You are on page 1of 80

PT.

TIRTA INVESTAMA-
JANMA

LAPORAN AKHIR
PROGRAM MAMBAL LESTARI
DI DESA MAMBAL KEC. ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG

TAHUN 2015

@ Dec 2015
1
i
DAFTAR ISI

Daftar isi ............................................................................................................


ii-iii

BAGIAN I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


..................................................................................... 4
1.2 Tujuan Program
................................................................................... 5
1.3 Keluaran (Output) Program ............................................................
6
1.4 Lokasi Program
.................................................................................... 6

BAGIAN II KEGIATAN DAN HASIL PROGRAM

2.1.Sosialisasi Progam Pertanian Ramah Lingkungan ............... 8


2.2.Penguatan Laboratorium Pertanian Organik ......................... 9
2.2.1. Pengembangan & perbanyakan Agensia Hayati 9
2.2.2................................Pendampingan klp Simantri 10
2.2.3.Pendampingan penerapan budidaya ramah lingk 11
2.2.4.........Pengadaan saprodi pertanian ramah lingk 12
2.2.5.Pengamatan/inspeksi perapan padi ramah lingk 14
2.2.6.Pengubinan padi hasil produksi padi ramah lingk 15
2.3.Pengembangan pasar produk ramah lingkungan. . .16
2.4.Penataan kelembagaan koperasi Subak Mambal....21
2.5.Penataan kelembagaan Paguyuban Petani Kab, Badung 23
2.6.Pengelolaan sampah organik & Pemanfaatan
pekarangan... 26 2.7. Pengelolaan sampah plastik......27
2.8.Pengembangan media Warta Tani.......................... 29
2.9.Pengembangan Keanekaragaman hayati...............30
2.10...............Monitoring dan Evaluasi Program (Monev) 32

2
ii
BAGIAN III TANTANGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI..35

BAGIAN IV TARGET RENCANA VERSUS REALISASI............36

BAGIAN V KESIMPULAN DAN SARAN...................................37

LAMPIRAN-
LAMPIRAN..40-46

1. Daftar Nama-nama Petani Yang Menerapkan Budidaya


padi Ramah Lingkungan di Subak Mambal, 2015
2. Daftar Nama Anggota Perintis Paguyuban Petani Organik Kab.
Badung
3. Daftar Nama Warga Masyarakat Pembuat Biopori di Banjar Undagi,
Mambal

3
iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Program Mambal Lestari merupakan kegiatan program CSR


PT. Tirta Investama (Aqua Mambal), yang dikembangkan di wilayah
tengah DAS Ayung, dalam
upaya mendukung penguatan
kapasitas petani dan organisasi subak
dalam pengembangan Pertanian sehat
dan ramah lingkungan (organik).
Program ini merupakan kelanjutan dari
kegiatan tahun sebelumnya (2014),
sebagai salah satu bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan (Coorporate
Social
Responsibility) terhadap masyarakat dan lingkungan sumberdaya pertanian,
khususnya di Desa Mambal (sebagai wilayah terdampak pabrik Aqua
Mambal). Tujuannya adalah untuk mendukung upaya pengurangan
pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida kimia secara
berlebihan oleh petani. Adanya ketergantungan yang cukup besar terhadap
penggunaan pestisida dan kimia selama ini, menjadi salah satu tantangan
besar dalam membangun kesadaran petani untuk memanfaatkan
sumberdaya lokal (pupuk dan pestisida) yang lebih ramah lingkungan.
Karena itu, diperlukan upaya secara berkelanjutan dalam pengembangan
inovasi teknologi pertanian yang bisa membantu petani menangani berbagai
kendala dan permasalahan yang ada, baik dalam penanggulangan
organisme pengganggu tanaman (OPT), pengolahan pupuk organik , MOL

4
maupun pemasaran hasil produk ramah lingkungan petani sehingga
memberi nilai tambah bagi petani di Subak Mambal.
Sistem Pertanian Ramah Lingkungan (Organik), merupakan salah satu
inovasi teknologi pertanian yang lebih berfokus pada pemanfaatan
sumberdaya lokal (bahan- bahan organik) dan mengurangi penggunaan
asupan kimia, diharapkan dapat menjadi solusi untuk membantu kehidupan
petani dan perbaikan lingkungan pertanian ke arah

5
yang lebih baik ke depan. Dari pendampingan program yang sudah dilakukan
sebelumnya oleh Janma dan CSR Aqua Mambal pada 2014, ada beberapa
hasil perubahan yang telah dicapai, terutama adanya peningkatan kesadaran
petani untuk memanfaatkan pupuk organik, Biourine, MOL dan agensia
hayati untuk penanggulangan OPT secara hayati. Namun demikian, jika
dibandingkan jumlah petani dan luas lahan yang dikembangkan oleh Subak
Mambal, tentunya perubahan yang telah dicapai masih belum optimal.
Sebagian petani masih tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk
penanggulangan OPT karena dianggap lebih cepat dan praktis, walaupun
dampaknya sangat menjadi salah satu tantangan besar dalam mendorong
mereka untuk memanfaatkan input-input produksi yang lebih ramah
lingkungan (MOL, Biopestsida, Biourine).
Karena itu pendampingan kegiatan pengembangan pertanian ramah
lingkungan di wilayah Subak Mambal ini terus dikembangkan secara intensif
oleh Janma bersama CSR PT. Tirta Investama (Aqua-Mambal), melalui
intervensi program Mambal Lestari 2015. Hal ini dimaksudkan agar
kesadaran petani dalam menerapkan budidaya pertanian ramah lingkungan
di Subak Mambal semakin meningkat, sekaligus mendukung peningkatan
kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.

1.2. Tujuan program


(1) Berfungsinya Laboratoritum Pertanian Organik Mambal sebagai
pusat Pengembangan Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan bagi
petani untuk mendukung peningkatan hasil produksi pertanian dan
kelestarian lingkungan.

(2) Tersedianya jaringan pemasaran hasil produksi pertanian sehat


untuk dapat mendukung pendapatan petani secara berkelanjutan.

(3) Meningkatnya Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat dalam


Pengelolaan Sampah (Organik dan Non Organik) untuk mendukung
kelestarian lingkungan

(4) Berkembangnya keanekaragaman hayati (Taru Pramana)


1.3. Keluaran (Output) program

Untuk mencapai tujuan program, ada beberapa output yang dicapai,


yaitu :

(i) Lab Pertanian Organik Mambal semakin berkembang dalam


mendukung pengembangan dan perbanyakan berbagai jenis
Agensia Hayati untuk pengendalian H & P Tanaman.
(ii) Adanya penerapan budidaya pertanian sehat ramah lingkungan oleh
petani secara berkelanjutan di Subak Mambal ( target : luas 20 ha,
oleh 50 petani).
(iii) Berkembangnya Paguyuban petani organik Kabupaten Badung
sebaga wahana sharing informasi dan pembelajaran pertanian
ramah lingkungan di Kab. Badung
(iv) Terbangun jaringan pasar produk pertanian ramah lingkungan
(v) Terkelolanya sampah organik menjadi kompos dan sampah plastik
(non organik) menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomis, di
Banjar Undagi
(vi) Adanya pengembangan kebun keanekaragaman hayati (Taru
Premana) di Desa Mambal

1.4. Lokasi Program


Kegiatan program Mambal Lestari dilaksanakan di wilayah Subak
Mambal dan di Banjar Undagi, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal,
Kabupaten Badung.
II.KEGIATAN DAN HASIL PROGRAM

Dalam upaya mencapai tujuan dan output program di atas,


berbagai kegiatan program telah dilaksanakan oleh Janma selama tahun
2015, antara lain :
1. Sosialisasi Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan di Subak Mambal
2. Pengembangan dan perbanyakan agensia hayati untuk pengendalian
OPT
3. Pendampingan kelompok SIMANTRI Semana dalam Pngembangan
Pupuk Organik dan Biourine
4. Pendampingan demplot penerapan budidaya padi ramah lingkungan
5. Pengadaan sarana produksi pertanian (pupuk organik, biourine, dan
agensia hayati)
6. Pengamatan/inspeksi internal penerapan budidaya padi ramah
lingkungan
7. Pengembangan jaringan pasar produk pertanian ramah lingkungan
(expose, packaging, festival budaya pertanian, membangun kemitraan
dan dukungan modal pembelian gabah)
8. Penataan kelembagaan Koperasi Subak Mambal (pertemuan,
kunjungan belajar dan pelatihan)
9. Penataan Kelembagaan Paguyuban Petani Organik Kabupaten Badung
(pertemuan dan pelatihan)
10. Pendampingan dalam pengolahan sampah organik (kompos dan
pembuatan lubang biopori)
11. Pendampingan Pengolahan sampah plastik menjadi barang
kerajinan bernilai ekonomis.
12. Pengembangan media informasi (warta tani)
13. Pengembangan Keanekaragaman Hayati (Taru Premana)
14. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program
Berikut kegiatan yang dilakukan dan hasil-hasil yang telah dicapai program
selama periode Januari-Desember 2015.
2.1. Sosialisasi Program Pertanian Ramah Lingkungan
Guna memberikan penjelasan kepada petani Mambal, terkait dengan
kelanjutan pendampingan kegiatan program pengembangan Pertanian
Ramah Lingkungan di Subak Mambal tahun 2015, diawali dengan
memberikan sosialisasi program kepada petani di
masing-masing munduk di lingkungan
Subak Mambal. Tujuannya adalah agar
petani peserta budidaya pertanian ramah
lingkungan yang sudah didampingi
sebelumnya dan petani baru yang tertarik
mengembangkan pertanian ramah
lingkungan dan kegiatan-kegiatan yang
akan dikembangkan Janma bersama
petani di Subak Mambal. Selain itu
juga untuk tetap menjalin
kerjasama dan hubungan sosial (social engagement) bersama prajuru
Subak/Munduk dalam pelaksanaan program.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara bertahap di 5 munduk, sesuai
jadwal pertemuan (sangkep) masing-masing munduk selama periode
musim tanam 2015, yaitu Munduk Kedampal (18 Januari dan 22 Feb15),
Munduk Semana (13 Februari dan 24 Mei15), Munduk Bedugul (4 Juni15),
Munduk Batuangsut (29 Maret15) dan Cungkub. Untuk Munduk Cungkub
pelaksanaan sosialisasi dilakukan pada 7 Februari15, namun mengalami
kendala karena pangliman munduknya kurang berperan aktif dalam
mengkoordinasikan kegiatan pertemuan (sangkep) petani. Secara
keseluruhan jumlah petani dan prajuru subak yang telah mengikuti
sosialisasi kurang lebih 94 orang. Dari sosialisasi ini, pada prinsipnya petani
dan para prajuru Subak memberi dukungan atas kelanjutan program Mambal
Lestari dalam pengembangan budidaya padi sehat ramah lingkungan oleh
Janma bersama Aqua Mambal.
2.2. P
enguatan Laboratorium Pertanian Organik Mambal
2.2.1 Pengembangan dan Perbanyakan Agensia Hayati
Keberadaan Laboratorium Pertanian Organik Mambal yang telah
dirintis oleh Aqua Mambal sejak 2013, hingga saat ini telah berkembang
dalam mendukung perbanyakan agensia hayati untuk penanggulangan
organisme penggangu tumbuhan (OPT) di Subak Mambal. Upaya
pengembangan dan penguatan lab terus dilakukan oleh Janma bersama
pengurus Lab, agar dapat menjadi sarana belajar
dan sharing pengalaman bagi petani
maupun stakeholder lain dalam
mengembangkan pertanian ramah
lingkungan (organik) di wilayah Subak
Mambal khususnya dan di Kabupaten
Badung pada umumnya.
Pengembangan dan perbanyakan agensia
hayati dilakukan secara intensif oleh pengurus Lab dan tim Janma,
bekerjasama dengan BPTPH Bali terutama dalam penyediaan isolate agens
hayati. Dari hasil pendampingan kegiatan tahun 2015, ada 5 jenis Agensia
Hayati yang secara intensif sudah mampu dikembangkan dan diperbanyak
oleh pengurus lab di laboratorium Pertanian Organik Mambal untuk
membantu penanggulangan OPT, yaitu jenis Beauveria bassiana sp,
Metarhizium anisopliae, Painibaccilus polimyxa (Pp), Pseudomonas
flourescens (Pf) dan Trichoderma sp. Secara keseluruhan total agensia hayati
yang telah diproduksi dengan menggunakan media beras dan ekstrak
kentang gula (EKG) dan telah dibagikan kepada petani di Subak Mambal,
yaitu 474 bungkus Cendawan Metarhizium (@100 gram), 401 bungkus
Cendawan Beauveria (@100 gram), 220 bungkus Cendawan Trichoderma,
120 liter bakteri Pp, dan 28 liter bakteri Pf. Semua jenis agensia hayati yang
telah dikembangkan dan dibagikan kepada petani, telah dimanfaatkan
secara intensif oleh 94 orang petani Subak Mambal untuk mengendalikan
hama dan penyakit tanaman padi secara hayati.
Selain berfungsi untuk mengembangkan dan memperbanyak agensia
hayati, keberadaan laboratorium yang telah dibuka secara teratur 3-4 kali
setiap minggu, telah memotivasi petani untuk melakukan kunjungan dan
konsultasi ke Laboratorium terkait dengan pemanfaatan /penyemprotan
agensia hayati di lapangan. Rata-rata frekwensi
kunjungan dan konsultasi petani ke lab 2-3 kali, sekaligus mengambil
agensia hayati untuk digunakan di lahan masing-masing sesuai standar
prosedur yang telah ditetapkan.

2.2.2. Pendampingan Kelompok SIMANTRI dalam Pengembangan


Pupuk Organik dan Biourine.

Kelompok Simantri 366, merupakan salah satu program Simantri yang


berada di Banjar Semana, Desa Mambal, dikelola oleh Gapoktan Tunjung
Desa Mambal sejak pertengahan tahun 2013. Kelompok ini beranggotakan
20 orang petani di Munduk Semana dengan jumlah ternak sapi yang
dikembangkan
20 ekor. Sej ak berdiri hingga tahun
2014, keberadaan kelompok ini belum
berkembang secara optimal terutama
dalam mengolah limbah ternak sapi
(kotoran dan biourine) untuk
memberikan keuntungan ekonomi bagin
anggota. Hal ini terjadi karena pengelola
dan anggotanya tidak paham
dan kurang
termotivasi untuk mengolah menjadi pupuk yang bermanfaat bagi petani
dalam meningkatkan kesuburan lahan. Karena itu, melalui program Mambal
Lestari 2015, Janma, membantu melakukan pendampingan kelompok
Simantri ini secara intensif guna membantu mengolah limbah ternak yang
ada menjadi pupuk organik dan biourine, sehingga bisa dijual dan
dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan Pertanian Ramah
Lingkungan di Subak Mambal. Berbagai kegiatan pendampingan telah
dilakukan, diantaranya (i) melakukan pendekatan informal dan sosialisasi
kepada pengelola Simantri pada awal Maret untuk menggugah kesadaran
dan semangat pengelola dalam mengolah pupuk organik dan biourine, (ii)
fasilitasi pelatihan pengolahan kotoran ternak sapi menjadi pupuk organik

1
0
dan biourine sesuai dengan standar pada 23 Maret 2015, diikuti oleh 5 orang
pengelola Simantri, (iii) pendampingan rutin dan praktek pembuatan pupuk
organik plus thricoderma. Dari pendampingan yang dilakukan selama 7
bulan, hasil yang dicapai yaitu kelompok Simantri 366 telah berhasil
mengolah limbah ternak sapi menjadi pupuk organik sebanyak 38,5 ton dan
biourine sekitar 5.200 liter. Pada Juli 2015, hasil produksi pupuk organik dan
biourine tersebut, telah berhasil dijual kepada petani melalui

1
0
Program Mambal Lestari, untuk dimanfaatkan dalam pengembangan
budidaya Pertanian Sehat Ramah Lingkungan di Munduk Semana dan
Munduk Kedampal.

2.2.3. Pendampingan penerapan Budidaya Padi Ramah Lingkungan


(organik)

Untuk mengintesifkan penerapan pertanian ramah lingkungan


(organik) di wilayah Subak Mambal, kegiatan pendampingan budidaya padi
ramah lingkungan, terus dilanjutkan pada tahun 2015, dengan memperluas
wilayah pengembangan dan jumlah petani yang terlibat. Tujuannya
adalah agar
penggunaan agensia hayati untuk
pengendalian OPT terus diterapkan
secara berkelanjutan oleh petani, selain
penggunaan pupuk organik, biourine dan
MOL dalam budidaya tanaman padi
ramah lingkungan di wilayah Subak
Mambal.
Dalam tahun 2015, pendampingan
penerapan budidaya padi ramah lingkungan di Subak Mambal, telah
dilakukan untuk 2 kali musim tanam (MT I dan MT II) di 4 munduk, yaitu
Munduk Kedampal, Bedugul, Semana dan Munduk Batuangsut. Sementara
untuk MT III hanya dilakukan oleh tiga munduk (Kedampal, Bedugul dan
Semana). Untuk Munduk Cungkub, walaupun telah diberikan sosialisasi,
namun kurang di follow up oleh petani karena peran dari Pangliman Munduk
Cungkub kurang aktif dalam mendukung petani dalam mengembangkan
pertanian organik. Perlakuan yang diterapkan dalam budidaya padi ramah
lingkungan di Subak Mambal, yaitu penggunaan pupuk organik 20 kg/are,
biourine l liter/are, agensia hayati metharizium / beauveria, sp dengan dosis
5 gr/ltr serta paini baccsillus polimyza dan Pf 5 10 cc/ liter.

1
1
Hasil yang telah dicapai secara keseluruhan, yaitu jumlah petani yang
terlibat dalam penerapan budidaya padi ramah lingkungan di Subak Mambal
sampai akhir 2015, sebanyak 109 orang, dengan luas lahan yang telah
dikembangkan untuk seluas 28,40 ha, dengan perincian sebagaimana Tabel
1. Sedangkan nama-nama petani yang telah menerapkan budidaya padi
ramah lingkungan dapat, dapat dilihat pada Lampiran 1.

1
2
Tabel 1. Luas lahan penerapan budidaya padi ramah lingkungan di Subak
Mambal 2015

No Mundu Luas lahan Jumlah Keterangan


k (ha) petani
1 Seman 9.92 39
a
2 Kedampal 9.13 41
3 Bedug 5.75 17
ul
4 Batuangsut 3.60 12
TOTAL 28.40 109

Hasil pencapaian diatas, telah melebihi target jika dibandingkan dengan


rencana awal penerapan budidaya padi ramah lingkungan seluas 20 Ha.

2.2.4 Pengadaan Saprodi Pertanian (pupuk organik, bio urine, dll)


Untuk mendukung kegiatan budidaya padi sehat ramah lingkungan di
Subak Mambal secara berkelanjutan, program Mambal Lestari memberikan
dukungan stimulan sarana produksi organik, berupa pupuk organik, bio urine
dan agensia hayati. Dukungan saprodi ini diberikan secara gratis kepada
petani peserta dengan dosis, masing-masing: pupuk organik 2 ton/Ha dan
bio urine 100 liter/Ha. Pengadaan pupuk organik dan bio urine diperoleh
dari klp Simantri Semana,
beberapa petani mandiri dan pengusaha
lokal di Desa Mambal. Secara
keseluruhan, jumlah pupuk organik yang
telah didistribusikan kepada petani
peserta budidaya padi ramah lingkungan
MT I dan MT II di 4 Munduk (Kedampal,
Bedugul, Semana, dan Batuangsut),
termasuk untuk mendukung
pengembangan sayur organik
Mambal sebanyak + 77,6 ton. Sementara untuk Biourine, total sebanyak
5,070 liter lebih telah dibagikan kepada petani peserta budidaya pertanian
ramah lingkungan (MT I, dan MT II) di empat munduk serta ditiga munduk
untuk MT III pada Desember15 (Munduk Semana, Bedugul dan Kedampal).
Selain itu untuk penanggulangan OPT, sebanyak 474 bungkus Cendawan
Metarhizium (@100 gram), 401 bungkus Cendawan Beauveria (@100
gram), 120 liter bakteri Pp, dan 28 liter bakteri Pf telah dibagikan kepada
petani untuk dimafaatkan dalam pengendalian H & P tanaman padi.
Selain pemberian dukungan saprodi organik diatas, untuk mendukung
kemandirian petani dalam menyediakan pupuk, biourine dan MOL, juga
dilakukan beberapa kegiatan pelatihan dan praktek pembuatan pupuk
organik, biourine dan MOL kepada petani-petani yang memiliki potensi
sumberdaya lokal di masing-masing munduk, diantaranya :
- 10 Maret15 : praktek pembuatan MOL dan pengolahan biourine di
Munduk Kedampal, diikuti oleh 18 orang petani.
- 15 Agustus15 : pelatihan dan praktek pembuatan MOL, pestisida
nabati dan pengolahan biourine, di Balai Subak Mambal, diikuti oleh
14 petani.
- 9 Oktober15 : pelatihan pembuatan pupuk cair organik
fermentasi bagi kelompok sayur organik di Subak Mambal, diikuti
16 orang.
- 1 Desember15 : pelatihan pengolahan pupuk organik di Munduk
Kedampal, diikuti oleh 10 petani.
Dari hasil pelatihan dan praktek yang telah dilakukan, saat ini terdapat
sekitar 16 orang petani yang secara mandiri dan telah mampu membuat dan
mengolah MOL, pestisida nabati dan biourine, dengan perincian seperti
terlihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Daftar nama petani mandiri yang membuat MOL, Biourine dan
Pestisida Nabati

N Nam Munduk Bahan campuran


o
MENGOLAH BIOURINE a
1 Gusti Aji Oka Bedugul Molase dan BK
2 Mangku Wayan Kota Bedugul Gula Merah dan EM4
3 Putu Widana Kedampal Tebu,gula merah dan EM4
4 Ketut Alit Astawa Kedampal Tebu,gula merah dan EM4
5 Ketut Patuh Semana Tebu,gula merah dan EM4
6 Made Batam Semana
Tabel 2 (lanjutan)

MEMBUAT MOL
1 Mangku Wayan Kota Bedugul air dan gula merah
2 Putu Nuada Bedugul Air cucian beras & gula
3 Made Rembig Bedugul merah
Air cucian beras & gula
4 Putu Werta Kedampal merah
air dan gula merah
5 Made Dastra Semana Air cucian beras & gula
6 Ketut Patuh Semana merah
Air cucian beras & gula
7 Gusti Aji Nera Bedugul merah
8 Guru Made Suka Kedampal
9 Nyoman Rening Kedampal
10 Ketut Alit Astawa Kedampal
11 Putu Alit Ekas Wisma Kedampal
12 Gusti Putu Selamat Kedampal
PESTISIDA NABATI
1 Nyoman Sudiana Kedampal Biourine
2 Made Dastra Semana Biourine
3 Ketut Patuh Semana Biourine

2.2.5. Pengamatan /Inspeksi Budidaya padi Ramah Lingkungan


(Organik)
Guna mendukung pengembangan dan penerapan budidaya padi sehat
ramah lingkungan oleh petani, khususnya untuk mengetahui pertumbuhan
tanaman padi, serangan H/P yang terjadi serta perkembangan musuh alami,
dilakukan kegiatan pendampingan pengamatan secara intensif oleh
tim pendamping bersama tim internal
inspector (petani). Hal ini dilakukan agar
petani melakukan pemeliharaan
/perawatan tanaman padi secara teratur
termasuk penggunaan bio urine maupun
agensia hayati sesuai dengan SOP yang
telah diberikan. Proses pengamatan dil
akukan mulai
dari umur padi 10 hari setelah tanam (hst) sampai penghitungan bulir padi
dan pengubinan. Hasil pengamatan dari masing-masing lahan petani,
selanjutnya dibahas bersama dengan petani demplot di masing-masing
munduk. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada petani atas
berbagai temuan pengamatan yang diperoleh di lapangan, baik menyangkut
serang H/P yang terjadi maupun keberadaan musuh alami/predator dan
pertumbuhan tanaman padi.
Dari pengamatan yang dilakukan, secara umum pertumbuhan
tanaman padi nampak cukup baik dan tingkat serangan H/P seperti wereng,
sundep, walang sangit, penyakit blas, kresek, bercak bergaris, bercak daun,
dan virus kuning mengalami penurunan, termasuk musuh alami yang ada
semakin berkembang. Hal ni terjadi akibat adanya penyemprotan Agensia
Hayati yang dikombinasi dengan biurine secara intensif oleh petani.
Penyemprotan agensia hayati dapat menurunkan tingkat serangan OPT,
bahkan sebaiknya dapat meningkatkan jumlah musuh alami yang ada,
seperti kupu-kupu, laba-laba, kumbang koksinela, dan capung.
2.2.6. Pengubinan hasil Produksi Padi Ramah Lingkungan
(Organik)
Selain pengamatan lapangan, juga dilakukan kegiatan pendampingan
dalam pengubinan hasil panen padi guna memperoleh gambaran hasil
produksi padi yang dikembangkan secara ramah lingkungan. Pelaksanaan
pengubinan dilakukan oleh tim pendamping Janma bersama petani peserta,
di masing- masing munduk dengan mengambil diambil sample 2-3 petani
secara acak untuk di ubin. Setelah itu dilakukan perhitungan hasil produksi
padi yang dicapai
pada setiap musim tanam (MT)
sehingga diketahui gambaran hasilnya
di setiap munduk.
Dari pengembangan budidaya
padi organik selama MT I dan MT II
2015, diperoleh gambaran hasil
produksi padi rata-
rata dari masing-masing munduk, antara 5,23 ton/ha sampai 6,97
ton/ha, dengan perincian sebagaimana tabel 3 berikut.
Tabel 3. Rata-rata hasil produksi padi ramah lingkungan di Subak
Mambal, 2015

No Mundu Produksi MT I Produksi MT II (ton/ha)


k (ton/ha)
1 Semana 6,4 6,9
4 8
2 Kedampal 5,2 5,9
3 Batuangsut 5,6 -
4 Bedugul - 6,8
1
Dilihat dari hasil produksi yang dicapai dalam tahun ini, jika dibandingkan
dengan hasil produksi pada MT tahun sebelumnya (2014), telah mengalami
peningkatan.

2.3. Pengembangan Pasar Produk Ramah Lingkungan (Organik)


Kegiatan program Pertanian Ramah Lingkungan di wilayah Subak
Mambal yang dilakukan oleh JANMA bersama AQUA Mambal sejak 2014,
tidak meliputi seluruh rantai pertanian, mulai dari produksi,
panen sampai pemasaran hasil produk
petani.
Pendampingan pemasaran dilakukan
guna membantu meningkatkan
pendapatan petani dari hasil
budidaya pertanian ramah lingkungan
yang didukung selama ini.
Pengembangan jaringan pasar
dimaksudkan untuk (i)
mempertemukan secara langsung
antara petani produsen dan
konsumen, (ii) memperkenalkan
produk pangan sehat
kepada konsumen, (iii) menyebarluaskan informasi tentang Pertanian Ramah
Lingkungan (organik) kepada petani dan stakeholder. Selain itu juga
bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan kesehatan bagi petani
dengan mengkonsumsi produk pangan sehat.
Berbagai kegiatan pendampingan pemasaran produk sehat (organik)
telah dilakukan selama periode Januari-Desember 2015, baik terkait
pembuatan kemasan (packaging) dan labeling produk, penjajakan mitra
usaha, pengembangan pasar produk organik secara regular setiap bulan di
Kantor Aqua Mambal maupun berpartisipasi dalam berbagai even
pameran/festival yang diselenggarakan oleh dinas/instansi terkait di tingkat
kabupaten maupun propinsi. Berikut adalah beberapa kegiatan
pengembangan pasar produk sehat (organik) yang telah dilaksanakan,
antara lain:
1) Berpartisipasi dalam pameran/pasar organik Festival Desa Subak yang
diselenggarakan oleh PPLH Bali dan HFHL Bali dan jaringannya selama
sehari, bertempat di depan Pura Jagatnata/Puputan Badung. Sebanyak
14 stand ikut terlibat dalam pameran tersebut (5 stand produk
pertanian, 5 stand produk olahan, 2 stand produk pengolahan
limbah dan 2 stand produk remaja). Semua produk
sehat Mambal Lestari terjual dalam kegiatan pasar organik, karena
jumlahnya terbatas. Selain itu, terbangun jaringan pasar produk
pangan sehat dengan beberapa lembaga yang selama ini
memasarkan produk-produk sehat (organik) seperti Satvika Boga dan
FFTI.
2) Pameran/Pasar Organik di Kantor Desa Mambal
Kegiatan ini dilaksanakan pada 14 April 2015, di depan Kantor Desa
Mambal dalam rangka pelaksanaan kegiatan Lomba Desa Mambal.
Pameran ini dihadiri langsung oleh Ibu Bupati Badung beserta
rombongan dari SKPD Pemkab Badung, Bapak dan Ibu Camat
Abiansemal, Kepala Desa beserta staff kantor Desa Mambal, Kelihan
Banjar di wilayah Desa Mambal, Ibu-ibu PKK Desa Mambal, siswa/siswi
SMK Wiyata Mambal, siswa/siswi SD N 2 Mambal, dan petani Mambal.
Selain JANMA, pameran juga diiukuti oleh Ibu-Ibu PKK Desa Mambal
dengan menampilkan produk hasil olahan lokal dan kerajinan. Berbagai
jenis produk sehat olah maupun produk segar hasil produksi pertanian
ramah lingkungan Mambal dan Pelaga serta pupuk organik, biourine
dan agensia hayati dipamerkan oleh Janma bersama Kelompok Tani
Mambal Lestari dalam even ini untuk dipromosikan kepada para
konsumen yang hadir.
3) Mengikuti pameran produk organik dalam rangka HUT TNI yang ke 58,
di lapangan Bajrasan Renon Denpasar.
Kegiatan pameran dilaksanakan selama 2 hari pada 26-27 Mei 2015,
diikuti oleh dinas/instansi pemerintah semua kabupaten di Bali melalui
Usaha Kecil Menengah (UKM), perwakilan dari NTT, NTB serta pihak
swasta di Bali. Produk yang dipamerkan adalah jenis sayuran (bayam,
kangkung, kacang panjang, jambu, kacang buncis, jamur), madu, dan
beras sehat. Kegiatan pameran kurang begitu produktif dan ramai
dikunjungi oleh masyarakat, karena kurangnya informasi dari pihak
penyelenggara pameran sehingga masyarakat kurang mengetahui
kegiatan tersebut.
4) Berpartisipasi dalam Festival Budaya Pertanian Kabupaten Badung ke 4
di Desa Pelaga, Kec. Petang
Kegiatan pameran dalam rangka Festival Budaya Pertanian keempat
Kab. Badung, dilaksanakan selama 4 hari pada 4-7 juli 2015, di
Jembatan Tukad Bangkung Desa Pelaga, diikuti oleh dinas/instansi
pemerintah semua kabupaten di Bali melalui Usaha Kecil Menengah
(UKM), dan pihak swasta di Bali. Jumlah stand yang terlibat sebanyak
29 stand terdiri dari 6 stand kecamatan, 4 stand Desa Wisata, 7 stand
dinas/instansi pemerintahan Kab. Badung (DISKOPERINDAG, DISHUB
dan Dinas Bina Marga, Dinas Kebudayaan, Dinas Kebersihan, Dinas
Peternakan dan Perikanan, Dinas Pendapatan dan Pariwisata, Dinas
Kesehatan dan RSUD Kapal), 2 stand perwakilan dari Kabupaten Bangli
dan Kota Denpasar, 1 stand Univ. Udayana, 1 Stand Kodim, 1 stand
DPW IPKINDO, dan 7 stand dari pihak swasta, termasuk PT. Tirta
Investama (Aqua Mambal), yang dilaksanakan bersama JANMA dan
Paguyuban Petani Organik Kab. Badung. Berbagai produk sehat ramah
lingkungan dari Mambal dan Pelaga/Belok Sidan, yang dipamerkan
diantaranya beras putih dan beras merah, sayur-sayuran (buncis,
kacang panjang, mentimun), buah-buahan (jambu biji, belimbing dan
pepaya) jamur, madu sehat dan jagung. Dari semua produk yang
dipamerkan, sekitar 50% terjual dalam pameran ini. Produk yang
banyak terjual adalah buah belimbing, jamur, dan jambu biji.
5) Berpartisipasi dalam Festival Agribisnis 2015
Dalam rangka ikut mempromosikan produk sehat hasil produksi petani
Mambal Lestari, Janma bersama CSR Aqua Mambal ikut berpartisipasi
dalam Festival Agribisnis yang diorganisir oleh Dinas Pertanian Propinsi
Bali. Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Renon, pada
18-21 September 2015, diikuti oleh
37 lembaga/organisi (stand).

Dalam pameran ini, berbagai


produk yang dipamerkan,
diantaranya produk pertanian
ramah lingkungan seperti buncis,
blimbing, jamur, ubi, jagung, sayur
hijau, dll serta produk
kerajinan hasil
pengolahan sampah plastik dan kertas oleh kelompok Undagi Lestari
berupa ingka, nampan dan tutup nampan, dan gelas. Produk yang
paling banyak diminati kosumen
diantaranya belimbing, jamur, sayur hijau dan telor ayam kampung.
Tercatat 58 pengunjung yang datang ke stand dan berdiskusi mengenai
pertanian yang ramah lingkungan. Sementara total penjualan produk
yang diperoleh selama selama 4 hari pelaksanaan pameran, sebesar
Rp. 544.000. Sementara total pembelian produk petani sebesar Rp.
1.077.000,-
6) Pasar organik secara reguler di kantor/Pabrik Aqua Mambal
Selain melalui even-even pameran, pemasaran produk sehat petani
Mambal juga dilakukan secara reguler setiap bulan di pabrik Aqua
Mambal. Produk yang dipasarkan umumnya produk olahan seperti
daluman jagung rebus, ubi rebus, kacang-kacangan, dll, produk hasil
pertanian mambal dan plaga (beras, jagung, sayur, kacang buncis,
pepaya, jamur, kacang panjang jambu dan madu) dan hasil kerajinan
dari kelompok menjahit Undagi Lestari berupa kerajinan dari kertas
koran berbentuk inka dan nampan. Dalam tahun 2015 ada sebanyak 7
kali kegiatan pasar organik dilakukan di kantor Aqua Mambal.
7) Temu mitra usaha
- Pada 19 Agustus 2015, dilakukan pertemuan kelompok tani Mambal
Lestari bersama Manajer Pemasaran Tiara Dewata Group yang
difasilitasi oleh Dinas Pertanian Propinsi Bali. Tujuan pertem
uan adalah untuk menjalin
kerjasama untuk pemasaran
produk sayur organik petani
Mambal. Dari pertemuan
tersebut, dijelaskan kriteria dan
persyaratan yang harus dipenuhi
oleh petani dalam pemasaran
produk
ke Tiara Dewata Group, seperti kualitas, kuantitas dan kontinunitas
produk, termasuk mekanisme kerjasama dalam pemasaran produk
oleh petani ke Tiara Dewata Group.
- Pada 4 Oktober, dilakukan pertemuan bersama dengan PT Beras
Sehat di Subak Mambal untuk kerjasama pemasaran gabah petani
Mambal, diikuti oleh petani (Putu Widana), tim Janma dan tim CSR
Aqua. Hasil pertemuan menyepakati, bahwa PT Beras Sehat
bersedia membeli gabah hasil penerapan pertanian
ramah lingkungan oleh petani mambal dengan harga lebih tinggi
dari harga pasar. Sebagai tindak lanjut hasil diksusi dengan PT
Beras Sehat, pada Okt- November 2015, telah dilakukan pembelian
gabah hasil budidaya padi ramah lingkungan Mambal oleh PT Beras
Sehat sebanyak 11,375 Kg dengan harga Rp. 5000/kg. Proses
pembelian gabah petani dilakukan melalui kerjasama dengan Ketua
Paguyuban Petani Organik (Putu Widana).
8) Pendampingan dalam pemasaran gabah dan beras sehat petani
kepada pihak Aqua Mambal dan pihak-pihak lain secara door to door.
Selain kegiatan pameran dan pasar organik di kantor Aqua mambal,
juga dilakukan pendampingan kepada beberapa petani dalam
pemasaran beras sehat hasil produksi petani Mambal (Beras
Gumasih) kepada konsumen yang membutuhkan.
Ada 4 orang petani produsen di
Mambal yang telah memulai
mengembangkan pemasaran beras
sehat baik untuk kantor Aqua Mambal
maupun dijual kepada konsumen yang
membutuhkan secara door to door.
Secara keseluruhan hasil pemasaran
beras sehat Mambal yang telah
dilakukan selama tahun 2015,
sebanyak 5,497 kg, dengan perincian
seperti tabel 4.
Tabel 4. Pemasaran beras sehat petani Mambal, 2015

Petani Pembeli Jenis Total Ke


(Penjua beras (kg) t
l) Oka
Made 1. Aqua Mambal Beras Putih 4,670 Donasi: 1,350
Sudarmaw kg Kop. :
an 2. Perorangan Beras 215 3,320 kg
Putih 107
Putu Alit Perorangan Beras 231
Eka Wisma putih 39
Beras
2
0
Putu Perorangan Beras putih 482
Widana
Gusti Aji Perorangan Beras 100
Oka putih 103
Beras
TOTAL 5,497

2
0
2.4. Penataan kelembagaan Koperasi Subak Mambal
Selama ini, sistem pemasaran padi (gabah) oleh petani di Subak
Mambal lebih banyak dijual secara langsung kepada tengkulak dengan
sistem tebas. Tidak ada perbedaan harga yang diberikan dalam pembelian
gabah yang dibudidayakan secara konvensional
(menggunakan input kimia) dengan
budidaya secara ramah lingkungan
(organik), menjadikan penghargaan
kepada petani yang menerapkan sistem
pertanian sehat terabaikan. Akibatnya
tidak ada nilai tambah yang diterima
petani terhadap upaya pengembangan
budidaya pertanian sehat ramah
lingkungan. Karenanya, upaya
pengembangan wadah pemasaran
produk sehat dalam bentuk koperasi tani di wilayah Subak Mambal menjadi
kebutuhan bagi petani yang perlu dikembangkan untuk membantu
memasarkan produk gabah/beras sehat secara lebih adil. Keberadaan
Koperasi Subak Mambal yang ada selama ini belum dapat berfungsi dalam
memfasilitasi kegiatan pemasaran produk petani Mambal, karena adanya
berbagai masalah internal. Karena itu, tim program Mambal Lestari 2015,
memfasilitasi berbagai kegiatan terkait penataan kelembagaan koperasi
Subak Mambal, antara lain :
(1)Fasilitasi Pertemuan dengan pengelola koperasdi subak Mambal pada
14 Februari 2015, dihadiri oleh 16 orang peserta, diantaranya pekaseh
Subak Mambal, Kepala Desa Mambal, pangliman munduk, petani
pemasaran pupuk, team AQUA Mambal dan tim JANMA. Ada 3 isu yang
dibahas yaitu (i) hasil pengembangan program Pertanian tahun 2014,
termasuk pengembangan lab, ICS dll, (ii) kelanjutan program mambal
2015 dan (iii) rencana penataan kelembagan Koperasi Subak
Mambal, termasuk rencana pendampingan kelompok Simantri 366,

2
1
Desa Mambal. Dari pertemuan ini, secara keseluruhan baik prajuru
Subak maupun Kades Mambal, mendukung rencana kelanjutan
program Aqua dan JANMA dalam pendampingan program di Desa
Mambal, termasuk untuk membantu menata kelembagaan Koperasi
Subak Mambal dan Simantri - Gapoktan Tunjung Desa Mambal. Di
Subak

2
2
Mambal, sebenarnya belum terbentuk kelembagaan koperasi, namun
yang ada saat ini adalah pengelola bantuan Saprodi Subak Mambal.
(2)Fasilitasi pertemuan sosialisasi penataan Koperasi Subak Mambal
pada 18 Mei 2015 di Balai Subak Mambal, dihadiri oleh 28 orang
peserta perwakilan dari petani dan 5 prajuru munduk di lingkungan
Subak Mambal. Tujuan pertemuan untuk membahas keberadaan dan
pengelolaan koperasi Subak Mambal selama ini. Dari hasil
pertemuan, disepakati untuk menata kembali keberadaan Koperasi
Subak Mambal yang belum memiliki AD/ART dan Badan Hukumnya.
Selama ini keberadaan koperasi Subak Mambal sebenarnya masih
dalam bentuk unit pengelola saprodi Subak Mambali (bukan berbentuk
koperasi). Oleh karena itu dalam pertemuan ini juga, disepakati perlu
dilakukan adanya pertemuan lanjutan untuk mendiskusikan persiapan
pembentukan embrio koperasi tani Mambal Lestari.
(3)Fasilitasi pertemuan persiapan pembentukan Koperasi Tani Mambal
Lestari, dilaksanakan pada 8 Agustus 2015 di Balai Subak Mambal,
diikuti oleh 20 orang, terdiri dari 18 orang pengurus dan anggota
kelompok tani Mambal Lestari, Kelihan Munduk, Pekaseh dan 2 orang
tim Janma. Tujuannya adalah (i) untuk review hasil pertemuan dengan
Prajuru Subak dan Pengelola Saprodi Subak Mambal pada Mei 2015,
terkait dengan pengelolaan Koperasi Subak Mambal, (ii) identifikasi
masalah dan gagasan pembentukan koperasi tani Mambal Lestari.
Hasil yang dicapai yaitu disepakati adanya pembentukan kelembagaan
Koperasi Tani yang baru dengan mengambil embrio Kelompok Tani
Mambal Lestari yang sudah ada. Nama koperasi diusulkan, yaitu:
Koperasi Tani Mambal Lestari. Keanggotaan koperasi akan dirintis
dari petani peserta budidaya padi ramah lingkungan di masing-masing
munduk. Apabila pertanggungjawaban pengelolaan keuangan unit
saprodi Subak Mambal bisa dipertanggung jawabkan secara tuntas,
maka ke depan, bisa dijajaki kemungkinan unit saprodi tersebut
bergabung ke dalam Koperasi Tani Mambal Lestari. Dari pertemuan ini
juga telah dipilih calon pengurus koperasi dan keanggotaan, sbb:
a) Calon Pengurus Koperasi Tani Mambal Lestari, diusulkan terdiri dari
3 orang , yaitu :
- Made Oka Sudarmawan (Br. Agung)
- Gusti Putu Adnyana (Pangliman Munduk Bedugu)
- Putu Werta (Petani Munduk Kedampal)
b) Calon Badan Pengawas Koperasi, diusulkan sbb:
- Wayan Doble (Petani Munduk Bedugul)
- Gusti Aji Oka (Ketua ICS)
- Wayan Sentana (Bendahara Simantri)
c) Keanggotaan koperasi : persyaratan minimal ada 20 orang anggota
perintis, akan didata oleh kelihan munduk di masing-masing
munduk.
(4)Fasilitasi kunjungan belajar calon pengurus dan pengawas Koperasi
Tani Mambal Lestari.
Kegiatan kunjungan belajar bagi calon Pengurus dan Pengawas
Koperasi Tani Mambal Lestari dilaksanakan pada 15 Oktober 2015 ke
Koperasi KUAT Subak Guama di Desa Selanbawak, Marga Tabanan.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang, termasuk dari pendampingan dan
tim CSR Aqua Mambal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman calon pengurus dan pengawas Koperasi
Tani Mambal Lestari dan prajuru Subak Mambal, dalam mengelola
usaha Koperasi Tani yang akan dikembangkan di wilayah Subak
Mambal melalui proses belajar dengan Koperasi Usaha Tani Subak
Guama. Dari hasil kunjungan belajar ini, disepakati untuk segera
menyusun draft AD/ART koperasi tani Mambal Lestari dengan
mengambil contoh model dari Koperasi KUAT Subak Guama.

2.5. Penataan Paguyuban Petani Organik Kab. Badung


Guna menindaklanjuti pengembangan kelembagaan Paguyuban Petani
Organik di tingkat Kabupaten Badung, yang telah dirintis dalam kegiatan
program sebelumnya (tahun 2014), maka di tahun 2015, dilakukan
pendampingan lanjutan oleh Janma untuk membantu menata dan
memperkuat keberadaan Paguyuban Petani ini sebagai wadah sharing
informasi antar petani yang peduli dalam pengembangan pertanian
sehat dan
ramah lingkungan di lingkungan Kabupaten Badung. Berbagai
kegiatan penataan dan penguatan paguyuban yang telah dilaksanakan
tahun 2015, antara lain :
1) Pertemuan Petani Organik Kabupaten Badung, pada 12 Maret 2015, di
BPP Abiansemal. Kegiatan ini diikuti oleh 33 orang petani dari berbagai
subak di wilayah Kecamatan Petang dan Abiansemal.
Tujuan pertemuan adalah (i)
untuk meningkatkan

pemahaman petani/kelompok
tani organik terkait dengan peran
dan fungsi wadah Paguyuban
Petani Organik Kabupaten
Badung, (ii) merumuskan
struktur
kepengurusan Paguyuban, (iii) membangun dan mengintensifkan
komunikasi serta sharing pengalaman antara petani anggota
Paguyuban dalam mengembangkan sistem Pertanian Sehat dan Ramah
Lingkungan selama ini. Hasil pertemuan ini telah menetapkan struktur
kepengurusan Paguyuban Petani Organik yang terdiri dari :
1. Ketua : I Putu Widana (Mambal)

2. Bendahara : I Wayan Widana (Abian Merta Sari dan Abian Merta


Giri)

3. Sekretaris : I Wayan Gede Arsadi (Bengkel 1)

4. Unit kegiatan : Made Gelgel (Buangga) dan I Nyoman Giri


(Sandakan)

2) Pertemuan pengurus paguyuban petani organik untuk pertama kali,


dilaksanakan pada 26 Maret 2015 di Balai Subak Mambal, diikuti oleh
10 orang peserta dari pengurus paguyuban, tim pendamping dan tim
CSR Aqua Mambal. Tujuan pertemuan yaitu (i) Review hasil pertemuan
paguyuban petani tanggal 12 Maret 2015 di BPP Abiansemal, (ii)
penambahan struktur dan personel kepengurusan paguyuban (unit2
kegiatan) dan (iii) penyusunan rencana kerja paguyuban periode April-
Desember 2015. Hasil pertemuan pengurus ini telah menetapkan
rencana kegiatan paguyuban dan penambahan personel pengurus
Paguyuban Petani Organik dengan struktur kepengurusan yang baru,
terdiri dari :
- Ketua : Putu Widana ( Subak Mambal)
- Sekretaris : Wayan Gde Arsadi (Subak Bengkel I Getasan)
- Bendahara : Wayan Widana (Subak Amerta Sari Jempanang)
- Seksi/unit Kegiatan :
a. Seksi Pemasaran : 1. Nyoman Selamet (Subak Buangga)
2. I Made Ngaceng (Subak Buangga)
b. Seksi Produksi : 1. Wayan Supardi (Subak Buangga)
2. Wayan Dana (Subak Bengkel I)
c. Seksi Saprodi : 1. Made Gelgel (Subak Buangga)
2. Nyoman Giri (Subak Sandakan)
d. Seksi Teknologi/Informasi : 1. Putu Werta (Subak Mambal)
2. Putu Alit Eka Wisma (Subak Mambal)
Selain itu, juga disepakati adanya tambahan Badan
Penasehat/Pengawas paguyuban yang berperan untuk memberikan
masukan dan nasehat atas kegiatan Paguyuban, dari PPL (Pak Sandi),
JANMA dan Aqua Mambal.
3) Pertemuan pengurus Paguyuban ke-2 dilaksanakan di Balai Subak
Buangga pada 21 Mei 2015, diiikuti oleh 10 orang peserta (6 pengurus,
3 tim JANMA dan 1 orang dari tim Aqua). Agenda pertemuan yaitu
review kegiatan paguyuban yang telah dilaksanakan, membahas nama
paguyuban, draft AD/ART paguyuban serta persiapan keterlibatan
paguyuban dalam Festival Budaya Pertanian di Pelaga. Hasil
pertemuan kedua telah menyepakati point2 draft AD/ART dan nama
paguyuban Petani Organik, yaitu Paguyuban Petani Organik "
Lumbung Amerta Sari" Kabupaten Badung.
4) Lokakarya perumusan AD/ART Paguyuban Petani Organik Lumbung
Amerta SariKabupaten Badung.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 7 Juli 2015 di BPP Pelaga, diikuti oleh 46
peserta terdiri dari 24 orang pengurus dan anggota paguyuban, dan
sisanya berasal dari unsure dinas/instansi terkait antara lain BPP Plaga
dan BPP Abiansemal, Pokja Ayung Lestari, Media Bali Post, Tribune Bali,
tim CSR Aqua, dan Tim Janma. Kegiatan lokakarya dibuka secara resmi
oleh Kepala Dinas Distanbunhut Badung, berlangsung selama sehari.
Hasil dari lokakarya telah menyepakati rumusan
AD/ART paguyuban dengan anggota perintis petani dari subak-subak di
wilayah Petang dan Abiansemal sebanyak 53 orang, sebagaimana
terlampir (Lampiran 2).
5) Fasilitasi pelatihan teknis pertanian
sehat dan praktek pembuatan MOL,
Biopestisida dan pupuk cair bagi
anggota paguyuban petani organik
Lumbung Amertha Sari. Selama
tahun 2015, ada 5 kali pelatihan
yang telah dilakukan oleh tim
Janma, diikuti oleh 102 petani dari 5
subak, sebagaiman terlihat dalam
Tabel 5.
Tabel 5. Pelatihan teknis Pertanian Sehat Ramah Lingkungan
bagi Anggota Paguyuban Petani Organik Tahun 2015
Nama Subak Lokasi Waktu Jumla Keterangan
h
Subak Bengkel Ds. 10 April15 Peser
25
1
Subak Getasan
Jempana 17 Juni15 15
g,
Abian
Subak Merta BelokSid
Ds. 23 20
Sandakan
Subak Sulangai
Mambal Ds. Mambal Oktober15
9 Okt15 16
Subak Ds. 20 Nov15 32
Batulanta Sulangai
ng

2.6. P
engelolaan Sampah organik dan Pemanfaatan
pekarangan
Dalam upaya menindaklanjuti pemanfaatan lahan pekarangan untuk
pengembangan sayuran organik maupun tanaman buah, serta pengelolaan
sampah organik oleh masyarakat Banjar Undagi Desa Mambal, yang telah
dilakukan sebelumnya, pada tahun 2015 ini
Janma melakukan berbagai kegiatan
pendampingan lanjutan untuk membantu
memotivasi masyarakat dalam mengelola
sampah organik. Berbagai kegiatan yang
telah dilakukan, antara lain (i) pendampingan
pembuatan Lubang Resapan Biopori
(LRB), (ii)
praktek pembuatan kompos dari sampah organik, (iii) mempromosikan
penanaman sayuran organik di lahan pekarangan dengan media
vertikultur dan memonitor
perkembangan tanaman buah (belimbing) yang ditanam di lahan
pekarangan pada tahun lalu. Tujuannya, selain membantu meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah organik, juga memotivasi
masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan
menanam berbagai sayuran organik dan tanaman hortikultura guna
memenuhi kebutuhan gizi bagi rumah tangga.
Dengan kegiatan ini, diharapkan
masyarakat terbiasa dan terdidik untuk
memanfaatkan potensi lahan yang
ada walaupun
hanya sejengkal, sehingga lahan
pekarangan dapat dimanfaatkan secara
optimal.
Dari kegiatan pendampingan yang telah
dilakukan , hasil yang telah dicapai, yaitu (i) sebanyak 7 orang (KK) telah
mengembangkan tanaman sayuran organik (sayur hijau) menggunakan
media vertikutur dari bambu, (ii) 6 orang ibu-ibu PKK Undagi telah mengikuti
pelatihan pembuatan kompos dari sampah organik, dan (iii) sebanyak 200
lubang resapan Biopori telah berhasil dibuat oleh 21 warga masyarakat
Undagi. Daftar nama dan jumlah Biopori yang dibuat tahun 2015 telampir
(Lampiran 3). Sedangkan untuk monitoring perkembangan tanaman
belimbing yang ditanam tahun 2014 lalu oleh 40 KK warga Undagi, hasilnya
sebagian besar (95%) masih tumbuh dengan baik, bahkan sudah mulai
berbuah.

2.7. P
engolahan sampah plastik
Sampah plastik masih menjadi
persoalan yang belum bisa diselesaikan
secara efektif. Berbagai strategi sudah
dilakukan baik oleh pemerintah, swasta,
LSM dan para pegiat lingkungan lainnya.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
mengelola dan mengolah sampah plastik,
menjadi salah satu persoalan besar yang
selalu menjadi alasan munculnya
dampak pencemaran lingkungan. Demikian pula halnya di wilayah Desa
Mambal, masalah
pengelolaan sampah masih menjadi isu yang berkembang di masyarakat
sehingga memerlukan perhatian bersama untuk menanggulanginya.
Karenanya, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab dalam
menangani masalah lingkungan di wilayah Mambal, dalam tahun 2015,
Janma bersama Aqua Mambal, membantu menfasilitasi masyarakat
khususnya di Banjar Undagi, Desa Mambal untuk menangani masalah
sampah plastik. Kegiatan yang telah dilakukan, antara lain :
(i) Sosialisasi pengumpulan sampah plastik untuk dijual dan dikelola
dengan sistem Bank Sampah. Sosilisasi ini diberikan kepada ibu-ibu
PKK Banjar Undagi pada 6 Maret 2015, diikuti oleh 47 orang ibu-ibu
PKK dan Kelihan Banjar Dinas.
(ii) Pendampingan pengumpulan sampah plastik melalui arisan PKK setiap
bulan dan dijual ke pemulung.
(iii) Pelatihan dan praktek pembuatan berbagai jenis kerajinan dari
sampah plasti serta memberikan dukungan 2 buah mesin jahit untuk
praktek secara langsung. Kegiatan pelatihan dan praktek yang telah
dilakukan bekerjasama dengan narasumber dari PPLH Bali dan DCG,
yaitu :
a. Pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi produk kerajinan,
dilaksanakan di rumah Ibu Nesa di Banjar Undagi Desa Mambal,
pada 9 Mei 2015, diikuti oleh 4 orang ibu-ibu.
b. Pelatihan kedua untuk pengolahan sampah plastik menjadi produk
kerajinan dilakukan pada 29 Mei 2015 di Rumah Ibu Nesa Banjar
Undagi, diikuti oleh 5 orang ibu-ibu.
c. Pelatihan dan praktek pembuatan dompet dan kotak pensil
dilaksanakan pada
15 Juni 2015 dengan tujuan menghasilkan produk-produk yang
akan dipamerkan dalam festival Budaya pertanian di Pelaga.
d. Pelatihan menjahit dan menganyam sampah plastik menjadi
kerajinan berupa keranjang/tas kecil, dilaksanakan pada 13
September 2015, diikuti oleh 7 orang ibu-ibu dari Banjar Undagi.
Dari kegiatan tersebut, hasil yang telah dicapai yaitu (i) telah berhasil
dilakukan uji coba pengumpulan sampah plastik (kresek dan botol) setiap
bulan oleh ibu-ibu PKK yang dikembangkan dalam model Bank, walaupun
masih terbatas. Penjualan sampah plastik dilakukan ke pemulung secara
langsung yang ada di Desa Mambal; (ii) sebanyak 6 orang
ibu-ibu PKK Undagi tergabung dalam Klp menjahit Undagi Lestari telah
mampu mendaur ulang sampah plastik dan koran menjadi barang kerajinan.
Berbagai jenis barang kerajinan dari sampah plastic dan Koran bekas, yang
telah berhasil dibuat antara lain berupa ingka besar dan ingka kecil
lengkap
dengan penutupnya, tas selempang dari
bekas spanduk, tas kecil / tas make up dan
dompet dari kemasan sachet kopi, dan
kotak pensil. Barang barang hasil
kerajinan ini telah dipamerkan dalam
berbagai even pameran maupun dipesan
oleh Aqua Mambal untuk souvenir. Berikut
adala
nama-nama anggota Kelompok Menjahit Undagi Lestari, sbb:
1. Luh Nesa Wahyuni (ketua)
2. Nengah Wartini
3. Nyoman Rai Sariadi
4. Kadek Agustini
5. Nyoman Rai Asih
6. Nyoman Suartini

2.8. P
engembangan Media Warta Tani
Dalam upaya menyebarluaskan informasi tentang berbagai cerita
sukses (success story) dan keberhasilan petani dalam pengembangan
program Pertanian Ramah Lingkungan di Subak Mambal kepada masyarakat
dan pihak-pihak terkait lainnya, sebagai kelanjutan pengembangan media
informasi tahun sebelumnya, Janma melakukan kegiatan pengembangan
media informasi berupa Warta Tani dan Forto Polio yang dimanfaatkan untuk
even-even pameran produk organik.
Kegiatan pengembangan/pembuatan media warta tani pada 2015,
dilakukan sebanyak 2 edisi yaitu edisi ketiga yang diterbitkan pada Juli 2015
(untuk period Januari- Juni) dan edisi keempat diterbitkan pada Desember
2015 (untuk periode Juli-Desember). Topik yang diangkat dalam warta tani
edisi ketiga lebih banyak terkait beberapa keberhasilan program Mambal
Lestari, diantaranya : manfaat pertanian ramah lingkungan, bangkitnya
simantri 366, profil petani penuh tekad dalam Budidaya Padi Organik
Mambal, Manfat Laboratorium Pertanian Organik Mambal, vertikultur
solusi bertani organik di
lahan sempit, olah sampah/limbah jadi berkah, jaringan pemasaran produk
organik mambal lestari. Sedangkan dalam edisi keempat, diangkat topik
khusus tentang pemanfaatan agensia hayati oleh petani dan dampaknya
untuk penanggulangan OPT.
Hasil yang dicapai sebanyak 250 exemplar Warta Tani edisi ketiga (Jan-Juni
2015) telah dicetak dan disebarluaskan kepada petani dan para pihak terkait
melalui even-even pameran produk organik. Sementara untuk edisi keempat
dicetak sebanyak 250 exemplar yang akan disebarkan pada tahun 2016.

2.9. P
engembangan Keanekaragaman Hayati (Taru Premana)
Selain kegiatan pertanian ramah lingkungan,pendampingan
program juga dilakukan untuk mendukung pengembangan
tanaman keanekaragaman hayati berupa
taru premana yang berfungsi sebagai
tanaman upakara. Hal ini erat kaitannya
dengan kehidupan sosial budaya
masyarakat Bali, yang senantiasa
menggunakan berbagai jenis tanaman
langka dalam setiap kegiatan upacara
keagamaan. Dengan adanya
upaya
pengembangan tanaman upakara, diharapkan masyarakat lebih mudah
mencari dan memanfaatkannya sesuai dengan keperluannya masing-
masing. Kegiatan pengembangan kebun keanekaragaman hayati (taru
pramana), dilakukan di wilayah Banjar Adat Semana, Desa Mambal sesuai
dengan potensi lahan yang tersedia. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan
dalam tahun 2015, antara lain:
(a) Survei Lokasi awal
Pada awalnya rencana pengembangan kebun keanekaragaman hayati
dilakukan di Pura Gumasih, Banjar Uma Anyar, yang sebelumnya telah

3
0
dikembangkan oleh kelompok masyarakat yang didampingi dari UNHI.
Namun setelah dilakukan beberapa kali penjajakan, nampaknya lokasi ini
tidak memungkinkan dilakukan pengembangan lebih lanjut sehingga
diputuskan untuk dicarikan lokasi lain di Banjar Semana.
(b) Penjajakan dan diskusi dengan Kelihan Banjar Adat Semana

3
0
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut rencana pengembangan kebun
keanekaragaman hayati di Banjar Semana, dilakukan penjajakan dan
diskusi dengan Kelihan Banjar Adat Semana (Bp. Nyoman Pungkur) pada 7
Agustus 2015. Dari hasil diskusi, pada prinsipnya prajuru adat Semana
mendukung gagasan penanaman pohon Taru Premana di wilayah Banjar
Semana, dan bersedia untuk menyediakan lokasi lahan penanaman di
lahan laba Pura Dalem Banjar Adat Semana. Namun untuk mendapatkan
persetujuan lebih lanjut dari warga Banjar Semana, akan dilakukan
melalui pertemuan (sangkep) Banjar.

(c) Rapat (Sangkep) dengan warga Banjar Adat Semana


Pertemuan (sangkep) rencana pengembangan kebun keanekaragaman
hayati di Banjar Adat Semana, dilakukan pada 3 September 2015, dihadiri
oleh 70 warga Banjar Semana. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan
rencana penanaman taru premana di wilayah banjar adat Semana,
sekaligus juga untuk menyepakati lokasi lahan dan jenis pohon yang akan
ditanam. Berdasarkan hasil kesepakatan warga, ditetapkan lokasi
penanaman di Lahan Pura Dalem Semana dan Pura Puseh, dengan jenis
tanaman yang diusulkan , yaitu: Kelapa Gading, Kelapa Bulan, Kelapa
Sudamala, Kelapa Udang, Kelapa Mulung, Kelapa Hijau, Majegau,
Cempaka Kuning, Cempaka Putih, Rijasa, Intaran , Nagasari, Cendana, Peji
dan Udu.
(d) Pengadaan bibit Taru Premana, pembuatan Ajir dan Label Pohon
Sebelum penanaman pohon, dilakukan persiapan pengadaan berbagai
jenis bibit taru premana sesuai dengan usulan warga Banjar Semana,
pembuatan ajir dari bambu dan label nama pohon. Pembelian bibit
dilakukan 2 tahap, yaitu tahap pertama pada 1 Desember 2015 sebanyak
108 bibit dari UD Wahana Lestari, Tebongkang Ubud Gianyar. Tahap kedua
dilakukan pada 4 Desember 2015 dan 17 Desember 2015 sebanyak 80
bibit kelapa gading dan beberapa bibit pohon langka lainnya, dibeli di CV.
Majapahit Latu Mambal. Secara keseluruhan jumlah bibit yang dibeli
sebanyak 188 pohon.
3
1
(e) Penanaman Pohon Taru Pramana
Kegiatan penanaman pohon Taru Pramana dilakukan 2 kali yaitu (i) pada 5
Desember 2015, dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya
Kepala BPP Abiansemal, UPT

3
2
Abiansemal, PPL Desa Mambal, Kepala
Desa Mambal, Babinsa, Masyarakat
Adat Banjar Semana, Bendesa Adat
Banjar Semana, guru- guru dan siswa/i
SD N 2 Mambal, Tim CSR Aqua, Tim
Lascarya dan Tim Janma. Pada tahap
pertama ini, dilakukan penanaman
sebanyak 108 pohon Kelapa Gading,
Kelapa Bulan, Kelapa Sudamala, Kelapa
Udang, Kelapa
Mulung, Kelapa Hijau, Majegau, Cempaka Kuning, Cempaka Putih, Rijasa,
Intaran, Nagasari, Cendana, Peji dan Udu; (ii) dilaksanakan pada 19
Desember 2015 diikuti hanya oleh warga masyarakat Semana, tim CSR
AQUA dan Tim Janma, dengan jumlah penanaman pohon sebanyak 80
pohon kelapa (Kelapa Gading, kelapa Bulan, kelapa Hijau). Secara
keseluruhan, jumlah bibit taru premana yang ditanam sebanyak 188
pohon, dengan perincian sbb :
Kelapa Gading : 60 Pohon
Kelapa Bulan : 25 Pohon
Kelapa Sudamala : 3 Pohon
Kelapa Udang : 3 Pohon
Kelapa Mulung : 3 Pohon
Kelapa Hijau : 15 Pohon
Majegau : 13 Pohon
Cempaka Kuning : 9 Pohon
Cempaka Putih : 9 Pohon
Rijasa : 6 Pohon
Intaran : 10 Pohon
Nagasari : 10 Pohon
Cendana : 8 Pohon
Peji : 2 Pohon
Udu : 2 Pohon

2.10. Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Program


Kegiatan Monitoring dan evauasi (Monev) program merupakan salah
satu aspek penting yang perlu dilakukan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan kegiatan dan hasil yang telah dicapai program dalam periode
tertentu. Karena itu, dalam pelaksanaan program Mambal 2015, kegiatan
monitoring telah dilakukan secara rutin baik oleh tim
program maupun tim independen sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Tujuannya adalah untuk memonitor hasil perkembangan kegiatan dan
kendala-kendala yang dialami sehingga dapat dilakukan penyesuaian
rencana maupun strategi pendekatan agar pelaksanaan program dapat
berjalan lancar dan mencapai keberhasilan.
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan terkait dengan Monitoring
hasil perkembangan kegiatan Program Mambal 2015, antara
lain :
i. Monev oleh tim Independen
Kegiatan MONEV program oleh tim independen dilaksanakan setiap 4
bulan sekali, dengan tujuan untuk mengetahui
manfaat yang dirasakan oleh
petani/ masyarakat penerima
program terkait pelaksanaan
program di Desa Mambal,
berbagai tantangan yang terjadi
serta rekomendasi untuk
pengembangan kegiatanprogram
berikutnya.
Pendekatan dalam MONEV
dilakukan secara partisipatif,
melalui berbagai
metode seperti FGD, wawancara langsung dengan petani, pengurus
Lab Mambal, kelompok ibu-ibu PKK Banjar Undagi, Kelihan Munduk,
staf pelaksana program, dan kunjungan lapangan. Dalam tahun 2015,
pelaksanaan MONEV program, dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu : (i)
trimester I (Jan-April), dilaksanakan pada 11-
12 April 2015 oleh evaluator Nyoman Oka; (ii) trimester II (Mei-
Agustus) dilaksanakan pada 14-15 April 2015, oleh Made Pukel dan (iii)
trimester III (Sept- Desember) dilaksanakan pada 12-13 Desember
2015 oleh Sayu (IDEP). Semua hasil-hasil Monev oleh tim independen
telah dibahas bersama dan di follow up beberapa hal yang telah
direkomendasikan.

ii. Lokakarya Evaluasi dan Perencanaan Program (Evaperca)


Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan program
kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, selain kegiatan Monev
oleh tim independen, juga dilakukan kegiatan evaluasi program
secara partisipatif dengan melibatkan
semua pihak terkait. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Lokakarya
Evaluasi dan Perencanaan (EVAPERCA), dilakukan dengan tujuan agar
para pihak dapat mengetahui hasil perkembangan dan
manfaat program Mambal Lestari.
Dalam tahun 2015, pelaksanaan
lokakarya Evaperca akhir program
Mambal dan Ayung digabung
menjadi satu, bertempat di BPP
Abiansemal., dengan tujuan yaitu
(i) diketahui hasil capaian program
secara keseluruhan
dibandingkan
dengan target yang ditetapkan sebelumnya, kendala/tantangan yang
dihadapi dalam pelaksanaan program di lapangan; (ii) mendapatkan
masukan dari stakeholder terkait rencana pengembangan program
lebih lanjut (tahun 2016). Kegiatan yang dilaksanakan pada 21
Desember 2015, diikuti sebanyak 44 orang peserta perwakilan
petani/masyarakat penerima manfaat program di Mambal, Pelaga dan
Belok Sidan serta dari berbagai dinas/instansi terkait seperti
Distabunhut Badung, BLH Bali, Dinas Kesehatan Bali, BPTH, BPP
Abiansemal, BPP Petang dan Pokja/Forum DAS Badung.
iii. Rapat Koordinasi dan Refleksi Program antara Janma dan CSR Aqua
Mambal
Secara internal di tingkat tim program juga dilakukan kegiatan
monitoring secara rutin setiap bulan melalui melalui Pertemuan
Refleksi Program yang dihadiri bersama oleh semua tim pelaksana
Janma dan tim CSR AQUA Mambal. Tujuannya adalah untuk
mengetahui pelaksanaan dan capaian kegiatan dalam sebulan,
sekaligus menyusun rencana kegiatan pada bulan berikutnya. Dengan
pola ini perkembangan program dan kendala yang dihadapi di
lapangan dapat diketahui dengan cepat sehingga tindakan perbaikan
dapat dilakukan oleh tim program. Selain itu, setiap 4 bulan dilakukan
pertemuan koordinasi program bersama Janma dan management Aqua
untuk mengevaluasi perkembangan capaian program selama 4 bulan.
.
III. TARGET RENCANA VERSUS REALISASI PROGRAM
2015
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Oct Nov Dec
Plan 4.97 10.69 18.53 29.61 40.66 51.58 60.56 70.44 79.44 87.16 92.80 100
Progre % % % % % % % % % % % %
ss
Actual 4.68 10.69 17.91 28.97 38.34 49.12 58.62 68.06 77.43 85.67 92.13 100
Progre % % % % % % % % % % % %
ss

Kurva
S
IV. TANTANGAN / KENDALA YANG
DIHADAPI
Selain hasil capaian program diatas, ada beberapa tantangan/kendala
yang ditemui dalam pelaksanaan program di lapangan, antara lain :
1. Program Optimalisasi lahan dari Pemerintah pusat yang mendukung
bantuan pupuk kimia (urea dan ponska) kepada petani di Subak
Mambal
2. Pengendalian secara hayati dengan menggunakan agensia hayati
masih belum sepenuhnya dilakukan oleh petani secara benar dan
teratur sesuai SOP
3. Penyelesaian masalah internal pengelolaan Saprodi Subak Mambal
(pupuk) belum tuntas, menimbulkan mosi tidak percaya petani Mambal
untuk rencana Pengembangan Koperasi Tani Mambal Lestari
4. Permintaan produk sehat (sayur organik) tinggi, sementara kesiapan
petani untuk penyediaan produk tersebut masih belum optimal.
5. Keterbatasan entrepreneur lokal yang bersedia bertindak sebagai
pengumpul produk organik petani Mambal, sehingga pemasaran
produk organik (Beras) Mambal masih terbatas
6. Kapasitas ibu-ibu untuk menjarit dan mendaur ulang sampah plastik
menjadi barang kerajinan masih terbatas.
7. Musim kemarau yang berkepanjangan penanaman taru premana
mengalami keterlambatan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Dari uraian pelaksanaan kegiatan dan capaian program diatas, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan, kegiatan Program Mambal Lestari 2015, semuanya
dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan target yang direncanakan.
Bahkan hasilnya melebihi target yang ditetapkan. Strategi
pendampingan yang dilakukan Janma dengan melibatkan berbagai
pihak (pengurus lab, internal inspektor, petani kader, dll), dan
kerjasama dengan berbagai pihak telah berhasil memotivasi petani
maupun masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan program.
2. Laboratorium Pertanian Organik Mambal, telah berfungsi dan menjadi
wadah belajar bagi petani dan pihak lain khususnya dalam
menyeberluaskan pemanfaatan agensia hayati untuk penanggulangan
OPT pada tanaman padi. Kapasitas pengurus lab, saat ini telah semakin
meningkat dalam melakukan pengembangan dan perbanyakan agensia
hayati untuk mendukung pengembangan pertanian ramah lingkungan
di Subak Mambal
3. Sebanyak 109 petani Subak Mambal telah mengembangkan dan
menerapkan budidaya pertanian ramah lingkungan secara intensif
dengan memanfaatkan pupuk organik, biourine dan agensia hayati,
dengan luas lahan + 28,40 Ha. Hasil ini melebihi target program yang
direncanakan pada awalnya seluas 20 Ha.
4. Rata-rata hasil produksi padi demplot padi ramah lingkungan pada MT I
dan MT II telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu berkisar antara 5,5 7 ton per Ha.
5. Keberadaan Paguyuban Petani Organik Lumbung Amerta Sari
Kabupaten Badung, dengan anggota perintis awal sebanyak 53 orang
petani dan pendamping, telah mulai berkembang dalam
menyebarkan informasi tentang pertanian ramah
lingkungan di berbagai subak di wilayah kecamatan Petang dan
Abiansemal Badung melalui berbagai pelatihan teknis dan praktek
pembuatan MOL, biopestisida .
6. Pengelolaan sampah organik dan sampah plastik mulai mendapat
perhatian warga melalui adanya berbagai penyadaran yang telah
dilakukan, seperti pembuatan pupuk kompos dari sampah, pembuatan
200 lubang Biopori oleh masyarakat Banjar Undagi. Demikian pula
dalam pengolahan sampah plastik, masyarakat secara bertahap
(khususnya ibu-ibu PKK Undagi) mulai tertarik mengelola dan mengolah
sampah plastik melalui pengumpulan sampah plastik dan mendaur
ulang menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomis.
7. Pengembangan kebun contoh keanekaragaman hayati (tanaman taru
premana) yang dilakukan di Banjar Semana dapat menjadi model
pengembangan dan pelestarian beragam jenis tanaman langka di Desa
Mambal.

3.2. Saran-saran
Dari kesimpulan di atas, untuk pengembangan program lebih lanjut di
Mambal ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh tim JANMA dan AQUA
:
1. Memperkuat dan mengoptimalkan peranan lab pertanian organik
mambal sebagai pusat pengembangan pertanian ramah lingkungan
bagi petani Mamba dan petani lainnya di Kab. Badung
2. Mengintensifkan upaya pengendalian Hama dan penyakit tanama
secara hayati (biologi) dengan mendorong lebih banyak petani
menggunakan Agensia Hayati, sesuai dengan SOP. Selain itu, perlu
dilakukan pengembangan agensia hayati jenis Tricograma untuk
membantu mengendalikan beberapa jenis hama lainnya.
3. Memperluas penyebaran dan penerapan budidaya padi ramah
lingkungan kepada petani anggota subak yang selama ini masih
melakukan budiaya secara konvensional di Subak Mambal
4. Keberadaan kelembagaan paguyuban petani organik Lumbung
Amerta Sari Kab Badung perlu dikembangkan dan diperkuat serta
disosialisasikan kepada petani- petani anggota subak di wilayah Kec.
Petang dan Abiansemal.
5. Perlu dilakukan pengembangan dan perluasan jaringan pemasaran
produk sehat hasil petani Subak Mambal. Selain itu, sebaiknya ada staf
khusus yang menangani bidang pemasaran produk organik petani
hasil-hasil pengembangan program.
6. Untuk rencana penataan dan penguatan Koperasi Tani Mambal Lestari,
perlu dilakukan penetapan keanggotaan koperasi, AD/ART, koperasi
dan simpanan anggota secara jelas untuk pembentukan Koperasi
secara jelas.
7. Mengoptimalkan dan memperkuat klp Menjahit Undagi Lestari untuk
pemanfaatan sampah organik dan pengolahan daur ulang sampah
plastik.
8. Perlu dilakukan pemeliharaan dan monitoring perkembangan lebih
lanjut Kebun Keanekaragaman Hayati (Taru pramana) di Banjar
Semana, Mambal.
LAMPIRAN-
LAMPIRAN

1. Nama-Nama petani yang menerapkan Budidaya Padi Ramah


LIngkungan di Subak Mambal, 2015
a. Munduk Semana
N NAM LUAS PRODUKSI KETERAN
O A (Ha) MT II GAN
1 Ketut Goloh 0,54 (TON/HEKTA
8.00 Organik murni
2 Made Patram 0,27 6.72 Semi Organik (plus urea & ponska
3 Made Resa 0,20 6.67 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
4 Ketut Beren 0,24 6.40 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
5 Ketut Purna 0,20 6.72 sedikit)
Organik (plus hanya ponska sedikit)
6 Made Dastera 0,37 7.40 Organik murni
7 Ketut Pugeg 0,12 6.80 Semi Organik (plus urea & ponska
8 Wayan Sibeg 0,12 6.56 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
9 Nyoman Lodri 0,15 6.40 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
10 Made Patera 0,20 8.00 sedikit)
Organik (plus hanya ponska sedikit)
11 Ketut Wangi 0,49 5.52 Semi Organik (plus urea & ponska
sedikit)
12 Ketut Kemit 0,12 6.56 Organik (plus hanya ponska sedikit)
13 Ketut Patuh 0,54 7.40 Organik murni
14 Wayan Kerse 0,20 6.60 Semi Organik (plus urea & ponska
15 Mangku Pande 0,43 6.88 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
sedikit)
16 Wayan Jumu 0,39 7.00 Organik (plus hanya ponska sedikit)
17 Made Ucil 0,20 6.56 Semi Organik (plus urea & ponska
sedikit)
18 Nyoman Gae 0,26 7.00 Organik (plus hanya ponska sedikit)
19 Wayan Timbal 0,23 6.40 Semi Organik (plus urea & ponska
sedikit)
20 Made Lilir 0,20 5.28 Semi Organik (plus urea & ponska
sedikit)
21 Made Madra 0,40 6.56 Semi Organik (plus urea & ponska
22 Made Sugiana 0,40 8.00 sedikit)
Organik (plus hanya ponska sedikit)
23 Made Jangga 0,20 6.56 Semi Organik (plus urea & ponska
24 Ketut Kerupuk 0,15 6.72 sedikit)
Organik (plus hanya ponska sedikit)
25 Made Doblor 0,26 7.00 Organik (plus hanya ponska sedikit)
26 Made Sudira 0,25 6.72 Semi Organik (plus urea & ponska
27 Made Kowat 0,25 6.88 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
28 Nyoman Kentel 0,25 7.50 sedikit)
Organik (plus hanya ponska sedikit)
29 Ketut Malong 0,17 6.72 Semi Organik (plus urea & ponska
30 Wayan Nawi 0,30 6.56 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
4 sedikit)
0
31 Wayan Wandra 0,20 6.40 Semi Organik (plus urea & ponska
32 Nyoman Cetok 0,20 7.50 sedikit)
Organik (plus hanya ponska sedikit)
33 Made Sama 0,20 7.52 Organik murni
34 Ketut Berat 0,20 6.56 Semi Organik (plus urea & ponska
35 Wayan Pada 0,25 6.88 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
36 Made Budiri 0,20 6.56 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
37 Pak Sentana 0,25 6.40 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
38 Nyoman Madeg 0,12 6.40 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
39 Nyoman 0,20 6.72 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
Sumarta
Total 9,92 265.03 sedikit)
Rata-rata 6.975
b. Munduk Kedampal
PRODUKSI
N Nama Petani Luas KETERAN
MT II
o (are) GAN
1 I Made Rai Sandi 16 (TON/HA)
6.080 Semi Organik (plus urea & ponska
2 I Nyoman Karda 15 6.080 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
3 Putu Werta 25 6.08 sedikit)
Organik (murni)
4 Ketut Oka 30 0
6.40 Organik ( hanya + ponska sedikit)
5 Putu Alit Eka 25 0
7.23 Organik murni
6 Wisma
Nyoman Pika 18 0
5.92 Organik ( hanya + ponska sedikit)
7 Nyoman Rening 25 0
5.92 Organik ( hanya + ponska sedikit)
8 Made Wandra 20 0
5.840 Semi Organik (plus urea & ponska
9 Made Batan 20 6.56 sedikit)
Organik ( hanya + ponska sedikit)
10 Wayan Suasa 33 0
6.40 Organik ( hanya + ponska sedikit)
11 Ketut Diatmika 28 0
7.30 Organik murni
12 Wayan Ruta 54 0
6.240 Semi Organik (plus urea & ponska
13 Wayan Puger 18 5.840 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
14 Made Oka 18 5.760 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
15 Wisnawa
Gusti Made 10 6.080 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
16 Yadnya
Gst Nyoman 50 5.92 sedikit) ( hanya + ponska sedikit)
Organik
17 Merta
Sumud/Pan Agus 33 0
5.760 Semi Organik (plus urea & ponska
18 Nyoman Suka 29 5.920 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
19 Ketut Mudita 21 5.920 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
20 Putu Arka 20 5.920 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
21 Ketut Kardi 33 6.240 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
22 Gusti Aji Wik 23 5.920 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
23 Ketut Jaya 18 5.760 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
24 Pan Soni 20 5.760 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
25 Made Arta 23 6.080 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
26 Gusti Putu Merta 26 5.760 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
27 Gusti Aji Danta 11 5.760 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
28 Guru Made Suka 20 5.92 sedikit)
Organik ( hanya + ponska sedikit)
0
4
0
29 Gusti Aji Ruka 11 5.920 Semi Organik (plus urea & ponska
30 Pak Wakino 20 5.600 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
31 Mangku Manik 20 5.76 sedikit) ( hanya + ponska sedikit)
Organik
Mas
32 Nyoman Sudiana 20 0
5.92 Organik murni
33 Wayan Keliling 25 0
5.600 Semi Organik (plus urea & ponska
34 Gusti Putu 25 5.760 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
Selamet
35 Gusti Made 25 5.600 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
Seneng
36 Putu Suparta 20 5.440 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
37 Gsti Pt Oka 10 5.920 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
Mustika
38 Jro Soka 15 5.920 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
39 Wayan Sudarsa 5 5.920 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
40 Gusti Aji Ayu 20 5.760 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
41 Pan Kayun 15 6.080 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
Total Luas Lahan 913 245.5 sedikit)
Rata rata 70
5.98
c. Munduk Bedugul
LUA PRODUKSI
NO NAM KETERAN
S MT II
A GAN
1 Gusti Aji Suparta (Ha
0,5 (TON/HEKT
7.5 Organik murni
2 Putu Nuada 0
0,5 5
5.72 Semi Organik (plus urea & ponska
3 Mangku Wayan 0
0,2 6.7 sedikit) murni
Organik
4 Kota Doble
Wayan 5
0,2 2
7.04 Organik (plus hanya ponska sedikit)
5 Gusti Ketut Rai 5
0,1 7.80 Semi Organik (plus urea & ponska
6 Gusti Aji 7
0,5 6.00 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
7 Darmawan
Gusti Aji Lis 0
0,2 7.8 sedikit) (plus hanya ponska sedikit)
Organik
8 Pan Wani 5
0,2 0
6.9 Organik (plus hanya ponska sedikit)
9 Ketut Astawa 5
0,5 1
5.98 Semi Organik (plus urea & ponska
10 Gusti Putu 0,1 7.8 Organik (plus hanya ponska sedikit)
11 Adnyana
Gusti Putu Eka 2
0,2 0
7.29 Semi Organik (plus urea & ponska
12 Made Rembig 0,2 7.0 Organik murni
13 Mangku Suci 4
0,1 9
5.69 Semi Organik (plus urea & ponska
14 Pan Rapi 2
0,8 6.72 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
15 Gusti Aji Warmini 0
0,2 5.63 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
16 Pan Sumi 5
0,3 8.37 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
17 Gst Nyoman 0
0,3 5.72 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
Suweta
Total 0
5,7 115. sedikit)
Rata-Rata 6,81

4
0
d. Munduk Batuangsut
Produksi MT
No Nam Luas Keterang
a (Ha) (ton/Ha) I an
1 Made Ladra 0.5 5.2 Organik (plus ponska sedikit)
2 Pak Eka/Made 0
0.2 8
5.2 Organik murni
3 Oka
Mangku 5
0.2 8
6.0 Organik murni
4 Narmada
Gusti Aji Nera 5
0.5 0
8.0 Organik murni
5 Gusti Putu 0
0.3 0
5.1 Semi Organik (plus urea & ponska
6 Yudana
Gusti Putu 0
0.2 2
5.4 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
7 Sudarti
Gusti Aji Putra 4
0.2 4
5.1 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
8 Ketut Ladra 0
0.3 2
5.2 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
9 Made Mastra 3
0.2 8
5.2 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
10 Pan Jempol 5
0.2 8
5.9 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
11 Made Mindra 5
0.1 2
5.4 sedikit)
Semi Organik (plus urea & ponska
12 Gusti Aji Sri 3
0.4 4
5.7 sedikit) (plus ponska sedikit)
Organik
Total 0 3.6 6 5.66
0
2. Daftar nama petani anggota Perintis Paguyuban Petani Organik
Lumbung Mertha Sari
Kabupaten Badung (per Des 2015)

No Nam Subak/Mun Alam Keteran


1 Putu Subak Br. Lambing, Petani
Mambal/Kedam Ds. Mekar
2 IWidana
Wayan pal
Subak BuanaGetasan
Desa Petani
Gde Arsadi
(Sekretaris) Bengkel
3 I Wayan I/Bengkel
Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Widana Merta Giri Ds Belok Sidan
(Bendahara)
4 I Made Subak Buangga, Br. Petani
Ngaceng Ds Getasan
5 I Buangga/M.
Subak Br. Buangga, Petani
Ds Getasan
6 Nyoman
I Wayan Buangga/M.
Subak Br. Beng, Petani
Supardi Desa
7 I Wayan Buangga/M.
Sbk BabakanBeng Getasan
Desa Getasan Petani
Dana Bengkel 1
8 I Made Gelgel Subak Buangga/ Br. Buangga, Petani
M. Buangga Ds Getasan
9 I Nyoman Giri Subak Br. Sandakan Petani
Sandakan Desa Sulangai
10 Putu Alit Subak Br. Samu, Ds Petani
Eka Mambal/Kedam Mekar Buana
Wisma pal
11 Putu Werta Subak Br. Samu, Ds Petani
Mambal/Kedamp Mekar
Buana
12 I Made al
Subak Br.Agung, Petani
Oka Mambal/Bedu
Sudarmawan gul Ds Mambal
13 Nyoman Subak Br. Samu, Ds Petani
Rening Mekar Buana
14 Gusti Aji Oka Mambal/
Subak Br. Agung, Petani
Mambal/Bedu Ds
gul Mambal
15 Made Dastra Subak Br. Petani
Mambal/Sem
16 I ana
Subak Semana,
Br. Sandakan Petani
Sandakan Desa Sulangai
17 Nyoman
I Made Kerta Subak Br. Buangga, Petani
Ds Getasan
18 Ketut Patuh Buangga/M.
Subak Br. Semana. Petani
Mambal/Mud Desa Mambal
uk Semana
19 Mangku Subak Br. Agung, Petani
Wayan Kota Mambal/Mund Desa
uk Bedugul Mambal
20 Ketut Subak Br. Samu, Petani
Diatmika Desa
Mambal/M. Mekar Bhuana
21 Mangk Subak Br. Lebah sari, Petani
u
Mambal/Mund Ds. Mambal
Narma
da uk Bedugul

22 Gst Aji Nera Subak Br. Lebah Sari Petani


Desa Mambal
Mambal/M.
23 Wayan Merta Subak Abian Br. Bukian, Ds Petani
Merta Nadi Plaga
Bukian
Subak Abian
24 I Wayan Br. Bukian, Ds Petani
Suarja Merta Nadi Plaga
25 I BukianAbian
Subak Br. Bukian, Ds Petani
Merta Nadi Plaga
26 Wayan
I Wayan Bukian
Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Ardika Merta Giri Ds Belok Sidan
27 Ketut Juta Subak Abian Br. Kiadan, Ds Petani
Sari Boga Plaga
28 Wayan Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Merta Giri Ds Belok Sidan
Pasek
29 I Wayan Subak Desa Getasan Petani
Sadia
30 I Nym Suparta Babakan
Subak Bengkel Br. Batulantang, Petani
Batulantang Ds Sulangai
31 I Made Darsa Subak Br. Batulantang, Petani
Batulantang Ds Sulangai
32 I Nym Merta Subak Br. Batulantang, Petani
Batulantang Ds Sulangai
33 I Wayan Suka Subak Br. Batulantang, Petani
Batulantang Ds Sulangai
34 I Putu Arta Subak Br. Batulantang, Petani
Batulantang Ds Sulangai
35 I Putu Rata Subak Br. Batulantang, Petani
Batulantang Ds Sulangai
36 Ketut Alit Subak Br. Batulantang, Petani
Sudarma Batulantang Ds Sulangai
37 I Ketut Subak Br. Batulantang, Petani
Sudiana Batulantang Ds Sulangai
38 I Made Subak Br. Batulantang, Petani
kartana Batulantang Ds Sulangai
39 Ngk Nym Subak Br. Batulantang, Petani
Suwarta Batulantang Ds Sulangai
40 I Made Mara Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Merta Giri Ds Belok Sidan
41 I Ketut Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Sukanadi Merta Giri Ds Belok Sidan
42 I Wayan Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Gatra Merta Giri Ds Belok Sidan
43 I Made Tekes Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Merta Giri Ds Belok Sidan
44 I Ketut Subak Abian Br. Jempanang, Petani
Sumerta Merta Giri Ds Belok Sidan
45 I Subak Br. Sandakan Petani
Sandakan Desa Sulangai
46 IWayan
Nym Giri Subak Br. Sandakan Petani
Sandakan Desa Sulangai
47 I Ketut Subak Br. Sandakan Petani
Sutawan Sandakan Desa Sulangai
48 I Made Subak Br. Sandakan Petani
Budiana Sandakan Desa Sulangai
49 I Wayan Subak Pangsut Br. Sidan, Petani
Badung Sari, Desa Belok Desa Belok
50 I Made Subak Penikit, Sidan
Br. Penikit, Petani
Arnadi Belok
Sidan BelokDesa
Sidan
51 I Wayan PPL BPP Plaga Mambal Pemerintah/penyu
52 I Janma KLungkung Pendampi
ng
53 Wayan
I GdeSuarja Janma Denpasar (JANMA)
JANMA
54 Ida Ayu CSR Aqua Mambal PT. Tirta
Eka Investama (Aqua
Pertiwi Sari Mambal)
3. Daftar nama warga masyarakat Banjar Undagi
yang membuat Lubang Resapan Biopori Tahun
2015
NO Nama Warga Total
1 Ketut Sangging 20
2 Pak Nik 10
3 Wayan Marda 10
4 Wayan Landra 17
5 Pak Tama/Nesa Ariawan 10
6 Pan Cantik /Putu Suarsa 10
7 Pan Sujati 10
8 Bu Indah 10
9 Putu Mustika 16
10 Ibu Dela 10
11 Pak gabra 15
12 Pak Adnyana 10
13 Pan Wati 5
14 Ketut Wijana 7
15 Pan Wijani 5
16 Pan Ariana 5
17 Pan Lusa 5
18 Pan Astiti 7
19 Pan Supandia 5
20 Pan Yoga 7
21 Pan Warta 6
Total pembuatan lubang 200

You might also like