You are on page 1of 15

Analisis Pengujian Sistem Informasi Akademik

STMIK El Rahma Yogyakarta menggunakan


International Organization for Standardization
(ISO 9126)
Mohammad Fatkhurrokhman (13702251028)
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UNY
Karangmalang, Yogyakarta 55281 INDONESIA
masfaturaja@gmail.com

Abstrak Tujuan dari paper ini adalah untuk membahas Secara keseluhan sistem sudah dapat berjalan dengan
mengenai hasil Analisis Pengujian Sistem Informasi baik, walaupun masih terdapat beberapa bagian yang
Akademik STMIK El Rahma Yogyakarta menggunakan belum berjalan sesuai fungsinya.
teori standard ISO 9126. Aspek atau variabel yang
dibahas yaitu aspek (Variabel) Fungctinality, Security, Kata Kunci fungctinality, security, usability, efficiency,
Usability, Efficiency, Maintainability, dan Portability. maintainability, dan portability

Pada aspek Fungctinality menggunakan metode Black- I. PENDAHULUAN


box testing, aspek Security menggunakan Acunetix web Pada awal pengembangan perangkat lunak, para pembuat
vulnerability scanner, aspek aspek Usability menggunakan pogram (programmer) langsung melakukan pengkodean
kuesioner J.R Lewis, aspek Efficiency menggunakan perangkat lunak tanpa menggunakan prosedur atau tahapan
YSlow, aspek maintainability ini menggunakan ukuran- pengembangan perangkat lunak. Dan ditemuilah kendala-
ukuran (metrics), dan aspek portability ini dilakukan kendala seiring dengan perkembangan skala sistem-sistem
dengan menjalanan sistem pada 4 web browser . perangkat yang semakin besar.
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari
Hasil yang diperoleh dari Analisis Pengujian Sistem jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan
Informasi Akademik STMIK El Rahma Yogyakarta kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean.
menggunakan standard ISO 9126 berdasarkan analisis Pengujian menyajikan anomali yang menarik bagi perekayasa
dan pengujian pada aspek Fungctinality yang perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa
menggunakan metode angket didapatkan 88% yang pertama-tama berusaha membangun perangkat lunak dari
mempunyai arti bahwa kualitas sistem informasi sudah konsep abstrak ke implementasi yang dapat dilihat, baru
sesuai atribut Fungctinality, sementara untuk metode dilakukan pengujian. Perekayasa menciptakan sederetan test
black-box testing yaitu secara keseluruhan sistem case yang dimaksudkan untuk membongkar perangkat lunak
informasi akademik STMIK El Rahma Yogyakarta sudah yang sudah dibangun. Pada dasarnya, pengujian merupakan
berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang
menu yang tidak bisa berjalan dengan baik. Sistem dapat dianggap (paling tidak secara psikologis) sebagai hal
mampu mencegah Cross-site Scripting (XSS) dan SQL yang destruktif dari pada konstruktif (A.S and M.Shalahuddin
Injection. Hasil uji usability menyatakan 91,05% 2011).
pengguna dapat dengan mudah menggunakan sistem. Kebanyakan pengembang perangkat lunak saat ini akan
Sementara berdasarkan pengujian aspek Maintainability setuju bahwa perangkat lunak yang berkualitas tinggi
sistem informasi tersebut sudah dapat menampilkan merupakan sasaran yang sangat penting. Akan tetapi,
informasi peringatan apabila melakukan kesalahan dalam bagaimana kita mendefinisikan kualitas perangkat lunak?
menggunakannya. Berdasarkan pengujian aspek Pada pengertian yang paling umum, kualitas perangkat lunak
portability sistem informasi tersebut tidak ditemukan error dapat didefinisikan sebagai: suatu proses perangkat lunak
pada saat dijalankan menggunakan browser yang berbeda. yang efektif diterapkan dalam arti kata proses perangkat lunak
yang menyediakan nilai yang dapat diukur untuk mereka yang II. KAJIAN TEORI
menghasilkan data untuk mereka yang menghasilkannya Tahap pengujian pada sebuah Sistem informasi merupakan
(S.Pressman 2012). salah satu tahapan yang sangat penting. Sebelum sebuah
International Standard Organization (ISO) perangkat lunak (sistem informasi ) turun langsung dipasaran
mengembangkan Standar ISO 9126 yang mengidentifikasikan atau digunakan oleh pengguna sangatlah penting untuk
enam faktor kualitas yang menentukan kualitas suatu dilakukan tahapan pengujian.
perangkat lunak (Pressman, 2010). Berikut ini merupakan A. Sistem Informasi
faktor faktor kriteria kualitas sebuah perangkat lunak Menurut Oetomo (2002), Sistem Informasi adalah
menurut standard ISO 9126: Functionality, Reliability, kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain
Efficiency, Usability, Maintainability, dan Portability. yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan
Salah satu tipe testing yang sering digunakan adalah Black data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan
Box Testing. Menurut (Kappel, oll et al. 2006) Black Box informasi. Secara umum Sistem Informasi merupakan
adalah In addition to this detailed component-oriented view kombinasi dari orang (people), perangkat keras
of a system, there is a simplied representation on a higher (hardware), perangkat lunak (software), jaringan
abstraction level. This level groups all load-creating komunikasi (communications networks), dan sumber data
components into one single source, and all load-processing yang dihimpun, ditransformasi, dan mengalami proses
components into one single aggregate station. This view of an pengaliran dalam suatu organisasi (Kristanto, 2003).
SUT is also known as the black-box model for performance B. Software Quality
analysis. This model merely looks at the characteristics of the Menurut Agarwal dkk (2010:89) Software Quality
incoming stream of requests, and the outgoing stream of merupakan sebagai kesesuaian terhadap kebutuhan
completed jobs, and derivable sizes, such as the mean system performa dan fungsionalitas, standar pengembangan yang
response time. Pada dasarnya Metode ini digunakan untuk terdokumentasi, serta karakteristik implisit dari sebuah
mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. perangkat lunak yang dikembangkan secara professional.
Pengujian black box merupakan metode perancangan data Secara umum, definisi Software Quality yang
uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data disebutkan oleh (Pressman 2001) adalah as effective
uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan software process applied in a manner that creates a useful
kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah product that provides measurable value for those who
telah sesuai dengan yang diharapkan. Pada paper ini tipe produce it and those who use it.
black Box Testing digunakan untuk menganalisis Sistem Proses dalam pembuatan sebuah barang dimana kita
Informasi Akademik STMIK El Rahma Yogyakarta. harus memastikan apakah barang tersebut sudah sesuai
Sistem infomasi Akademik STMIK El Rahma Yogyakarta yang diharapkan atau belum, pengembangan perangkat
merupakan sistem informasi yang digunakan untuk lunak atau software juga menuntut hal yang sama. Metode
menampung segala informasi akademk. Sistem tersebut yang dipakai dalam menganalisis kualitas perangkat lunak
merupakan wadah bagi civitas akademika terutama mahasiswa tersebut tentu saja berbeda dibandingkan dengan metode
dan dosen untuk mengakses berbagai data akademik seperti yang digunakan di pabrik-pabrik misalnya.
nilai dan jadwal kuliah. Sistem tersebut sangat penting bagi Pengujian adalah proses mengeksekusi program secara
kampus karena dengan sistem informasi tersebut pekerjaan intensif untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Pengujian
menjadi semakin mudah. tidak hanya untuk mendapatkan program yang benar,
Sistem informasi yang handal tentunya merupakan tujuan namun juga memastikan bahwa program tersebut bebas
dari setiap lembaga yang menerapkannya. Oleh karena itu dari kesalahan-kesalahan untuk segala kondisi (Kristanto,
tahapan pengujian pada sebuah sistem informasi menjadi 2003). Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari
sangat penting untuk dilakukan, begitu juga dengan Sistem jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan
Infomasi Akademik STMIK El Rahma Yogyakarta. spesifikasi, desain dan pengkodean (Pressman, 1997).
Berdasarkan paparan diatas, maka paper ini akan C. Teori Standard ISO 9126
membahas bagaimana hasil yang didapat dari menguji kualitas International Organization for Standarization (ISO)
sistem informasi akademik STMIK El Rahma Yogyakarta dalam ISO Standard 9126 telah mengusulkan beberapa
mengacu standard ISO 9126 berdasarkan aspek Functionality, karakteristik untuk melakukan pengujian terhadap
Reliability, Efficiency, Usability, Maintainability, dan kualitas sebuah perangkat lunak, seperti Tabel 1.
Portability.
Tabel 1. Karakteristik Kualitas Perangkat Lunak (ISO 9126)
Karakteristik Sub Karakteristik
Functionality suitability, accuracy,
interoperability, security
Reliability maturity, fault tolerance,
recoverability
Usability understandability, learnability,
operability, attractiveness
Efficiency time behavior, resource
utilization
Maintainability analyzability, changeability,
stability
Portability daptability, installability, co- Gambar 1. Statistik dari celah keamanan web
existence, replacability (Sumber : WASC,Web Hacking Incident Database
for 2011)
Berikut ini merupakan kriteria kualitas sebuah 3. Usability
perangkat lunak menurut Standard ISO 9126 : Usability adalah atribut kualitas yang digunakan
1. Aspek Functionality untuk menilai seberapa mudah tampilan antar muka
Aspek fungsionalitas yaitu kemampuan perangkat suatu produk untuk digunakan. Kata usability juga
lunak berfokus pada kesesuaian satu setfungsi untuk mengacu pada metode untuk meningkatkan
dapat melakukan tugas-tugas tertentu atau fungsi kemudahan penggunaan selama proses desain.
utama (Zyrmiak, 2001). Berfokus pada ketepatan Usability didefinisikan oleh empat kualitas
hasil keluaran (output) sesuaiyang telah komponen:Learnability, Memorability, Errors, dan
direncanakan. Terakhir, perangkat lunak memiliki Satification.Aspek Usability dievaluasi dengan
kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai mengukur kemudahan pengguna dalam mempelajari
macam sistem. Sebuah halaman web harus memiliki tampilan antar muka (user interface). Dalam hal ini
kemampuan untuk diakses oleh berbagai pengguna faktor yang berpengaruh adalah: familiar, konsisten,
dengan environment atau lingkungan sistem yang general, terprediksi, simpel.Pengguna juga dapat
berbeda-beda tanpa mengurangi fungsi yang ada mengingat konteks kegunaan dari setiap komponen
(cross browser and multi platform). antar muka (user interface) ketika kembali
2. Aspek Security menggunakan sistem. Berikutnya, sistem mampu
Perangkat lunak yang dikembangkan juga perlu terhindar dari kesalahan user interfaces dan dapat
diuji kualitas dari sisi keamanan (security). Perangkat segera diperbaiki ketika terjadi kesalahan.Terakhir,
lunakharus mempunyai kemampuan dalam mencegah berhubungan dengan kepuasan pengguna terhadap
akses yang tidak sah, baik secara sengaja atau tidak tampilan antar muka (user interfaces). Konsep dasar
disengaja (Zyrmiak, 2001).Celah keamanan yang dari kepuasan terletak pada program dapat bekerja
sering dieksploitasiadalah Cross site Scripting (XSS) sesuai dengan cara berpikir pengguna(Nielsen, 2003).
dan SQL Injection(Web Application Security 4. Aspek Efficiency
Consortium, 2011).Aplikasi web mengakses input Efisien adalah perilaku waktu perangkat lunak,
data dari pengguna untuk melakukan konstruksi yang berkaitan dengan respon, waktu pemrosesan,
query basis data. Jika data tidak diproses dengan baik dan pemanfaatan sumber daya, yang mengacu pada
sesuai dengan aturan konstruksi query SQL, pola sumber daya material (memori, CPU, koneksi
berbahaya yang dapat menghasilkan eksekusi jaringan) yang digunakan oleh perangkat lunak
perintah ilegal atau bahkan perintah sistem dapat (Spinellis, 2006).
diinjeksikan (Anley, 2002). Pada buku Subraya (2006), Zona Research Group
(Ho, 2003) melaporkan, kenaikan tarif terjadi ketika
mengakses halaman website lebih dari 7 sampai 8
detik. Laporan ini dipopulerkan aturan 8 detik, yang
memegang bahwa jika halaman Web tidak selesai
didownload dalam 8 detik, pengguna akan pergi ke
tempat lain. Kecepatan modem dan mentransfer
berbagai Zona waktu penelitian mengharapkan
kecepatan modem seperti gambar 4. Berdasarkan
survei dari 117 organisasi untuk menyelidiki 5. Aspek Maintanability
keberadaan pengujian kinerja adalah sebagai berikut Aspek maintanability dijelaskan sebagai usaha yang
(Subraya, 2006): diperlukan untuk mencari dan membetulkan
kesalahan pada sebuah program (McCall, Richards,
Tabel 2. Kemauan user dalam menunggu load dari sebuah & Walters, 1977). Sedangkan syarat ISO 9126
website.
mendefinisikan maintability sebagai kemudahan
Load Time Percentage of Users Waiting
sebuah perangkat lunak untuk dipahami,
10 seconds 84 %
15 seconds 51 % dikembangkan, dan diperbaiki. Beberapa indikator
20 seconds 26 % kriteria yang dinilai antaralain adalah consistency,
30 seconds 5% simplicity, conciseness, self-descriptiveness, dan
modularity.
Tabel 3. Waktu yang dapat diterima berdasarkan kecepatan 6. Aspek Portability
modem. Aspek portability didefinisikan sebagai aspek yang
Modem Speed Expected Load time berkaitan dengan usaha yang diperlukan untuk dapat
14,4 Kilobytes Modem 11,5 seconds
mentransfer sebuah program dari sebuah lingkungan
33,6Kilobytes Modem 7,5 seconds
perangkat keras atau lunak tertentu ke lingkungan
56Kilobytes Modem 5,2 seconds
Cable/DSL Modem 2,2 seconds yang lain (McCall, Richards, & Walters, 1977).
T1 and Above 0,8 seconds Sedangkan syarat ISO 9126 mendefinisikan
portability sebagai kemudahan sebuah perangkat
Berdasarkan data tersebut, agar pengguna tidak lunak dapat dipindahkan dari suatu lingkungan ke
meninggalkan halaman web, maka sebuah halaman lingkungan lain dengan mengacu pada indikator
web sebaiknya dapat diakses maksimum kurang dari adaptability, installability, conformance, dan
15 detik. Dengan kecepatan modem 56 kbps atau replaceability.
setara 7 KB/s, maksimum besar dokumen halaman
web adalah 105 kilobytes. Dengan kecepatan modem Dalam skema, karakteristik kualitas perangkat lunak
33,6 kbps atau setara 4,2 KB/s, maksimum besar ISO 9126 tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
dokumen adalah 63 kilobytes.
Pengembang perangkat lunak di Yahoo
Developer Networkmengembangkan sebuah alat ukur
bernama YSlow untuk membantu mengukur
performa efisiensi sebuah halaman website. Mereka
merumuskan beberapa rekomendasi agar sebuah
halaman web dapat lebih cepat diakses dan
efisien.Salah satu faktor yang mempengaruhi
kecepatan download adalah besarnya file size
dokumen, dimana semakin besar ukuran file size
dokumen, semakin lama download oleh pengguna,
maka perlu meminimalkan besarnya bytes data
dokumen. Berikutnya, meminimalkan jumlah HTTP
Request komponen yang dibutuhkan untuk render
halaman. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk Gambar 2. Karakteristik Kualitas Perangkat Lunak (ISO/IEC
mengurangi jumlah komponen adalah melakukan 9126:1991)
kombinasi dokumen-dokumen menjadi satu buah (Sumber: Centre for Software Engineering)
dokumen saja. Terakhir, untuk mengurangi besarnya Semakin lengkap aspek Quality yang digunakan
data yang harus ditransfer dari server ke client sebagai dasar pengukuran kualitas sebuah perangkat lunak,
adalahdengan melakukan minifikasi Javascript dan akan semakin bagus pula kualitas akhir perangkat lunak
CSS dan kompresi GZIP pada komponen (Yahoo tersebut. Meskipun demikian, terdapat faktor lain yang
Developer Network, 2011). juga harus dipertimbangkan dalam menganalisis kualitas
berkaitan dengan usaha yang diperlukan untuk perangkat lunak seperti faktor waktu (jadwal rilis) dan
mengubah program yang beroperasi. biaya tambahan untuk pengujian.
D. Black Box Testing Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan
Black box testing adalah tipe testing yang dalam kategori :
memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
kinerja internalnya. Sehingga para terter memandang 2. Kesalahan interface
perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database
yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali eksternal
proses testing dibagian luar (Rizky 2011). 4. Kesalahan kinerja
Selain itu menurut (Merkow and Raghavan 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
2012)Black box testing is the set of activities that occurs Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing
during the predeploy-ment test phase or on a periodic ini adalah
basis after a system has been deployed. Security 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang
experts perform this testing with the help of automated memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman
tools and/or manual penetration testing. Many 2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug
organizations conduct black box teststo comply with seringkali ditemukan oleh komponen tester yang
regulatory requirements (e.g. PCI DSS compliance), berasal dari pengguna
protecttheir customers condential and sensitive 3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas
information, and protect the organizations brand and kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul
reputation. dari eksekusi sebuah perangkat lunak
Sementara menurut (Gardiner 1999) In black box 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat
testing, test adequacy is decided according to the dibandingkan dengan white box testing.
information available in the specification. Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini
Burnstein juga memberikan pendapat Black box adalah:
based tests can be planned at the unit, integration, system, 1. Equivalence partitioning
and acceptance levels to detect requirements/specification Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke
defects. Many feature interaction and interfaces dalam group tertentu, yang kemudian dibandingkan
description defects are detected using black boxbased test outputnya.
designs at the integration and system levels.(Burnstein 2. Boundary value analysis
2003) Merupakan teknik yang sangat umum digunakan
Definisi Black Box menurut Tutorialspoint yaitu The pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai
technique of testing without having any knowledge of the dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang
interior workings of the application is Black Box testing. melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh,
The tester is oblivious to the system architecture and does untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat
not have access to the source code. Typically, when dilakukan testing dengan menggunakan angka
performing a black box test, a tester will interact with the negative (yang tidak boleh dalam sebuah harga). Jika
system's user interface by providing inputs and examining perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang
outputs without knowing how and where the inputs are salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah
worked upon.(Tutorialspoint 2013). selesai dilakukan.
Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak 3. Cause effect graph
dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang
pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat menghubungkan sebab dari sebuah akibatnya pada
sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah
informasi inventory pada sebuah perusahaan, maka pada inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka
jenis white box testing, perangkat lunak tersebut akan output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa
berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang
dites menggunakan teknik teknik yang telah dijelaskan dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
sebelumnya. Sedangkan pada jenis black box testing, 4. Random data selection
perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan
berusaha dites apakan telah memenuhi kebutuhan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak.
pengguna yang didefinisikan pada saat awal harus Dari hasil inputan data tersebut kemudian dibuat
mengbongkar listing programnya (Rizky 2011).
sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output (client side), antaralain adalah kecepatan akses,
yang dihasilkan. pemakaian resources, dan kecepatan proses data saat
5. Feature test eksekusi. Pengujian ini menggunakan perangkat lunak
Pada teknik ini, dilakukan proses testing tehadap khusus untuk pengukuran besar dokumen kemudian
spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dilakukan analisis load test.
dikerjakan. Misalkan pada perangkat lunak sistem 5. Pengujian Maintainability
informasi akademik. Dapat dicek apakan fitur untuk Pengujian aspek maintainability yang dilakukan adalah
melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan dengan menguji perangkat lunak pada aspek
fitur entri data siswa maupun entri data guru yang instrumentation, consistency, dan simplicity.
akan melakukan entri nilai (Rizky 2011). 6. Pengujian Portability.
Pengujian untuk aspek portability ini dilakukan dengan
III. METODE ANALISIS menjalankan sistem pengolah data pada browser
Pada paper ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem berbasis desktop dan pada browser berbasis mobile.
informasi akademik STMIK El Rahma Yogyakarta B. Instrumen Pengujian
berdasarkan standard ISO 9126. Instrumen penelitian terdiri dari instrumen untuk
A. Tahap Pengujian pengujian functionality, security, usability, effciency,
Pada tahap pengujian ini system informasi yang akan maintainability, dan portability.
diuji kemudian diberikan berbagai rangkaian pengujian 1. Instrumen Functionality
kualitas perangkat lunak yang menggunakan beberapa Pada aspek ini digunakan dua metode pengujian yaitu
instrumen penelitian sesuai standard ISO 9126, sehingga metode checklist (angket) dan metode black-box
dapat dilakukan evaluasi sistem tersebut. testing.
Perangkat lunak yang dilakukan pengujian dalam paper a. Instrumen metode angket
ini, dianalisis memakai standard ISO 9126, terutama pada Tabel 4. Instrumen metode angket
aspek functionality, security, usability, efficiency, No Fungsi Pertanyaan
(Kebutuhan)
maintainability, dan portability. 1. Log in / Apakah fungsi login masuk ke dalam sistem
1. Pengujian Functionality Otentifikasi sudah berfungsi dengan benar?
Pengujian ini berfokus pada kesesuaian satu set fungsi 2. Navigasi Apakah menu navigasi utama dapat
difungsikan?
untuk dapat melakukan tugas-tugas tertentu. Pengujian 3. Menu KHS Apakah menu KHS dapat difungsikan ?
ini menggunakan metode checklist yang dilakukan 4. Menu Transkrip Apakah menu Transkrip dapat difungsikan ?
5. Menu Jadwal Apakah menu Jadwal Kuliah dapat
pada 5 responden (teman satu kelas). Selain itu pada Kuliah difungsikan ?
aspek ini juga digunakan metode black-box untuk 6. Menu Profil Apakah menu Profil dapat difungsikan ?
melengkapi data yang diperoleh. 7. Menu Visi misi Apakah menu Visi misi dapat difungsikan ?
8. Menu About Apakah menu About dapat difungsikan ?
2. Pengujian Security 9. Menu Help Apakah menu Help dapat difungsikan ?
Pengujian ini berfokus pada jaminan kemampuan 10. Pengelolaan Data Apakah fungsi untuk menampilkan nilai
dalam mencegah akses yang tidak sah, baik secara akademik per semester dapat berfungi dengan
baik?
sengaja maupun tidak disengaja. Pengujian ini 11. Pengelolaan Data Apakah fungsi untuk merubah profil dapat
dilakukan untuk menemukan berbagai celah keamanan. berfungsi dengan baik?
12. Pengelolaan Data Apakah fungsi untuk melakukan pengisian
Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan mata kuliah sudah berjalan dengan benar?
perangkat lunak khusus untuk menguji kualitas sebuah 13. Cetak Data Apakah fungsi untuk mencetak KHS per
semester sudah berfungsi dengan benar?
aplikasi web dari sisi security.
14. Cetak Data Apakah fungsi untuk mencetak Transkrip nilai
3. Pengujian Usability (DHS) sudah berfungsi dengan baik?
Pengujian ini dilakukan dengan menilai seberapa 15. Cetak Data Apakah fungsi untuk mencetak Jadwal Kuliah
sudah berfungsi dengan baik?
mudah tampilan antarmuka, navigasi, pada perangkat 16. Pengelolaan Data Apakah fungsi untuk merubah kata kunci
lunak yang dikembangkan untuk digunakan. Pengujian (password)
untuk masuk dalam sistem (login) sudah
ini menggunakan kuisioner yang dilakukan pada 5 berfungsi
responden (teman satu kelas) dengan kriteria bahwa dengan benar?
responden tersebut terbiasa dengan aktifitas internet. 17. Menu Apakah menu pendaftaran KP/TA/Skripsi
KP/TA/Skripsi sudah berfungsi dengan benar?
4. Pengujian Efficiency 18. Kontak Apakah fungsi untuk menghubungi
Pengujian aspek efisiensi yang dilakukan adalah pengelola situs
sudah berfungsi dengan baik?
kualitas performance aplikasi saat diakses pengguna 19. Link Apakah menu link ke Official Site dapat
difungsikan dengan benar? konteks penggunaan. Usability merupakan atribut
20. Link Apakah menu link ke e-learning dapat
difungsikan dengan benar?
kualitatif yang berkaitan dengan seberapa mudah
penggunaan antarmuka program.
b. Instrumen metode black-box testing Kuisioner yang digunakan dalam pengujian ini adalah
angket kuisioner yang disusun oleh J.R Lewis, seperti
Tabel 5. Contoh pendekatan black-box testing berikut.
Skenario Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul Tabel 7. Computer System Usability Questionnaire J.R
yang yang an
diharapkan didapat Lewis
1. Masukkan NIM, Proses Proses Berjalan No Pernyataan Pilihan
NIM dan Password login dapat login TS KS S SS
Password dilakukan berhasil
yang tidak dilakukan 1 Secara keseluruhan, saya
sesuai. merasa puas dengan
Tekan kemudahan sistem ini.
tombol 2 Cara penggunaan sistem ini
login. sangat simpel.
Periksa 3 Saya dapat menyelesaikan
apakah
tugas saya dengan efektif
proses
login ketika menggunakan sistem ini.
berhasil 4 Saya dapat dengan cepat
2. Masukkan NIM, Proses Proses Berjalan menyelesaikan pekerjaan saya
NIM dan Password login tidak login menggunakan sistem ini.
Password dapat tidak 5 Saya dapat menyelesaikan
yang dilakukan berhasil tugas saya dengan efisien
sesuai. dilakukan ketika menggunakan sistem ini.
Tekan
tombol 6 Saya merasa nyaman
login. menggunakan sistem ini.
Periksa 7 Sistem ini sangat mudah
apakah dipelajari.
proses 8 Saya yakin saya akan lebih
login produktif ketika menggunakan
berhasil sistem ini.
9 Jika terjadi error, sistem ini
2. Instrumen Security memberikan pesan
Pengujian ini akan menggunakan perangkat lunak pemberitahuan tentang langkah
yang saya lakukan
Acunetix Web Vulnerability Scanner versi 8. untuk mengatasi masalah.
Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan 10 Kapanpun saya melakukan
parameter pengujian Default untuk menguji dan kesalahan, saya bisa kembali
menemukan berbagai jenis celah keamanan. Pengujian dan pulih dengan cepat.
11 Informasi yang disediakan
dilakukan dengan menggunakan login sequence untuk sistem ini sangat jelas.
sebuah pengguna biasa. 12 Mudah untuk menemukan
Tabel 6. instrumen Security informasi yang saya butuhkan.
No. Modul dan Manipulasi Parameter Aktif 13 Informasi yang diberikan oleh
sistem ini sangat mudah
1. Cross Site Scripting (XSS) Ya
dipahami.
2. SQL Injection Ya 14 Informasi yang diberikan
sangat efektif dalam membantu
3. Instrumen Usability menyelesaikan pekerjaan saya.
Pengujian ini menggunakan kuisioner Computer 15 Tata letak informasi yang
terdapat di layar monitor sangat
System Usability Questionnaire (CSUQ) yang jelas.
dikembangkan oleh IBM untuk standar pengukuran 16 Tampilan sistem ini sangat
usability perangkat lunak (Lewis, 1993).International memudahkan.
Standard Organization mendefinisikan usability 17 Saya suka menggunakan
tampilan sistem semacam ini.
sebagai sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana
18 Sistem ini memberikan semua
sebuah produk dapat digunakan oleh pengguna fungsi dan kapabilitas yang
tertentu untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu saya perlukan.
secara efektif, efisien, dan memuaskan dari sisi 19 Secara keseluruhan, saya
sangat puas dengan kinerja Tabel 10. Format pengujian Variabel Portability
sistem ini. No Aspek yang Hasil yang akan diperoleh
(Lewis 1993). dinilai
1. Sistem dapat Sistem kompatibel dengan
4. Instrumen Effciency berjalan pada beberapa browser ternama. Hal
Pengujian ini menggunakan alat ukur YSlow yang browser berbasis ini terbukti dari hasil pengujian
desktop bahwa sistem dapat di akses
dikembangkan oleh Yahoo Developer Network untuk
mengukur performa efisiensi sebuah halaman website. dibeberapa browser seperti
Mozilla Firefox, Internet
Performa yang akan diukur adalah besarnya bytes data
Explorer , Opera, dan Google
dokumen, jumlah HTTP request, minifikasi, kompresi Chrome tanpa terdapat pesan
GZIP, dan score / grade akhir (Yahoo Developer error.
Network, 2011). 2. Sistem dapat
Tabel 8. Instrumen Effciency berjalan pada
browser berbasis
No. Parameter Dasar YSlow Aktif mobile
1. Make fewer HTTP requests Ya
2. Compress components with GZIP Ya
IV. PEMBAHASAN
3. Minify JavaScript and CSS Ya
Pada pembahasan kali ini Pengujian terhadap sistem
4. Reduce DNS lookups Ya
5. Reduce cookie size Ya informasi akademik STMIK El Rahma Yogyakarta
6. Reduce the number of DOM elements Ya berdasarkan standard ISO 9126 yaitu aspek (Variabel)
7. Configure entity tags (ETags) Ya functionality, security, usability, efficiency, maintainability,
8. Use cookie-free domains dan portability.
9. Make JavaScript and CSS external A. Aspek Functionality
Pada aspek ini, metode yang digunakan yaitu dengan
5. Instrumen Maintainability menggunakan checklist (angket) dan menggunakan
Maintainability merupakan berkaitan dengan usaha pendekatan black-box testing (menguji perangkat lunak
yang diperlukan untuk menemukan dan mengatasi dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan
kesalahan di dalam program. Pengujian untuk aspek kode program).
maintainability ini menggunakan ukuran-ukuran 1. Metode checklist (angket)
(metrics). Kemudian pengujian dilakukan peneliti Tabel 11. Hasil metode angket
dengan diuji secara operasional. No Pertanyaan Ya Tidak
Tabel 9. Format pengujian Variabel Maintainability 1. Apakah fungsi login masuk ke dalam sistem sudah 5 0
berfungsi dengan benar?
Aspek Aspek yang dinilai Hasil yang 2. Apakah menu navigasi utama dapat difungsikan? 5 0
diperoleh 3. Apakah menu KHS dapat difungsikan ? 5 0
Instrumentation Terdapat peringatan 4. Apakah menu Transkrip dapat difungsikan ? 5 0
pada sistem untuk 5. Apakah menu Jadwal Kuliah dapat difungsikan ? 3 2
mengidentifikasi 6. Apakah menu Profil dapat difungsikan ? 5 0
kesalahan 7. Apakah menu Visi misi dapat difungsikan ? 5 0
Consistency Penggunaan satu 8. Apakah menu About dapat difungsikan ? 5 0
bentuk rancangan 9. Apakah menu Help dapat difungsikan ? 3 2
pada seluruh 10. Apakah fungsi untuk menampilkan nilai akademik per 5 0
semester dapat berfungi dengan baik?
rancangan sistem
11. Apakah fungsi untuk merubah profil dapat berfungsi 2 3
Simplicity Kemudahan dalam dengan baik?
pengelolaan, 12. Apakah fungsi untuk melakukan pengisian mata kuliah 5 0
perbaikan, dan sudah berjalan dengan benar?
pengembangan 13. Apakah fungsi untuk mencetak KHS per semester 5 0
sistem sudah berfungsi dengan benar?
14. Apakah fungsi untuk mencetak Transkrip nilai (DHS) 5 0
sudah berfungsi dengan baik?
6. Instrumen Portability 15. Apakah fungsi untuk mencetak Jadwal Kuliah sudah 2 3
Aspek Portability ini dilakukan dengan berfungsi dengan baik?
16. Apakah fungsi untuk merubah kata kunci 5 0
menjalankan sistem pada browser berbasis desktop (password)
dan pada browser berbasis mobile. untuk masuk dalam sistem (login) sudah berfungsi
dengan benar?
17. Apakah menu pendaftaran KP/TA/Skripsi sudah 3 2
berfungsi dengan benar?
18. Apakah fungsi untuk menghubungi pengelola situs 5 0
sudah berfungsi dengan baik?
19. Apakah menu link ke Official Site dapat difungsikan 5 0
dengan benar?
20. Apakah menu link ke e-learning dapat difungsikan 5 0
dengan benar?

Dari hasil diatas dapat diketahui persentase untuk


masing-masing penilaian adalah :
Ya = (88/100) x 100% = 88%
Tidak = (12/100) x 100% = 12%
Berikut ini analisis data dari pengujian functionality :
Tabel 12. Data Pengujian functionality
No Skor Total Skor Maksimum Persentase (%)
1. 5 5 100
2. 5 5 100
3. 5 5 100
4. 5 5 100 Gambar 3. Tampilan menu login dengan NIM dan
5. 3 5 60
Password yang tidak sesuai
6. 5 5 100
7. 5 5 100 Pada tampilan di atas merupakan tampilan menu
8. 5 5 100 login ketika NIM atau password yang dimasukan
9. 3 5 60 tidak sesuai. Bila dilihat dari teknik Boundary value
10. 5 5 100 analysis yang meupakan salah satu teknik dari tipe
11. 2 5 40 black box testing sistem informasi tersebut sudah
12. 5 5 100 melalui teknik tersebut. Hal itu terbukti yaitu
13. 5 5 100 perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang
14. 5 5 100 salah, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai
15. 2 5 40
dilakukan sesuai dengan format pengujian pada
16. 5 5 100
Tabel 13.
17. 3 5 60
18. 5 5 100 Tabel 13. Hasil Pengujian Menu Login
Skenario Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul
19. 5 5 100 yang yang an
20. 5 5 100 diharapkan didapat
Tot. 88 100 88 % 1. Masukkan NIM, Proses Proses Berjalan
NIM, kode Password, login dapat login
dan kode dilakukan berhasil
Berdasarkan analisis deskriptif dan perhitungan Password dilakukan
maka diperoleh persentase 88% dari pengujian yang
sesuai.
functionality. Dari skor persentase yang didapat Tekan
maka kualitas perangkat lunak dari sisi functionality tombol
login.
telah sesuai dengan atribut functionality dan Periksa
mempunyai skala tinggi. apakah
proses
2. Metode black-box testing
login
a. Menu Login berhasil
Menu login merupakan menu yang digunakan 2. Masukkan NIM, Proses Proses Berjalan
NIM, kode Password, login tidak login
pengguna apabila ingin masuk kesebuah sistem. dan kode dapat tidak
Teknik yang digunakan yaitu Boundary value Password dilakukan berhasil
yang tidak dilakukan
analysis yang meupakan salah satu teknik dari tipe sesuai.
black box testing. Tekan
tombol
login.
Periksa
apakah
proses
login
berhasil
Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa apabila NIM,
atau password dibuat tidak sesuai, maka perangkat
lunak akan menampilkan informasi bahwa yang
dimasukan tidak sesuai. Begitu juga dengan
sebaliknya, apabila NIM atau password yang
dimasukan sesuai, maka akan masuk ke sistem.
b. Menu KHS
Menu KHS merupakan salah satu fasilitas yang ada
pada perangkat lunak ini. Menu ini berfungsi untuk
menampilkan hasil mata kuliah selama satu
semester dan juga digunakan untuk menginputkan
mata kuliah yang akan diambil selama satu
semester. Gambar 4. Tampilan Menu Transkrip
Tabel 14. Pengujian menu KHS Pada menu ini teknik yang ada dari tipe black box testing
Skenario Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimp
yang yang ulan
yang dapat digunakan yaitu teknik Feature test. Hal
diharapkan didapat tersebut dikarenakan karena pada menu ini kita hanya bisa
1. Masukkan Kode Nama mata Nama menganalisis dari segi kelengkapan fitu-fitur yang
Kode mata mata kuliah mata
seharusnya ada. Lebih lengkapnya seperti pada Tabel 3.
Berjalan

kuliah kuliah tidak dapat kuliah


secara ditampilka tidak Tabel 15. Pengujian menu Transkrip
tidak benar n berhasil
Skenar Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul
ditampilk
io yang yang an
an
diharapkan didapat
2. Masukkan Kode Nama mata Nama
1. Masukkan Kode KHS tahun KHS Berjalan
Kode mata mata kuliah mata
Berjalan

Pilihan tahun ajaran yang tahun


kuliah kuliah dapat kuliah
tahun ajaran ajaran dipilih ajaran
secara ditampilka berhasil
secara tidak tidak yang
benar n ditampilk
benar tampil dipilih
an
tidak
3. Masukkan Kode KHS tahun KHS berhasil
Pilihan tahun ajaran yang tahun tampil
tahun ajaran dipilih ajaran 4. Masukkan Kode KHS tahun KHS Berjalan
Berjalan

ajaran tidak yang Pilihan tahun ajaran yang tahun


secara tampil dipilih tahun ajaran ajaran dipilih ajaran
tidak benar tidak secara benar tampil yang
berhasil dipilih
tampil berhasil
4. Masukkan Kode KHS tahun KHS tampil
Pilihan tahun ajaran yang tahun 3. Tekan icon Klik icon Keluar Fasilitas Berjalan
Berjalan

tahun ajaran dipilih ajaran printer printer fasilitas printer


ajaran tampil yang untuk berhasil
secara dipilih mencetak keluar
benar berhasil transkrip
tampil
Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa menu KHS
Berdasarkan Tabel 15 terlihat bahwa menu
dapat berjalan dengan baik.
Transkrip dapat berjalan dengan baik.
c. Menu Transkrip
d. Menu Jadwal Kuliah
Menu Transkrip pada dasarnya hampir sama
Pada menu ini terdapat fasilitas berupa jadwal
dengan menu KHS. Pada menu transkrip semua
kuliah, baik untuk dosen maupun untuk mahasiswa.
hasil studi ditampilkan dari semester awal hingga
akhir
Tabel 17. Pengujian Menu Profil
Skenar Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul
io yang yang an
diharapkan didapat
1. Masukkan Password Sistem Sesuai Berjalan
Password lama dan mengganti harapan
lama dan baru password
password lama
baru dengan dengan
benar password
baru dan
menyimpa
Gambar 5. Tampilan Menu Jadwal Kuliah n dalam
database.
Seperti pada analisis di atas, pada tahap analisis ini
2. Masukkan Password Sistem Sesuai Berjalan
digunakan teknik analisis Feature test. Hal tersebut Password lama dan tidak harapan
dikarenakan karena pada menu ini kita hanya bisa lama dan baru mengganti
password password
menganalisis dari segi kelengkapan fitu-fitur yang baru dengan lama
seharusnya ada. tidak benar dengan
Tabel 16. Pengujian menu Jadwal Kuliah password
baru dan
Skenar Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul sistem
io yang yang an menampil
diharapkan didapat kan
1. Tekan icon Klik icon Keluar Fasilitas Gagal informasi
printer printer fasilitas printer kesalahan.
untuk tidak
mencetak berhasil
transkrip keluar
f. Menu Visi Misi
Pada tahap diatas ternyata fasilitas printer tidak dapat Menu Visi Misi digunakan untuk menampilkan
berjalan dengan baik. Selain itu juga tampilan jadwal tidak tentang Visi Misi dari STMIK El Rahma
dapat keluar dengan baik. Yogyakarta.
e. Menu Profil Tabel 18. Hasil Pengujian Menu Visi Misi
Skenario Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul
Pada menu profil selain menampilkan data yang yang an
pengguna disini juga terdapat fasilitas ubah diharapkan didapat
password. Menu ubah password berfungsi untuk 1. Tekan Klik Keluar Keluar Berhasil
menu Visi menu Visi informasi informasi
mengubah password pengguna sebelumnya. Misi Misi Visi Misi Visi Misi
Pengubahan password ini penting untuk menjaga Kampus Kampus
berhasil
keamanan akun dari pengguna. keluar
Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa menu Visi
Misi dapat berjalan dengan baik.
g. Menu About
Menu About merupakan menu yang menampilkan
informasi pembuat sistem informasi tersebut.
Tabel 19. Pengujian Menu Ganti Password
Skenar Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul
io yang yang an
diharapkan didapat
1. Tekan menu Klik Keluar Keluar Berhasil
Gambar 6. Tampilan Menu Profil About menu informasi informasi
Gambar di atas merupakan tampilan menu profil About pembuat sistem
sistem informasi
yang memuat fasilitas ubah password. Berikut informasi berhasil
merupakan pengujian untuk menu ubah password. keluar
Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa menu about
dapat berjalan dengan baik.
h. Menu Help C. Aspek Usability
Menu Help merupakan menu yang menampilkan Pada aspek ini, metode yang digunakan yaitu dengan
informasi petunjuk menggunakan sistem informasi menggunakan kuesioner J.R Lewis. Pada tahap ini
tersebut. responden berjumlah sebanyak 10 orang.
Tabel 20. Pengujian Menu Ganti Password Tabel 24. Hasil Pengujian Usability
Skenar Prosedure Masukan Keluaran Hasil Kesimpul No Pernyataan Pilihan
io yang yang an
diharapkan didapat
TS KS S SS
1. Tekan menu Klik Keluar Keluar Berhasil 1 Secara keseluruhan, saya 0 0 1 4
Help menu informasi informasi merasa puas dengan
Help petunjuk petunjuk kemudahan sistem ini.
sistem sistem 2 Cara penggunaan sistem ini 0 0 1 4
informasi informasi sangat simpel.
berhasil 3 Saya dapat menyelesaikan
keluar
0 1 0 4
tugas saya dengan efektif
ketika menggunakan sistem ini.
i. Menu Log Off 4 Saya dapat dengan cepat 0 1 1 3
Menu Log Off merupakan menu yang digunakan menyelesaikan pekerjaan saya
menggunakan sistem ini.
untuk keluar dari sistem.
5 Saya dapat menyelesaikan 0 0 0 5
Tabel 21. Hasil Pengujian Menu Log Off tugas saya dengan efisien
Skenario Prosedure Masukan
Keluaran Hasil Kesimpul ketika menggunakan sistem ini.
yang yang an 6 Saya merasa nyaman
diharapkan didapat
0 1 0 4
menggunakan sistem ini.
1. Tekan Klik Keluar dari Berhasil Berhasil
menu Log menu Log sistem keluar 7 Sistem ini sangat mudah 0 1 1 3
Off Off dari dipelajari.
sistem 8 Saya yakin saya akan lebih 0 0 2 3
Berdasarkan Tabel 21 terlihat bahwa menu Log Off produktif ketika menggunakan
sistem ini.
dapat berjalan dengan baik.
9 Jika terjadi error, sistem ini 0 0 0 5
B. Aspek Security memberikan pesan
Tabel 22. Hasil Pengujian Security pemberitahuan tentang langkah
No. Jenis Celah Keamanan Tingkat Jumlah yang saya lakukan
Peringatan untuk mengatasi masalah.
1. File upload Low 2 10 Kapanpun saya melakukan 0 0 1 4
2. Login page password-guessing attack Low 1 kesalahan, saya bisa kembali
3. Possible sensitive directories Low 4 dan pulih dengan cepat.
4. User credentials are sent in clear text Low 2 11 Informasi yang disediakan 0 1 1 3
5. Broken links Informational 2
sistem ini sangat jelas.
6. Email address found Informational 3
7. Password type input with Informational 4
12 Mudah untuk menemukan 0 1 1 3
autocomplete enabled informasi yang saya butuhkan.
13 Informasi yang diberikan oleh 0 0 1 4
sistem ini sangat mudah
Tabel 23. Analisis Data Pengujian Security dipahami.
No. Tingkat Peringatan Jumlah 14 Informasi yang diberikan 0 1 1 3
1. High 0 sangat efektif dalam membantu
2. Medium 0 menyelesaikan pekerjaan saya.
3. Low 9 15 Tata letak informasi yang 0 0 1 4
terdapat di layar monitor sangat
4. Informational 9
jelas.
Total 18 16 Tampilan sistem ini sangat 0 0 1 4
Berdasarkan analisis hasil pengujian, sesuai celah memudahkan.
keamanan yang ditemukan, perangkat pengujian 17 Saya suka menggunakan 0 0 2 3
memberikan informasi celah keamanan yang ditemukan tampilan sistem semacam ini.
18 Sistem ini memberikan semua 0 0 3 2
berada pada tingkat Level 1 (Low). Tidak ditemukan celah fungsi dan kapabilitas yang
keamanan dari serangan Cross-site Scripting (XSS) dan saya perlukan.
SQL Injection. Dari hal tersebut maka kualitas perangkat 19 Secara keseluruhan, saya 0 0 2 3
lunak yang dikembangkan dari sisi security telah sesuai sangat puas dengan kinerja
sistem ini.
dengan kualitas security yang baik karena mempunyai TOTAL 0 7 20 68
skala yang tinggi.
Dari hasil di atas dapat diketahui persentase untuk
masing-masing penilaian
adalah :
Sangat Setuju (SS) = (68/95) x 100% = 71,58%
Setuju (S) = (5/19) x 100% = 21,05%
Kurang Setuju (KS) = (2/19) x 100% = 7,36%
Tidak Setuju (TS) = (0/19) x 100% = 0%
Dari hasil persentase yang didapatkan, maka didapat
persentase kualitas perangkat dari sisi kemudahan
pemakaian (usability) adalah 71,58% pengguna sangat
setuju, 21,05% pengguna setuju, dan 7,36% pengguna
Gambar 7. Peringatan Gagal Log in
kurang setuju.
Pada Gambar 7 terpampang gambar yang menunjukan
Hasil tersebut akan dilakukan perhitungan sesuai
peringatan apabila melakukan kesalahan Log in.
dengan skor jawaban yang telah ditentukan sebelumnya.
Tabel 26. Hasil pengujian Variabel Maintainability
Tabel 25. Analisis Data Pengujian Usability
Aspek Aspek yang dinilai Hasil yang diperoleh
No Skor Total Skor Maksimum Persentase % Instrumentation Terdapat peringatan Hasil pengujian
1 19 20 95 pada sistem untuk yang telah dilakukan
2 19 20 95 mengidentifikasi penulis
3 18 20 90 kesalahan menunjukkan bahwa
ketika ada kesalahan
4 17 20 85
yang dilakukan oleh
5 20 20 100 user, maka sistem
6 18 20 90 akan mengeluarkan
7 17 20 85 peringatan untuk
8 18 20 90 mengidentifikasi
9 20 20 100 kesalahan. Contoh,
ketika user
10 19 20 95 melakukan log in,
11 17 20 85 dan data yang
12 17 20 85 dimasukan ada yang
13 19 20 95 tidak sesuai maka
14 17 20 85 akan muncul
peringatan seperti
15 19 20 95
pada Gambar 2.
16 19 20 95 Consistency Penggunaan satu Hasil pengujian
17 18 20 90 bentuk rancangan menunjukkan bahwa
18 17 20 85 pada seluruh bentuk rancangan
19 18 20 90 rancangan sistem sistem mempunyai
Total 346 380 91,05 % satu bentuk yang
sama. Hal ini dapat
dilihat pada bagian
Berdasarkan analisis deskriptif dan perhitungan maka implementasi sistem,
dimana tampilan
diperoleh persentase 91,05% dari pengujian usability. Dari halaman
skor persentase yang didapat maka kualitas perangkat web dari satu
lunak dari sisi usability telah sesuai dengan atribut halaman ke halaman
lainnya memiliki
usability dan mempunyai skala sangat tinggi. kemiripan, bentuk
E. Maintainability yang serupa, dan
konsisten.
Pengujian untuk aspek maintainability ini Simplicity Kemudahan dalam Hasil pengujian
menggunakan ukuran-ukuran (metrics). Kemudian pengelolaan, menunjukan bahwa
perbaikan, dan sistem mudah untuk
pengujian dilakukan oleh penulis dengan diuji secara pengembangan dikembangkan.
operasional. sistem
F. Portability
Pengujian untuk aspek portability ini dilakukan
dengan menjalankan sistem pada browser berbasis
desktop dan pada browser berbasis mobile.
Tabel 27. Hasil pengujian Variabel Portability keseluhan sistem sudah dapat berjalan dengan baik,
No Browser Tampilan Hasil walaupun masih terdapat beberapa bagian yang belum
1 Mozilla Tidak berjalan sesuai fungsinya.
Firefox ditemukan 6. Secara keseluruhan hasil yang didapatkan sudah
error memuaskan, sehingga dapat dikatakan sistem sudah
dapat berjalan dengan baik.
7. Sistem informasi sudah dilengkapi dengan kemampuan
2 Internet Tidak validasi data yang cukup baik, ketika terjadi kesalahan
Explorer ditemukan akan memberikan bantuan berupa pesan kesalahan yang
error dilakukan pengguna sehingga dapat membuat
penggunamenjadi lebih mudah seperti ketika melakukan
login.
3 Google Tidak 8. Fitur-fitur yang terdapat pada sistem informasi ini sudah
Chrome ditemukan mencukupi untuk dikatakan sistem informasi akademik
error karena sudah ada fitur entri mata kuliah, Kartu Hasil
Studi, Jadwal Kuliah dan lain sebagainya seperti pada
pembahasan di atas.
4 Opera Tidak
ditemukan DAFTAR PUSTAKA
error Anley, C. (2002). Advanced SQL Injection In SQL
Server Applications. An NGSSoftware Insight Security
Research (NISR) Publication.

A S, R. and M.Shalahuddin (2011). Modul Pembelajaran


V. PENUTUP Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung.
Kesimpulan
Burnstein, I. (2003). Practical Software Testing. Springer.
Setelah melakukan pengujian pada sistem informasi USA: 46.
akademik STMIK El Rahma Yogyakarta didapatkan beberapa
kesimpulan: Gardiner, S. (1999). Testing Safety-Related Software.

1. Berdasarkan analisis dan pengujian pada aspek Kappel, G., B. P. oll, et al. (2006). Web Engineering. J.
Fungctinality yang menggunakan metode angket wiley. Germany: 252.
didapatkan 88% yang mempunyai arti bahwa kualitas
sistem informasi sudah sesuai atribut Fungctinality, Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi.
sementara untuk metode black-box testing yaitu secara Yogyakarta: Gava Media.
keseluruhan sistem informasi akademik STMIK El
Lewis, J. R. (1993). IBM Computer Usability Satisfaction
Rahma Yogyakarta sudah berjalan dengan baik,
Questionnaires: Psychomotric Evaluation and
walaupun masih terdapat beberapa menu yang tidak bisa
Instrucyions for Use. Boca Raton, IBM Corporation.
berjalan dengan baik.
2. Sistem mampu mencegah Cross-site Scripting (XSS) dan McCall, J. A., P. K. Richards, et al. (1997). Factors in
SQL Injection. Software Quality US Rome Air Development Reports.
3. Hasil uji usability menyatakan 91,05% pengguna dapat
dengan mudah menggunakan sistem. Merkow, M. S. and L. Raghavan (2012). Secure and Resilient
4. Berdasarkan pengujian aspek Maintainability sistem Software Requirements, Test Cases, and Testing
informasi tersebut sudah dapat menampilkan informasi Methods. C. P. T. F. Group. USA: 231.
peringatan apabila melakukan kesalahan dalam
menggunakannya. Nielsen, J. (2003). Introduction to Usability. Retrieved
5. Berdasarkan pengujian aspek portability sistem Januari 5, 2014, from
informasi tersebut tidak ditemukan error pada saat http://www.nngroup.com/articles/usability-101-
dijalankan menggunakan browser yang berbeda. Secara introduction-to-usability/
Pressman, R. S. (1997). Software Engineering: A
Practitioner's Approach. McGraw-Hill Book Co.

Pressman, R. S. (2001). Software Engineering, Mc Graw Hill.

Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak


(Software Reengineering). Jakarta.

S.Pressman, R. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta,


Penerbit Andi.

Spinellis, D. D. (2006). Code Quality: The Open Source


Perspective. Boston: Addison-Wesley.
Subraya, B. M. (2006). Integrated Approach to Web
Performance Testing: A Practitioner's Guide. Idea
Group Inc.

Tutorialspoint. (2013). "Software Testing Methods."


Retrieved 11 November, 2013, from
http://www.tutorialspoint.com/software_testing/testing_
methods.htm.

Zyrmiak, D. (2001). Software Quality Function Deployment.


Retrieved Januari 5, 2014, from
http://www.isixsigma.com/tools-templates/qfd-house-of-
quality/software-quality-function-deployment/

You might also like