Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 5
MODUL 2
Skenario 2
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
1.2 SKENARIO
2.3 PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji hanya milik Allah Tabaraka wa Taala, dialah yang telah
menurunkan Al-Quran dengan membawa kebenaran dan keadilan. Shalawat &
salam semoga senantiasa tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,
Muhammad SAW. Serta rahmat dan kesejahteraan semoga Allah limpahkan
kepada beliau, keluarganya, para sahabat, dan siapa saja yang mengikuti jejak
mereka dalam kebajikan hingga akhir zaman.
Akhir kata kami panjatkan shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW
berserta keluarga dan para sahabatnya
1.2 LATAR BELAKANG
Tidak ada riwayat trauma fisik. Tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga
yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien. Pasien tidak memiliki
kebiasaan minum minuman beralkohol maupun merokok. Juga tidak terbiasa
memakai sepatu berhak tinggi ataupun pakaian dan celana ketat. Os tidak
memiliki kebiasaan olah raga. Bekerja sebagai Beutician selama 6 tahun 3 bulan
di perawatan kecantikan. Tidak ada pekerjaan sebelumnya, maupun pekerjaan lain
yang dilakukan oleh Os selain pekerjaan ini.
Alat kerja yang digunakan adalah tempat tidur klien, bangku, sarung
tangan, masker, Ekstraktor Komedo, Berbagai cairan kimia untuk perawatan,
Probe sterilisasi, lampu meja, Needle G-24, Tissue, Kapas, Alkohol 70%. Uraian
tugasnya: Os bekerja selama 6 hari seminggu dengan 1 hari off. Os berangkat
kerja dari tempat tinggalnya dengan menumpang bis kota, setelah sebelumnya
berjalan kaki sekitar 5 menit untuk mencapai halte bis. Sebagai Beutician, Os
memiliki tugas rutin utama untuk melayani facial (Perawatan kulit wajah), akan
tetapi juga dapat mengerjakan perawatan dada maupun punggung. Tugas
tambahan yang tidak rutin dilakukan dalah membereskan status pasien harian
bersama dengan 3 orang rekannya. Dalam 1 hari kerja shift pagi, rata-rata Os
dapat melayani 4-5 pelanggan. Sedangkan bila shift sore, pada umumnya hanya 3-
4 pelanggan saja. Dalam bekerja, pasien wajib mempergunakan sarung tangan dan
masker penutup mulut dan hidung dan kebanyakan pasien duduk di bangku.
Posisi kerja pasien: tulang belakang tidak tegak menyangga tubuh, terutama pada
3 titik yaitu pada leher, torakal dan tulang duduk. Akibatnya lengkung leher dan
lengkung pada torakal membetuk sudut lebih dari 30 derajat dari sumbu tubuh
berdampak menjadikan beban pada vetebra menjadi bertambah, khususnya pada
lumbal yang merupakan penumpu berat tubuh, dan juga menjadikan struktur
vetebra tidak stabil. Posisi duduk seperti itu menjadikan otot-otot dan struktur
penyangga tulang belakang, khususnya pada scarum dan koksigis mendapat beban
berlebihan
Diff.Diagnosis: -
2.3 PEMBAHASAN
ANALISA MASALAH
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. AA
Umur : 25 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :-
Pendidikan :-
Pekerjaan : Beautician
Perusahaan : Perusahaan kecantikan XX
Status perkawinan : -
Suku/bangsa : -
AUTOANAMNESA
Keluhan utama : Nyeri pinggang sejak 1 minggu yang lalu
Trauma fisik (-),Pernah merasakan keluhan yang sama 1 tahun yang lalu
Riwayat penyakit keluarga
\
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik, kesadaran kompos mentis
Tanda Vital : - Tekanan darah : 120/70 mmHg
- Frekuensi nadi : nadi 88 x/mnt, isi
cukup, irama teratur
- Frekuensi nafas : 20 x/mnt
- Suhu : 36,50 C
Keadaan Gizi : - Berat badan : 60 kg
- Tinggi badan : 156 cm
- BMI : 24,65%
Pemeriksaan fisik lain : Baik
PEMERIKSAAN KHUSUS REGIO LUMBROSAKRAL
Range of motion : Normal
Gerak memutar : Normal, nyeri (-)
Gerak membungkuk : Nyeri (+), di sekitar L2-L3/L3-L4
Pem. Jongkok & berdiri : Nyeri (-)
Pem. Berjalan dgn tumit : Nyeri (-)
Pem. Berjalan dgn ujung kaki : Nyeri (-)
BAB III
KESIMPULAN
Kemungkinan tempat tidur klien dan kursi kerja ukuran tinggi-rendahnya
tidak dapat diatur
Kondisi tidak ergonomis membungkuk
Posisi kerja :
Tulang belakang tidak tegak menyangga tubuh (leher, torakal, tulang
duduk)
Lengkung leher & torakal membentuk > 30 0 beban pada vertebra
bertambah (tdk stabil)
Sacrum & koksigis mendapat beban berlebihan
SARAN
1. Penjemputan dan pemulangan pekerja dengan mobil kantor.
2. Shift kerja selang seling.
3. Memberikan kesempatan istirahat setiap selesai satu pasien.
4. Mengganti kursi dan tempat perawatan dengan yang bisa diatur posisinya
supaya ergonomis.
5. Mengganti meja peralatan dengan meja dorong agar meminimalisir gerakan
memutar pinggang secara berulang-ulang.
DAFTAR PUSTAKA