Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nidi Pratiwi
34403515093
A. LatarBelakang
Di Indonesia salah satu penyakit yang ditakuti pada abad ke-19, TBC adalah
penyebab nomor 8 kematian anak usia 1 hingga 4 tahun pada tahun 20- Berdasarkan
data dari WHO tahun 1993 didapatkan fakta bahwa sepertiga penduduk Bumi telah
diserang oleh penyakit TBC. Sekitar 8 juta orang dengan kematian 3 juta orang
pertahun. Diperkirakan dalam tahun 2002-2020 akan ada 1 miliar manusia terinfeksi,
sekitar 5-10 persen berkembang menjadi penyakit dan 40 persen yang terkena
penyakit berakhir dengan kematian.
Prevalensi infeksi tuberkulosis di negara berkembang termasuk Indonesia masih
tinggi. Tuberkulosis pada anak cukup penting dengan alasan bahwa tuberkulosis pada
bayi dan anak akan lebih mudah berlanjut menjadi TBC paru yang lebih berat dan
dapat terjadi TBC ekstra paru; infeksi tuberkulosis atau sakit tuberkulosis
menunjukkan adanya penularan di lingkungannya dan tuberkulosis pada anak yang
tidak ditangani akan menjadi sumber infeksi dimasa yang akan datang. Adanya
kontak serumah dengan individu yang menularkan merupakan faktor risiko untuk
infeksi atau sakit tuberkulosis pada bayi dan anak. Di Indonesia data tentang hal
tersebut masih terbatas. Adanya infeksi tuberkulosis dapat ditelusuri dari adanya
kontak serumah dengan penderita TBC dewasa dengan BTA (+).
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum
bisa dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia
setiap tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan
Indonesia adalah negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak di
dunia, setelah Cina dan India. Sulitnya memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya
adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu,
upaya penemuan obat baru terus dilakukan.
B. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat
menginformasikan dan mengetahui tentang penyakit TBC sehingga dapat menjaga
kesehatan dan lingkungan sekitar.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat menjelaskan
kembali :
1. Pengertian TBC
2. Proses penularan TBC
3. Tanda dan gejala TBC
4. Pencegahan TBC
5. Pengobatan TBC
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Leaflet
F. KegiatanPenyuluhan
No Kegiatanmahasiswa Waktu Kegiatan peserta
1 Pendahuluan 5 menit
Memberi salam Menjawab salam
lisan Menjawabsalam
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta yang hadir pada penyuluhan Tuberculosis (TBC) pada
tanggal.. Mei 2017 adalah pasien yang hadir berjumlah 30 orang.
Penyuluhan dilaksanakan di ruang pada jam wib. Penyuluhan dilaksanakan
dengan media leaflet dan demonstrasi
2. Evaluasi proses
Penyuluhan berlangsung dengan tertib dan lancar. Penyuluhan berlangsung
selama 30 menit mulai jam wib sampai jam wib. Pasien mengikuti acara
penyuluhan sampai selesai.
3. Evaluasi hasil
Peserta mengetahui apa itu TBC,bagaimana penularannya,apa saja tanda dan
gejalanya,apa saja penyebab TBC dan mengetahui bagaimana cara untuk
mencegah TBC.
a. Prosedur : Akhir penyuluhan
b. Waktu : 5 menit
c. Bentuk soal : Tanya jawab
d. Jumlah soal : 4 soal
e. Jenis soal :
1) Apa saja gejala utama dan gejala tambahan pada TBC ?
2) Jelaskan kembali cara penularan TBC ?
3) Sebutkan apa saja cara untuk mencegah TBC ?
4) Pengobatan apa saja yang dilakukan untuk penyakit TBC ?
f. Jawaban soal :
1. Gejala umum tuberculosis anak :
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
Batuk lama lebih dari 30 hari.
Nafsu makan menurun
Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus,
malaria, atau infeksi saluran napas akut), dapat disertai keringat
malam.
Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan biasanya
multiple.
Diare yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.
2. Cara penularan :
Droplet (Batuk orang TB paru)
Makanan
Luka
3. Cara pencegahan TBC :
Hindari Kontak dengan Penderita TB
Isolasi penderita TB
Peningkatan Nutrisi pada anak
Vaksinasi BCG.
Peningkatan Nutrisi pada anak
Menjaga kebersihan rumah dari dahak penderita TB
Memperbaiki saluran ventilasi rumah
4. Pengobatan TBC :
Melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas
dan rumah sakit.
Melakukan pengobatan selama 6-9 bulan.
Minum obat secara lengkap, teratur, dan hingga tuntas.
TUBERCULOSISIS
( TBC )
1. PENGERTIAN TBC
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih
sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di
seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah
kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit
(morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta
orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah
penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia. Hasil survei
Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis /
TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986
merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance
memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru
pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000
penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000
penduduk tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat.
Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit
muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit
sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Kenyataan mengenai penyakit
TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak dini &
mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC .
1. Untuk infants atau anak-anak kurang dari 12 bulan diberikan 1 dosis vaksin
BCG sebanyak 0,05ml (0,05mg).
2. Untuk anak-anak di atas 12 bulan dan dewasa diberikan 1 dosis vaksin BCG
sebanyak 0,1 ml (0,1mg).
2. Wanita hamil dan menyusui, walaupun belum ada data yang menunjukkan
efek bahaya dari pemberian vaksin BCG terhadap wanita hamil dan menyusui.
5. PENGOBATAN TBC
Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap
lanjutan. Lama pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita
harus minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai
dinyatakan sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui
perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal,
sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan.
a. Tujuan pengobatan TBC anak
- Menurunkan / membunuh kuman dengan cepat.
- Mencegah terjadinya resistensi kuman TBC.
- Sterilisasi kuman untuk mencegah relaps dengan jalan pengobatan:
Fase intensif (2 bulan) : mengeradikasi kuman dengan 3 macam
obat : INH, Rifampisim dan Pirazinamid.
Fase pemeliharaan (4 bulan) : akan memberikan efek sterilisasi
untuk mencegah terjadinya relap: menggunakan 2 macam obat : INH &
Rifampicin.
RIF
PZA
EMB
SM
PRED
http://www.mediacastore.com/tbc/
%20http://update.tbcindonesia.or.id/index.phpwww.tbcindonesi.or.id
http://www.keepkidshealthy.com/welcome/infectionsguide/tuberculosis.html