Professional Documents
Culture Documents
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
Patologi Anatomi
GEJALA :
Hematuria tanpa nyeri ( Painless Haematuria )
derajat tinggi.
Sitokeratin dll
USG :
Pemeriksaan USG berperan penting dalam langkah
diagnostik.
masssa intravesika
bekuan darah
IVU
Digunakan : mendeteksi tumor kandung kemih
metastasis ke hati.
pada paru-paru.
Pada NIMBC :
Untuk menegakkan diagnosis dan
tatalaksana kuratif yaitu dengan
menghilangkan semua tumor yang terlihat.
Pada MIBC :
Untuk penentuan diagnosis histopatologis dan
Diagnosis pasti
jenis tumor
derajat diferensiasi
KEMIH (2009)
T- Tumor Primer
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak ditemukan tumor primer
Ta Karsinoma papilari non invasif
Tis Karsinoma insitu: Tumor sel datar
T1 Tumor menginvasi jaringan ikat subepitel
T2 Tumor Menginvasi Otot
T2a : Tumor Menginvasi otot superficial (1/2 luar)
T2b : Tumor Menginvasi otot dalam (1/2 dalam)
T3 Tumor Menginvasi jaringan perivesika
T3a : secara mikroskopis
T3b : secara makroskopis ( masssa ekstravesika )
T4 Tumor Menginvasi salah satu dari : prostat, uterus, vagina ,
dinding pelvis dan dinding abdomen
T4a : Tumor menginvasi prostat, uterus atau vagina
T4b : Tumor menginvasi dinding pelvik atau dinding abdomen
N Kelenjar Limfe
Nx Kellenjar Limfe Regional tidak dapat dinilai
N0 Tidak ditemukan metastasis kelenjar limfe regional
N1 Metastasis ke satu kelenjar limfe regional di true pelvis
(hipogastrik, obturator, iliaka eksternal, atau presakral
N2 Metastasis ke kelenjar limfe regional multipel di true pelvis
(hipogastrik, obturator, iliaka eksternal, atau presakral
N3 Metastasis ke kelenjar limfe di iliaka komunis
M - Metastasis
Mx Metastasis tidak dapat dinilai
M0 Tidak ada metastasis
M1 Ditemukan metastasis
GRADING WHO
Klasifikasi baru tumor urotelial non invasif diusulkan
tahun 2004
GRADING WHO-
WHO-1973
Papiloma Urotelial
Grade 1 : differensiasi baik / well differentiated
Grade 2 : differensiasi sedang/ moderately differentiated
Grade 3 : differensiasi buruk / poorly differentiated
GRADING WHO-
WHO-2004
Lesi datar / flat lession
Hiperplasia
Atipia reaktif
Atipia dengan signifikansi tidak jelas
Displasia urotelial
CIS urotelial
Lesi papiler
Papiloma urotelial
Neoplasma urote;lial papilari dengan potensi keganasn rendah
Karsinoma urotelial papiler grade rendah
Karsinoma urotelial papiler grade tinggi
STADIUM
Gambar Derajat Invasi dan Grading WHO
STRATIFIKASI PASIEN
Dalam memprediksi risiko jangka pendek dan panjang, tingkat
rekurensi dan progresi penyakit pada pasien.
Dibuat lah tabel sistem peniliaian dan risiko, oleh
EORTC dan GUCG
Sistem penilian ini didasarkan pada 6 faktor klinis dan patologis
yang paling signifikan, yaitu :
1. Jumlah tumor 2. Diameter Ukuran Tumor.
3. Kategori tumor (T) 4. Grade Tumor
5. Tingkat rekurensi sebelumnya
6. Terdapat CISsecara bersamaan.
TATALAKSANA
KKKNIO/NMIBC
INSTILASI KEMOTERAPI INTRAVESIKA
Doxorubicin
satu kali.
dibandingkan dengan :
TUR-BT saja.
tumor
Efek samping yang ditimbulkan lebih signifikan jika
dibandingkan kemoterapi intravesika.
secara berkala.
TATALAKSANA KKKIO/MIBC
Resisten BCG
Tis
T1G3
Tindakan sistektomi yang tertunda sejak awal
diagnosis dapat mempengaruhi outcome, reccurence
free survival, overall survival hingga pemilihan
diversi urin.
1. Abdominal Diversion
2. Urethral Diversion
3. Rectosigmoid Diversion
KEMOTERAPI NEOAJUVAN
Pemberian kemoterapi neoajuvan sebelum tindakan
sistektomi radikal dapat meningkatkan angka harapan
hidup 5 tahun sekitar 5 -10 %.
Direkomendasikan pada kasus T2-T4a cN0 dan harus
dalam kombinasi berbasis Cisplatin untuk Karsinoma
jenis Urotelial.
Kemoterapi Neoajuvan dapat mengeradikasi
mikrometastasis dan menurunkan staging tumor.
Tidak direkomendasikan pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal dan kondisi yang tidak baik.
KEMOTERAPI AJUVAN
bulan.
TATALAKSANA METASTASIS DAN
PALIATIF
10 % kasus kanker kandung kemih telah bermetastasis
saat didiagnosis.
Kemoterapi
Paliatif : Pengendalian Nyeri
Hematuria berulang