You are on page 1of 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM KESEHATAN KERJA

DISUSUN OLEH:

Bawendu Surianti Yuliana (14901-16026)

Virly Falastin (14901-16136)

Seprianto Liroga (14901-16122)

Ferdinand Gita (14901-16153)

Senianti Alva Adonis (14901-16121)

Putri H. Sibarani (14901-16111)

Cindy Claudia Puturuhu (14901-16033)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


ALAT PELINDUNG DIRI

Masalah : Kurangnya informasi mengenai alat pelindung diri


Pokok Bahasan : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sub Pokok Bahasan : Alat Pelindung Diri (APD)
Sasaran : Tukang Jahit
Waktu : 1 x 30 Menit
Tanggal : 21 Mei 2017
Tempat : Tempat kerja tukang

A Tujuan
1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat menerapkan penggunaan alat
pelindung diri (APD).

2 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
1 Tenaga kerja mampu menjelaskan pengertian APD
2 Tenaga kerja mampu menjelaskan tujuan APD
3 Tenaga kerja mampu menyebutkan macam-macam APD dan
manfaatnya
4 Tenaga kerja mampu menyebutkan dampak tidak menggunakan alat
pelindung diri

B Pokok Materi
1 Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)
2 Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)
3 Macam-macam APD dan manfaat Alat Pelindung Diri (APD)
4 Dampak tidak menggunakan alat pelindung diri

C Pelaksanaan
NO KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU
1. Pembukaan Menyampaikan salam Menjawab salam 3 menit
dan salam menjelaskan tujuan Mendengarkan
Penyuluhan Memberi respon
2 Penyampaian Menyampaikan materi Mendengarkan dan 15 menit
materi 1 Pengertian Alat memperhatikan
Pelindung Diri
(APD)
2 Pengertian Alat
Pelindung Diri
(APD)
3 Macam-macam
APD dan manfaat
Alat Pelindung Diri
(APD)
4 Dampak tidak
menggunakan alat
pelindung diri
3 Evaluasi Tanya jawab dan Menjawab dan 10 menit
menyimpulkan hasil mendengarkan
4 Penutup dan Menyampaikan salam Menjawab salam 2 menit
salam

D Metode
1 Ceramah
2 Tanya jawab
E Media
1 Leaflet
2 Flipchart/ lembar balik
F Setting Tempat
Peserta duduk, penyaji didepannya

G Pengorganisasian
1 Moderator : Seniati Adonis
2 Penyaji : Bawendu Surianti Yuliana
3 Observer : Putri Handayani Sibarani & Virly Falastin
4 Dokumentasi : Seprianto Liroga, Cindy Puturuhu, Ferdinand Gita

H Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Alat dan media penyuluhan tersedia (Flipchart).
2) Pengumuman waktu dan tempat diberitahukan 2 hari sebelum
pelaksanaan.

b. Evaluasi proses
1) Persiapan dilakukan 30 menit sebelum pertemuan dimulai
2) Peserta kooperatif dan berperan serta aktif selama penyuluhan
berlangsung
3) Penyuluhan berjalan lancar, pre test, post test dan diskusi tanya
jawab dapat berjalan dengan baik
4) Mendapat masukan dari mahasiswa Program Profesi Ners
5) Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan peran dan fungsinya
masing-masing

c. Evaluasi Hasil
1) 75 % pekerja Pandai besi hadir dalam penyuluhan
2) 100 % peserta berperan serta aktif selama penyuluhan
3) 100 % peserta mengatakan sangat bermanfaat mengikuti
penyuluhan ini karena selama ini warga merasa kurang
pengetahuan mengenai Penggunaan Alat Pelindung Diri.

4) Hasil Kuesioner Pre dan Post penyuluhan


No. Nama Pre Test Post Test Keterangan
1 Nonoh 40 80 Meningkat
2 Yuyum 60 80 Meningkat
3 Entin 40 50 Meningkat
4 Ibu Iyan 60 80 Meningkat
5 Nur 40 80 Meningkat
6 Entin. S 70 90 Meningkat
7 Dedeh 40 70 Meningkat
8 Narsih 70 80 Meningkat
9 Ibu Ijuh 40 80 Meningkat
10 Ibu Wiwin 70 80 Meningkat
11 Ibu Mimih 40 80 Meningkat
12 ibu Ijah 50 80 Meningkat
13 Ibu Omih 40 80 Meningkat
14 Ibu Manah 50 90 Meningkat
15 Ibu Ilah 60 90 Meningkat
16 Ibu Yani 50 80 Meningkat
17 Ibu Irma 40 80 Meningkat
18 Ibu Entin 70 80 Meningkat
19 Ibu Tati 50 70 Meningkat
20 Hj. Yayah Taryasih 80 100 Meningkat
21 Ibu Genis 50 80 Meningkat
22 Ibu Euis 50 90 Meningkat
23 Ibu Wawat 60 80 Meningkat
24 Ibu Isah 50 70 Meningkat
25 Ibu Maesaro 60 80 Meningkat
Nilai Minimum 40 50 Meningkat
Nilai Maksimum 80 100 Meningkat
Total Score 1330 2000 Meningkat
Persentase rata-rata score 53,2% 80,0% 26,8%
Interpretasi:
Berdasarkan Hasil Scoring kuesioner di atas, didapatkan bahwa rata-rata tingkat
pengetahuan awal responden mengenai Alat Pelindung Diri pada pretest sebesar
53,2% dengan nilai minimumnya adalah 40 dan nilai maksimumnya adalah 40,
sedangkan rata-rata tingkat pengetahuan responden pada post- test yaitu sebesar
80% dengan nilai minimumnya adalah 50 dan nilai maksimumnya adalah 100,
yang berarti responden mengalami peningkatan rata-rata sebesar 80,0% pada post
test.
I Lampiran Materi
1 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
a Pengertian Alat Pelingdung Diri
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana
biasanya para pekerja atau buruh bangunan yang bekerja di sebuah proyek
atau pembangunan sebuah gedung, diwajibkan menggunakannya.
Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui departemen
tenaga kerja Republik Indonesia. Alat-alat demikian harus memenuhi
persyaratan tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan efektif
terhadap jenis bahannya (Anizar, 2009).
Menurut UU No 1 Tahun 1970 Pasal 1, Alat Pelindung Diri (APD)
adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya menisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya tempat kerja.
b Syarat-syarat dan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
1 Melindungi pekerja dari bahaya yang dihadapi oleh tenaga
2 Memberikan kenyamanan bagi pekerja.
3 Mudah digunakan
4 Bentuknya cukup menarik
5 Tahan lama
6 Tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi pekerja.
7 Memenuhi standar yang telah ada.
8 Tidak membatasi gerak pekerja
9 Mudah pemeliharaannya

c Fungsi Dan Jenis Alat Pelindung Diri (APD)


Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor Per.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung
Diri, Fungsi dan jenis APD adalah sebagai berikut :
1 Alat pelindung kepala
a Fungsi
Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau
terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau
meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-
bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim.
b Jenis
Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman
(safety helmet), topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman
rambut, dan lain-lain.
2 Alat pelindung mata dan muka
a Fungsi
Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan
kimia berbahaya, paparan partikel-partikel yang melayang di udara
dan di badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap
panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun
yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda
keras atau benda tajam.
b Jenis
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata
pengaman (spectacles), goggles, tameng muka (face shield),
masker selam, tameng muka dan kacamata pengaman dalam
kesatuan (full face masker).
3 Alat pelindung telinga
a Fungsi
Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi alat pendengaran terhadap kebisingan atau
tekanan.
b Jenis
Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear
plug) dan penutup telinga (ear muff).

4 Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya


a Fungsi
Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah
alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi organ pernapasan
dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat dan/atau
menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme,npartikel yang
berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.
b Jenis
Jenis alat pelindung pernapasan dan perlengkapannya terdiri
dari masker, respirator, katrit, kanister, Re-breather, Airline
respirator, Continues Air Supply Machine=Air Hose Mask
Respirator, tangki selam dan regulator (Self-Contained Underwater
Breathing Apparatus /SCUBA), Self-Contained Breathing
Apparatus (SCBA), dan emergency breathing apparatus.

5 Alat pelindung tangan


a Fungsi
Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan
api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi
mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores,
terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
b Jenis
Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat
dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan
sarung tangan yang tahan bahan kimia.

6 Alat pelindung kaki


a Fungsi
Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari
tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk
benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan
suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik,
tergelincir.
b Jenis
Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada
pekerjaan peleburan, pengecoran logam, industri, kontruksi
bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya peledakan, bahaya
listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad
renik, dan/atau bahaya binatang dan lain-lain.

7 Pakaian pelindung
a Fungsi
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan
sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas
atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas,
percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas,
benturan (impact) dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores,
radiasi, binatang, mikro-organisme patogen dari manusia, binatang,
tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.
b Jenis
Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests), celemek
(Apron/Coveralls), Jacket, dan pakaian pelindung yang menutupi
sebagian atau seluruh bagian badan.
8 Alat pelindung jatuh perorangan
a Fungsi
Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak
pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh
atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan
dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta
membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.

b Jenis
Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk
pengaman tubuh (harness), karabiner, tali koneksi (lanyard), tali
pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat
penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall
arrester), dan lain-lain.

9 Pelampung
a Fungsi
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di
atas air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam
dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat
berada pada posisi tenggelam (negative buoyant) atau melayang
(neutral buoyant) di dalam air.
b Jenis
Jenis pelampung terdiri dari jaket keselamatan (life jacket),
rompi keselamatan (life vest), rompi pengatur keterapungan
(Bouyancy Control Device).

d Aneka/ Macam-macam Alat Perlindung Diri


Aneka alat pelindung diri adalah sebagai berikut (Anizar, 2009) :
1 Masker
Pada tempat-tempat kerja tertentu sering kali udaranya kotor yang
diakibatkan oleh bermacam-macam sebab antara lain:
a Debu-debu kasar dari pengindaraan atau operasi-operasi
sejenis
b Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau
asap
c Uap beracun atau gas beracun dari pabrik kimia
d Bukan gas beracun tetapi seperti CO2 yang menurunkan
konsentrasi oksigen diudara

Untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran tersebut, kita dapat


menggunakan alat yang disebut masker hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan masker yaitu:
a Bagaimana menggunakan masker dengan benar.
b Macam dari kotoran debu yang peru dihindari.
c Lamanya menggunakan alat tersebut.

Jenis-jenis masker dan penggunaannya :


a Masker Penyaring Debu
Masker penyaring debu berguna untuk melindungi
pernapasan dari serbuk-serbuk logam, pengerindahan atau
serbuk kasar lainnya.
b Masker Berhidung
Masker ini dapat menyaring debu atau benda lain sampai
ukuran 0.5 mikron, bila kita sulit bernapas waktu memakai
alat ini maka hidungnya harus diganti karena filternya telah
tersumbat oleh debu

Hal yang perlu diingat dalam penggunaan masker berhidung


adalahsebagai berikut:
1 Memasang masker ini harus menempel baik pada wajah.
Untuk memeriksa ini tempelkan selembar kertas atau telapak
tangan pada hidung. Bila masker terpasang baik pada wajah,
maka kertas atau telapak tangan akan tertarik
2 Karena hidungnya ada dua buah, maka dalam memasang
janganlah sampai terbalik
3 Bersihkanlah masker setelah pemakaian dan lepaskan hidung-
hidungnya.

c Masker Bertabung
Masker bertabung mempunyai filter yang baik dari pada masker
berhidung. Masker ini sangat tepat digunakan untuk melindungi
pernapasan dari gas tertentu. Bermacam-macam tabungnya
tertulis untuk macam gas yang bagaimana masker tersebut
digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1 Memasang masker ini harus menempel baik pada wajah.
Untuk memeriksa ini ujung pipa yang menempel pada
tabung di lepaskan dan di tempelkan selembar kertas atau
telapak tangan. Bila masker menempel baik pada wajah maka
kertas pada telapak tangan akan tertarik
2 Yakinlah bahwa tabung yang di pasang dengan benar
3 Gantilah tabung setelah di pakai
4 Bersihkanlah bagian yang menempel diwajah setelah di pakai
Masker di bawah ini dapat di gunakan pada pengotoran udara
mana pun, tetapi terbatas waktu penggunaannnya yaitu tergantung
dari banyaknya isi tabung.Tabung itu sendiri dapat dibawa-bawa
dengan menyandangnya di atas punggung, sehingga tidak
memerlukan pipa karet yang panjang.Aliran udara dari tabung
menuju ke bagian yang menempel diwwajah melalui alat
pengatur.Tekanan udara ditunjukkan pada gelas penunjuk, bila
tekanan udara di bawah batas minimum maka alat tersebut
mengeluarkan suara peringatan.

Hal yang perlu diingat sebagai berikut :


Periksa gelas penunjuknya apakah tekanan udara sudah cukup
1 Periksalah katup-katupnya
2 Periksalah tabung-tabungnya apakah dalam keadaan baik
3 Periksalah jarum pengeluaran apakah tidak menunjukkan
ketekanan yang berbahaya
4 Bersihkalah dan tambahkan udara pada tabung jika perlu

2 Kacamata
Salah satu masalah tersulit dalam pencengahan kecelakaan adalah
pencengahan kecelakaan yang menimpa mata dimana jumlah
kecelakaan demikian besar.Orang-orang enggan memakai kacamata
karena ketidaknyamananya sehingga dengan alasan tersebut
pekerja merasa mengurangi kenikmatan kerja.Sekali pun kacamata
pelindung yang memenuhi persyaratan demikian
banyaknya.Banyak upaya harus diselenggarakan ke arah
pembinaan disiplin, atau melalui pendidikan dan penggairahan,
tenaga kerja memakainya. Tenaga kerja yang berpandangan bahwa
risiko kecelakaan terhadap mata adalah besar akan memakainya
dengan kemauan sendiri. Sebaliknya, jika mereka merasa bahwa itu
kecil, mereka tidak akan mau memakainnya.
Kesukaran ini dapat diatasi dengan berbagai cara. Pada beberapa
perusahaan, tempat kerja dengan bahaya pekerjaan mata hanya
boleh di masuki jika kacamata pelindung di kenakan. Sebagai
tempat tersebut, tenaga kerja akan selalu memakai kacamata
pelindung selama jam kerja, dan barang siapa tidak memakainya
akan merasa tidak bersaing dari kelompok yang berkacamata.
Perusahaan-perusahaan lain menyediakan sejumlah besar aneka
jenis dan ukuran kacamata pelindung serta tenaga kerja memilihnya
yang paling sesuai dengan mereka masing-masing. Ketepatan
pemilihan ini diperiksa oleh petugas yang kompeten.Pada
pengaturan ini, tenaga kerja tidak merasa di paksa memakai
kacamata yang menurut penilaiannya tidak cocok.
Beberapa tenaga kerja mungkin tidak menemukan kacamata yang
cocok baginya atas dasar adanya kelainan mata.Maka dari itu,
diajukan agar pimpinan perusahaan mengatur pemeriksaan mata
untuk memperoleh nasehat-nasehat tentang kacamata yang tepat
dan dikaitkan dengan bahaya-bahaya yang ada. Jika perlu, nasehat
dapat dimintakan dalam pengepasan kacamata oleh tenaga kerja.
Kecelakaan mata berbeda-beda dan aneka jenis kacamata
pelindung di perlakuakan.Sebagai missal, pekerjaan dengan
kemungkinan adanya resiko dari bagian-bagian yang melayang
memerlukan kacamata dengan lensa yang kokoh, sedangkan bagi
pengelasan diperlukan lensa penyaringan sinar las yang tepat.

3 Sepatu Pengaman
Sepatu pengaman harus dapat melindungi tenaga kerja terhadap
kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh beban berat yang
menimpa kaki, paku-paku atau benda tajam lain yang mungkin
terinjak, logam pijar, asam-asamdan sebagainya. Biasanya sepatu
kulit yang buatanya kuat dan baik cukup memberikan
perlindungan, tetapi terhadap kemungkinan tertimpa benda-benda
berat masih perlu sepatu dengan ujung bertutup baja dan lapisan
baja didalam solnya.Lapis baja didalam sol perlu untuk melindungi
tenaga kerja dari tusukan benda runcing dan tajam khususnya pada
pekerjaan bangunan.
Kadang-kadang harus diberikan kepada tenaga kerja sepatu
pengaman yang lain. misalnya, pekerja listrik harus memakai
sepatu mengkonduktor, yaitu sepatu tanpa paku logam, atau tenaga
kerja di tempat yang mungkin menimbulkan peledakan harus
memakai sepatu yang tidak menimbulkan loncatan api.

4 Sarung Tangan
Sarung tangan harus diberikan kepada tenaga kerja dengan
pertimbanagan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang
diperlukan. Antara lain syaratnya adalah bebannya bergerak jari
dan tangan. Macamnya tergantung .pada jenis kecelakan yang
akan dicegah yaitu tususkan, sayatan, terkena benda panas, terkena
bahan kimia, terkena aliran listrik, terkena radiasi dan sebagainya,
harus diingat bahwa memakai sarung tangan ketika bekerja pada
mesin pengebor, mesin pengepres dan mesin lainnya yang dapat
menyebabkan tertariknya sarung tangan ke mesin adalah
berbahaya.
Sarung tangan juga sangat membantu pada pengerjaan yang
berkaitan dengan benda kerja yang panas, tajam ataupun benda
kerja licin.Sarung tangan juga dipergunakan sebagai isolator untuk
pengerjaan listrik.

5 Topi Pengaman (Helmet)


Topi pengaman (helmet) harus dipakai oleh tenaga kerja yang
mungkin tertimpa pada kepala oleh benda jatuh atau melayang atau
benda-benda lain yang bergerak.Topi demikian harus cukup keras
dan kokoh, tetapi ringan.Bahan plastic dengan lapisan kain terbukti
sangat cocok untuk keperluan ini.
Topi pengaman dengan bahan elastic seperti karet atau plastic pada
umumnya dipakai oleh wanita.Rambut wanita yang panjang
memilki resiko ditarik oleh mesin. Oleh karena itu, penutup kepala
harus dipakai agar rambut tidak terbawa putaran mesin dengan cara
rambut diikat dan ditutup pleh penutup kepala.

6 Perlindungan Telinga
Jika perlu, teliga harus dilindungi terhadap loncatan api, percikan
logam, pijar atau partikel-partikel yang melayang. Perlindungan
terhadap kebisingan dilakukan dengan sumbat atau tutup telinga.

7 Perlindungan Paru-Paru
Paru-paru harus dilindungi mana kala udara tercemar atau ada
kemungkinan kekurangan oksigen dalam udara.Pencemar-
pencemar mugkin berbentuk gas, uap logam, kabut, debu dan
lainnya.Kekurangan oksigen mungkin terjadi ditempat-tempat yang
pengudaraannya buruk seperti tangki atau gudang bawah
tanah.Pencemar-pencemar yang berbahaya mungkin beracun,
korosit, atau menjadi sebab rangsangan.Pengaruh lainnya termasuk
dalam upaya kesehatan kerja.

8 Alat-alat Pelindung Diri Lainnya


Masih terdapat alat-alat pelindung diri lainnya seperti tali
pengaman bagi tenaga kerja yang mungkin terjatuh, selain itu
mungkin pula diadakan tempat kerja khusus bagi tenaga kerja
dengan segala alat proteksinya.Juga pakaian khusus bagi saat
terjadinya kecelakaan atau untuk penyelamatan.
Pakaian kerja harus danggap suatu alat perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan.Pakaian tenaga kerja pria yang berkerja
melayani mesin seharusnya berlengan pendek, pas (tidak longer)
pada dada atau punggung, tidak berdasi dan tidak ada lipatan-
lipatan yang mungkin mendatangkan bahaya.Wanita sebaiknya
memakai celana panjang, jala rambut, baju yang pas dan tidak
memakai perhiasan-perhiasan.Pakaian kerja sintesis hanya baik
pada lingkungan kerja dengan bahan-bahan dapat meledak oleh
aliran listrik statis.
Pakaian kerja termasuk sepatu kering sering sekali tak memadai
untuk melakukan pekerjaan. Tenaga kerja kadang-kadang bekerja
sambil berpakaian tua yang sudah uasang bagi di pakai sehari-hari.
Keadaan ini selain merugikan dilihat dari keselamatan juga suatu
mutu kehidupan yang rendah.
Dalam menetapkan pemilihan atau penggunaan pakaian kerja, perlu
di ketahui ketentuan-ketentuan atau petunjuk-petunjuk dibawah ini:
a Dalam pemilihan pakaian kerja, harus diperhitungkan
bahaya-bahaya yang mungkin menimpa tenaga kerja, dan
pakaian kerja harus dipilih menurut kemampuannya untuk
mengurangi bahaya sebesar mungkin
b Pakaian kerja harus pas betul tanpa bagian atau tali yang
longgar dan kantung, jika ada, harus sedikit mungkin
jumlahnya dan sekecil mungkin ukurannya.
c Baju longgar atau robek, dasi dan kunci berantai atau arloji
berantai tidak boleh di pakai dekat bagian-bagian mesin yang
bergerak.
d Jika kegiatan produksi bertalian dengan bahaya peledakan
atau kebakaran, harus dicegah pemakaian bahan yang terbuat
dari seluloid atau bahan-bahan yang dapat terbakar lainnya
digulung lengannya ke atas.
e Baju berlengan pendek lebih baik dari baju berlengan
panjang yang digulung lengannya ke atas
f Benda-benda tajam atau runcing, bahan-bahan eksplosif atau
cairan-cairan yang dapat terbakar tidak boleh di bawa dalam
kantong pakaian
g Tenaga yang menghadapi debu-debu yang dapat terbakar
eksplosif atau beracun tidak boleh memakai baju berkantung,
memiliki ipatan, dan lain-lain yang mungkin menjadi tempat
berkumpulnya debu.

Pakaian kerja biasa tidak mampu melindungi tenaga kerja terhadap


logam panas, asam-asam, bagian-bagian yang melayang dan aneka
resiko lainnya. Dalam hal ini, alat perlindungan diri harus
digunakan, tapi apabila sumber-sumber ini dapat dihindari seminim
mungkin akan berdampak lebih kecil.
Memakai cincin pada jari selama kerja sering-sering dapat
berakibat putusnya jari akibat cincin tertarik oleh mesin

d Manfaat Penggunaan APD


Bagian tubuh tenaga kerja yang dilindungi oleh APD adalah (Anizar,
2009) :
1 Kepala = safety helm
2 Mata = kacamata
3 Muka = pelindung muka
4 Tangan dan jari = sarung tangan
5 Kaki = safety shoes
6 Alat pernapasan = respirator
7 Telinga = sumbat telinga
8 Tubuh = pakaian kerja
Bila yang dilindungi adalah keseluruhan bagian tubuh tenaga kerja dan
merupakan satu kesatuan maka APD yang diberikan harus disesuaikan
dengan kondisi tersebut dan jenis bahaya yang terjadi.Mengingat
bahwa APD berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi tenaga
kerja maka pemeliharaan dan pemeriksaan secara berkala harus
dilakukan agar fungsi APD tetap baik.
Hal tersebut dengan mempertimbangkan bahwa:
1 Terdapat beberapa APD sensitive terhadap perubahan kondisi
lingkungan kerja tertentu
2 Masa kerja atau masa pakai terbatas/tertentu
3 Dapat menularkan penyakit apabila dipakai secara bergantian

f Alat Pelindung Diri (APD) pada pandai besi


1 Ear plug/ Ear Muff
2 Masker
3 Sarung tangan
4 Kacamata
5 Pakaian tangan Panjang
DAFTAR PUSTAKA

Aditama Yoga& Tri Hastuti.(2002).Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta:

UIP

Harrianto Ridwan. (2010). Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC

Winarsunu Tulus. (2008). Psikologi Keselaatan Kerja. Malang: UMM Press


LAMPIRAN FOTO- FOTO PENYULUHAN

You might also like