Professional Documents
Culture Documents
I. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat
2. Melakukan reaksi warna secara kualitatif dari karbohidrat
II. Prinsip
1. Uji Molisch
Berdasarkan pembentukan furfural dan derifat-derifat dari karbohidrat
yang didehidrasi oleh asam pekat, dan kombinasi dengan -naftol untuk
membentuk senyawa berwarna.
2. Uji Benedict
Berdasarkan pada reduksi dari Cu2+ jadi Cu+ oleh karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehid atau keton bebas.
3. Uji Barfoed
Berdasarkan pereaksi benedict yang digunakan untuk mereduksi
monosakarida yang terdapat dalam disakarida.
4. Uji seliwanoff
Berdasarkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas
menjadi asam levolenat yang selanjutnya terkondensasi menghasilkan
suatu senyawa berwarna merah.
5. Uji reaksi pati dengan iodium
Berdasarkan pembentukan kompleks suatu senyawa yang berwarna
biru.
III. Reaksi :
1. Uji molish
2. Uji benedict
3. Uji seliwanoff
IV. Teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai
dialam, terutama sebagai penyusun tumbuh-tumbuhan, nama lain
karbohidrat adalah sakarida (Saccharum = gula). Senyawa karbohidrat
adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung
unsure unsure karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan rumus
empiris total (CHO). karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida
diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul CH O. (Fessenden
& Fessenden 1986)
Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang
disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat
dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dalam sel tubuh disimpan didalam hati dan
jaringan otot dalam bentuk glikogen. (pine 1988). jenis-jenis karbohidrat
sederhana:
1. Monosakarida
Monosakarida biasa dikenal dengan heksosa, karena terdiri atas 6
cincin karbon.Ada tiga jenis heksosa yang dikenal dalam ilmu gizi,
yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiganya memiliki jenis dan
jumlah atom yang sama. Perbedaannya adalah terletak pada cara
penyusunan atomnya. Perbedaan inilah yang menyebabkan adanya
perbedaan dalam tingkat kemanisan dan daya larutnya. Berikut ini yang
termasuk ke dalam jenis karbohidrat monosakarida :
a. Glukosa
Glukosa dinamakan juga dekstrosa.Glukosa di alam terdapat dalam
sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan dengan fruktosa berada
dalam madu.Glukosa dapat digunakan untuk diet tinggi energi.
b. Fruktosa
Fruktosa atau levulosa, adalah gula paling manis. Fruktosa terdapat
pada madu, buah, nektar bunga, dan juga sayur.Sepertiga dari gula
madu terdiri atas fruktosa.Fruktosa juga banyak terkandung dalam
sirup jagung yang banyak digunakan dalam proses pembuatan
minuman ringan yang banyak dijual.
c. Galaktosa
Tidak seperti glukosa dan fruktosa yang dapat dengan mudah
dijumpai secara bebas di alam, galaktosa dapat ditemukan didalam
tubuh sebagai hasil pencernaan dari laktosa.
2. Disakarida
Dalam disakarida dikenal ada empat jenis, yaitu sukrosa atau
sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa.
a. Sukosa atau sakarosa
Sukrosa atau sakarosa dikenal juga dengan nama gula tebu atau gula
bit. Gula pasir yang mengandung 99% sukrosa dibuat dari kedua
macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Sukrosa dapat juga ditemukan dalam buah, sayuran, dan
madu.
b. Maltosa
Maltosa terbuntuk dalam setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi
pada tumbuh-tumbuhan berkecambah, sedangkan didalam usus
manusia terjadi pada saat pencernaan pati.Maltosa pecah menjadi
dua unit glukosa.
c. Laktosa
Laktosa (gula susu) hanya terdapat pada susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan galaktosa. Laktosa adalah gula yang memiliki rasa
paling tidak manis dan sangat susah untuk larut dibanding sakarida
lainnya.
d. Trehalosa
Trehalosa dikenal sebagai gula jamur karena sebanyak 15% bagian
kering dari jamur terdiri atas trehalosa, terdapat pula dalam
serangga.
3. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas dua hingga sepuluh polimer
monosakarida.Oligosakarida dapat dijumpai pada biji tumbuh-
tumbuhan dan kacang-kacangan.
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya
karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch,
seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi
karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna
ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan
antara lapisan asam dan lapisan sampel. H2SO4 pekat (dapat digantikan
asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida
untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan
reagent Molisch, -naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu.
Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu -naphthol
yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H 2SO4
pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak
sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.
VI. Prosedur
1. Uji Molisch
Ditambahkan 3 tetes kedalam 1ml larutan karbohidrat, dikocok pelan-
pelan. Kedalam tabung tersebut ditambahkan 1ml asam sulfat pekat
melalui dinding tabung yang dimiringkan. Terjadinya warna pada
bidang batas antara kedua lapisan cairan menunjukan reaksi positif.
Dilakukan percobaan dari tahap 1 sampai dengan tahap 3 dengan
masing masing untuk larutan 0.1M glukosa, sukrosa, maltosa,
arabinosaa, larutan 1% amilum dan selulosa (kapas) yang
disuspensikan dalam air.
2. Uji Benedict
Ditambahkan 5 tetes larutan karbohidrat pada tabung reaksi yang telah
diisi dengan 2ml reagen benedict, lalu dikocok. Ditempatkan tabung
dalam penangas air mendidih selama 5 menit, dibiarkan dingin.
Diamati perubahan warna dan diperhatikan apakah terbentuk endapan.
Pembentukan endapan hijau, kuning, atau merah menunjukan reaksi
positif. Dilakukan percobaan tahap 1 sampai dengan tahap 2 untuk
larutan 0,1M glukosa, galaktosa, maltose, sukrosa, fruktosa, dan
larutan 1% pati.diulangi percobaan tahap 1 samapai dengan tahap 2
untuk larutan 0,1M glukosa yang diencerkan 2 kali, 10 kali, 50 kali,
dan 100 kali. Bagaimana hasil uji benedict dari hasil pengenceran
tersebut.
3. Uji Barfoed
Ditambahkan 1ml larutan 0,1M glukosa kedalam tabung reaksi yang
berisi 1ml pereaksi berfoed. Dipanaskan tabung tersebut diatas air
mendidih selama 3 menit. Didinginkan selama 2 menit pada air
mengalir. Bila tidak terjadi reduksi selama 5 menit, dilakukan
pemanasan selama 15 menit sampai terlihat adanya reduksi. Diulangi
percobaan tahap 1 sampai dengan tahap 2 masing-masing untuk
larutan 0,1M fruktosa, laktosa, maltose dan sukrosa.
4. Uji Seliwanoff
Ditambahkan beberapa tetes larutan 0,1M fruktosa kedalam tabung
reaksi yang telah diisi dengan 2ml larutan seliwanoff. Ditaruh tabung
di dalam penangas air mendidih selama 60 detik. Diperhatikan
perubahan warna yang terjadi. Diulangi percobaan tahap 1 sampai
dengan tahap 2 masing-masing untuk larutan 0,1M glukosa, dan
sukrosa. Diulangi untuk glukosa dengan volume yang lebih besar
misalkan 1-2 ml. Terjadinya perubahan warna merah dan endapan
menunjukan reaksi positif untuk ketosa, bila endapan dilarutkan dalam
alcohol terjadi larutan berwarna merah.
5. Reaksi Pati dengan Iodium
A. Menggunakan keping tetes
Pada keping tetes ditambahkan 1 tetes iodium pada satu tetes
larutan 1% pati. Segera diamati warna, kemudian ditambahkan 1
tetes larutan 2N NaOH dan terakhir ditambahkan 1 tetes 2N HCl,
segera diperhatikan perubahan warna yang terjadi. Ditambahkan1
tetes larutan iodium pada 1 tetes larutan 1% pati. Segera diamati
warna yang terjadi, kemudian ditambahkan 1 tetes larutan 2N
NaOH, segera diperhatikan perubahan warna yang terjadi.
B. Menggunakan tabung reaksi
Ditambahkan 2 tetes larutan iodium kedalam 1ml larutan 1% pati.
Dipanaskan, kemudian didinginkan kembali. Diperhatikan baik-
baik perubahan warna yang terjadi. Ditambahkan 2 tetes larutan
iodium kedalam 1ml larutan 1% pati. Lalu ditambahkan tetes demi
tetes larutan thiosulfat sampai warna hilang.
3. Uji barfoed
IX. Kesimpulan
Dengan menggunakan uji molish karbohidrat dapat dibuktikan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada larutan uji setelah
ditambahkan nya pereaksi molish. Dari data pengamatan didapat seluruh
larutan positif (+) merupakan karbohidrat.
Pada uji benedict yang bertujuan untuk menentukan gula pereduksi
dengan adanya endapan merah setelah larutan uji ditambahkan dengan
pereaksi benedict. Dari data pengamatan didapat laktosa, arabianosa,
fruktosa, maltose, galaktosa dan glukosa, yang merupakan gula pereduksi.
Pada uji barfoed yang bertujuan untuk membedakan karbohidrat
golongan monosakarida dan disakarida, dapat diketahui dengan adanya
endapan merah bata. Dari data pengamatan diperoleh seluruh larutan
positif terhadap karbohidrar golongan monosakarida.
Uji seliwanoff merukapan uji spesifik yang ditujukan pada
karbohidrat golongan ketosa, dapat diketahui dengan adanya endapan
merah kecoklatan.dari data pengamatan diperoleh karbohidrat golongan
ketosa yaitu sukrosa dan fruktosa.
Pada reaksi pati dengan iodium untuk menentukan karbohidrat
golongan poisakarida. Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya warna
yang khas.
X. Daftar pustaka
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper . Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Poedjiaji Anna, 1996, Dasar-dasar Biokimia, UI-Press: Jakarta.
Sinaga E. 2012. Biokimia Dasar. Jakarta: PT.ISFI Penerbitan.
Winarno F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor : M-BRIO PRESS.
XI. Lampiran pertanyaan
A. Uji molish
1. Warna apa yang terlihat diantara kedua permukaan tersebut ?
Jawaban : warna ungu (cincin violet/ungu)
2. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan uji molish positif ?
Jawaban : gugus hidroksimetil furfural
B. Uji benedict
1. Berapa kadar glukosa terendah yang masih dapat diamati dengan
uji benedict ?
Jawaban : konsentrasi 0,05M
2. Senyawa apalagi selain Cu2+ yang dapat mereduksi ?
Jawaban : natrium sitrat
3. Apa fungsi dari natrium sitrat ?
Jawaban : natrium sulfat membuat pereaksi benedict bersifat basa
lemah
C. Uji barfoed
1. Larutan karbohidrat mana yang mereduksi ?
Jawaban : Larutan glukosa pada monosakarida. Kemudian
maltose dan sukrosa pada golongan disakarida.
2. Mengapa pemanasan tidak terlalu lama ?
Jawaban : karena sifat karbohidrat secara umum lebih cepat
mereduksi pada suasana basa, maka pemanasan tidak dibutuhkan
terlalu lama
3. Dapatkan reagen barfoed digunakan untuk mengganti uji benedict
dalam penentuan kadar gula urine ?
Jawaban : dapat, karena pereaksi barfoed dapat digunakan untuk
menentukan kadar gula urine karena terdiri atas koper asetat dan
asam asetat dalam air
D. Uji Seliwanof
1. Larutan apa yang member uji seliwanof tercepat ?
Jawaban : larutan yang memiliki gugus keton
2. Dapatkan uji ini digunakan untik membedakan sukrosa dan
fruktosa ?
Jawaban : tidak, karena memerlukan waktu yang lama dalam
pembentukan warna
E. Reaksi pati dengan iodium
1. Jelaskan terjadinya perubahan warna tersebut ?
Jawaban : pada lauran dengan penambahan NaOH terlebih dahulu
kemudian Hcl warna yang didapat hitam kebiruan biru hitam,
yang menggunakan HCL terlebih dahulu kemudian NaOH warna
yang dihasilkan hitam kebiruan hitan hitan. Pada uji pati
dengan iodium kemudian dipanaskan warna yang didapat biru
(dingin) bening (setelah dipanaskan dan didinginkan). Jika pada
penambahan thiosulfat warna biru bening (setelah 15 tetes
thiosulfat)
2. Tuliskan reaksi antara iodium engan thiosulfat ?
Jawaban : I2 + Na2S2O3 NaI + Na2S4O6