Professional Documents
Culture Documents
ACID)
DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan
Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein
berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun, penelitian terhadap peranan
DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan
ditemukannya postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua
molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis
berdasarkan teori tersebut.
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA
sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok
purina:adenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompok pirimidina:sitosina
dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat.[42]
1
Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA
berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul
nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10
molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa
diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan
dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.
2
gabungan antara gula pentosa dan basa nitrogen. Setiap nukleotida
mengandung gugus gula deoksiribosa yang memiliki 5 atom karbon, gugus
fosfat dan basa nitrogen. Semua nukleotida dalam DNA mengandung gula dan
gugus fosfat yang sama sehingga disebut juga tulang punggung DNA.
Adapun basa nitrogen DNA selalu berpasangan antara kelompok purin dan
pirimidin. Basa purin yakni adenine (A) dan guanine (G), sedangkan basa
pirimidin, yakni cytosine (C) dan thymine (T). Pada DNA, G berpasangan
dengan C dan A berpasangan dengan T.
DNA dengan pasangan basa nitrogen adalah bentuk nyata dari gen.
Umumnya satu gen mengandung puluhan hingga ratusan ribu pasangan basa.
DNA tersebut mengatur kehidupan sel dan tubuh suatu makhluk hidup melalui
proses replikasi (penggandaan) dan transkripsi (pencetakan). Replikasi berguna
untuk pembelahan sel dan reproduksi, sedangkan transkripsi berguna untuk
sintesis protein. Melalui sintesis protein dibentuk berbagai zat dan organel
yang mengatur tubuh dan memengaruhi sifat makhluk hidup.
Fungsi DNA
3
Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Oleh karena DNA mengandung semua informasi sifat makhluk
hidup, ia juga harus memiliki informasi bagi perbanyakan diri
(replikasi). Replikasi DNA memberikan jalan bagi DNA untuk
diwariskan dari satu sel ke sel lainnya.
Ekspresi informasi genetic
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu.
Proses ini terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses
pembentukan protein ini terjadi melalui proses transkripsi DNA menjadi
RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida.
Perlu Anda perhatikan bahwa terdapat satu sifat DNA double heli yang
memengaruhi replikasi, yakni kedua pita DNA bersifat antiparalel. Artinya,
ikatan gula-fosfat kedua pita berlawanan arah. Perhatikan Gambar berikut.
4
Dua pita DNA bersifat antiparalel.
Pada gambar terlihat bahwa lima karbon pada gula deoksiribosa diberi
nomor 1 hingga 5. Terdapat gugus fosfat yang berikatan pada karbon nomor 3'
atau nomor 5'. Hasilnya terdapat dua buah pita DNA dengan polaritas berbeda.
DNA polimerase dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5'3'. Oleh karena
itu, dalam pembentukan DNA baru akan terdapat pembentukan pita yang
kontinu dan diskontinu. Pita D A kontinu terbentuk dari arah 5'3' tanpa
terputus. Pita D A diskontinu akan terbentuk dari arah 3'5' terputus-putus.
Pembentukannya diawali pembentukan RNA primer oleh enzim primase dan
diteruskan oleh DNA polimerase membentuk fragmen DNA yang disebut
fragmen kazaki. RNA primer akan digantikan DNA bersamaan dengan
penyambungan fragmen Okazaki oleh enzim ligase. Akibatnya, terbentuk pita
DNA baru yang utuh. Perhatikan gambar berikut.
5
Terdapat tiga hipotesis mengenai proses replikasi DNA, yaitu konservatif,
semikonservatif, dan dispersif.
Tiga hipotesis replikasi DNA, yaitu (a) konservatif, (b) semi konservatif dan (c)
dispersif.
6
Konservatif
Semikonservatif
Model replikasi DNA ini diusulkan oleh atson dan Crick beberapa saat
setelah mengajukan model DNA double heli . Model ini menjelaskan, setelah
pita terurai menjadi pita tunggal, setiap pita berfungsi sebagai cetakan. Setiap
pita tunggal membentuk pita pasangannya sehingga terbentuk dua pita double
heli double heli baru. gambar (b)
Dispersif
7
Selama penggandaan, rantai DNA terbuka (karena ikatan hidrogen yang lemah
terputus), sehingga ikatan antar-basa dalam struktur molekul DNA terputus.
Dari masing-masing utas DNA tersebut (selanjutnya disebut utas cetakan)
kemudian nukleotida-nukleotida yang baru disintesis berdasarkan urutan basa
yang ada di utas cetakan. Rantai nukleotida yang baru memliki urutan basa
yang komplemen dengan urutan basa pada utas cetakannya. Kemudian,
sepasang utas DNA tersebut (utas DNA cetakan+utas DNA yang baru) saling
terikat untuk membentuk utas DNA utuh yang baru dan memiliki kode genetik
yang sama dengan utas ganda DNA sebelumnya. Jadi, proses penggandaan
tersebut menghasilkan 2 molekul DNA yang sama, yakni satu utas ganda DNA
lama dan baru. Oleh karena itu, proses ini dikenal sebagai semiconservative
replication (penggandaan semikonservatif) karena satu rantai DNA
menghasilkan satu rantai DNA baru yang sama.
MANFAAT DNA
2. Membantu Kepolisian
8
bukti yang paling akurat dalam hukum. Sidik jari DNA atau DNA
fingerprinting
Dalam analisa forensic yang mempermudah pekerjaan polisi untuk
menangkap criminal
9
3. Mencari Keluarga
4. Rekayasa Genetika
10