Professional Documents
Culture Documents
Menurut Tjiptono dalam bukunya strategi pemasaran (1997:152), pada dasarnya ada empat jenis
tujuan penetapan harga, yaitu:
1. Tujuan berorientasi pada laba
2. Tujuan berorientasi pada volume penjualan
3. Tujuan berorientasi pada citra (image)
4. Tujuan stabilisasi harga
Sedangkan menurut Sumarni dalam bukunya Pengantar Bisnis (2000:415), penetapan harga pokok
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menetapkan harga pokok standart, yaitu harga/ biaya suatu barang yang dikeluarkan
apabila tidak terjadi pemborosan.
2. Sebagai dasar penetapan harga jual produk
3. Untuk mengetahui apakah kebijakan cara penjualan produk perlu diubah atau tidak.
4. Sebagai penunjuk apakah mesin dan perlengkapan perlu diganti atau ditambah, sebab ongkos-
ongkos perbaikan mesin lama akan mempertinggi harga pokok.
5. Untuk keperluan perhitungan neraca, yaitu dengan mengetahui harga barang jadi yang ada
digudang dan hal ini akan ditentukan dengan mengetahui harga pokok barang jadi tersebut.
Harga pokok dapat dirumuskan sebagai biaya yang tidak dapat dihindarkan terhisap dalam
proses produksi yang dapat diperhitungkan sebelumnya dan yang secara kuantitatif dapat dihitung.
Harga pokok penjualan merupakan jumlah produk yang dijual dikalikan harga jual per unit.
Efektif merupakan istilah yang berarti tercapainya tujuan, efisien adalah tercapainya tujuan
dengan berdaya guna. Atau hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan hari esuk harus lebih
baik dari pada hari ini.UMKM adalah singkatan dari Usaha Menengah Kecil dan Mikro. Dalam
paparan ini akan diuraikan mengenai Harga Pokok produksi, Harga Pokok Penjualan
Penjelasan
HARGA POKOK
Harga pokok adalah biaya yang tidak dapat dihindarkan/inhaerent/melekat pada produk,dapat
dperhitungkan sebelumnya, dan secara kuantitatif dapat dihitung dengan satuan moneter misanya
rupiah. Untuk menghitung harga pokok hendaknya diketahui dengan baik biaya dan jenis-
jenisnya.Komponen/ elemen harga pokok adalah BIaya Bahan Baku ditambah Biaya Tenaga Kerja dan
Biaya Overhead Pabrik. Tidak dapat dihindarkan berarti bahwa tanpa pengeluaran biaya proses
produksi tidak dapat berjalan dan tidak akan ada hasil. Bahan baku dan tenaga kerja langsung termasuk
yang tidak dapat dihindarkan di dalam proses produksi, akan tetapi tidak berarti semua pengeluaran
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja diperhitungkan ke dalam harga pokok.Misalnya seloyang roti
memerlukan dua setengah ons tepung gandum, dua setengah ons tepung gandum adalah biaya yang
inhaerent untuk roti dengan ukuran tertentu. Bila karena satu dan lain hal kemudian dikeluarkan tiga
ons tepung gandum maka yang setengah ons ini tidak inhaerent, oleh karena itu tidak dapat
diperhitungkan ke dalam harga pokok. Tepung gandum yang setengah ons dianggap pemborosan yang
Biaya yang akan diperhitungkan ke dalam harga pokok hendaknya dapat diduga sebelumnya
sebelum proses produksi. Dua setengah ons tepung gandum dalam seloyang roti dalam contoh di atas
hendaknya dapat diduga sebelumnya, atau dapat diketahui terlerbih dahulu. Demikian pula halnya
dengan perhitungan-perhitungan yang lain hendaknya dapat diduga sebelumnya untuk dapat
diperhitungkan dalam harga pokok. Misanya setiap membuat dua puluh Loyang ada yang rusak satu,
Maka satu loyang yang rusak sudah dapat diramalkan sebelumnya. Dianggap masih dalam kewajaran,
Akan tetapi kalau yang rusak lebih dari satu maka kelebihan itu tidak lagi dianggap sebagai biaya yang
diperhitungkan ke dalam harga pokok. Yang berarti harga pokok dua puluh loyang roti sama dengan
1. Untuk menentukan harga penjualan, harga pokok penjualan tidak dapat ditentukan sebelum
dengan harga pokok penjualan. Padahal harga pokok penjualan baru dapat ditentukan setelah
yang berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi harga. Dengan pemberian harga
tersebut dapat diketahui kekayaan perusahaan. Penilaian atau pemberian harga tersebut
pada saat menjual secara besar-besaran.Dalam pengambilan kebijakan ini jangan sampai harga
perkiraan penentuan harga pokok sebelum proses produksi dikaksanakan dengan perhitungan
biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
Bahan baku adalah bahan yang melekat dan dapat diidentifikasi secara jelas pada produk jadi.misalnya
kain untuk baju , kedelai untuk tempe. Bahan pembantu adalah bahan yang membatu untuk proses
produksi . Tenaga kerja adalah tenaga kerja manusia, ini ada yang langsung berhubungan dengan
pengerjaan proses produksi ada yang tidak langsung berhubungan dengan dengan pengerjaan proses
produksi.Biaya overhead pabrik merupakan biaya umum selain bahan baku dan tenaga kerja langsung.
Contohnya biaya penyusutan, biaya-biaya listrik, air, telepon, asuransi, perbaikan mesin,dan masih
penetapan harga bahan ynag digunakan.Penetapan jumlah dapat dilakukan secara fisik dengan
mencatat berapa yang masuk dalam proses produksi dengan memperhatikan syrarat-syaratnya atau
dengan mempergunakan standart.Untuk produksi potongan dipergunakan dengan mencatat apa yang
masuk dalam proses produksi dengan mengingat criteria harga pokok. Sedang untuk produksi massa
memakai cara standart atas dasar pengalaman dengan mengeluarkan yang bersifat pemborosan dan
pengganti yakni harga yang terjadi di pasar pembelian sesudah menjual produk. Harga rata-rata
sedehana, tertimbang ,bergerak. Metode masuk pertama keluar pertam, Metode masuk terakhir keluar
pertama. Hasil dari metode metode tersebut tidak sama dan akan berpengaruh kepada perhitungan
Perhitungan upah dapat dilakukan dengan dua cara : Upah berdasarkan waktu dan upah berdasarkan
unit/ prestasi.Upah berdasarkan waktu dapat ditentukan per jam , per hari, per minggu, per bulan.Upah
berdasarkan prestasi merupakan upah atas dasar prestasi kerja karyawan. Makin tinggi prestasinya
makin besar upahnya. Masing-masing cara pengupahan memiliki kelebihan dan kelemahan.
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Penetapan besarnya biaya dapat dibebankan misalnya 80% dari biaya bahan baku , atau 50% dari
biaya tenaga kerja . Karena banyak cara membebankan biaya overhead pabrik.
Untuk ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut: Untuk Memproduksi 6 uni produk dibutuhkan 5 kg
bahan baku @ Rp 8000,00 , Biaya tenaga kerja 6 Jam kerja @ Rp 5000,00 per jam. Biaya overhead
Juga efisien atau tidak. Bila mengingat besar bunga Bank untuk waktu sekarang tidak ada 25% maka
Sehubungan dengan kedua jenis perusahaan di atas, terdapat 2 cara mengumpulkan biaya produksi
(cost system) yaitu :
CONTOH
JOB ORDER COST SYSTEM digunakan dalam prosedur order produksi dimana dalam suatu pabrik
dibuat barang-barang tiap kali bersalainan atau order lain. Jadi tiap produksi diperlukan instruksi
tersendiri sehingga untuk jenis produksi yang satu diperlukan perhitungan HARGA POKOK lain
dari pada instruksi yang lainnya.
Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan di dalam mengumpulkan harga pokok produksinya
dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (Job order cost method). Dalam methode ini
dilakukan dengan cara :
Total Cost
HARGA POKOK PER UNIT =
Kuantitas Produksi
Di dalam perusahaan perdagangan, produk dibeli dan dijual dalam keadaan semula tanpa
mengalami sesuatu perubahan. Oleh sebab itu, bagi suatu perusahaan perdagangan harga pokok hanya
mengandung 1 unsur saja, yakni Harga Beli produk yang diperdagangkan.
Di dalam perusahaan industri terjadi peruabahan bentuk bahan/barang yang dibeli menjadi
produk jadi. Perubahan tersebut dilakukan melalui proses pengolahan yang disebut Proses Produksi.
Untuk dapat menghitung harga pokok suatu perusahaan industri harus memahami bagaimana jalannya
proses produksi dalam perusahaan itu.
PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
PER ..
ARUS BIAYA PADA METODE HP. PESANAN (FLOW OF COST ORDER COSTING)
Material
Selisih
- Biaya Penyusutan
BOP Sesungguhnya xxx
Akum. Penyusutan xxx
PROSES COSTING adalah : Suatu metode kalkulasi HP Produksi dimana biaya-biaya yang terjadi
dibebankan ke masing-masing bagian (departemen).
Material
W.I.P W.I.P
Labour Bagian I Bagian II
F.O.H Finished Goods
Perusahaan yang menggunakan PROSES COSTING, adalah menghitung Harga Pokok Produksinya
dengan membuat laporan Harga Pokok Produksi dengan ELEMEN
1. Daftar Kwantitas (Quantity Schedule)
2. Pembebanan Biaya (Cost Charges)
3. Pertanggung Jawaban Biaya (Cost Accounted)
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19
DAFTAR KWANTITAS :
Produk masuk proses unit
PEMBEBANAN BIAYA :
Total Cost Unit Cost
Biaya Bahan . .
Biaya Buruh . .
B.O.P . .
TOTAL . .
HP PDP selesai ..
HP Produk dalam proses:
- Biaya Bahan ..
- Biaya Buruh ..
- BOP ..
..
HP Produksi Bagian I ..
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19
DAFTAR KWANTITAS :
Produk masuk proses unit
HP PDP selesai ..
HP Produk dalam proses:
- Biaya Bahan ..
- Biaya Buruh ..
- BOP ..
..
HP Produksi Bagian II ..
Perhitungan EKUIVALEN PRODUKSI DAN HARGA POKOK per UNIT (Unit Cost)
Total Cost
UNIT COST =
EP
NOTE :
EP dihitung untuk setiap elemen produksi (baik bahan, tenaga kerja maupun BOP).
PERLAKUAN PRODUK HILANG
1. Produk hilang awal / dalam proses
2. Produk hilang akhir proses
NOTE :
Kalau hanya ada 1 bagian, tidak perlu dilakukan adjusment.
Produk hilang : Kualitas disajikan pada bagian pada DAFTAR KUANTITAS.
Adjusment disajikan pada PEMBEBANAN BIAYA.
FORMULASI ADJUSMENT :
Apabila ada produk Dalam Proses Awal, maka dalam rangka menghitung. HARGA POKOK PRODUK
yang selesai dilaksanakan dengan :
1. Metode FIFO
2. Metode AVERAGE
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19
DAFTAR KWANTITAS :
PDP awal unit
Produk masuk proses unit
HP PDP awal ..
Tambahan biaya penyelesaian:
- Bahan ..
- Tenaga Kerja ..
- BOP ..
HP PDP awal ..
HP PDP akhir .
- Biaya Bahan .
- Biaya Buruh .
- B.O.P .
HP Produksi Bagian I
NOTE :
Perhitungan ekuivalen produksi dan HP per unit (unit cost) untuk metode FIFO :
EP = PDP awal (tingkat penyelesaian) + Produk selesai PDP akhir 80% maka perhitungan EP sebagai
berikut :
EP = PDP awal (20%) + Produk selesai PDP awal + PDP akhir (80%)
Material %
Tingkat Penyelesaian Labour % Biaya Konversi %
FOH %
Penentuan HP PDP akhir = 2. PDP x % tingkat penyelesaian X Unit Cost
PT.
DAFTAR KWANTITAS :
PDP awal unit
Produk dari bagian I unit
PEMBEBANAN BIAYA :
Total Cost Unit Cost
HP PDP Bagian I . .
HP PDP awal . .
Biaya Periode yang bersangkutan :
- Biaya Bahan . .
- Biaya Buruh . .
- B.O.P . .
TOTAL . .
AKUNTANSI BIAYA. .
* HP PDP awal ..
Tambahan biaya penyelesaian:
- Bahan ..
- Tenaga Kerja ..
- BOP ..
HP PDP awal ..
* HP Produk selesai
(selesai periode yang bersangkutan PDP awal) X unit Cost ...
HP Produk selesai dan transfer ...
* HP PDP akhir
- Biaya yang belum dinikmati dari bagian I .
- Biaya Bahan .
- Biaya Buruh .
- B.O.P .
HP PDP akhir
HP Produksi Bagian II
Perhitungan EP dan HP per Unit (Unit Cost) FIFO
EP = PDP awal * Tingkat penyelesaian + Produk Selesai PDP awal + PDP akhir *
Tingkat penyelesaian.
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19
DAFTAR KWANTITAS :
PDP awal unit
Produk dari bagian I unit
unit
Produk selesai unit
PDP unit
Produk hilang unit
unit
PEMBEBANAN BIAYA :
Total Cost Unit Cost
Nilai PDP awal :
- Biaya Bahan . .
- Biaya Buruh . .
- B.O.P . .
TOTAL . .
HP PDP selesai ..
HP Produk dalam proses :
- Biaya Bahan ..
- Biaya Buruh ..
- BOP ..
HP PDP Barang I ..