You are on page 1of 1

Dinding depan (anterior), dibentuk oleh kavum nasi posterior atau disebut juga

koana. Dinding depan ini merupakan lubang yang berbentuk oval yang
berhubungan dengan kavum nasi dan dipisahkan pada garis-garis tengah oleh
septum nasi. Diameter vertikal rata-rata sebesar 2,5 cm sedangkan diameter
transversal 1,2 cm.
Dinding atas (superior) dan belakang (posterior) sedikit menonjol, dinding atas
dibentuk oleh basis sfenoid dan basis oksiput, dinding belakang dibentuk oleh fasia
faringobasilaris yang menutup vertebra servikalis pertama (tulang atlas) dan kedua.
Kelenjar limfoid adenoid terletak pada batas dinding posterior dan atap nasofaring,
tetapi kadang-kadang kelenjar adenoid ini dapat meluas sampai ke muara tuba
eustachius. Pada bagian tengah kelenjar ini yang tepatnya di bagian atas muskulus
konstriktor superior terdapat lekukan berbentuk kantong kecil yang disebut bursa
faring. Kantong ini sering membentuk kista dan meradang dan dikenal dengan
bursitis dari Thornwaldt. Pada usia 2 tahun adenoid
sering mengalami hipertrofi dan hiperplasia, pertumbuhan ini menjadi lebih cepat
pada usia 3-5 tahun dan sering menyebabkan sumbatan pernafasan melalui hidung
dan tuba eustachius. Setelah usia 5 tahun besarnya relatif menetap dan akan
mengalami involusi setelah masa pubertas, akan tetapi jaringan limfoid masih tetap
ada.
Dinding bawah (inferior), merupakan permukaan atas palatum molle dan
berhubungan dengan orofaring melalui bagian bawah nasofaring yang menyempit
yang disebut dengan istmus faring. Dinding lateral nasofaring merupakan bagian
yang terpenting, dibentuk oleh lamina faringobasilaris dari fasia faringeal dan
muskulus konstriktor faring superior. Pada dinding lateral ini terdapat muara tuba
Eustachius, tepi posterior merupakan tonjolan tulang rawan yang dikenal sebagai
torus tubarius, sedangkan fossa Rosenmuller atau resesus lateralis terdapt pada
supero-posterior dari tuba. Jaringan lunak yang menyokong struktur nasofaring
adalah fasia faringobasilar dan muskulus konstriktor faringeus superior yang dimulai
dari basis oksiput tepat di bagian anterior foramen magnum. Fasia ini mengandung
jaringan fibrokartilago yang menutupi foramen ovale, foramen spinosum, foramen
jugularis, kanalis karotis, dan kanalis hypoglosus. Struktur ini penting diketahui
karena merupakan tempat penyebaran tumor ke intrakranial (Gustafson dan Neel,
1989)

You might also like