You are on page 1of 15

PAPER

ANATOMI SISTEM LIMFATIK

DISUSUN OLEH:

1. Susi Marlina R. Silalahi


163308010007
2. Rodame Magdalena Purba
163308010013
3. Rotua Haloho
163308010017

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN
T.A 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan kasih-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan paper yang berjudul
Anatomi Sistem Limfatik.

Paper ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam responsi. Dan juga
untuk menambah wawasan penyusun, mengenai anatomi serta fungsi sistem limfatik yang nantinya
dapat dijadikan sebagai pedoman didalam kehidupan bermasyarakat, terutama di dalam bidang
medis sebagai salah satu tenaga kesehatan kedepannya.

Penyusun sepenuhnya menyadari bahwa, dalam penyusunan paper ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat
membangun demi menyempurnakan paper ini.

Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua, akhir kata penyusun mengucapkan
terimakasih.

Medan, Januari 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1....................................................................................................................... Latar
Belakang........................................................................................................ 1
1.2....................................................................................................................... Rumusan
Masalah......................................................................................................... 1
1.3....................................................................................................................... Tujuan
...................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 2
2.1. Gambaran dan Deskripsi Anatomi Sistem Limfatik Secara Umum................. 2
2.2. Gambaran dan Deskripsi Anatomi Sistem Limfatik Kepala dan Leher........... 6
2.3. Struktur internal dan eksternal kelejar limfe (lymph node)............................. 7
2.4. Fungsi sistem limfe secara umum................................................................. 8
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 9
3.1. Kesimpulan.................................................................................................... 9
3.2. Saran............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. iv
ii

DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 1. Gambaran Anatomi Sistem Limfatik Secara Umum .......................................... 4
Gambar 2. Gambar Anatomi Sistem Limfa pada Kepala dan Leher..................................... 6
Gambar 3. Gambar Anatomi Sistem Limfa pada Kepala dan Leher..................................... 7
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem limfatik pada manusia terdiri dari pembuluh limfatik yang mirip dengan pembuluh darah
pada sistem peredaran darah vena dan kapiler. Sistem limfatik terdiri dari dua bagian penting, yaitu
pembuluh limfa serta berbagai macam jaringan dan organ limfoid di seluruh tubuh. Pembuluh limfa
berfungsi untuk mengangkut cairan kembali ke peredaran darah. Sedangkan organ limfoid berfungsi
sebagai tempat hidup sel fagosit dan limfosit yang berperan penting sebagai sistem imun.

Pembuluh limfatik terhubung pada kelenjar limfatik serta berhubungan antara satu dengan
yang lainnya. Pembuluh limfa, mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler.
Kontraksi ritmik dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik.

Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus limfa (lymph node) atau
nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus limfa terdapat jaringan ikat dengan
ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untuk
menyerang virus dan bakteri.

Organ-organ limfa diantaranya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa (spleen
atau lien), limfonodulus. System limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik, organ limfatik, nodul
limfatik, sel limfatik.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam paper ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah deskripsi dan gambaran anatomis sistem limfatik secara umum?
2. Bagaimanakah deskripsi dan gambaran anatomis sistem limfatik kepala dan leher?
3. Bagaimanakah struktur internal dan eksternal kelejar limfe (lymph node)?
4. Apakah fungsi sistem limfe secara umum?

1.3. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam paper ini adalah untuk mengetahui:
1. Deskripsi dan gambaran anatomis sistem limfatik secara umum
2. Deskripsi dan gambaran anatomis sistem limfatik kepala dan leher
3. Struktur internal dan eksternal kelejar limfe (lymph node)
4. Fungsi sistem limfe secara umum

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Dan Gambaran Anatomis Sistem Limfatik Secara Umum

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau
getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular
kedalam jaringan disekitarnya. Dimana cairan tersebut kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa
melalui proses difusi kedalam kelenjar limfa dan dikembalikan kedalam sistem sirkulasi.

A. Sistem limfatik terdiri dari :

1. Pembuluh limfa (lymph )


Pembuluh limfa berasal dari sekumpulan pembuluh-pembuluh kapiler limfa, dimana
kapiler limfa mempunyai banyak lubang yang berdiameter besar dan permeable terhadap
protein. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri
hanya atas selapis endotelium
Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke peredaran darah.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi 2 bagian yaitu antara lain:

a. Pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster) : Pembuluh limfa kanan terbentuk dari
cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan leher bagian kanan, dada kanan, lengan
kanan, jantung dan paru-paru yang terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan
bermuara di pembuluh balik (vena) di bawah selangka kanan.

b. Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus toraksikus) : Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh
dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher
bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di
vena bagian bawah selangka kiri.

Di dalam pembuluh limfa terdapat cairan limfa dan kelenjar limfa.

a. Kelenjar limfa

Bentuknya seperti ginjal terdiri dari hilus (lekukan), bagian luarnya terdapat capsula yang
diameternya 0.1-2.4 cm

Terdapat pada sepanjang pembuluh limfa

Capsula terdiri dari trabecula dan limphosit

Memproduksi limphosit dan antibody yang keluar dari pembuluh afferent


2
Limphosit terdiri dari T Limphosit dan B Limphosit
Terdapat pada seluruh tubuh terutama di bagian lipatan-lipatan seperti pada ketiak, leher
dan di dalam perut.

b. Cairan limfa
Cairan transparan, berwarna kuning, memiliki berat jenis 1.015-1.023

Terdiri dari air, glukosa dan garam hamper sama dengan plasma darah

Mengandung limphosit,dan anti bodi dan granulosit

Sangat lambat membeku karena tidak memiliki trombosit.

Pembuluh lymph tersebar diseluruh tubuh, kecuali pada sumsum tulang belakang, otak,
medulla spinallis, pulpa, limpa, dan kuku.

2. Tonsil
Tonsil merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang dibungkus oleh kapsul
jaringan penyambung yang terdiri atas:
a. Bagian tengah (germinal center)
b. Crypti, pinggir yang menonjol
Tonsil ditemukan dipharyngeal yang terdiri dari :
a. Tonsil pharyngeal (adenoid), dibagian posterior naso pharynx
b. Tonsil palatina, posteo lateral cavum oral
c. Tonsil lingualis, sepanjang 1/3 posterior lidah

3. Thymus
Thymus terletak pada mediastinum anterior berupa 2 lobus. Pada bayi dan anak-anak,
timus agak besar dan sampai ke mediastinum superior. Timus terus berkembang sampai
pubertas dengan berat mencapai 30 -50 gr. Kemudian mengalami regenerasi dan digantikan
oleh jaringan lemak. Pada orang dewasa timus mengalami atrofi dan hampir tidak berfungsi.

4. Limpa.
Limpa berbentuk seperti capsul yang terdiri atas jaringan ikat iregular yang membungkus
limpa. Capsul akan menjulur ke dalam yang dinamakan trabecula dimana akan berjalan arteri
dan vena trabecularis.
Sel disekitar trabecula akan terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Pulpa Alba
b. Pulpa Rubra, yang mengelilingi pulpa putih

3
a. Pulpa Alba
Dihubungkan dengan arteri yang mensuplai limpa
Terdiri atas kelompok sel limfatik (limfosit T, B dan Makrofag)
Dipusat kelompok terdapat A. Centaralis

b. Pulpa Rubra
Dihubungkan dengan vena yang mensuplai limpa
Terdiri atas :
Splenic Cords yang mengandung eritrosit, platelet, makrofag dan sel plasma
Splenic Sinusoid berperan sebagai kapiler yang membawa darah

B. Jaringan limfatik diklasifikasi menjadi 2 :

1. Tidak di lapisi kapsul


a. Jaringan limfatik difus
b. Jaringan limfatik bernodul
2. Dilapisi kapsul

Contohnya: Kelenjar lymph, thymus dan limpa

C. Saluran limfe
Terdapat dua saluran limfe utama, yaitu:
1. Ductus thoracicus
Ductus thoracicus atau ductus limfaticus sinister berfungsi untuk mengumpulkan
cairan limfe dari tubuh bagian tungkai bawah (kanan dan kiri), abdomen (kanan dan kiri),
dada kiri, kepala kiri, lengan kiri, kemudian masuk ke sirkulasi darah lewat vena subclavia
sinistra.

2. Ductus limfaticus dextra


Ductus limphaticus dexter ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe
dari kepala kanan, leher kanan, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan
isinya ke dalam vena subklavia dextra yang berada di sebelah bawah kanan leher.

Secara umum anatomi sistem limfatik dapat dideskripsikan seperti gambar berikut ini:
Gambar 1. Gambaran umum sistem limfatik
(Sumber: Sobotta Atlas Anatomi Manusia Jilid 1 Edisi 23, Hal 26)
Keterangan:

1. Sistem limfe dimulai dari bagian perifer tubuh, kapiler-kapiler limfe mengumpulkan cairan
interstitial (limfe) dan membawanya melalui saluran-saluran pengumpul menuju ke
pembuluh limfe dan kelenjar limfe. Kelenjar limfe yang bertanggung jawab atas
pengumpulan dan filtrasi dari suatu daerah tubuh tertentu disebut kelenjar limfe regional.
Kelenjar limfe yang menerima cairan limfe dari berbagai kelenjar limfe disebut kelenjar limfe
pengumpul.
2. Kemudian cairan limfe mencapai dua saluran limfe besar yaitu, ductus thoracicus dan
ductus lymphaticus dexter, yang mengalirkan limfe menuju ke darah vena dalam sirkulasi
sistemik. Sebagian besar cairan limfe mengalir kedalam angulus venosus sinister (terletak
diantara vena jugularis interna sinistra dan vena subclavia sinistra) melalui ductus
thoracicus.
5
3. Ductus lymphaticus dexter mengalirkan cairan limfe yang dikumpulkan dari kuadran atas
kanan menuju ke angulus venosus dexter (terletak diantara vena jugularis dextra dan vena
subclavia dextra).
4. Disamping pembuluh limfe dan kelenjar limfe, jaringan limfoid juga mencakup organ-organ
limfatik (thymus, sumsum tulang, spleen, tonsil, mucosa-associated lymphoid tissue (MALT).
Sistem limfatik mempunyai fungsi yang penting dalam respon imun dan penyerapan lemak.

2.2. Deskripsi Dan Gambaran Anatomis Sistem Limfatik Kepala Dan Leher

Pada bagian kepala dan leher, sistem limfatik terletak pada bagian superior dan dinding
posterior daerah nasofaring. Jaringan limfoid ini bersama tonsil palatina dan nodus limfoid pada
dorsum lidah membentuk suatu lingkaran bersambungan yang disebut dengan lingkaran Waldeyer.
Bagian atas leher dibatasi oleh pinggiran inferior tulang mandibular, ujung mastoid process dan
occipital protuberance. Di bagian lateral dibatasi oleh sternocleidomastoid muscle yang dapat diraba
dan pinggiran trapezius muscle (Probst et al., 2006).
Terdapat 10 kelompok besar nodus limfe pada daerah leher, antara lain adalah occipital,
mastoid, parotid, submandibular, facial, submental,sublingual, retropharyngeal, anterior cervical, dan
nodus limfe bagian lateral di servik (Moyer & Bradford, 2008). Sistem limfatik di leher bersifat
menyatu dan berfungsi sebagai alat penyaring (Probst et al., 2006).
Adapun gambaran anatomi sistem limfatik pada kepala dan leher seperti gambar berikut:

Kelenjar limfa pada kepala dan


leher

Gambar 2. Anatomi kelenjar limfa pada kepala dan leher


(Sumber: Anatomi At a Glance Hal: 70)
Keterangan:
Kelompok kelenjar getah bening utama di kepala dan leher tersusun membentuk segitiga. Hal
tersebut menunjukkan bahwa dua kelompok utama mendapat aliran dari kelompok lain, yakni:
bagian oksipitalis dan servikalis lateralis profunda mendapat aliran dari bagian bukalis.

6
Gambar 3. Anatomi kelenjar limfe pada kepala dan leher
(Sumber: http://fkunand.files/2010/11/sistem-limfatik.ppt.)
Keterangan:
Anatomi kelenjar limfe pada kepala dan leher terdiri dari:
1. Kelenjar limfe occipital
2. Kelenjar limfe servikal
3. Kelenjar limfe parotis
4. Kelenjar limfe submental
5. Kelenjar limfe submandibular
6. Kelenjar limfe supraclavicular

2.3. Struktur Internal Dan Eksternal Kelenjar Limfe (Lymph Node)


Kelenjar limfe atau lymp node mempunyai bentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan
terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kelenjar limfe bekerja sebagai penyaring limfe dan dijumpai di
tempat-tempat terbentuknya limfosit.

Kelenjar limfe menyaring mikroorganisme dalam limfe pada saat cairan tersebut melewati
nodus. Jadi apabila jaringan terinfeksi, nodus limfatik dapat menjadi bengkak dan nyeri bila ditekan.
Pada infeksi yang ringan, infeksi tersebut akan diatasi oleh sel-sel nodus sehinggar nyeri serta
bengkak mereda. Tetapi pada infeksi yang berat, organisme penyebab infeksi akan menyebabkan
peradangan akut dan destruksi sehingga terbentuk abses di dalam nodus tersebut. Apabila bakteri
tidak berhasil dirusak oleh nodus, bakteria tersebut dapat masuk ke dalam aliran limfe dan
menginfeksi sirkulasi sistemik dan menimbulkan septicemia.
Kelenjar limfe (Lymph Node) dibagi menjadi:
a. Nodul Lymphaticus
3. Terdapat sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda oval atau bulat yang kecil
4. Ditemukan berkelompok yang menerima limfe dari bagian tubuh
5. Fungsi utama menyaring antigen dari limfe dan menginisiasi respon imun
7

b. Nodul Lympatic (Lymphatic Follicles)


1. Kelompok sel limfatik yang diselubungi oleh matrix extra celluler
2. Bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi limfosit B
dan makrofag
3. Limfosit T terdapat diluar pusat benih
4. Berfungsi menyaring dan membunuh antigen
Kelenjar-kelenjar limfe dapat dijumpai terutama di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan
lipatan paha.

2.4. Fungsi Sistem Limfe Secara Umum

Adapun yang menjadi fungsi sistem limfe secara umum adalah sebagai berikut:

1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.


2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe
yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus)
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi
tubuh terhadap mikroorganisme

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Limfe adalah cairan jaringan yang masuk kedalam pembuluh limfe


2. Pembuluh limfe mempunyai banyak katub pada sepanjang perjalanannya
3. Pembuluh limfe dimulai dari kapiler limfe kemudian ke pembuluh limfe kecil, selanjutnya ke
pembuluh limfe besar dan terakhir masuk ke dalam aliran darah
4. Sebelum masuk ke dalam aliran darah, limfe akan melalui satu atau banyak kelenjar limfe
5. Sebagian cairan darah yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan, dan akan masuk ke
dalam pembuluh darah melalui saluran limfe, yang keluar dari ruang-ruang jaringan.
6. Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan kelebihan
cairan secara langsung dari ruang interstisial.
7. Beberapa pengecualian antara lain bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, bagian
dalam dari saraf perifer, endomisium otot, dan tulang.
8. Kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu sangat besar di
dalam saluran limfe.
9. Limfe dalam pembuluh limfe digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya dan dibantu oleh
katup yang terdapat di sepanjang pembuluh limfe.

3.2. Saran
Dengan pembuatan paper ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mahasiswa mengenai anatomi sistem limfatik serta dapat diterapkan dan berguna didalam dunia
pekerjaan khususnya dibidang kesehatan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Paulsen F dan J. Waschke. 2014. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Anatomi Umum dan Sistem
Muskuloskeletal. Editor Edisi Bahasa: Sugiharto Liliana. Dr. M.S. PAK, dkk. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
2. Faiz Omar dan David Moffat. 2004. Anatomi At a Glance. Editor: Rahmalia Annisa. Dr. Penerbit
Erlangga. Jakarta
3. Asih Retno dkk. Paper Sistem Limfatik. 20 Maret 2012.
(http://khanifudin.files.com/2012/03/paper-sistem-limfe.pdf diakses 12 Januari 2017)
4. Asiah Soesy, S. MS. Handout Perkuliahan Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. 21 Februari 2015.
(www.elisa.ugm.ac.id/handout-afisman.pdf diakses 12 Januari 2017)
5. Kartikasari, Santi. dr. Sistem Limfatik.16 November 2010. (http://fkunand.files/2010/11/sistem-
limfatik.ppt. diakses 13 Januari 2017)
6. LB Hon. (Kelenjar Getah Bening Kepala dan Leher). 22 Maret 2007
(www.repository.usu.ac.id/2007/chafterII.pdf diakses 14 Januari 2017)

iv

You might also like