You are on page 1of 6

Laporan Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Internsip Dokter Indonesia

(PIDI)

PEMBAGIAN SUPLEMENTASI VITAMIN A PADA

BALITA

DI DESA HARUSAN

Pembimbing :

dr. Richard Lawalata

NIP. 19600515 198802 1 003

Disusun oleh :

dr. Agus Prastyo

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

SUNGAI MALANG

Jalan Negara Dipa RT VII Sungai Malang Amuntai 71418


Agustus, 2015

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PEMBAGIAN SUPLEMENTASI VITAMIN A

DI DESA HARUSAN

Nama : dr. Agus Prastyo

Pendamping kegiatan : Perawat Rabiatul Adawiyah

Tanggal : 15 Agustus 2015

PENDAHULUAN

Sampai dengan usia enam bulan, ASI merupakan sumber utama vitamin A

jika ibu memiliki vitamin A yang cukup berasal dari makanan atau suplemen.

Anak yang berusia enam bulan sampai lima tahun dapat memperoleh vitamin A

dari berbagai makanan seperti hati, telur, ikan, minyak sawit merah, mangga dan

papaya, jeruk, ubi, sayur daun berwarna hijau dan wortel.

Anak memerlukan vitamin A untuk membantu melawan penyakit,

melindungi penglihatan mereka, serta mengurangi risiko meninggal. Anak yang

kekurangan vitamin A kurang mampu melawan berbagai potensi penyakit yang

fatal dan berisiko rabun senja. Oleh karena itu dilakukan pemberian kapsul

vitamin A dalam rangka mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan

vitamin A (KVA) pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin

A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat.
Di beberapa negara dimana kekurangan vitamin A telah terjadi secara luas,

dan anak sering meninggal karena diare, dan campak, vitamin A dalam bentuk

kapsul dosis tinggi dibagikan dua kali dalam setahun kepada anak usia enam

bulan hingga lima tahun. Diare dan campak dapat menguras vitamin A dari tubuh

anak. Anak yang menderita diare atau campak, atau menderita kurang gizi harus

diobati dengan suplemen vitamin A dosis tinggi yang bisa diperoleh dari petugas

kesehatan terlatih.

Masalah vitamin A pada balita secara klinis bukan lagi masalah kesehatan

masyarakat (prevalensi xeropthalmia < 0,5%). Hasil studi masalah gizi mikro di

10 kota pada 10 provinsi tahun 2006, diperoleh prevalensi xeropthalmia pada

balita 0,13%, sedangkan hasil survey vitamin A pada tahun 1992 menunjukkan

prevalensi xeropthalmia sebesar 0,33%.

Namun demikian KVA subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan

gejala nyata, masih ada pada kelompok balita. KVA tingkat subklinis ini hanya

dapat diketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di laboratorium.

Selain itu, sebaran cakupan pemberian vitamin A pada balita menurut provinsi

masih ada yang dibawah 75%. Dengan demikian kegiatan pemberian vitamin A

pada balita masih perlu dilanjutkan, Karena bukan hanya untuk kesehatan mata

dan mencegah kebutaan, namun lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan

kelangsungan hidup, kesehatan dan pertumbuhan anak.

Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan) dengan

dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI, dan ibu nifas

diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh


vitamin A yang cukup melalui ASI. Pemberian Kapsul Vitamin A diberikan secara

serentak setiap bulan Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan.

Provinsi dengan cakupan pemberian vitamin A tertinggi pada tahun 2013

adalah DI Yogyakarta sebesar 98,88%, diikuti oleh Jawa Tengah sebesar 98,61%

dan Bali sebesar 96,79%. Sedangkan cakupan terendah terdapat di Provinsi Papua

sebesar 45,92%, diikuti oleh Papua Barat sebesar 50,70% dan Maluku sebesar

62,91%. Sementara itu di wilayah Kalimantan Selatan cakupan pemberian vitamin

A sebesar 87,5%

TUJUAN

Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan distribusi vitamin A sehingga

masalah kurang vitamin A dapat berkurang serta memberikan informasi kepada

masyarakat tentang pentingnya vitamin A untuk balita.

MANFAAT

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemberian vitamin

A untuk balita
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemberian vitamin

A untuk balita
Menurunkan risiko terjadinya gangguan/penyakit akibat kurangnya

suplementasi vitamin A pada balita

SASARAN
Pemberian suplementasi Vitamin A kepada kelompok sasaran yaitu bayi, dan anak

balita yang datang berkunjung ke posyandu desa harusan. Kapsul vitamin A dosis

100.000 IU (warna biru) untuk bayi, kapsul vitamin A dosis 200.000 IU (warna

merah) untuk anak balita

TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Tempat : Posyandu Desa Harusan

Tanggal : 15 Agustus 2015

PELAKSANAAN KEGIATAN

Ibu yang datang membawa bayi dan balita melakukan pendaftaran,

pencatatan identitas bayi dan balita, penimbangan badan bayi dan balita, pengisian

KMS, dan pemberian imunisasi.

Diberikan kapsul vitamin A dosis 100.000 IU (warna biru) untuk bayi (6-

11 bulan), kapsul vitamin A dosis 200.000 IU (warna merah) untuk anak balita

(12-59 bulan). Dilakukan pencatatan telah diberikan vitamin A pada buku KIA

atau KMS anak.

HASIL

N Nama Umur Alamat Kapsul Vit A yg


o diberikan
Biru Merah
1 M. Aufa Rahman 27 bln Desa Harusan v
2 M. Ihsan Ferdana 8 bln Desa Harusan v
3 M. Zainal Hilmi 40 bln Desa Harusan v
4 Khairunnisa 43 bln Desa Harusan v
5 A. Rifki 9 bln Desa Harusan v
6 Nurul Fatimah 8 bln Desa Harusan v
7 Raudatul Husna 24 bln Desa Harusan v
8 M. Lutfi Hadi 13 bln Desa Harusan v
9 M. Rafi Amaris 39 bln Desa Harusan v
10 Laila Safitri 36 bln Desa Harusan v
11 Sufian Sauvi 57 bln Desa Harusan v
12 Astiya Putri 33 bln Desa Harusan v
13 M. Fadil 32 bln Desa Harusan v

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan posyandu di Desa Harusan pada tanggal 11 April 2015

dapat disimpulkan kegiatan berjalan dengan lancar. Jumlah total bayi dan balita

yang mendapatkan vitamin A ada 13 orang, dengan 3 orang mendapatkan vitamin

A kapsul biru dan 10 orang mendapatkan vitamin A kapsul merah.

SARAN

Diharapkan selama bulan Januari dan Juli dapat dilakukan sosialisasi

kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian vitamin A melalui

media televisi, radio local, spanduk, poster atau pengumuman dari kader

posyandu setempat sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

membawa bayi atau balita ke posyandu atau puskesmas untuk

mendapatkan vitamin A pada bulan Februari dan Agustus.

You might also like