You are on page 1of 20

KARBOHIDRAT

I. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat
2. Melakukan reaksi warna secara kualitatif dari karbohidrat

II. Prinsip
1. Uji Molisch
Berdasarkan pembentukan furfural dan derifat-derifat dari karbohidrat
yang didehidrasi oleh asam pekat, dan kombinasi dengan -naftol untuk
membentuk senyawa berwarna.
2. Uji Benedict
Berdasarkan pada reduksi dari Cu2+ jadi Cu+ oleh karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehid atau keton bebas.
3. Uji Barfoed
Berdasarkan pereaksi benedict yang digunakan untuk mereduksi
monosakarida yang terdapat dalam disakarida.
4. Uji seliwanoff
Berdasarkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas
menjadi asam levolenat yang selanjutnya terkondensasi menghasilkan
suatu senyawa berwarna merah.
5. Uji reaksi pati dengan iodium
Berdasarkan pembentukan kompleks suatu senyawa yang berwarna
biru.

III. Reaksi :
1. Uji molish
2. Uji benedict

3. Uji seliwanoff

IV. Teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai
dialam, terutama sebagai penyusun tumbuh-tumbuhan, nama lain
karbohidrat adalah sakarida (Saccharum = gula). Senyawa karbohidrat
adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung
unsure unsure karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan rumus
empiris total (CHO). karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida
diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul CH O. (Fessenden
& Fessenden 1986)
Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang
disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat
dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dalam sel tubuh disimpan didalam hati dan
jaringan otot dalam bentuk glikogen. (pine 1988). jenis-jenis karbohidrat
sederhana:
1. Monosakarida
Monosakarida biasa dikenal dengan heksosa, karena terdiri atas 6
cincin karbon.Ada tiga jenis heksosa yang dikenal dalam ilmu gizi,
yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiganya memiliki jenis dan
jumlah atom yang sama. Perbedaannya adalah terletak pada cara
penyusunan atomnya. Perbedaan inilah yang menyebabkan adanya
perbedaan dalam tingkat kemanisan dan daya larutnya. Berikut ini yang
termasuk ke dalam jenis karbohidrat monosakarida :
a. Glukosa
Glukosa dinamakan juga dekstrosa.Glukosa di alam terdapat dalam
sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan dengan fruktosa berada
dalam madu.Glukosa dapat digunakan untuk diet tinggi energi.
b. Fruktosa
Fruktosa atau levulosa, adalah gula paling manis. Fruktosa terdapat
pada madu, buah, nektar bunga, dan juga sayur.Sepertiga dari gula
madu terdiri atas fruktosa.Fruktosa juga banyak terkandung dalam
sirup jagung yang banyak digunakan dalam proses pembuatan
minuman ringan yang banyak dijual.
c. Galaktosa
Tidak seperti glukosa dan fruktosa yang dapat dengan mudah
dijumpai secara bebas di alam, galaktosa dapat ditemukan didalam
tubuh sebagai hasil pencernaan dari laktosa.
2. Disakarida
Dalam disakarida dikenal ada empat jenis, yaitu sukrosa atau
sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa.
a. Sukosa atau sakarosa
Sukrosa atau sakarosa dikenal juga dengan nama gula tebu atau gula
bit. Gula pasir yang mengandung 99% sukrosa dibuat dari kedua
macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Sukrosa dapat juga ditemukan dalam buah, sayuran, dan
madu.
b. Maltosa
Maltosa terbuntuk dalam setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi
pada tumbuh-tumbuhan berkecambah, sedangkan didalam usus
manusia terjadi pada saat pencernaan pati.Maltosa pecah menjadi
dua unit glukosa.
c. Laktosa
Laktosa (gula susu) hanya terdapat pada susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan galaktosa. Laktosa adalah gula yang memiliki rasa
paling tidak manis dan sangat susah untuk larut dibanding sakarida
lainnya.
d. Trehalosa
Trehalosa dikenal sebagai gula jamur karena sebanyak 15% bagian
kering dari jamur terdiri atas trehalosa, terdapat pula dalam
serangga.

3. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas dua hingga sepuluh polimer
monosakarida.Oligosakarida dapat dijumpai pada biji tumbuh-
tumbuhan dan kacang-kacangan.
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya
karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch,
seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi
karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna
ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan
antara lapisan asam dan lapisan sampel. H2SO4 pekat (dapat digantikan
asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida
untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan
reagent Molisch, -naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu.
Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu -naphthol
yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H 2SO4
pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak
sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.

Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula


(karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida
dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Karateristiknya tidak
bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict, Dengan prinsip
berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O
berwarna merah bata. Untuk menghindari pengendapan cuco3 pada larutan
natrium karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat.
Larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai
gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak
mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan
Benedict.
Uji Barford adalah uji untuk membedakan monosakarida dan
disakarida dengan mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan.
Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Reagen Barfoed
mengandung senyawa tembaga asetat.
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula
aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton
atau aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia
adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah
aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih
cepat terdehidrasi daripada aldosa. Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari
resorsinol dan asam klorida pekat. Asam reagen ini menghidrolisis
polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana. Ketosa yang
terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna
merah tua. Aldosa dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna
merah muda. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang
memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah
disakarida yang terdiri dari furktosa dan glukosa.
Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru. Pati
dalam suasana asam bila dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa
yang lebih sederhana, hasilnya diuji dengan iodium yang akan memberikan
warna biru sampai tidak berwarna dan hasil akhir ditegaskan dengan uji
Benedict.

V. Alat Dan Bahan


Alat yang digunakan
1. Tabung reaksi
2. Penagas air
3. Pipet tetes
4. Beker glass
5. Plat tetes
Bahan yang digunakan
1. 0,1M sukrosa
2. 0,1M glukosa
3. 0,1M arabianosa
4. 0,1M maltosa
5. 0,1M galaktosa
6. 0,1M fruktosa
7. 0,1M laktosa
8. Larutan karbohidrat
9. 1% amilum & selulosa
10. 1mL asam sulfat pekat
11. Larutan 1% pati

VI. Prosedur
1. Uji Molisch
Ditambahkan 3 tetes kedalam 1ml larutan karbohidrat, dikocok pelan-
pelan. Kedalam tabung tersebut ditambahkan 1ml asam sulfat pekat
melalui dinding tabung yang dimiringkan. Terjadinya warna pada
bidang batas antara kedua lapisan cairan menunjukan reaksi positif.
Dilakukan percobaan dari tahap 1 sampai dengan tahap 3 dengan
masing masing untuk larutan 0.1M glukosa, sukrosa, maltosa,
arabinosaa, larutan 1% amilum dan selulosa (kapas) yang
disuspensikan dalam air.
2. Uji Benedict
Ditambahkan 5 tetes larutan karbohidrat pada tabung reaksi yang telah
diisi dengan 2ml reagen benedict, lalu dikocok. Ditempatkan tabung
dalam penangas air mendidih selama 5 menit, dibiarkan dingin.
Diamati perubahan warna dan diperhatikan apakah terbentuk endapan.
Pembentukan endapan hijau, kuning, atau merah menunjukan reaksi
positif. Dilakukan percobaan tahap 1 sampai dengan tahap 2 untuk
larutan 0,1M glukosa, galaktosa, maltose, sukrosa, fruktosa, dan
larutan 1% pati.diulangi percobaan tahap 1 samapai dengan tahap 2
untuk larutan 0,1M glukosa yang diencerkan 2 kali, 10 kali, 50 kali,
dan 100 kali. Bagaimana hasil uji benedict dari hasil pengenceran
tersebut.
3. Uji Barfoed
Ditambahkan 1ml larutan 0,1M glukosa kedalam tabung reaksi yang
berisi 1ml pereaksi berfoed. Dipanaskan tabung tersebut diatas air
mendidih selama 3 menit. Didinginkan selama 2 menit pada air
mengalir. Bila tidak terjadi reduksi selama 5 menit, dilakukan
pemanasan selama 15 menit sampai terlihat adanya reduksi. Diulangi
percobaan tahap 1 sampai dengan tahap 2 masing-masing untuk
larutan 0,1M fruktosa, laktosa, maltose dan sukrosa.

4. Uji Seliwanoff
Ditambahkan beberapa tetes larutan 0,1M fruktosa kedalam tabung
reaksi yang telah diisi dengan 2ml larutan seliwanoff. Ditaruh tabung
di dalam penangas air mendidih selama 60 detik. Diperhatikan
perubahan warna yang terjadi. Diulangi percobaan tahap 1 sampai
dengan tahap 2 masing-masing untuk larutan 0,1M glukosa, dan
sukrosa. Diulangi untuk glukosa dengan volume yang lebih besar
misalkan 1-2 ml. Terjadinya perubahan warna merah dan endapan
menunjukan reaksi positif untuk ketosa, bila endapan dilarutkan dalam
alcohol terjadi larutan berwarna merah.
5. Reaksi Pati dengan Iodium
A. Menggunakan keping tetes
Pada keping tetes ditambahkan 1 tetes iodium pada satu tetes
larutan 1% pati. Segera diamati warna, kemudian ditambahkan 1
tetes larutan 2N NaOH dan terakhir ditambahkan 1 tetes 2N HCl,
segera diperhatikan perubahan warna yang terjadi. Ditambahkan1
tetes larutan iodium pada 1 tetes larutan 1% pati. Segera diamati
warna yang terjadi, kemudian ditambahkan 1 tetes larutan 2N
NaOH, segera diperhatikan perubahan warna yang terjadi.
B. Menggunakan tabung reaksi
Ditambahkan 2 tetes larutan iodium kedalam 1ml larutan 1% pati.
Dipanaskan, kemudian didinginkan kembali. Diperhatikan baik-
baik perubahan warna yang terjadi. Ditambahkan 2 tetes larutan
iodium kedalam 1ml larutan 1% pati. Lalu ditambahkan tetes demi
tetes larutan thiosulfat sampai warna hilang.

VII. Data Pengamatan


1. Uji molish

No Jenis Karbohidrat Hasil Keterangan


1 Laktosa + Cincin ungu
2 Arabianosa + Cincin ungu
3 Fruktosa + Cincin ungu
4 Maltose + Cincin ungu
5 Pati + Cincin ungu
6 Galaktosa + Cincin ungu
7 Glukosa + Cincin ungu
8 Sukrosa + Cincin ungu
Kasimpulan : Hasil positif karena senyawa uji merupakan karbohidrat dan
uji molish digunakan untuk uji karbohidrat secara umum.
2. Uji seliwanoff

No Larutan uji Hasi Keterangan


l
1 Lar. Seliwanoff + sukrosa + Merah kecoklatan
2 Lar. Seliwanoff + fruktosa + Merah kecoklatan
3 Lar. Seliwanoff + laktosa - Tidak terjadi perubahan
4 Lar. Seliwanoff + arabianosa - Tidak terjadi perubahan
5 Lar. Seliwanoff + maltose - Tidak terjadi perubahan
6 Lar. Seliwanoff + glukosa - Tidak terjadi perubahan
7 Lar. Seliwanoff + galaktosa - Tidak terjadi perubahan
Penambahan volume
Lar. Seliwanoff + 2mL sukrosa : (+) merah kecoklatan
Lar. Seliwanoff + 2mL Fruktosa : (+) merah kecoklatan

Kesimpulan : larutan uji pada seliwanoff yang menghasilkan reaksi positif


adalah sukrosa dan fruktosa

3. Uji barfoed

No Jenis karbohidrat Hasil keterangan


1 Glukosa + Endapan merah
2 Arabianosa + Endapan merah
3 Galaktosa + Endapan merah
4 Fruktosa + Endapan merah
5 Manosa - Endapan merah
6 Laktosa - Endapan merah
7 Sukrosa - Endapan merah
Kesimpulan : uji barfoed positif terhadap karbohidrat golongan
monosakarida.
4. Reaksi pati dengan iodium
a. Menggunakan keping tetes

No Jenis larutan Hasil


1 Iodium + pati Hitam kebiruan
2 Iodium + pati + NaOH Biru
3 Ildium + pati + NaOH + HCL Hitam

No Jenis larutan Hasil


1 Iodium + pati Hitam kebiruan
2 Iodium + pati + HCL Hitam
3 Iodium + pati +HCL + NaOH Hitam
b. Menggunakan tabung reaksi

Larutan uji Dipanaskan Didinginkan


Pati + iodium Biru Bening

Larutan uji Hasil


Pati + iodium + thiosulfat Warna awal biru, setelah ditetesi
thiosilfat sebanyak 15 tetes larutan
menjadi bening
Kesimpulan jadi uji reaksi pati dengan iodium yang positif adalah
golongan polisakarida
5. Uji benedict

No Jenis larutan Hasil Keterangan


1 Laktosa + Merah
2 Arabianosa + Merah
3 Fruktosa + Merah
4 Maltose + Merah
5 Pati - -
6 Galaktosa + Merah
7 Glukosa + Merah
8 Sukrosa - -
Kesimpulan : yang termasuk golongan gula pereduksi adlah laktosa,
arabianosa, fruktosa, maltose, galaktosa, glukosa. Sedangkan pati dan
sukrosa golongan pereduksi.
VIII. Pembahasan
Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi
keton yang mengandung unsur unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O), dengan rumus empiris total (CHO). karbohidrat paling
sederhana adalah monosakarida diantaranya glukosa yang mempunyai
rumus molekul CHO.
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa uji pada karbohidrat
diantaranya yaitu uji molish, uji benedict, uji barfoed, uji seliwanoff, dan
uji reaksi pati dengan iodium.
Pada saat dilakukan uji molish dengan menggunakan beberapa
larutan seperti laktosa, arabianosa, fruktosa, maltose, pati, galaktosa,
glukosa, sukrosa, berdasarkan percobaan ini kemudian didapat data
pengamatan dengan hasil seluruh larutan uji ketika direaksikan dengan
pereaksi Molisch, dapat membentuk cincin berwarna ungu, maka seluruh
larutan menunjukan hasil yang positif untuk uji karbohidrat (uji molish).
Larutan uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi Molisch, dialirkan
dengan larutan asam sulfat pekat dengan cara memiringkan tabung
reaksi, sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin
berwarna ungu pada larutan dalam tabung. Terbentuknya kompleks
berwarna ungu ini karena pengaruh hasil dehidrasi monosakarida
(furfural) dengan -naftol dari pereaksi Molisch.
Pada uji benedict larutan uji yang digunakan yaitu laktosa,
arabisanosa, fruktosa, maltose, pati, galaktosa, glukosa dan sukrosa. Uji
benedict ini ditujuakan untuk mengetahui adanya gula pereduksi pada
suatu larutan. Dari larutan-larutan yang telah diujikan didapat data
pengamatan tidak semua larutan yang diujikan positif mengandung gula
pereduksi, pati dan sukrosa tidak mengandung gula pereduksi karena
setalh dipanaskan tidak terdapat endapan berwarna merah. Sedangkan
laktosa, fruktosa, arabianosa, maltose, galaktosa, dan glukosa merupakan
gula pereduksi karena setelah dipanaskan menghasilkan endapan
berwarna merah. Terbentuknya endapan merah ini sebagai hasil ion
reduksi dari Cu2 menjadi ion Cu oleh suatu gugus aldehid atau keton
bebas yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam
suasana alkalis.
Pada percobaan uji barfoed ditujukan untuk membedakan
karbohidrat golongan monosakarida dan disakarida, dengan
menggunakan larutan uji glukosa, arabisnosa, galaktosa, fruktosa,
manosa, laktosa, sukrosa. Dari hasil percobaan didapat data pengamatan
bahwa semua larutan terdapat endapan merah dan positif terhadap
karbohidrat golongan monosakarida. Pereaksi barfoed ini juga
mereduksi Cu2 menjadi Cu, pada dasarnya monosakarida mereduksi
lebih cepat daripada disakarida.
Pada percobaan uji seliwanoff yang bertujuan untuk uji spesifik
karbohidrat golongan ketosa (karbohidrat yang mengandung gugus
keton). Dari hasil pengamatan setalh dilakukan pencampuran dari larutan
uji seliwanoff dengan larutan uji seperti, sukrosa, fruktosa, laktosa,
arabianosa, maltose, glukosa, dan galaktosa didapat hasil bahwa yang
menghasilkan reaksi positif pada uji tersebut yaitu sukrosa dan fruktosa,
karena terdapat warna merah kecoklatan. HCl yang terkandung dalam
pereaksi seliwanoffmengdehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksi
furfural sehingga furfural mengalami kondensasisetalah menanbahan
resorsinol membentuk larutan berwarna merah kecoklatan yang sesuai
dengan fruktosa dan sukrosa.
Pada percobaan reaksi pati dengan iodium dengan penambahan
NaOH dan HCl, pada uji pertama diperoleh hasil dari data pengamatan
iodium + pati manghasilkan warna hitam kebiruan, kemudian
ditambahkan HCl warnya menjadi biru dan setelah ditambahkan NaOH
warna berubah kembali menjadi warna hitam, kemudian dilakukan lagi
percobaan dengan penambahan HCl terlebih dahulu kemudian
menghasilkan warna hitan, lalu ditambahkan dengan Nacl menghasilkan
warna hitam. Kemudian dilakukan pengujian menggunakan tabung
reaksi yang sudah ada larutan pati + iodium, pada saat belum dipanaskan
larutan tersebut berwarna biru, kemudian setelah dipanaskan larutan
tersebut menjadi bening. Kemudian dilakukan pengujian dengan pati +
iodium + thiosulfat pada awalnya larutan berwana biru namun setelah
ditetesi dengan thiosulfat warna nya menjadi bening. Pengujian tersebut
menandakan karbohidrat golongan polisakarida.

IX. Kesimpulan
Dengan menggunakan uji molish karbohidrat dapat dibuktikan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada larutan uji setelah
ditambahkan nya pereaksi molish. Dari data pengamatan didapat seluruh
larutan positif (+) merupakan karbohidrat.
Pada uji benedict yang bertujuan untuk menentukan gula pereduksi
dengan adanya endapan merah setelah larutan uji ditambahkan dengan
pereaksi benedict. Dari data pengamatan didapat laktosa, arabianosa,
fruktosa, maltose, galaktosa dan glukosa, yang merupakan gula pereduksi.
Pada uji barfoed yang bertujuan untuk membedakan karbohidrat
golongan monosakarida dan disakarida, dapat diketahui dengan adanya
endapan merah bata. Dari data pengamatan diperoleh seluruh larutan
positif terhadap karbohidrar golongan monosakarida.
Uji seliwanoff merukapan uji spesifik yang ditujukan pada
karbohidrat golongan ketosa, dapat diketahui dengan adanya endapan
merah kecoklatan.dari data pengamatan diperoleh karbohidrat golongan
ketosa yaitu sukrosa dan fruktosa.
Pada reaksi pati dengan iodium untuk menentukan karbohidrat
golongan poisakarida. Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya warna
yang khas.

X. Daftar pustaka
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper . Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Poedjiaji Anna, 1996, Dasar-dasar Biokimia, UI-Press: Jakarta.
Sinaga E. 2012. Biokimia Dasar. Jakarta: PT.ISFI Penerbitan.
Winarno F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor : M-BRIO PRESS.
XI. Lampiran pertanyaan
A. Uji molish
1. Warna apa yang terlihat diantara kedua permukaan tersebut ?
Jawaban : warna ungu (cincin violet/ungu)
2. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan uji molish positif ?
Jawaban : gugus hidroksimetil furfural
B. Uji benedict
1. Berapa kadar glukosa terendah yang masih dapat diamati dengan
uji benedict ?
Jawaban : konsentrasi 0,05M
2. Senyawa apalagi selain Cu2+ yang dapat mereduksi ?
Jawaban : natrium sitrat
3. Apa fungsi dari natrium sitrat ?
Jawaban : natrium sulfat membuat pereaksi benedict bersifat basa
lemah
C. Uji barfoed
1. Larutan karbohidrat mana yang mereduksi ?
Jawaban : Larutan glukosa pada monosakarida. Kemudian
maltose dan sukrosa pada golongan disakarida.
2. Mengapa pemanasan tidak terlalu lama ?
Jawaban : karena sifat karbohidrat secara umum lebih cepat
mereduksi pada suasana basa, maka pemanasan tidak dibutuhkan
terlalu lama
3. Dapatkan reagen barfoed digunakan untuk mengganti uji benedict
dalam penentuan kadar gula urine ?
Jawaban : dapat, karena pereaksi barfoed dapat digunakan untuk
menentukan kadar gula urine karena terdiri atas koper asetat dan
asam asetat dalam air
D. Uji Seliwanof
1. Larutan apa yang member uji seliwanof tercepat ?
Jawaban : larutan yang memiliki gugus keton
2. Dapatkan uji ini digunakan untik membedakan sukrosa dan
fruktosa ?
Jawaban : tidak, karena memerlukan waktu yang lama dalam
pembentukan warna
E. Reaksi pati dengan iodium
1. Jelaskan terjadinya perubahan warna tersebut ?
Jawaban : pada lauran dengan penambahan NaOH terlebih dahulu
kemudian Hcl warna yang didapat hitam kebiruan biru hitam,
yang menggunakan HCL terlebih dahulu kemudian NaOH warna
yang dihasilkan hitam kebiruan hitan hitan. Pada uji pati
dengan iodium kemudian dipanaskan warna yang didapat biru
(dingin) bening (setelah dipanaskan dan didinginkan). Jika pada
penambahan thiosulfat warna biru bening (setelah 15 tetes
thiosulfat)
2. Tuliskan reaksi antara iodium engan thiosulfat ?
Jawaban : I2 + Na2S2O3 NaI + Na2S4O6

XII. Lampiran gambar

You might also like