You are on page 1of 4

A.

Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperagakan cara
membuat magnet dengan aliran listrik dan memperlihatkan sifat kemagnetan dari
hasil percobaan

B. Landasan Teori
Magnet
Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda yang terbuat
dari besi, baja, dan logam-logam tertentu. Kata magnet berasal dari bahasa Yunani
yaitu magntis lthos yang berarti batu Magnesian.
Kita dapat menggolongkan benda berdasarkan sifatnya. Berdasarkan
kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda
magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada didekat
magnet dapat ditarik. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetik.
Benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda nonmagnetik.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Karena
pada dasarnya magnet ada dua macam, yaitu magnet alam (magnet yang bahannya
ditemukan dari hasil tambang) dan magnet buatan (sifat kemagnetan benda yang
dibuat orang). Magnet buatan dibedakan menjadi dua, yaitu magnet tetap dan
magnet sementara. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan
magnet. Magnet buatan dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Ada yang berbentuk
batang disebut magnet batang. Magnet yang berbentuk tapal kuda disebut magnet
tapal kuda atau magnet ladam. Magnet yang berbentuk silinder disebut magnet
silinder. Magnet berbentuk U disebut magnet U. Magnet yang ujung-ujungnya
runcing disebut magnet jarum. Prinsip membuat magnet adalah mengubah
susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur.
Adapun cara membuat magnet pada umumnya ada 3, yaitu
a. Membuat magnet dengan cara menggosok dengan magnet permanen
yang sifat kemagnetannya kuat.
b. Membuat magnet dengan cara menginduksinya dengan magnet lain
yang sifatnya permanen.
c. Membuat magnet dengan cara mengaliri arus listrik (elektromagnet).
Alat Elektromagnetisasi
Prinsip kerja yang ditekankan pada alat elektromagnetisasi ini yaitu dengan
membuat sebuah kumparan yang kemudian didalamnya ditaruh sebuah paku besar
yang akan dijadikan magnet. Ketika kumparan dihubungkan dengan baterai
kemudian paku yang akan dijadikan magnet didekatkan dengan paku-paku kecil,
ternyata paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut. Jika arus listrik
diputus maka paku-paku kecil yang menempel pada paku besar dalam hitungan
detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya.
Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik.
Dikatakan bahwa paku besar tersebut menjadi magnet sementara. Seandainya
paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus, logam
tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet yang bersifat
permanen (tetap). Kemagnetan yang ditimbulkan oleh arus listrik inilah yang
disebut electromagnet.
Keuntungan-keuntungan elektromagnet, antara lain sebagai berikut:
a. Kemagnetan dapat diperkuat dengan cara memperbanyak jumlah
lilitan. Semakin banyak lilitan, semakin kuat kemagnetannya.
b. Kekuatan magnetnya dapat diubah-ubah dengan mengubah kuat
arusnya. Semakin besar kuat arus, semakin besar kemagnetannya.
c. Sifat kemagnetannya hanya sementara, yaitu ketika arus mengalir.
Jika arus diputus, sifat kemagnetannya hilang.
d. Kedua kutub dapat ditukar, yaitu dengan mengubah arah arusnya.
e. Cara penyimpananya sangat mudah, tidak seperti halnya menyimpan
magnet tetap.

C. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:
Bahan
1. Kertas gambar dan alat tulis.
2. Kawat temabaga
3. Sebuah paku besi yang panjangnya 12 cm.
4. Logam besi kecil secukupnya.
5. Dua buah baterai 1,5 Volt.
6. Triplek tebal
7. Timah solder.
8. Celotape.
Alat Perkakas
1. Gergaji
2. Palu
3. Solder
4. Tang pengelupas kabel
5. Amplas.

D. Rangkaian Alat

E. Langkah langkah Percobaan


1. Memasang batre pada alat sebagai sumber arus listrik.
2. Meletakan logam besi yang mempunyai masa kecil di bawah kumparan.
3. Mindahkan saklar dari off ke on agar arus mengalir ke kumparan.
4. Mengamati setelah kumparan di aliri listrik paku menjadi memiliki sifat
magnet sementara.
5. Memvariasikan posis logam besi kecil

F. Teknik Analisis Data


Dalam praktikum ini, tidak menggunakan analisis dalam bentuk perhitungan
atau analisis secara kuantitatif, akan tetapi hanya membandingkan sebuah teori
dengan hasil pengamatan yang diperoleh saat percobaan atau bersifat kualitatif.
Dari hasil yang diperoleh, kemudian dilakukan pembahasan untuk selanjutnya
mencari kendala-kendala atau faktor-faktor yang menghambat apabila ternyata
percobaan tersebut tidak sesuai dengan teori.

G. Analisis Data
Adapun analasisi yang di lakukan dalam percobaan ini adalah mengamati
pengaruh gaya magnet terhadap logam besi yang di letakan di bawah paku besi
yang besar. Paku ini menjadi memiliki gaya magnet diakibatkan karena sesuai
dengan konsep elektromagnetisasi yaitu saat kawat di aliri listri dc akan
menghasilkan medan magnet dan paku besi digunakan sebagai inti untuk penguat.

H. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan percobaan yang dilakukan terdapat hasil dimana ketika kawat
yang di aliri arus listrik dc akan menghasilkan medan magnet dan digunanya paku
sebagai inti besi untuk menguat gaya magnetnya.

I. Kesimpulan
Jadi konsep yang dijelaskan oleh penggunaan alat elektromagnetisasi ini adalah
pembuatan magnet dari benda yang bukan magnet dengan mengalirkan arus
listrik, dimana sifat kemagnetan benda yang ditimbulkan bersifat sementara.

You might also like