Professional Documents
Culture Documents
hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya[1]. Sifat koligatif larutan terdiri dari
dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit[1].
Daftar isi
[sembunyikan]
4 Lihat Pula
5 Referensi
6 Pranala Luar
Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut[2]. Molalitas
didefinisikan dengan persamaan berikut [2]:
Keterangan :
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan
berdasarkan mol[2]. Fraksi mol komponen i, dilambangkan dengan xi adalah jumlah mol
komponen i dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan[2]. Fraksi mol j adalah xj
dan seterusnya[2]. Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1[2]. Persamaannya dapat
ditulis[2]. Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut[2]:
Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat
cair[3]. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula
tekanan uapzat cair[3]. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak
menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul
zat cair[3]. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut
yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang
sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat
terlarutnya semakin tinggi[3]. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis[3] :
P = P0 - P
P0 > P
Keterangan :
P = P0 x Xp
P = P0 x Xt
Keterangan :
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat
cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya[4]. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di
seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer[4]. Dari hasil
penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya[4]. Hal
ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa
penguapan partikel - partikel pelarut[4]. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut
membutuhkan energi yang lebih besar[4]. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut
murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (Tb)[4]. Persamaannya dapat ditulis
[4]
:
Tb = Tblarutan Tbpelarut
Keterangan :
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik
beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut[5] :
Tf = Tfpelarut Tblarutan
Keterangan :
Tf = penurunan titik beku
Van't Hoff
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang
melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan[5]. Membran semipermeabel adalah suatu selaput
yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut
Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan [5]:
= MxRxT
Keterangan :
= tekanan osmotik
M = molaritas larutan
T = suhu mutlak
i = 1 + (n 1)
Keterangan :
= derajat ionisasi
Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah[6] :
P =P0
Persamaannya adalah[6]:
Tb=
Persamaannya adalah[6] :
Tf =
Persamaannya adalah[6] :
Kelarutan elektrolit
Kelarutan Nonelektrolit
Larutan
[sunting] Referensi
1. ^ a b Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama