Professional Documents
Culture Documents
AbstractThe modeling and analysis of Dynamic Voltage (Uninterruptible Power Supply) dan SMES
Restorer (DVR) for improving the voltage sag due to the motor (Superconducting Magnetic Energy Storage), lebih lanjut
starting is discussed in this paper. DVR is installed through a komponen DVR memiliki ukuran yang lebih kecil bila
transformer in series between the feeder and the sensitive load dibandingkan dengan Distribution Static Compensator
to compensate the voltage sag during the disturbance. To (DSTATCOM), disamping DVR digunakan untuk
determine the optimum location of DVR, the load flow analysis
kompensasi voltage sag, DVR juga dapat digunakan untuk
is performed. Based on the load flow analysis, the worst voltage
bus profile will be determined and as a candidate for the perbaikan faktor daya dan meminimalisasi harmonisa [4].
optimum location of DVR. To show the impact of DVR, then Pemodelan dan analisis custom power controller
dynamic analysis is performed during the motor starting. The menggunakan DVR telah dilakukan oleh Acha dan Lara
three conditions for motor starting are: one unit motor of 55 (2002). Hasil simulasi tersebut menunjukan bahwa DVR
kW, half block system load of 28 unit motor (340 kW); and full dapat mengkompensasi voltage sag mencapai 98% dengan
blok system of 39 unit motors (544.3 kW). The simulation durasi 300-600 ms dimana kemampuan DVR untuk
results show that the voltage sag can be compensated up to mengkompensasikan daya dan regulasi tegangan
99%, 97% and 94% for the cases one unit, half block and full ditentukan oleh dua faktor, yaitu rating peralatan dc
block unit motors.
storage dan karakteristik dari coupling transformer
KeywordsStarting motor, voltage sags, dynamic voltage [5].
restorer (DVR) Pada makalah ini akan dilakukan simulasi sistem daya
menggunakan Dynamic Voltage Restorer (DVR) yang
I. PENDAHULUAN merupakan bagian dari Flexible AC Transmission System
(FACTS) untuk memperbaiki profil tegangan terhadap
Tegangan sag adalah penurunan tegangan dengan durasi penurunan tegangan sesaat (voltage sag) yang ditimbulkan
singkat yang disebabkan oleh gangguan pada sistem dan oleh masalah starting motor pada industri.
starting motor kapasitas besar yang sangat berpengaruh
terhadap kontinuitas operasioanal industri karena dapat II. TINJAUAN PUSTAKA
merusak dan menganggu kinerja dari peralatan-peralatan
yang sensitif (relay, kontaktor, PLC) terhadap perubahan A. Dynamic voltage restorer (DVR)
tegangan [1]. Secara umum konfigurasi dari rangkaian DVR pada
IEEE std 1159-1995 menyatakan bahwa durasi voltage Gambar 1 terdiri dari empat komponen utama yang
sag berlangsung selama 0,5 cycle sampai 1 menit dengan memiliki fungsinya masing-masing yaitu: injection/coupling
penurunan frekuensi daya 0,1 sampai 0,9 pu [2]. Pada dunia transformers, VSC (Voltage Source Converter), filter,
industri penggunaan motor listrik kapasitas besar sangat penyimpan energi (energy storage) [6].
diperlukan untuk mendukung proses produksi, tetapi tidak
dapat dipungkiri bahwa penggunaan motor listrik berdaya
besar tersebut memiliki dampak yang merugikan yaitu pada
saat starting akan menarik arus start tegangan penuh sebesar
6 sampai 10 kali arus nominal beban penuh agar dapat
memperoleh torsi starting yang cukup untuk mulai berputar
[3]. Adanya arus start besar yang secara tiba-tiba ditarik dari Injection
transformer
sistem tenaga listrik dapat menyebabkan terjadinya voltage
sag. Akibat yang merugikan karena terjadinya voltage sag
yaitu jatuh tegangan yang berlebihan, yang dapat
menghambat akselerasi motor dari kondisi diam ke
kecepatan penuhnya dan gagal beropersinya peralatan-
peralatan lain, seperti rele, kontaktor, peralatan elektronik,
PLC, komputer.
Penggunaan DVR yaitu sudah terdapatnya kapasitas Gambar 1. Dynamic voltage restorer (DVR).
penyimpan energi dalam DVR dengan biaya perawatan yang
rendah bila dibandingkan dengan piranti UPS
189
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944
E. Penyimpan energi (energy storage) Untuk melihat performa tegangan rms sistem dilakukan
Fungsi Penyimpan energi yaitu menghasilkan daya aktif pengasutan motor induksi dengan kapasitas 55 kW, maka
untuk mensuplai beban pada saat terjadinya voltage sag. data-data yang digunakan dalam simulasi ini diperoleh dari
Batteries, lead-acid, flywheel atau SMES (Superconducting beberapa analisis yang dilakukan menggunakan software
ETAP serta data dari referensi. Dalam simulasi pendahuluan
190
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944
yang dilakukan pada software ETAP, dua kondisi faktor Pada Gambar 7 terlihat bahwa arus yang dihasilkan saat
daya diambil sebelum dan sesudah dipasang kapasitor yaitu starting 1 unit motor dengan kapasitas 55 kW pada t = 0.5 s
0.6 dan 0.7 dengan tangen sudut masing-masing 1.33 dan naik menjadi 0,8 kA dari arus total sebesar 0.1 kA.
1.02. Dari kondisi tersebut diperoleh nilai kapasitor (Cdc)
sebesar 0.023 F [11]. Sedangkan tegangan dc storage (Vdc)
sebesar 5kV [5] dengan line side filter (C) sebesar 10 F,
dengan injection/coupling transformer untuk tegangan
primer dan sekunder masing-masing 380 volt dan 5 kV.
A. Analisis starting motor 55 kW (1 unit motor) selama 0.5
s-1.0 s
Dari Gambar 5 terlihat bahwa pada saat dilakukan
dilakukan starting 1 unit motor sebesar 55 kW, terjadinya
penurunan tegangan menjadi Vrms = 0.928295 pu atau
sebesar 352 volt. Setelah dilakukan pemasangan DVR
tegangan pada sistem naik menjadi Vrms = 0.997686 pu atau Gambar 7. Bentuk gelombang arus untuk starting 1 unit motor 55 kW.
sebesar 379 Volt.
B. Analisis starting motor untuk blok 340 kW (28 unit
motor) selama 0.5 s -1.0 s
Dari Gambar 8 terlihat bahwa pada saat dilakukan
dilakukan starting 28 unit motor sebesar 340 kW, terjadinya
penurunan tegangan menjadi Vrms = 0.70915 pu atau
sebesar 269 volt. Setelah dilakukan pemasangan DVR
tegangan pada sistem naik menjadi Vrms = 0.975703 pu
atau sebesar 370 Volt.
Saat starting 28
unit motor
Gambar 5. Bentuk gelombang tegangan sebelum dan sesudah pemasangan Kondisi Normal Kondisi Normal
DVR untuk starting 1 unit motor 55 kW. Setelah
dipasang DVR
Kondisi Normal
Kondisi sebelum
1 motor start Saat starting 1 unit
motor
Kondisi Normal
Gambar 6. Bentuk gelombang daya aktif dan reaktif sebelum dan sesudah Gambar 9. Bentuk gelombang daya aktif dan reaktif sebelum dan sesudah
pemasangan DVR untuk starting 1 unit motor 55 kW. pemasangan DVR untuk starting 28 unit motor 340 kW.
191
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944
Dari Gambar 9 terlihat bahwa pada saat starting 28 unit Gambar 12. Bentuk gelombang arus starting motor full blok (544,3 kW).
motor 340 kW, daya aktif dan daya reaktif akan mengalami Pada Gambar 13 dapat dilihat bahwa bentuk gelombang
penurunan menjadi P = 502 kW dan Q = 305 kVAR. Setelah daya aktif dan daya reaktif pada kondisi sebelum starting
dilakukan pemasangan DVR daya aktif dan daya reaktif motor full blok (544.3 kW) yaitu P = 136 kW dan
pada sistem naik menjadi menjadi P = 826 kW dan Q = 455 Q = 102 kVAR, setelah dilakukan starting motor full blok
kVAR secara bersamaan selama kurun waktu t = 0.5 s sampai t =
Pada Gambar 10 terlihat bahwa arus yang dihasilkan saat 1.0 s daya aktif dan daya reaktif yang dihasilkan menjadi
starting motor setengah blok pada t = 0.5 s naik menjadi 4.7 P = 439 kW dan Q = 204 kVAR hal ini dikarenakan bahwa
kA dari arus total sebesar 0.695 kA. semakin besar beban yang digunakan pada saat dilakukan
start awal maka arus starting pun akan naik sehingga daya
aktif dan reaktif ikut naik pula. Pada t = 1.0 s sampai t = 2.0
Kondisi arus saat 28
motor start
s daya aktif yang dihasilkan menjadi P = 680 kW. Setelah
dilakukan pemasangan DVR daya aktif dan daya reaktif
yang dihasilkan naik menjadi P = 812 kW dan Q = 448
kVAR.
Kondisi arus
sebelum 28
motor start
Kondisi Normal
Kondisi sebelum 39
motor start
Gambar 10. Bentuk gelombang arus asut motor setengah blok (340 kW).
C. Analisis pengasutan motor untuk full blok 544.3 kW Kondisi 39 motor start
bersamaan
Saat starting 39
unit motor
TABEL I
PERBANDINGAN TEGANGAN, DAYA AKTIF, DAYA REAKTIF SEBELUM
DAN SESUDAH PEMASANGAN DVR SERTA ARUS A SUT YANG
DIHASILKAN AKIBAT STARTING MOTOR SELAMA T = 0.5 S 1.0 S
Setelah
dipasang DVR
DAFTAR PUSTAKA
[1] P. T. Nguyen and T. K. Saha, Dyanamic Voltage Restorer Against
Balanced and Unbalanced Voltage Sags: Modelling and
Simulation, IEEE Power Engineering Society General Meeting,
2004.
192
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944
[2] IEEE Recommended Practice for Monitoring Electric Power Quality, [8] A. K. Perera, A. Atputharajah, S. Alahakoon and D. Salamonsson,
IEEE Standart, 1159-1995, 1995. Automated Control technique for a Single Phase Dynamic Voltage
[3] R. C. Dugan, M. F. McGranaghan, S. Santoso and H. W. Beaty, Restorer, Colombo, Sri Lanka, 2006.
Electrical Power Systems Quality, Second Edition, 2004. [9] Chi-Jen. Huang and Shyh-Jier. Huang, Design of Dynamic Voltage
[4] C. Benachaiba and B. Ferdi, Voltage Quality Improvement using Restorer With Disturbance-Filtering Enchancement, IEEE
DVR, Electrical Power Quality and Utilisation, Journal Vol 14, Transactions on Power Electronics, Vol. 18, No. 5, September, 2003.
No. 1, Bechar University Center, Algeria, 2008. [10] A. Gosh and G. Ledwich, Power Quality Enhancement Using
[5] O. Anaya-Lara and E. Acha, Modeling and Analysis of Costum Custom Power Devices, Kluwer Academic, United States of
Power System by PSCAD/EMTDC,IEEE Transactions on Power America, 2002.
Delivery, Vol. 17, No. 1, 2002. [11] TS. Hutauruk, Transmisi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta, 1996.
[6] K. R. Padiyar, FACTS Controllers in Power Transmission and
Distribution, India, 2007.
[7] H. Ezoji, A. Sheikholeslami, M. M Saeednia and M. Tabasi,
Simulation of Dynamic Voltage Restorer Using Hysteresis Voltage
Control, European Journal of Scientific Research, Vol 27 No 1 pp
152-166, 2009.
193