Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LAPORAN KASUS
2.2 Anamnesa
a. Keluhan Utama : Sesak nafas
b. Keluhan Tambahan : Nyeri dada dan batuk
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan lebih kurang 3
hari sebelum masuk rumah sakit dan semakin memberat dibawa ke rumah sakit.
Sesak nafas yang dirasakan sering lebih berat pada malam hari, diawali dengan
nyeri dada serta pasien biasanya lebih nyaman menggunakan 2 bantal saat tidur.
Nyeri dada juga dirasakan oleh pasien lebih kurang 3 hari yang lalu, nyeri yang
dirasakan seperti tertindih benda berat dan menjalar hingga ke belakang dan
memberat sejak 2 hari sebelum dibawa ke rumah sakit. Nyeri dada yang dirasakan
berlangsung selama lebih dari 10 menit dan tidak membaik saat istirahat. Selain
itu, batuk kering juga dirasakan oleh pasien. Pasien juga mengeluhkan mudah
lelah, dan jika ke kamar mandi juga pasien cepat merasa lelah. Riwayat kaki
bengkak pernah dirasakan oleh pasien.
b. Status Generalis
1) Kulit
Warna : sawo matang
Turgor : cepat kembali
Ikterus : (-)
Pucat : (-)
Sianosis : (-)
2) Kepala
Wajah : simetris
Mata : edema palpebra (-/-), konjungtiva pucat (-/-), sklera
ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat isokor 3
mm/3 mm.
Telinga : normotia, serumen(-/-).
Hidung : nafas cuping hidung (-/-), sekret(-/-), perdarahan (-)
3) Mulut
Bibir : pucat (-), sianosis (-)
Gigi geligi : karies (-), gigi tanggal (-)
Lidah : beslag (-), tremor (-)
Mukosa : basah (-)
Tonsil : tonsil dalam batas normal
Faring : hiperemis (-)
4) Leher
Bentuk : kesan simetris
KGB : kesan simetris, pembesaran KGB (-)
Peningkatan TVJ : (-) R + 2 cmH2O
5) Axilla
Pembesaran KGB (-)
Palpasi :
-Pergerakan dada simetris
5
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV Linea Mid clavicula Sinistra
Perkusi : Kanan atas : ICS II Linea Parasternalis
Kanan bawah : ICS IV Linea Parasternalis
Kiri atas : ICS II Linea Parasternalis
Kiri bawah : ICS V Linea Midclavicula Sinistra
Auskultasi: BJ I > BJ II, ireguler, bising (-), gallop (-)
7) Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-)
Palpasi : soepel (+), nyeri tekan (-), undulasi (-)
Hepar/Lien/Renal tidak teraba
Perkusi : timpani (+), shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi : peristaltik usus normal
8) Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
9) Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan
6
10) Ekstremitas
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal
Laboratorium
Darah Rutin
Hb 14,4 gr/dl 14,0-17,0 gr/dl
Ht 45 % 45-55 %
Leukosit 14,0/mm3 * 4.500-10.500/mm3
Eritrosit 5,6x106/mm3 4,7-6,1x106/mm3
Trombosit 217.000 / mm3 150.000-450.000/mm3
Limfosit 16 %* 20-40 %
Monosit 8 %* 2-8 %
Kimia Klinik
Jantung
Troponin I < 0,10 <1,5
CK-MB 144* <25
Diabetes
Gula darah sewaktu 168 <200
Ginjal-Hipertensi
Ureum 28 13-43
Kreatinin 0,93 0,67-1,17
IMMUNOSEROLOGI
Hepatitis
HbsAg Negatif Negatif
Didapatkan bahwa
Cor : Tampak membesar dengan pendataran pinggang jantung. Aorta
Normal, Hilus suram .
Pulmo : Infiltrat dikedua paru terutama di sentral
Kesimpulan : Kardiomegali dengan edema paru
8
2.4.3 Elektrokardiography
2.6 Terapi
Farmakalogis
O2 4L/i via nasal canul
IVFD N5 life line
Inj Lasix/ 24 jam
Inj Ranitidin 50 mg
Inj Morphine 2mg (k/p)
Drip NTG mulai 10 mcg/i V-Block 1x1
Clopidogrel 1x75 mg
Actalipid 1x 20 mg
9
2.7 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
BAB III
ANALISIS KASUS
3.1 Definisi
Ventrikel Ekstra Sistole (VEC) merupakan salah satu bentuk EKG yang
menyatakan bahwa denyut jantung tambahan yang muncul prematur sebelum
muncul denyut jantung normal dengan morfologi QRS kompleks yang lebar.2 PVC
biasanya tidak didahului oleh gelombang P dan dapat terjadi kapan saja sepanjang
siklus jantung berdetak. Jika PVC muncul pada akhir gelombang T sebagai akibat
dari ventrikular tachycardia (VT) atau ventricular fibrillation (VF) yang detak
jantungnya melebihi 100 kali per menit bisa menyebabkan kematian. Bentuk lain
dari PVC yang membahayakan jiwa pasien adalah jika menghasilkan lebih dari
satu bentuk morfologi pada PVC. Pada pasien dijumpai gelombang yang
abnormal sebelum adanya denyut jantung yang normal yaitu dengan terlihatnya
gambaran bentuk QRS yang melebar pada lead II dan AVF.
Penyakit arterikoroner
Myocardial Infarction
Penyakit jantung bawaan
Hipertensi
Infeksi
Penyakit katup jantung
Gagal jantung
Pada pasien ini, dari hasil anamnesis didapatkan keluhan sesak nafas dan
nyeri dada yang sudah dirasakan lebih kurang 3 hari dan semakin memberat. Pada
hasil EKG didapatkan kesimpulan bahwa pasien mengalami Left Ventrikel
Hypertrophy (LVH) Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi lebih kurang 6
tahun dan tidak teratur minum obat. Pasien didiagnosa dengan ADHF. Hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pasien dengan LVH dan hipertensi
berkaitan dengan terjadinya VES. Frekuensi dan kompleksitas PVS pada LVH
berkorelasi dengan otot jantung. LVH berhubungan dengan peningkatan
gelombang ektopik ventrikular dan meningkatkan angka kematian yang
mendadak. Pasien dengan hipertensi dan LVH memiliki PVC lebih sering dan
lebih kompleks, terdapat juga adanya insidensi VT yang tidak menetap pada
pasien dengan hipertensi yang memperlihatkan LVH pada EKG 28%, LVH pada
EKG tidak memiliki VT yang menetap sedangkan 8% dengan hipertensi dan
gangguan LVH, sekitar 2% pada orang yang normal. VT khususnya terkait dengan
adanya LVH dan perubahan gelombang ST-T pada EKG Hal ini sulit untuk
mengkorelasikan dampak PVC terhadap mortalitas LVH karena adanya hipertensi
dan Coronary Artery Disease (CAD) pada pasien. Bagaimanapun, terdapat
beberapa alasan bahwa peningkatan instabilitas elektrik (frekuensi PVC)
berkontribusi terhadap mortalitas 2 kali lebih meningkat dibandingkan angka
kematian mendadak pada LVH. Secara umum terdapat empat mekanisme
terjadinya aritmia, termasuk aritmia ventrikel, yaitu diantaranya ialah1:
11
Triggered activity
memiliki gambaran campuran dari kedua mekanisme
diatas. Mekanismenya ialah adanya kebocoran ion positif ke dalam sel sehingga
teradi lonjakan potensial pada akhir fase 3 atau awal fase 4 dari aksi potensial
jantung. Bila lonjakan ini cukup bermakna maka akan tercetus aksi potensial baru.
Keadaan ini disebut afterdepolarization.
PVC berkelompok : bila dua PVC muncul berkelompok disebut PVC Salvo.
Bila tiga atau lebih PVC disebut VT
PVC multifokal : bila bentuk PVC dalam satu sadapan bentuknya berlainan,
hal ini menandakan fokus ektopik berasal lebih dari satu tempat
Fenomena R on T : PVC muncul pada periode repolarisasi ventrikel yang
rentan untuk terjadinya VF, yaitu pada down-slope gelombang T.
Hal ini sesuai dengan yang terjadi pada pasien yaitu ditemukan VES/PVC
jarang oleh karena adanya gelombang QRS melebar yang terjadi kurang dari lima
kali per menit.
3.4 Penatalaksanaan
Secara klinis PVC yang terjadi pada pasien dengan jantung normal tidak
memiliki faktor prognostik yang penting, sehingga pada keadaan ini tidak
diperlukan terapi. Bila pasien merasa tidak nyaman dapat diberikan minor
tranquilizer dan menghindarkan faktor yang memperberat seperti kopi dan rokok.
Bila gejala tidak berkurang dapat diberikan obat penyekat beta. Pada keadaan akut
seperti infark miokard akut, terutama PVC bigemini, multifokal, atau R on T,
dapat diberikan lidokain, prokainamid, atau amiodaron. Hal ini sesuai dengan
kasus dimana pada pasien dengan ditemukannya PVC diberikan bisoprolol, yaitu
salah satu jenis obat penyekat beta.Bila PVC yang sering (frequent) muncul pada
pasien pasca infark dengan penurunan fungsi LV (fraksi ejeksi <35%) atau
kardiomiopati dilatasi, maka nilai prognostiknya menjadi penting karena
kelompok pasien ini memiliki risiko kematian mendadak yang tinggi. Kelompok
pasien ini senaiknya dirujuk untuk pemeriksaan elektrofisiogi untuk menentukan
apakah perlu dipasang implanttable cardioverter defibrillator (ICD). Pada pasien
diberikan terapi sesuai dengan gejala yang di alaminya, dimana pasien didiagnosa
dengan UAP dan diberikan terapi untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien seperti
drip nitogliserin, kemudian pasien juga diberikan terapi antitrombolitik oleh
karena diagnosa lain dari pasien ialah adanya kegagalan jantung, sehingga
pemberian ini sangat berguna untuk menghindari terjadinya trombus yang luas
14