3. what is the effect of temperature on adsorption of gases on solids?

Apa pengaruh suhu pada absorbsi gas oleh padatan ?

Answer :
Physical adsorption occurs rapidly at low temperature and decreases with increasing
temperature (Le Chateliers Principle). Chemisorption, like most chemical changes,
generally increase with temperature. Thus a rise of temperature can often cause physical
adsorption to change to chemisorption. Nitrogen, for example, is physically adsorbed on
iron at 190C but chemisorbed to form a nitride at 500C.
Absorbsi fisika terjadi sangat cepat pada suhu rendah dan penurunan dengan
peningkatan suhu (prinsip Le Chateliers). Kemisorpsi, seperti perubahan kimia, umumnya
dengan peningkatan suhu. Sehingga dengan adanya peningkatan suhu dikarenakan adanya
perubahan absorbsi fisika menjadi kemisorbsi. Nitrogen, untuk contohnya, secara fisika
absorban pada besi di suhu 1900 C tetapi dikomiserben menjadi nitrit pada suhu 5000 C.
4. write the assumptions of langmuir adsorpsion isotherm and derive the equation pertaining
to it.
Tulislah asumsi dari adsorbsi isoterem Langmuir dan tunjukkan persamaannya.
Answer :
Langmuir made the following assumptions.
(1) The layer of the gas adsorbed on the solid adsorbent is one-molecule thick.
(2) The adsorbed layer is uniform all over the adsorbent.
(3) There is no interaction between the adjacent adsorbed molecules.
Langmuir considered that the gas molecules strike a solid surface and are thus
adsorbed. Some of these molecules then evaporate or are desorbed fairly rapidly. A
dynamic equilibrium is eventually established between the two opposing processes,
adsorption and desorption. If is the fraction of the total surface covered by the adsorbed
molecules, the fraction of the naked area is (1 ). The rate of desorption (Rd) is
proportional to the covered surface . Therefore,
Rd = kd
where kd is the rate constant for the desorption process. The rate of adsorption (Ra) is
proportional to the available naked surface (1 ) and the pressure (P) of the gas.
Ra = ka (1 ) P
where ka is rate constant for the adsorption process. At equilibrium the rate of desorption
is equal to the rate of adsorption. That is,
Dibawah ini asumsi Langmuir :
(1) Lapisan absorbsi gas pada absorben padat merupakan satu molekul tebal.
(2) Lapisan yang diabsorsbsi, absorbennya semua sama.
(3) Tidak ada interaksi berdekatan antara molekul yang diabsorbsi.
Asal mula Isoterm Langmuir
Langmuir menganggap bahwa molekul gas menghatam permukaan padatan dan
terjadilah adsorbsi. Beberapa molekul kemudian menguap atau desorbed lebih cepat.
Kesetimbangan dinamik akhirnya terbentuk antara dua proses yang berlawanan, absorbsi
dan desorpsi.
Jika adalah total fraksi permukaan luar oleh molekul absorbsi,

fraksi pada arae ini adalah (1- ). Kecepatan desopsi (Rd) adalah proporsi bagian luar

permuakaan , seperti
Rd = kd
Dimana kd adalah kecepatan konstan untuk proses desorpsi.
Kecepatan absopsi (Ra) adalah proporsi pada permukaan (1- ) dan tekanan (P) pada

gas.
Ra = ka (1 ) P
Dimana ka adalah kecepatan konstan untuk proses adsorbsi.
Pada keadaan setimbang kecepatan desopsi sama dengan kecepatan adsopsi, sebagai
berikut,