You are on page 1of 3

Manifestasi klinis arthritis rheumatoid :

1.Setempat :
a. Sakit pada persendian disertai kaku dan gerakan terbatas
b. Lambat laun membengkak, panas, dan merah.
c. Perubahan bentuk tangan, jari tangan seperti leher angsa, deviasi ulna
d. Semua sendi dapat terserang (panggul, lutut, pergelangan tangan, siku dan bahu)
2.Sistemik :
a. Mudah capek, lemah
b. Nyeri
c. Demam
d. Takikardi
e. Berat badan turun
f. Anemia
Manifestasi klinis lainnya yang sering diamati meliputi:
- Tenosinovitis (didefinisikan sebagai pembengkakan tendon dan selubung tendonnya yang
membungkus) dan tendon terkait pecah karena keterlibatan tendon dan ligamen, yang
paling umum melibatkan tendon ekstensor digital keempat dan kelima di pergelangan
tangan.
- Osteoporosis periartikular akibat peradangan lokal
- Generalized osteoporosis akibat peradangan kronis sistemik, perubahan terkait
imobilisasi, atau terapi kortikosteroid
- Sindrom terowongan karpal

Jika ditinjau dari stadium penyakit, terdapat tiga stadium, yaitu stadium sinovitis, stadium
destruksi, dan stadium deformitas.

Penatalaksanaan arthritis rheumatoid :


1. DMARD (Disease-Modifying Anti-Rheumatic Drugs)
2. NSAID(Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs)
3. Obat antirematik modifikasi nonbiologis dan biologis
4. Imunosupresan, dan kortikosteroid
5. Terapi glukokortikoid
6. Istirahat mutlak pada tingkat akut atau memakai bidai sendi
7. Terapi fisik, bantu latihan ROM, dan kompres
8. Pembedahan
a. Synovectomy untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk mempertahankan
fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya kembali inflamasi.
b.Penataan ulang tendon
c. Operasi rekonstruktif atau artroplasti(penggantian total sendi)
d.Arthrodesis sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan pergelangan tangan.

Prognosa
Hasil di RA terganggu saat diagnosis dan pengobatan ditunda. Jalur klinis RA umumnya
merupakan salah satu eksaserbasi dan remisi. Sekitar 40% pasien dengan penyakit ini menjadi
cacat setelah 10 tahun, namun hasilnya sangat bervariasi. Beberapa pasien mengalami penyakit
yang relatif terbatas, sedangkan yang lain memiliki penyakit progresif kronis.

Prognosis yang buruk dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukkan adanya cedera tulang
pada tes radiologi awal, adanya anemia persisten yang kronis dan adanya antibodi anti-CCP
(Temprano, 2011). Rheumatoid arthritis yang aktif terus-menerus selama lebih dari satu tahun
cenderung menyebabkan deformitas sendi serta kecacatan. Morbiditas dan mortalitas karena
masalah kardiovaskular meningkat pada penderita rheumatoid arthritis. Secara keseluruhan,
tingkat mortalitas pasien rheumatoid arthritis adalah 2,5 kali dari populasi umum (Temprano,
2011).

Pemeriksaan Diagnosa

1. Pemeriksaan Darah Lengkap

Pada pemeriksaan darah lengkap ini yang dilihat adalah kadar Hb, jumlah lekosit, jumlah
trombosit, hematocrit, jumlah retikulosit.

2. Serologi

Anti-CCP (Cyclic Citrullinated Peptides) positif pada awal terjadinya rheumatoid


arthritis, dan pada awal arthritis proses inflamasi menunjukkan kemungkinan
berkembangnya rheumatoid arthritis.

3. X-ray

Dapat berguna pada perkembangan penyakit periode selanjutnya untuk memantau


bagaimana perjalanan penyakit tersebut dari waktu ke waktu sebab x-ray mampu
nenunjukkan bila terjadi erosi tulang. Tes lain yang mungkin digunakan termasuk scan
kepadatan tulang (DXA atau DEXA scan), ultrasound, dan magnetic resonance imaging
(MRI)

4. Analisis Cairan Synovial


Peradangan yang mengarah pada rheumatoid arthritis ditandai dengan cairan synovial
abnormal dalam hal kualitas dan jumlahnya yang meningkat drastis. Sampel cairan ini
biasanya diambil dari sendi (lutut), untuk kemudian diperiksa dan dianalisis tanda-tanda
peradangannya
5. Scan Tulang
Tes ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya inflamasi pada tulang

6. Tes Antinuklear Antibodi (ANA)


Berguna untuk membedakan diagnosis rheumatoid arthritis dari penyakit lupus. Pasien
rheumatoid arthritis memiliki hasil ANA positif

Sumber :

American College of Rheumatology Subcommittee Reumatoid Arthritis. 2012. Guidelines for


the Management of Rematoid Arthritis. 46: 328-46

Saag K.G., Teng G.G, Patkar N.M, Anuntiyo J, Finney C, & Curtis. 2008. American College of
Rheumatology Recommendations for the Use of Nonbiologic and Biologic Disease-Modifying
Antirheumatic Drugs in Rematoid Arthritis. Arthritis Rheum. 59: 762-784.

You might also like