat dibuktikan berdasarkan
hasil uji t dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien sebesar 0,192 serta
signifikansi sebesar 0,014 oleh karena itu dapat dikatakan bahwa harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen. Variabel
harga memiliki pengaruh lebih tinggi terhadap keputusan konsumen
dibandingkan dengan variabel akses dan pengaruhnya lebih rendah terhadap
keputusan konsumen dibandingkan dengan variabel fasilitas, pelayanan dan
promosi.
3. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen dapat dibuktikan berdasarkan
hasil uji t dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien sebesar 0,201 serta
signifikansi sebesar 0,044 oleh karena itu dapat dikatakan bahwa fasilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen. Variabel
fasilitas memiliki pengaruh lebih tinggi terhadap keputusan konsumen
dibandingkan dengan variabel akses dan harga dan pengaruhnya lebih rendah
terhadap keputusan konsumen dibandingkan variabel pelayanan dan promosi.
4. Hipotesis ketiga (H4) yang menyatakan bahwa pelayanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen dapat dibuktikan berdasarkan
hasil uji t dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien sebesar 0,326 serta
signifikansi sebesar 0,000 oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen. Variabel
pelayanan memiliki pengaruh tertinggi terhadap keputusan konsumen
dibandingkan dengan variabel independen lain dalam penelitian ini yaitu
akses, harga, fasilitas dan promosi.
5. Hipotesis ketiga (H5) yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen dapat dibuktikan berdasarkan
hasil uji t dengan diperoleh hasil berupa nilai koefisien sebesar 0,220 serta
signifikansi sebesar 0,018 oleh karena itu dapat dikatakan bahwa promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen. Variabel
promosi memiliki pengaruh lebih redah terhadap keputusan konsumen
dibandingkan dengan variabel pelayanan dan pengaruhnya lebih tinggi
terhadap keputusan konsumen dibandingkan variabel akses, harga dan
fasilitas.
6. Berdasarkan hasil uji F dengan nilai sebesar 23,947 serta signifikansi 0,000
dapat dibuktikan bahwa kelima variabel independen dalam penelitian ini
yaitu akses, harga, fasilitas, pelayanan dan promosi secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
7. Berdasarkan nilai Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,537 (53,7%),
maka dapat diartikan bahwa keputusan konsumen pengaruhnya dapat
dijelaskan oleh kelima variabel dalam penelitian ini yaitu akses, harga,
fasilitas, pelayanan dan promosi sebesar 53,7% dan sisanya yaitu 46,3% dapat
dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.
Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu persaingan
penyedia jasa internet yang berpengaruh pada intensitas pelanggan menggunakan jasa
warung internet. Berdasarkan temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa akses,
harga, fasilitas, pelayanan dan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan
konsumen. Pelayanan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
keputusan konsumen. Oleh karena itu, perlu strategi yang lebih intensif dan fokus dalam
meningkatkan pelayanan.
Selain mempertahankan keunggulan-keunggulan yang dimiliki baik dari segi
kualitas produk maupun layanan, maka untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan,
Setiap warung internet juga perlu mempertimbangkan beberapa harapan dari
pelanggan yang dirasa belum terpenuhi implikasi strategis guna lebih memaksimalkan
kepuasan pelanggan, antara lain :
1. Perlunya warnet memberikan pelayanan pembayaran billing yang lebih
cepat, diantaranya adalah dengan menyediakan uang kembalian yang
sesuai.
2. Upaya peningkatan membuat lokasi yang bersih harus selalu diciptakan.
3. Memperhatikan suasana di dalam warnet agar para konsumen lebih merasa
nyaman.
4. Warnet juga harus lebih mensiasati konsumen-konsumennya yang
sebagian besar sudah loyal untuk tetap bertahan dan mungkin melebarkan
sayap kepada konsumen-konsumen baru lewat mereka.
5. Mensiasati harga mahal yang tidak bisa diturunkan berdasarkan
perhitungan pemilik warnet namun dapat diturunkan lewat pengadaan
diskon berkala yang intensitasnya.
6. Tetap mempertahankan kualitas pelayanan sehingga konsumen lama
bertahan dan mampu menarik konsumen-konsumen baru kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller . 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I