You are on page 1of 11

1.

Anatomi organ yang terkait:

a. Hepar:

Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25% berat
badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat
kompleks yang menempati sebagian besar
kuadran kanan atas abdomen. Hati manusia
terletak pada bagian atas cavum abdominis,
dibawah diafragma, dikedua sisi kuadran
atas, yang sebagian besar terdapat pada
sebelah kanan. Beratnya 1200-1600 gram.
Permukaan atas terletak bersentuhan dibawah
diafragma, permukaan bawah terletak
bersentuhan di atas organ-organ abdomen.
Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan
interkostal V kanan dan batas bawah
menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga
VIII kiri. Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh
peritonium kecuali di daerah posterior-posterior yang berdekatan dengan vena cava inferior
dan mengadakan kontak langsung dengan diafragma.
Lobus Hepatis, terdiri:

1. LOBUS HEPATIS DEXTER : paling besar (5/6 bagian), terdapat :Lobus


Quadratus + Lobus Caudatus.

2. LOBUS HEPATIS SINISTER : jauh lebih kecil (1/6 bagian).

Permukaan Hepar, terdiri:

1. FACIES DIAPHRAGMATICA : ke Diaphragma Thoracis.

2. FACIES VISCERALIS

Menghadap ke Viscera / Organ Abdomen lainnya : Vesica Fellea, Ren


Dextra, Fl. Coli Dextra, Duodenum, Gaster, Oesophagus, Gld.
Suprarenalis Dextra.

Terdapat area disebut PORTA HEPATIS, tempat masuk keluarnya : A.


Hepatica, V. Porta, syaraf, pembuluh lymphe, Ductus Biliaris / Hepaticus
untuk Hepar.

Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5
cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang
mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan
vena kava dan dibalik kandung empedu. Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi
2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang
berukuran kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda.
Pada dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena cava sampai kandung empedu
telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah dengan
vaskularisasi relatif sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi

b. Vesica Fellea:
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada
manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Kandung empedu berbentuk bulat lonjong


seperti buah advokat dengan panjang sekitar 4-6
cm dan berisi 30-60 ml empedu. Bagian fundus
umumnya menonjol sedikit ke luar tepi hati, di
bawah lengkung iga kanan, di tepi lateral m.
rektus abdominis. Sebagian besar korpus
menempel dan tertanam di dalam jaringan hati.
Kandung empedu tertutup seluruhnya oleh
peritoneum viseral, tetapi infudibulum kandung
empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh
lapisan peritoneum. Apabila kandung empedu
mengalami distensi akibat bendungan oleh batu,
bagian infudibulum menonjol seperti kantong
Hartmann.

Duktus sistikus panjangnya 1-2 cm dengan


diameter 2-3 mm. Dinding lumennya
mengandung katup berbentuk spiral Heister, yang memudahkan cairan empedu mengalir masuk
ke dalam kandung empedu, tetapi menahan aliran keluarnya.

Saluran empedu ekstrahepatik terletak di dalam ligamentum hepatoduodenale yang batas


atasnya porta hepatis, sedangkan batas bawahnya distal papilla Vater. Bagian hulu saluran
empedu intrahepatik berpangkal dari saluran paling kecil yang disebut kanalikulus empedu yang
meneruskan curahan sekresi empedu melalui duktus interlobaris ke duktus lobaris, dan
selanjutnya ke duktus hepatikus di hilus.

Panjang duktus hepatikus kanan dan kiri masing-masing antara 1-4 cm. Panjang duktus
hepatikus komunis sangat bervariasi, bergantung pada letak muara duktus sistikus. Duktus
koledokus berjalan di belakang duodenum menembus jaringan pancreas dan dinding duodenum
membentuk papilla Vater yang terletak di sebelah medial dinding duodenum. Ujung distalnya
dikelilingi oleh otot sfingter Oddi, yang mengatur aliran empedu ke dalam duodenum. Duktus
pankreatikus umumnya bermuara di tempat yang sama dengan duktus koledokus di dalam papilla
Vater, tetapi dapat juga terpisah.

Sering ditemukan variasi anatomi kandung empedu, saluran empedu, dan pembuluh arteri
yang mendarahi kandung empedu dan hati. Variasi yang kadang ditemukan dalam bentuk luas
ini, perlu diperhatikan para ahli bedah untuk menghindari komplikasi pembedahan, seperti
perdarahan atau cedera pada duktus hepatikus atau duktus koledokus.

Salah satu fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu, normalnya antara 600-1200
ml/hari6. Kandung empedu mampu menyimpan sekitar 45 ml empedu5. Diluar waktu makan,
empedu disimpan untuk sementara di dalam kandung empedu, dan di sini mengalami pemekatan
sekitar 50 %. Fungsi primer dari kandung empedu adalah memekatkan empedu dengan
absorpsi air dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan zat terlarut yang kedap, yang
terkandung dalam empedu hepatik 5-10 kali dan mengurangi volumenya 80-90%4.

c. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari).
Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

* Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

* Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke


dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan
lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh
dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

Terletak

o Retroperitoneal, pada Regio Umbilicalis + Hypochondrium Sin.

o Diantara Duodenum (kanan) dan Lien (kiri).

o Di anterior, terdapat Gaster + Colon transversum.

o Di posterior, terdapat Vena Porta + Ductus Choledochus + Ren Sin.

Punya Ductus Excretorius DUCTUS PANCREATICUS.


Terdiri bagian CAPUT, CORPUS, CAUDA PANCREATIS.

Ductus Pancreaticus + Ductus Choledochus, dalam CAPUT bermuara sama-sama ke


Duodenum (pars descendens).

Regio Abdomen:

Bagian-bagiannya:

1. Hipokondriak kanan 2. Epigastrik 3. Hipokondriak kiri

Lobus kanan hati Aorta Lambung


Kandung empedu Ujung pilorik lambung Limpa
Sebagian duodenum Pankreas Ekor pankreas
Fleksura hepalik pada Sebagian hati Fleksura splenik pada
kolon kolon
Seperdua atas ginjal Seperdua atas ginjal
kanan kiri
Kelenjar suprarenal Kelenjar suprarenal
4. Lumbal kanan 5. Umbilikal 6. Lumbal kiri

Kolonasenden Omentum Kolon desenden


Seperdua bawah ginjal Masenter Seperdua bawah ginjal
kanan Bagian bawah kiri
Sebagian duodenum duodenum Sebagian yeyenum dan
dan yeyenum. Sebagian yeyenum dan ileum
ileum

7. Ilium kanan 8. Hipogastrum 9. Ilium kiri

Sekum Ileum Kolon sigmoid


Apendiks Kandung kemih Ureter kiri
Ujung bawah ilium Uterus Saluran sperma kiri
Ureter kanan Ovarium kiri
Saluran sperma kanan
Ovarium kanan

2. Histology organ terkait:


a. Hepar:

Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri


dari serabut kolagen dan jaringan elastis yg
disebut Kapsul Glisson. Simpai ini akan
masuk ke dalam parenchym hepar mengikuti
pembuluh darah getah bening dan duktus
biliaris. Massa dari hepar seperti spons yg
terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam
lempengan-lempengan/ plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler
yang disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di
bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terediri dari sel-sel
fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh
sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang lain .Lempengan sel-sel hepar tersebut
tebalnya 1 sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya
nampak parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli Di tengah-tengah lobuli tdp 1 vena
sentralis yg merupakan cabang dari vena-vena hepatika (vena yang menyalurkan darah
keluar dari hepar).Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat
yang disebut traktus portalis/ TRIAD yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-
cabang v.porta, A.hepatika, ductus biliaris.Cabang dari vena porta dan A.hepatika akan
mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan Sistem
bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang halus yg terletak di antara sel-sel hepar dan
bahkan turut membentuk dinding sel. Canaliculi akan mengeluarkan isinya ke dalam
intralobularis, dibawa ke dalam empedu yg lebih besar , air keluar dari saluran empedu
menuju kandung empedu. (Kelompok Diskusi Medikal Bedah, Universitas Indonesia)

Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional


yang dikenal sebagi lobulus yaitu susunan
heksagonal jaringan yang mengelilingi
sebuah vena sentral. Hati memiliki bagian
terkecil yang melakukan tugas diatas disebut
sel hati (hepatosit), sel-sel epithelial sistem
empedu dalam jumlah yang bermakna dan
sel-sel parenkimal yang termasuk di
dalamnya endotolium, sel kupffer dan sel
stellata yang berbentuk seperti bintang.
Tugas aktifitas fagositik dilakukan oleh
makrofag residen yang disebut sel kupffer.
Setiap hepatosit berkontak langsung dengan darah dari dua sumber. Darah vena yang
langsung datang dari saluran pecernaan dan darah arteri yang datang dari aorta. Darah
dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer lobulus ke dalam
ruang kapiler yang melebar disebut sinusoid.
Darah vena memasuki hati melalui hubungan vaskuler yang khas dan kompleks yang
dikenal sebagai sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran cerna tidak secara
langsung menyatu pada vena cava inferior akan tetapi vena vena dari lambung dan usus
terlebih dahulu memasuki sistem vena porta. Pada sistem ini produk-produk yang diserap
dari saluran cerna untuk diolah, disimpan, dan didetoksifikasi sebelum produk produk
tersebut kembali ke sirkulasi besar.

b. Vesica Fellea:

Dinding Vesica Fellea

1. Tunica Mucosa
Bagian dinding ini mudah mengalami kerusakan post mortem, maka pembuatan sediaan
vesica fellea sangat sulit. Tunica mucosa melipat-lipat membentuk rugae pada permukaan.
Pada liatan yang besar akan terdapat lipatan-lipatan yang lebih kecil. Lipatan-lipatan tersebut
akan mendatar apabila vesica fellea berisi penuh.
Epitel
Terdiri atas selapis sel silindris tanpa sel piala. Sel-selnya mempunyai inti oval dengan bbutir-
butir kromatin halus. Inti terdapat di bagian basal sel. Pada permukaan sel terdapat banyak
microvilli.
Lamina Propria
Sebagai jaringan pengikat di bawah pitel. Tidak diketemukan kelenjar kecuali pada collum
yang berbentuk tubulo alveolar dengan sel-sel yang berbentuk kuboid jernih, dengan inti
gelap terdesak ke basal. Kelenjar ini menghasilkan mucus

2. Tunica Muscularis
Terdiri atas anyaman serabut-serabut otot polos yang berjalan sirkuler, longitudinal dan
menyerong dengan disertai serabut-serabut elastis.

3. Tunica Perimuscularis
Merupakan jaringan pengikat agak padat
yang membungkus seluruh vesica fellea
dan melanjutkan diri kedalam jaringn
interlobular hepar. Di dalamnya banyak
mengandung serabut-serabut elastis
dengan beberapa fibroblast, sel lemak, sel
limfoid, pembuluh darah, pembuluh limfe
dan serabut-serabut saraf.

4. Tunica Serosa
Bagian vesica fellea yang tidak menempel
pada permukaan hepar dibungkus oleh
peritoneum yang melanjutkan diri
membungkus hepar. Peritoneum yang
menutupi vesica fellea merupakan tunica
serosa.

Vesicsa fellea pada collumnya


melanjutkan diri sebagai ductus cysticus.
Pada permukaan dalamnya terlihat lipatan-lipatan yang disebut valvula spiralis heister yang
disebabkan karena penebalan sebagian dari tunica mucularis luarnya.

Sinus rockitansky aschoff


Merupakan sinus yang terbentuk karena invaginasi epitel permukaan yang menembus ke
lapisan otot dan sampai ke lapisan jaringan ikat perimuskuler.
c. Pankreas

Gambar mikroskopis pankreas (dikutip dari


Blue Histology)

Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan


endokrin.

Bagian eksokrin adalah acini tipe serous yang


menghasilkan enzim2-enzim pencernaan.
Bagian endokrinnya adalah pulau Langerhans
yang disusun oleh sel A, B, D, F dan kapier-
kapiler.

Sel A menghasilkan glukagon, sel B


menghasilkan insulin, sel D menghasilkan
somatostatin dan sel F menghasilkan
polipeptida.Untuk mengidentifikasi masing-
masing sel diperlukan pewarnaan khusus menggunakan Trichrom Masson atau pewarnaan
immunohistokimia.

You might also like