Professional Documents
Culture Documents
MEMBRAN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembuatan Membran
Kesesuaian campuran polimer yang akan dibuat membran merupakan
syarat penting yang harus diuji agar penggunaannya efisien. Metode
viskometri sederhana dikembangkan untuk uji kesesuaian polimer
polimer-polimer. Kesesuaian polimer PVC- CPVC diuji dengan cara
mengukur kekentalan larutannya dalam DMF dengan memvariasi
komposisi CPVC. Viskositas relatif diplotkan sebagai fungsi komposisi
campuran, seperti gambar berikut:
Gambar 4.2.1 kurva hubungan viskosittas relatif terhadap komposisi
CPVC dalam campuran
Kurva tersebut menunjukkan kelinieran yang cukup baik yang
mengindikasikan kesesuaian yang baik antara polimer PVC dan CPVC. Jika
kesesuaian campuran polimer kurang baik, maka kurva tersebut akan
menunjukkan bentuk sigmoid (S) atau fluktuatif yang merupakan
karakteristik sistem 2 fasa. Jika kelinieran kurva baik maka dapat
diprediksi bahwa peningkatan komposisi CPVC dalam campuran polimer
akan menurunkan viskositas relatifnya, sedangkan jika kurva membentuk
sigmoid (S) akan sulit untuk memprediksikan hubungan antara komposisi
CPVC dalam campuran polimer dengan viskositas relatifnya.
Metode lainnya yang digunakan untuk memverifikasi kesesuaian
campuran polimer yang berbeda yaitu dengan mengukur T g atau
temperatur transisi gelas. Untuk sistem multifase yang tidak bercampur,
setiap fase akan melewati Tg nya masing-masing. Pengamtan
menunjukkan campuran polimer CPVC-PVC memiliki T g tunggal yang
membuktikan percampuran antara kedua polimer tersebut. Hal tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2.2 hasil analisis DSC dari membran PVC, CPVC dan
campurannya
H rendah, yaitu sebesar 39,05 J/g . PVC sebesar 124,88 J/g dan
campurannya sebesar 82,9 J/g sehingga diduga CPVC lebih amorf di alam.
Keterangan
Rm = resistansi membran
R = resistansi karena adanya lapisan protein yang teradsorb
Keterangan
Cb= konsentrasi umpan
Cr = konsentrasi retentat
Cp = konsentrasi permeat
Am = area membran aktif
V0 = laju alir volumetrik
Skema diagram yang lengkap untuk proses ultrafiltarsi dapat dilihat pada
gambar berikut:
Keterangan
Rm = resistansi membran terhadap air murni
Cm = polarisasi konsentrasi
k = koefisien transfer massa
R = resistansi lapisan terfouling
Secara umum pada tekanan konstan fluks menurun 5-10% dari nilai awal
(gambar 4.2.9), sementara itu nilai Cm (polarisasi konsentrasi) dan k
meningkat dengan adanya peningkatan tekanan. Tekanan umumnya
memiliki pengaruh yang sama terhadap lapisan protein yang teradsorp,
R
seperti ditunjukkan oleh nilai yang meningkat untuk semua
turut yaitu 1,98 x 1011 dan 3,44 x 1011 s2/m2. Sedangkan pada pH 9,0
lainnya dengan nilai 1,5 x 1011 s2/m2. Sedangkan R membran PVC dan
yaitu 2,43 x 1011 dan 2,73 x 1011 s2/ m2. Nilai R untuk membran PVC
pada pengamatan ini sebesar 3,77 x 1011 s2/ m2. Gambar berikut
menunjukkan fluks ternormalisasi pada membran PVC/CPVC yang
dipengaruhi oleh penambahan garam dalam BSA pada titik isoelektrik:
Gambar 4.2.14 kurva fluks ternormalisasi membran campuran PVC/CPVC
yang dipengaruhi penambahan NaCl pada titik isoelektrik
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Konsentrasi polimer yang optimum digunakan yaitu PVC 10%, CPVC
10% dan campuran PVC/CPVC (10% + 1%) karena menghasilkan
fluks yang terbesar.
Nonsolven yang digunakan pada larutan pencetak meghasilkan fluks
yang terbesar ketika menggunakan metanol dan etanol
Penambahan DMF dalam medium gelasi berupa air pada proses
koagulasi menghasilkan fluks yang terbesar dibandingkan zat aditif
lain, baik untuk membran PVC, CPVC maupun campuran PVC/CPVC
Hasil analisis SEM menunjukkan membran campuran PVC/CPVC
memiliki pori yang lebih halus dan tidak mudah terfouling,
sedangkan hasil analisis AFM menunjukkan ukuran diameter pori
membran untuk PVC sebesar 1,5-17 , CPVC sebesar 2,4-7,6
serta campuran PVC/CPVC sebesar 2,3-21,2. Ukuran tersebut
sesuai dengan membran ultrafiltrasi.
Potensial zeta membran setelah percobaan ultrafiltrasi memiliki
muatan negatif yang lebih rendah daripada sebelum percobaan
ultrafiltrasi
Fluks ternormalisasi cenderung meningkat dengan adanya
penambahan tekanan dan peningkatan temperatur, pH berpengaruh
pada interaksi BSA dengan membran. Fluks ultrafiltrasi minimal
ketika pH 5,2 dimana mendekati titik isoelektrik. Sedangkan
DAFTAR PUSTAKA