You are on page 1of 10

Jurnal Dinamis Vol. II, No.

4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

PENGARUH PUTARAN CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIK


BESI COR KELABU PADA PEMBUATAN SILINDER
LINER MESIN OTOMOTIF DENGAN PENGECORAN
SENTRIFUGAL MENDATAR

HAPOSAN SITUNGKIR
Program Studi Teknik Mesin
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan

Abstrak

Pengecoran sentrifugal mendatar adalah salah satu proses pengecoran yang umumnya
digunakan untuk membuat coran yang berbentuk silinder berongga. Proses pengecoran
dilakukan pada cetakan yang berputar sehingga logam cair ikut berputar di dalam cetakan
sampai pembekuan terjadi. Putaran cetakan ini akan menimbulkan gaya sentifugal yang dapat
mempengaruhi sifat mekanik coran yang meliputi kuat tarik, kekerasan dan strukturmikro.
Coran yang dihasilkan penelitian terbuat dari bahan FC 300 berbentuk silinder berongga
dengan ukuran diameter luar (D) = 105 mm, diameter dalam (d) = 60 mm dan panjang (L) = 165
mm. Variasi putaran dipilih sebanyak enam variasi yaitu n1 = 900 rpm, n2 = 1100 rpm, n3 = 1300
rpm, n4 = 1450 rpm dan n5 = 1600 rpm, dan n6 = 1700 rpm. Pada setiap coran yang dihasilkan
melalui variasi putaran cetakan dilakukan pengujian tarik, kekerasan dan metalograpi. Dari hasil
pengujian tarik diperoleh bahwa semakin tinggi putaran yang diberikan maka kekuatan tarik
dari coran juga semakin besar. Dari hasil uji kekerasan Brinell diperoleh bahwa semakin tinggi
putaran cetakan menghasilkan kekerasan coran yang semakin besar dan kekerasan coran
lebih besar pada bagian diameter luar dan semakin kecil menuju pada diameter dalam.
Pengujian metalograpi dilakukan dengan mengamati struktur mikro yang terjadi pada coran.
Dari hasil pengamatan struktur mikro diperoleh bahwa bentuk grafit yang terjadi pada coran
untuk setiap variasi putaran cetakan adalah I. Pada bagian diameter dalam coran untuk
semua variasi putaran cetakan terdapat grafit tipe A. Tipe grafit yang terjadi pada coran pada
bagian luar coran untuk setiap variasi putaran cetakan adalah D dan pada bagian diameter
dalam adalah A. Pada bagian diameter tengah, terdapat dua jenis tipe grafit yaitu pada putaran
cetakan n1, n2 dan n3 adalah B dan pada putaran cetakan n4, n5 dan n6 adalah D. Ukuran
grafit untuk semua variasi putaran cetakan, pada bagian diameter luar 6, pada bagian diameter
tengah 5 dan pada bagian diameter dalam 4.

Kata Kunci: Putaran cetakan; Silinder liner; Pengecoran sentrifugal; Gaya sentrifugal;
Besi tuang kelabu; Sifat mekanik; Struktur mikro.

Abstract

The horizontal centrifugal casting is one of casting process using for making hollow cylindrical
casting shape. Molten iron poured into the rotating mould and permitted to solidity, the mould
and casting are then separated from each other. The speed of mould rotating generates
centrifugal force that exerts molten iron on the mould cavity, this force will influence the
mechanical properties of casting such as strength, hardness and microstructure. In this
research, casting produced by horizontal centrifugal casting process out of FC 300 material,
hollow cylinder shape with outer diameter (D) = 110 mm, inner diameter (d) = 60 mm and length
(L) = 165 mm. Variation of rotational speed is selected six times n 1 = 900 rpm, n2 = 1100 rpm, n3
= 1300 rpm, n4 = 1450 rpm dan n5 = 1600 rpm, and n6 = 1700 rpm. To each casting has
produced through variation of mould rotation conducted examination in the field of tensile
test, hardness test and metalography test. From the results of tensile test obtained that the
more high the rotational speed given to the mould during the process generate the bigger
strength. From the results of Brinell hardness test methode also obtained that the higher speed
rotation gives to the mould, the hardness of casting is increasing and hardness of casting is

19
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

biggest at outer diameter and goes lower to the inner diameter. Examination of metalography is
conducted by perceiving microstructure that happened at the casting. From the results of
microstructure investigation obtained that graphite form that happened at casting for every
selected mould rotation is shape I. At the parts of inner diameter of casting for all selected of
mould rotation are graphite type A. Graphite type that happened at outer diameter of casting
for every selected mould rotation variation is D. At the parts of middle diameter, there are two
graphite type for selected mould rotation of n1, n2 and n3 are B, and for n4, n5 and n6 are D.
Size of graphite for all selected mould rotation at external diameter 6, middle diameter 5 and
inner diameter 4.

Keywords : Mould rotation; Cylinder line; Centrifugal casting; Centrifugal force;


Gray cast iron;

1. PENDAHULUAN Pada pembuatan bahan silinder


liner dengan pengecoran sentrifugal
Silinder liner adalah salah satu putaran tunggal dan menggunakan
dari komponen mesin otomotif yang tanur peleburan kupola, sering ditemui
dipasang pada silinder blok, silinder bahwa kualitas dari produk coran yang
liner ini berfungsi sebagai tempat piston dihasilkan memiliki karakteristik yang
bekerja pada suhu dan tekanan yang tidak seragam. Ketidak seragaman
tinggi. Oleh karena itu bahan silinder karakteristik ini dapat berasal dari tanur
liner memerlukan sifat yang tahan peleburan dan mesin sentrifugal yang
terhadap gesekan, suhu yang tinggi digunakan. Pengaturan komposisi
dan pemuaian yang rendah, sifat ini bahan pada tanur kupola sulit dilakukan
dimiliki oleh besi cor kelabu sehingga karena pada proses peleburan
cocok digunakan sebagai bahan dari berlangsung, material yang mempunyai
silinder liner. Tuntutan lain yang harus titik lebur yang lebih rendah akan
dipenuhi oleh silinder liner adalah tahan mencair terlebih dahulu dan material
terhadap kebocoran, karena silinder yang mempunyai titik cair yang lebih
liner bekerja pada tekanan kompressi tinggi mencair belakangan, sehingga
yang tinggi saat mesin bekerja. ketika pengeluaran cairan logam dari
Kebocoran kompresi ini dapat terjadi tanur (tapping) dilakukan,
jika terdapat porousitas pada bahan. komposisinya dapat berubah dari
Besi tuang kelabu dapat dicor tapping yang pertama ke tapping
pada cetakan pasir maupun logam, selanjutnya. Komposisi dari logam cair
oleh karena itu pembuatan bahan juga dapat berubah karena tanur
silinder liner dapat juga dilakukan kupola menggunakan bahan bakar
dengan pengecoran pada cetakan dan kokas karena bahan bakar ini
inti pasir. Pada pengecoran dengan bersentuhan langsung dengan logam
menggunakan cetakan pasir, toleransi cair, sehingga dapat terjadi
ukuran lebih longgar jika dibandingkan penambahan karbon pada logam cair
dengan pengecoran pada cetakan akibat pemakaian kokas tersebut.
logam karena pemuaian cetakan pasir Penggunaan putaran tunggal
lebih besar dari pemuaian cetakan pada pembuatan bahan silinder liner
logam. Pada pengecoran sentrifugal, (coran berbentuk silinder berongga)
logam cair dituangkan ke dalam dengan diameter yang berbeda, akan
cetakan yang sedang berputar. Dengan memberikan gaya sentrifugal yang juga
berputarnya cetakan logam cair juga berbeda pada coran tersebut,
ikut berputar di dalam cetakan sampai perbedaan gaya ini dapat
logam cair tersebut membeku. Akibat mempengaruhi karakteristik bahan
gaya sentrifugal, logam cair akan silinder liner yang dihasilkan.Kualitas
menempel pada kaviti cetakan bahan silinder liner yang dihasilkan
sehingga coran berbentuk silinder yang melalui proses pengecoran sentrifugal
berongga. juga dapat dipengaruhi oleh putaran

20
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

cetakan, komposisi bahan baku, suhu volume ketika berubah dari fasa cair ke
penuangan dan suhu cetakan. Ketika fasa padat. Penurunan volume ini
pengecoran dilakukan pada cetakan disebut dengan penyusutan, besarnya
yang berputar, gaya sentrifugal timbul penyusutan tergantung dari jenis
dan mendesak logam cair ke dinding logamnya, penyusutan dapat terjadi
cetakan yang terbuat dari logam sampai 5 % atau lebih. Oleh karena itu
sampai logam cair tersebut membeku pada pengecoran statik dipakai
di dalam cetakan. Akibat adanya gaya penambah (riser) yang berfungsi untuk
ini maka besar butir yang terjadi mengisi cetakan ketika penyusutan
semakin halus, porositas berkurang berlangsung. Suhu logam terus
sehingga sifat mekanik dari silinder menurun dalam cetakan sampai pada
liner yang terbuat dari besi cor kelabu akhirnya membeku seluruhnya. Pada
dapat ditingkatkan. kondisi ini juga terjadi penurunan
Pada penelitian ini akan dibahas volume seiring dengan penurunan suhu
sejauh mana pengaruh putaran cetakan coran, sehingga ukuran coran menjadi
terhadap sifat mekanik dari bahan lebih kecil pada suhu kamar, untuk
silinder liner yang terbuat dari bahan mengatasi hal ini biasanya dilakukan
besi cor kelabu yang diproduksi dengan penambahan ukuran pada mal (pattern
pengecoran sentrifugal. Bahan silinder allowance).
liner yang diuji pada penelitian ini Pada pengecoran sentrifugal,
adalah bahan silinder liner hasil proses pembekuan terjadi pada
penelitian yang belum dimesin (as- cetakan logam dan tidak memakai inti
cast). (core), penyerapan panas dari logam
cair yang paling besar terjadi pada
2. TINJAUAN PUSTAKA dinding cetakan bagian luar dan
2.1 Pengecoran Sentrifugal penyerapan panas yang lebih kecil
terjadi pada bagian diameter dalam dari
Proses pengecoran sentrifugal coran, karena pada pada bagian
berbeda dengan proses pengecoran diameter luar logam cair bersentuhan
statik, pada pengecoran sentrifugal, dengan dinding cetakan yang terbuat
pembekuan logam terjadi pada cetakan dari logam dan pada bagian diameter
yang berputar, sedangkan pada dalam bersentuhan dengan udara. Oleh
pengecoran statik pembekuan logam karena itu arah pembekuan coran
terjadi pada cetakan yang diam. Pada terjadi dari bagian diameter luar
pengecoran sentrifugal, biasanya mengarah ke bagian diameter dalam.
pengisian cetakan (pouring) dilakukan Karena bagian coran yang membeku
ketika cetakan sedang berputar, terlebih dahulu adalah pada bagian
walaupun pada aplikasi tertentu diameter luar, maka pengurangan
terutama pada pengecoran sentrifugal volume akibat penyusutan akan terisi
yang tegak lurus, penuangan dimulai oleh logam cair yang tersisa pada
ketika cetakan diam, kemudian cetakan bagian diameter dalam, oleh karena itu
diputar sampai pada kecepatan tertentu pada pengecoran sentrifugal mendatar
sehingga pembekuan logam terjadi tidak digunakan penambah.
pada saat cetakan tersebut berputar. Pengecoran centrifugal adalah
Pada pengecoran sentrifugal proses penuangan logam cair ke dalam
yang mendatar, pengisian logam cetakan yang berputar. Proses
dilakukan pada saat cetakan berputar pengecoran ini dapat menghasilkan
pada kecepatan putar yang rendah, produk coran yang relatif bebas dari
setelah cetakan penuh putaran gas dan shrinkage porosity. Karena
dinaikkan sampai pada putaran tertentu pengaruh dari gaya centrifugal hasil
dengan percepatan yang tinggi dan coran akan lebih padat, permukaan
ditahan pada putaran itu sampai halus dan struktur logam yang
pembekuan terjadi. dihasilkan akan memberikan sifat
Hampir semua logam dan mekanik yang baik. Selain itu, pengotor
logam paduan mengalami penurunan yang memiliki berat jenis lebih rendah

21
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

dibandingkan logamnya akan banyak lagi pada industri pengecoran


berkumpul di permukaan dalam dan lainnya.
dapat dibuang melalui proses
pemesinan. Kecepatan putar cetakan 2.2.3 True centrifugal
yang ideal akan menghasilkan gaya True Centrifugal digunakan untuk
adhesi yang cukup besar antara logam menghasilkan coran turbular atau
cair dengan dinding cetakan dan silindris dengan memutar cetakan pada
getaran yang minimal. Kondisi seperti sumbunya sendiri. Hasil coran memiliki
ini dapat menghasilkan sebuah benda pembekuan terarah atau pembekuan
cor dengan struktur yang seragam. dari bagian luar coran menuju sumbu
Kecepatan putar yang terlalu rendah putaran (sumbu rotasi). Pembekuan
dapat mengakibatkan sliding dan terarah ini menghasilkan coran
menghasilkan permukaan yang kurang berkualitas tinggi tanpa cacat
baik. Sedangkan kecepatan putar yang penyusutan (shrinkage) yang
terlalu tinggi dapat menimbulkan merupakan penyebab utama cacat
getaran, dimana hasilnya berupa coran hasil cetakan pasir. Secara
segregasi melingkar. umum pengecoran sentrifugal tipe
mendatar digunakan untuk membuat
2.2 Jenis-jenis Pengecoran produk seperti pipa, bantalan luncur,
Sentrifugal silinder liner, cincin piston, rol, puly, plat
kopling, dan lain-lain. Produk coran
2.2.1 Semi Sentrifugal dengan bentuk tidak silinder atau tidak
Pada proses ini cetakan diisi simetris, tidak dapat dibuat dengan
penuh oleh logam cair dan biasanya menggunakan proses ini.
diputar pada sumbu vertikal. Bila
diperlukan dapat digunakan inti untuk 2.3 Kecepatan putar cetakan
menghasilkan produk cor yang Pada pengecoran sentrifugal,
berongga. Coran yang sulit dihasilkan cetakan diputar pada putaran tertentu
melalui cara statis dapat dilakukan dan besarnya putaran yang diberikan
dengan metode ini, karena gaya pada praktisnya dinyatakan dengan
sentrifugal dapat mengalirkan logam grafitasi (G). Biasanya ketika
cair di bawah tekanan yang lebih tinggi memproduksi coran dengan diameter
jika dibandingkan pada pengecoran yang kecil, cetakan diputar pada
statis. Hal ini meningkatkan hasil coran putaran yang memberikan gaya setara
dan menghasilkan coran berkualitas dengan 60G. Gaya yang bekerja pada
tinggi, bebas rongga dan porositas. coran yang kecil dan coran yang besar,
Bagian coran yang lebih tipis dapat akan sama besarnya bila diputar
dibuat dengan metode ini Aplikasi dari dengan besaran bilangan G yang
pengecoran semi sentrifugal adalah sama, dimana gaya ini bekerja pada
untuk membuat gear blanks, pulley, bagian diameter dalam dari coran
roda, impelers dan rotor motor listrik. tersebut.
Pada mesin cetak sentrifugal
2.2.2 Centrifuging tegak lurus, biasanya digunakan untuk
Centrifuging (pressure) memiliki memproduksi coran yang diameter
aplikasi yang paling luas. Pada metode dalamnya dengan dan tanpa tirus.
ini, lubang coran disusun disekitar Putaran cetakan yang digunakan
pusat sumbu putaran seperti jari-jari umumnya adalah 75G, yang
roda, sehingga memungkinkan didasarkan pada diameter dalam coran
produksi coran lebih dari satu. Gaya yang diproduksi. Pada kondisi ini akan
sentrifugal memberikan tekanan pada terdapat tirus yang sangat kecil yang
logam cair seperti yang terdapat pada tidak kasat mata, atau tidak terdapat
pengecoran semi sentrifugal. Metode perbedaan yang nyata ketika dilakukan
pengecoran ini khususnya digunakan pemesinan.
untuk memproduksi valve bodies, Pada pembuatan coran silindris
bonnet, plugs, yokes, brackets dan dengan mesin cetak sentrifugal ada

22
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

acuan khusus yang digunakan. Jika memperhalus ukuran butiran dan juga
panjang coran yang diproduksi relatif memperbaiki kualitas diameter dalam
pendek dibanding dengan diameter dari tuangan. Pada putaran cetakan
dalamnya maka dapat diproduksi pada yang optimum, logam cair akan
mesin cetak sentrifugal tegak lurus. terbawa dengan cepat dan menempel
Dan jika panjang coran dua kali dengan baik pada kaviti cetakan tanpa
diameter dalamnya atau lebih, maka terjadi slip dan raining. Pada saat
lebih baik diproduksi dengan mesin logam tersebut berada dalam cetakan,
cetak sentrifugal mendatar. tekanan akan timbul secara radial pada
Kecepatan putar cetakan yang tuangan yang terjadi akibat adanya
paling rendah pada mesin cetak gaya sentrifugal, dan membersihkan
sentrifugal mendatar adalah 20G. logam dari pengotor yang bukan logam.
Umumnya coran berbentuk silindris
seperti pipa, dituang pada kecepatan 2.5 Cetakan Permanen
putar cetakan sebesar 40G sampai Cetakan permanen adalah
dengan 60G. (Nathan Janco, 1992) cetakan yang dapat digunakan
Untuk coran dengan ketebalan berulang-ulang. Cetakan permanen
yang besar (10 inci atau lebih) kriteria dapat dibagi dua kategori yaitu cetakan
di atas harus dicermati dengan hati- yang terbuat dari grafit atau karbon dan
hati. Diameter dalam menjadi sangat cetakan yang terbuat dari logam seperti
kecil, jika digunakan putaran dengan baja, besi cor dan tembaga. Cetakan
60G yang didasarkan pada diameter yang terbuat dari grafit harganya lebih
dalam coran, maka dihasilkan putaran mahal dan masa pakainya relatif
yang berlebih, hal ini akan rendah yaitu sekitar 10 sampai dengan
menghasilkan tegangan yang berlebih 100 kali. Cetakan yang terbuat dari besi
pada diameter luar coran yang dapat tuang masa pakai berkisar antara 500
mengakibatkan retak pada arah sampai dengan 1000 kali, harganya
logitudinal. lebih murah tetapi tidak cocok bila
Setelah berat dan ukuran dipakai dengan pendinginan air. Baja
tuangan ditentukan, maka kecepatan memiliki masa pakai yang lebih tinggi
putar merupakan satu-satunya variabel dan harganya tidak terlalu mahal jika
dari gaya sentrifugal, karena grafitasi dibanding dengan cetakan besi cor,
merupakan besaran yang tetap dengan cetakan yang terbuat dari baja cocok
arah yang mendatar. bila dioperasikan dengan pendinginan
air, masa pakai berkisar antara 1000
2.4 Metal Pickup sampai dengan 3000 kali.
Ketika logam cair dituangkan ke
kaviti cetakan yang sedang berputar, 2.6 Bahan pelapis (mould coating)
logam cair tidak segera dapat terbawa Bahan pelapis cetakan memiliki
seluruhnya dengan percepatan yang dua fungsi yaitu sebagai bahan
sama oleh cetakan. Kecepatan putar pemisah antara coran dengan cetakan
bertambah padanya akibat gesekan dan sebagai isolasi panas. Cetakan
dari logam cair dengan cetakan. dilapisi dengan bahan pelapis dengan
Setelah kaviti cetakan terisi, seluruh cara menyemprotkannya, ketika
logam cair tersebut akan berputar pengecoran dilakukan maka bahan
akibat adanya gesekan antara pelapis ini berfungsi untuk menjaga
permukaan cairan logam yang sedang agar logam cair tidak melekat pada
berputar dengan logam cair yang akan rongga cetakan sehingga coran dapat
terbawa (pickup), hal ini akan dengan mudah dikeluarkan. Disamping
memberikan peluang adanya slip. itu bahan pelapis ini juga berfungsi
Dengan menambahkan sebagai isolator panas untuk
kecepatan putar pada cetakan, dapat mengurangi chilling effect pada coran.
mengakomodir slip dan raining tapi di Bahan pelapis yang dapat digunakan
bawah kondisi getaran kritis, dengan pada pengecoran sentifugal adalah
bertambahnya putaran cenderung bentonit, aluminum silikat dan zirkon.

23
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

2.7 Penuangan (pouring) 3.2 Persiapan Mesin Sentrifugal


Suhu penuangan pada proses Mesin cetak sentrifugal yang
pengecoran statik dan sentrifugal digunakan pada penelitian ini adalah
dalam berbagai hal adalah relatif sama. mesin cetak sentrifugal mendatar dan
Penuangan pada pengecoran dilengkapi dengan alat pengatur
sentrifugal dilakukan pada cetakan putaran, seperti yang ditunjukkan pada
yang sedang berputar, logam cair Gambar 3.1. Persiapan yang dilakukan
dituangkan dengan kecepatan yang pada mesin sentrifugal mendatar antara
lebih besar dari kecepatan tuang pada lain: Pelapisan saluran masuk dengan
pengecoran statik. Hal ini dimaksudkan memakai pasir kwarsa yang dicampur
untuk memberi tambahan energi pada dengan water glass. Saluran masuk
logam cair tersebut untuk lebih mudah dan kaviti cetakan di-coating dengan
terbawa pada cetakan yang berputar. bahan zircon. Pemasasan saluran
Pada kenyataannya suhu penuangan masuk dan cetakan dengan memakai
yang digunakan pada pengecoran burner.
sentrifugal lebih rendah dari pada suhu Spesifikasi mesin cetak sentrifugal:
penuangan pengecoran statik. Tipe : Mendatar
Raining adalah fenomena Kapasitas : Maksimum 25 kg
jatuhnya tetesan logam cair dari atas Putaran Cetakan : 800 s/d 1800 rpm
rongga cetakan, hal ini dapat terjadi jika Cetakan : Diameter cavity 105 mm,
suhu tuang yang terlalu tinggi, coating panjang 165 mm
terlalu halus dan putaran cetakan yang
terlalu rendah. Suhu logam yang terlalu
tinggi akan memberikan fluiditas cairan
logam yang terlalu besar sehingga sulit
segera terbawa sesuai dengan putaran
cetakan.

3. PROSEDUR PENELITIAN Gambar 3.1 Mesin cetak sentrifugal

3.1 Persiapan Peleburan mendatarputar cetakan


3.3 Variasi kecepatan
Skrap besi cor kelabu yang Variabel kecepatan putar
digunakan sebagai bahan baku pada cetakan pada penelitian ini dipilih
penelitian ini adalah skrap besi cor sebanyak enam variasi putaran yaitu
kelabu berupa skrap balik pada saat putaran cetakan yang memberikan
pembuatan besi cor kelabu jenis FC gaya sentrifugal pada coran sebesar:
300. Skrap ini berasal dari saluran 20G, 30G, 40G, 50G, 60G, dan 70G.
tuang, pengalir, saluran masuk, Berdasarkan bahan dan ukuran coran
penambah dan coran yang gagal. coran yang dibuat, maka putaran
Bahan baku dan bahan paduan dilebur cetakan adalah: 900 rpm, 1100 rpm,
dan dijadikan menjadi material yang 1300 rpm, 1450 rpm, 1600 rpm dan
digunakan untuk membuat bahan 1700 rpm.
silinder liner yaitu besi cor kelabu klas
FC 300 dengan komposisi unsur 3.4 Prosedur pengoperasian mesin
pemadu yang terdiri dari karbon (C) = cetak sentrifugal
(2,95 - 3,10) %, silikon (Si) = (1,70 Untuk memperoleh bahan
2,00) %, mangan (Mn) = (0,40 0,70) silinder liner dengan pengecoran
%, sulfur (S) <0,10 %, dan phospor sentrifugal, dilakukan prosedur sebagai
(P)<0,20 % (JIS G.5501). berikut:
Pengeluaran cairan logam dari 1. Pastikan elemen mesin
tanur listrik induksi dilakukan pada suhu terpasang dengan baik
0
1450 C, ditampung dengan 2. Pastikan instlasi listik
menggunakan ledel dan dilakukan tersambung dengan baik
pengecoran pada mesin sentrifugal
dengan suhu 1400 0C.

24
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

3. Lapisan saluran dilapisi dengan Gambar 4.1 a, b, c, d, e, dan f adalah


zirkon dan dikeringkan dengan bahan silinder liner yang dihasilkan
memakai burner berturut-turut pada putaran cetakan 900
4. Cetakan dilapisi dengan zirkon rpm, 1100 rpm, 1300 rpm, 1450 rpm,
dan dipanasi pada suhu 300 0C 1600 rpm dan 1700 rpm, selanjutnya
5. Putar cetakan dengan putaran disebut sampel uji 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
n1 = 900 rpm, yaitu dengan Untuk melihat sifat mekanik dari
cara mengatur frekuensi arus coran yang dihasilkan, dilakukan
listrik pada inverter sebesar 30 pengujian. Pengujian yang dilakukan
Hz. (frekuensi 1 Hz pada adalah pengujian tarik, kekerasan dan
inverter memberikan putaran metalograpi.
30 rpm pada poros motor listrik)
6. Isi ladel dengan logam cair
sebanyak 6,9 kg dengan suhu 4.1 Pengujian tarik
1400 0C kemudian masukkan ke
dalam cetakan melalui saluran Spesimen uji tarik dibuat dari sampel
masuk. bahan silinder liner yang dihasilkan dari
7. Biarkan logam cair membeku di setiap variasi putaran cetakan.
dalam cetakan Spesimen uji tarik diperoleh dengan
8. Setelah logam cair membeku, cara memotong sampel uji sejajar pada
dan pada suhu sekitar 500 0C arah logitudinal dan dibentuk sesuai
mesin dimatikan. dengan satandar DIN 50 109. Bentuk
9. Buka pintu mesin dan keluarkan spesimen uji ditunjukkan pada Gambar
coran dari dalam cetakan 4.2.
dengan mendorong ejektor,
diperoleh sampel 1. 12.
10. Untuk pembuatan sampel 2, 3, 13.
4, 5 dan 6, prosedur 3 sampai 9 14.
diulangi, tetapi dengan merubah 15.
Gambar 4.2 Spesimen uji tarik
prosedur 5 berturut-turut dari 16.
putaran cetakan sebesar n2 =
1100 rpm (36,67 Hz), n3 = 1300 Dari data hasil uji tarik dibuat
rpm (43,33 Hz), n4 = 1450 rpm grafik yang menggambarkan hubungan
(48,33 Hz), n5 = 1600 rpm antara kuat tarik dengan putaran
(53,33 Hz) dan n6 = 1700 rpm cetakan seperti yang ditunjukkan pada
(56,67 Hz). Gambar 4.3.
370
361
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 350 352

Bahan silinder liner yang


Kuat tarik (N/mm2)

330 332
321
diperoleh dari pengecoran melalui
310 310
variasi putaran cetakan, ditunjukkan 305

pada Gambar 4.1. 290

270

250
900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Putaran cetakan (rpm)

17. 4.3 Grafik kuat tarik vs Putaran


Gambar
11.
a b c d e f cetakan

Gambar 4.1 Sampel bahan Dari gafik hubungan antara kuat


silinder liner tarik dan putaran cetakan (Gambar 4.3)
hasil penelitian dapat dilihat bahwa semakin besar

25
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

putaran cetakan yang diberikan pada 250 250

pembuatan silinder liner, kuat tarik yang 232


237
242
241

dihasilkan juga semakin besar.


230
227
225 221 221 222 222
216
Meningkatnya kekuatan tarik ini sangat 209
215

Kekerasan (BHN)
erat hubungannya dengan struktur 200 201
191

yang terjadi pada bahan silinder liner. 175 172


Putaran cetakan yang lebih tinggi akan 160
Kekeras an d . luar (HBN)
Kekeras an d . teng ah (BHN)
memberikan tekanan yang lebih besar 150 Kekeras an d .d alam (BHN)

pada coran ketika coran tersebut


Po ly. (Kekeras an d . luar (HBN))
Po ly. (Kekeras an d .d alam (BHN))

membeku, sehingga kerapatan butir 125 Po ly. (Kekeras an d . teng ah (BHN))

menjadi semakin kecil, kerapatan butir 100


yang kecil akan memberikan kekuatan 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Putaran cetakan (rpm)
tarik yang lebih besar.
Kuat tarik dari spesimen uji Gambar 4.5 Grafik kekerasan vs Putaran
yang paling kecil diperoleh dari putaran cetakan
cetakan yang paling rendah dan kuat
tarik spesimen yang paling besar Dari grafik hubungan kekerasan
diperoleh dari putaran cetakan yang dengan putaran cetakan (Gambar 4.5),
paling tinggi. Pada putaran cetakan 900 ditemukan bahwa:Angka kekerasan
rpm, kuat tarik spesimen adalah 305 Brinell pada spesimen uji kekerasan
N/mm2 dan pada putaran cetakan dari bahan silinder liner meningkat dari
1700 rpm, kuat tarik spesimen adalah bagian diameter dalam ke bagian
361 N/mm2. diameter luar. Peningkatan angka
Jika dibanding dengan kuat kekerasan ini dapat terjadi karena pada
tarik material FC 300, kuat tarik saat pembuatan bahan silinder liner,
minimum adalah 300 N/mm2 (JIS G bahagian diameter luar dari coran
5501), maka seluruh bahan silinder bersentuhan langsung dengan cetakan
liner yang dihasilkan pada setiap variasi yang terbuat dari logam. Karena laju
putaran cetakan pada penelitian ini kecepatan pendinginan pada diameter
telah memenuhi persyaratan minimum luar coran lebih tinggi dibanding
untuk material FC 300. dengan bagian diameter dalam,
menghasilkan grafit dan struturmikro
4.2 Pengujian kekerasan yang semakin halus. Semakin halus
ukuran grafit dan semakin halus
Spesimen uji kekerasan diambil struktur mikro maka kekerasan akan
dari bahan silinder liner dengan cara semakin tinggi.
dipotong melintang, permukaan Putaran cetakan yang semakin
potongan dibuat segaris dengan tinggi mengakibatkan gaya sentrifugal
diameter specimen uji tarik, sehingga yang terjadi pada coran juga semakin
kekerasan yang di uji pada bagian ini besar. Semakin besar gaya sentrifugal
lebih dekat terhadap hasil uji tarik. maka gaya yang diterima oleh partikel-
Pengujian kekerasan dilakukan partikel dalam logam cair akan
pada tiga titik yang segaris dengan jari- semakin besar. Partikel yang
jari bahan silinder liner, seperti mempunyai densiti yang lebih besar
ditunjukkan pada Gambar 4.4. akan bergerak menuju diameter luar
dan partikel dengan densiti yang lebih
kecil akan tersisihkan pada daerah
Gambar 4.4 Spesimen uji kekerasan diameter dalam. Pada saat coran
membeku, jumlah grafit pada bagian
diameter luar dari coran akan
berkurang, dan porositas juga akan
berkurang sehingga kekerasan menjadi
semakin meningkat.

26
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

4.3 Pengujian metalograpi 5. KESIMPULAN DAN SARAN


Spesimen uji metalograpi yang
telah dipoles dengan menggunakan 5.1 Kesimpulan
alumina powder, diletakkan di bawah Bahan silinder liner yang diuji
mikroskop dan dilakukan pengamatan pada penelitian ini adalah coran yang
terhadap grafit yang terjadi pada tiga berbentuk silinder berongga yang
titik yaitu pada daerah bagian diameter dihasilkan melalui pengecoran
sebelah luar, diameter tengah dan sentifugal mendatar dengan
diameter dalam (tidak menggunakan memvariasikan putaran cetakan, dibuat
bahan etsa). Setelah dilakukan dari material FC 300 dengan ukuran
pengamatan spesimen uji metalograpi diameter luar 105 mm, diameter dalam
tanpa menggunakan etsa, pesimen 60 mm dan panjangnya 165 mm.
tersebut dietsa dengan menggunakan Banyaknya variasi putaran cetakan
bahan nital 3 %, spesimen uji yang dilakukan adalah enam variasi
diletakkan di bawah mikroskop dan yaitu pada putaran cetakan sebesar
dilakukan pengamatan terhadap matrik 900, 1100, 1300, 1450, 1600 dan 1700
yang terjadi pada tiga titik yaitu pada rpm.
daerah bagian diameter luar, diameter Setelah dilakukan tiga jenis
tengah dan diameter dalam, spesimen pengujian terhadap bahan silinder liner
uji metalograpi ditunjukkan pada ini yaitu pengujian tarik, kekerasan dan
Gambar 4.6. metalograpi, diperoleh kesimpulan:
1. Putaran optimum yang dapat
digunakan pada pembuatan
bahan silinder liner yang terbuat
dari material FC 300 dengan
diameter dalam coran 60 mm
Gambar 4.6 Spesimen uji metalograpi berkisar antara 1100 sampai
dengan 1450 rpm.
2. Semakin tinggi putaran cetakan
Hasil yang diperoleh pada yang digunakan, semakin besar
pengujian ini adalah foto grafit dan kekuatan tarik dan kekerasan
struktur mikro yang terjadi pada dari coran yang dihasilkan.
spesimen 1, tanpa etsa ditunjukkan 3. Kekerasan coran pada bagian
pada Gambar 4.7. diameter luar lebih tinggi dari
kekerasan coran pada bagian
diameter dalam.
5 Kesimpulan dan saran 4. Struktur mikro yang terjadi pada
setiap sampel uji adalah perlit
dan tidak terdapat sementit

(a) 100 (b 100 (c) 100 5.2 Saran


m ) m m Pengecoran sentrifugal
mendatar sangat cocok digunakan
Gambar 4.7 Foto struktur mikro dari untuk memproduksi coran yang
spesimen uji metalograpi 1, pada putaran
berbentuk silinder berongga dan hampir
cetakan 900 rpm, tidak dietsa, pembesaran
100 kali. semua jenis logam dapat dicor dengan
a) diameter luar, grafit ID6 dengan pengecoran sentrifugal
b) diameter tengah, garfit IB5 mendatar.
c) diameter dalam , grafit IA4 Dibanding dengan pengecoran lainnya,
pengecoran sentrifugal mendatar
memiliki keuntungan seperti:
1. Coran relatif bebas dari cacat
2. Pengotor yang bukan logam
akan bergerak ke permukaan
diameter dalam dan mudah

27
Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN 0216 - 7492

dikeluarkan dengan cara [5] Jian Zhang, Zhongyun Fan, Yuqing


pemesinan Wang, Berlian Zhou.
3. Perbandingan volume coran Hypereutectic aluminium alloys
dengan volume logam cair tubes with graded distribution of
yang digunakan relatif tinggi Mg2Si particles prepared by
4. Memiliki sifat-sifat mekanis yang centrifugal casting. China,
lebih baik 1999.
5. Produktifitas tinggi [6] Kalpakjian, Scmid. Manufacturing
6. Dapat digunakan untuk Processes for Engineering
membuat coran dengan material Material. Prantice Hall, 2003.
berlapis (bimetal) [7] Karsay Stephen Istvan, Ductile Iron
Production I Practices. Canada,
Untuk menghasilkan silinder 1982.
liner pada pengecoran sentrifugal [8] Karsay Stephen Istvan, Ductile Iron
dengan menggunakan material FC 300 Production Practices. USA:
yang bermutu baik, disarankan perlu American Foundrymens
melakukan langkah-langkah sebagai Society, 1985.
berikut: [9] Nathan Janco, Centrifugal Casting.
1. Melakukan pemilihan tanur USA, 1992.
peleburan yang sesuai sehingga [10] Smallman R.E., Bishop R.J.
dapat dilakukan pengaturan Metalurgi Fisik Modern &
komposisi material yang Rekayasa Material Jakarta:
diinginkan. Erlangga, 1999.
2. Menggunakan mesin cetak [11] Saito Shinroku. Pengetahuan
sentrifugal dengan putaran Bahan Teknik. Jakarta: Pratnya
cetakan yang dapat diatur Paramita, 1999.
sehingga putaran cetakan dapat [12] Tata Surdia, Kenji Chijiiwa. Teknik
dipilih sesuai dengan diameter Pengecoran Logam. Jakarta:
coran yang diproduksi (40G s/d Pradnya Paramita, 1975.
60G)
3. Melapisi cetakan dengan bahan
pelapis zirkon
4. Memanaskan cetakan sampai
pada suhu sekitar 300 0C
5. Melakukan pengecoran pada
suhu 1400 0C

DAFTAR PUSTAKA

[1] Atlas of Microstructures of Industrial


Alloys. American society for
metals, 1972
[2] Gere & Tismoshenko. Mekanika
Bahan. Jakarta: Erlangga, 1996.
[3] Heine Richad W., Carl R. Loper Jr.,
Rosenthal Philip C. Principles of
Metal Casting. New York: Mc
Graw-Hill Book Company, 1967.
[4] Hiroski Kubo, Hiroaki, Susan
Forjami, Tadakatsu Meruyama.
Characteristics of Fe-Mn-Si-Cr
shape memory alloys in
centrifugal casting. Tokyo,
2006.

28

You might also like