You are on page 1of 10

Borang Portofolio

Nama Peserta: dr. Dwi Yuliannisa Amri

Nama Wahana: RSUD Dompu

Topik:Sindrom Obstruksi Post Tuberkulosis

Tanggal (kasus): 13 April 2017

Nama Pasien: M. Yacub No. RM :

Tanggal Presentasi: 8 Mei 2017 Nama Pendamping: dr. Rini Fathiyatul Rochmin Nurfebriani

Tempat Presentasi: RSUD Dompu

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa



Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi:Pria 62 tahun dengan sesak sejak 3 hari SMRS yang dirasa semakin memberat disertai batuk
berdahak sejak 1 bulan SMRS dan hemoptisis 1 HSMRS.

Tujuan: Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Sindrom Obstruksi Post Tuberkulosis

Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit



Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskus Email Pos

Data pasien: Nama: M.Yacub Nomor Registrasi:

Nama klinik: Zaal Dalam Telp: Terdaftar sejak:

Data utama untuk bahan diskusi:


1. Diagnosis/Gambaran Klinis: Sindrom Obstruksi Post Tuberkulosis
Sup. Tb Paru relaps
2. Riwayat Pengobatan: Pengobatan OAT 6 bulan tuntas dengan evaluasi bulan ke 6 BTA (-)

3. Riwayat kesehatan/Penyakit: Pasien menderita TB paru 3 tahun lalu. Riwayat merokok disangkal

4. Riwayat keluarga: Riwayat TB paru atau batuk lama disangkal

5. Riwayat pekerjaan: Pasien sehari-hari bekerja di ladang

6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik : Rumah mendapatkan sirna cahaya matahari yang cukup.

7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus): -


8. Lain-lain:
KU : sakit sedang
Kesadaran : sadar/aktif
o Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/menit
Frekuensi nafas : 26 x /menit
Suhu : 36,7 0C
o Pemeriksaan sistemik
Kulit : Teraba hangat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis.
Kepala : Bentuk normal, rambut hitam
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil isokor, diameter 2 mm, refleks cahaya +/+ Normal
Telinga : tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah
Tenggorok : Tonsil T1 T1 tidak hiperemis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks
Paru
Inspeksi : normochest, simetris kiri kanan, retraksi (-)
Palpasi : vocal fremitus kiri = kanan meningkat, SIC melebar
Perkusi : hipersonor
Auskultasi: ekspirasi memanjang, wheezing +/+ di kedua lapangan paru, rh -/-

Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS SIC V
9.
Perkusi : batas atas jantung setinggi Intercostalis (ICS) 2 garis parasternal kiri
Auskultasi: bunyi jantung menjauh.

Abdomen
Inspeksi : tidak membuncit
Palpasi : distensi (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi: bising usus (+) normal
Punggung : tidak ada kelainan
Alat kelamin : tidak ada diperiksa
Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler baik, sianosis(-), refleks
fisiologis +/+, refleks patologis -/-.

o Pemeriksaan Penunjang
DL:
WBC: 10.900/L

Rontgen thorax :
Thorax emfisematous
Cor : Tak membesar
Pulmo : Corakan bronkhvascular meningkat
Bercak kesuraman parahiler dextra
Kesan : Gb. Bronkhitis emfisematous / PPOK dengan bronhopneumonia dextra
o Penatalaksanaan
O2 3 L/mnt
inf.RL + Aminofluid: 1:1 = 20 tpm
Nebulisasi : combivent / 8 jam
Inj.Ceftriaxon 1gr / 12 jam
Inj.Methilprednisol 62,5 mg / 8 jam
Inj. Asam trakneksamat 500 mg/8 jam
Ambroxol syr 3x1 C
Cek Sputum BTA

Daftar Pustaka:

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan RI Tentang Pedoman
Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes RI. Jakarta: Balai Pustaka

2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan PPOK Di Indonesia. PDPI.
Jakarta: Balai Pustaka
Rangkuman Hasil Pembelajaran
1. Subjektif :
Wanita Nyonya E usia 44 tahun datang dengan keluhan sesak sejak 3 hari yang lalu yang dirasakan
semakin hari semaikn berat. Sesak dirasakan pasien sepanjang hari baik siang maupun malam. Sesak
berkurang apabila posisi pasien terduduk, terkadang pasien harus tidur dengan posisi setengah duduk
untuk mengurangi sesaknya. Selain itu pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 minggu sebelum
masuk rumah sakit yang berwarna jernih, kental, dan ada bercak darah sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien mempunyai riwayat pengobatan TB paru 3 tahun lalu dengan hasil BTA bulan ke-6 negatif.
2. Objektif :
KU : sakit sedang
Kesadaran : sadar/aktif
o Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/menit
Frekuensi nafas : 26 x /menit
Suhu : 36,7 0C
o Pemeriksaan sistemik
Kulit : Teraba hangat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis.
Kepala : Bentuk normal, rambut hitam
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil isokor, diameter 2 mm, refleks cahaya +/+ Normal
Telinga : tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah
Tenggorok : Tonsil T1 T1 tidak hiperemis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks
Paru
Inspeksi : normochest, simetris kiri kanan, retraksi (-)
Palpasi : vocal fremitus kiri = kanan meningkat, SIC melebar
Perkusi : hipersonor
Auskultasi: ekspirasi memanjang, wheezing +/+ di kedua lapangan paru, rh -/-

Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas atas jantung setinggi Intercostalis (ICS) 2 garis parasternal kiri
Auskultasi: bunyi jantung menjauh

Abdomen
Inspeksi : tidak membuncit
Palpasi : distensi (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi: bising usus (+) normal

Punggung : tidak ada kelainan


Alat kelamin : tidak ada diperiksa
Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler baik, sianosis(-), refleks
fisiologis +/+, refleks patologis -/-.
o Pemeriksaan Penunjang
DL:
WBC: 10.900/L

Rontgen thorax :
Thorax emfisematous
Cor : tear drop
Pulmo : Corakan bronkhvascular meningkat
Bercak kesuraman parahiler dextra
Kesan : Gb. Bronkhitis emfisematous / PPOK dengan bronhopneumonia dextra

3. Assessment :
SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) merupakan gejala sisa pasca tuberkulosis. Gejala sisa yang
paling sering ditemukan yaitu gangguan faal paru dengan kelainan obstruktif yang memiliki gambaran
klinis mirip Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Penyebabnya adalah akibat infeksi TB yang
dipengaruhi oleh reaksi imun seseorang yang menurun sehingga terjadi mekanisme makrofag aktif yang
menimbulkan peradangan nonspesifik yang luas. Sehingga menimbulkan gangguan berupa adanya sputum,
terjadinya perubahan pola pernapasan, dan penurunan ekspansi sangkar toraks. Penyakit ini ditularkan
melalui percikan ludah yang berada diudara (droplet) saat seorang pasien TBC batuk dan percikan ludah
yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernapas dan mengkolonisasi bronkiolus
atau alveolus. Apabila bakteri tuberkulosis dalam jumlah yang banyak berhasil menembus mekanisme
pertahanan sistem pernapasan dan berhasil menempati saluran napas bawah, maka pejamu akan melakukan
respon imun dan peradangan yang kuat di alveoli (parenkim) paru dan bronkus. Proses radang dan reaksi
sel menghasilkan nodul pucat kecil yang disebut tuberkel primer. Di bagian tengah nodul terdapat basil
tuberkel. Bagian luarnya mengalami fibrosis, bagian tengah mengalami kekurangan makanan sehingga
terjadi nekrosis. Proses terakhir ini dinamakan perkijuan. Perkijuan tersebut dapat menyebabkan erosi
dinding bronkus. Materi cair ini dapat dibatukkan keluar, meninggalkan kerusakan fibrosis tanpa atau
dengan perkijuan dan perkapuran yang tampak pada foto toraks. Perlukaan atau jaringan fibrous inilah
yang menyebabkan terjadinya SOPT dalam saluran pernapasan.

4. Planning :
Pengobatan: Pada terapi farmakologis, obat-obatan yang paling sering digunakan dan merupakan pilihan
utama adalah bronchodilator. Penggunaan obat lain mseperti kortikoteroid, antibiotic dan antiinflamasi
diberikan pada beberapa kondisi tertentu. Bronkodilator diberikan secara tunggal atau kombinasi dari
ketiga jenis bronkodilator dan disesuaikan denganklasifikasi derajat berat penyakit.Pemilihan bentuk
obat diutamakan inhalasi,nebuliser tidak dianjurkan pada penggunaan jangka panjang. Pada derajat berat
diutamakan pemberian obat lepas lambat (slow release) atau obat berefek panjang (long acting).
Pada pasien diberikan bronkodilator kerja pendek berupa Iprabromium bromida dan Salbutamol
(Combivent) secara nebulizer, obat ini merupakan kombinasi dari golongan antikolinergik dan short
acting 2 adrenergik reseptor agonis. Antikolinergik memiliki efek menghambat kerja syaraf simpatis
terhadap bronkus, dimana kerja syaraf simpatis dapat menyebabkan kontraksi pada otot polos saluran
pernafasan, sedangkan short acting 2 adrenergik reseptor agonis memberikan efek relaksasi pada otot
polos saluran pernafasan, sehingga keduanya sama-sama memiliki efek bronkodilatasi dan berkerja saling
memperkuat. Kombinasi ini sering digunakan untuk mengatasi eksaserbasi akut, namun tidak dianjurkan
penggunaanya dalam waktu yang panjang.
Pemberian ambroxol syrup berguna untuk mengencerkan dahak karena sifatnya sebagai mukolitik, hanya
diberikan pada eksaserbasi akut. Aminofluid merupakan cairan infus yang berisi asam amino, elektrolit,
dan air. Dapat digunakan pada individu dengan hipoproteinemia atau malnutrisi ringan karena kurangnya
asupan oral. Antibiotik golongan fluoroquinolon injeksi diberikan pada perawatan di rumah sakit dalam
rangka pencegahan infeksi nosokomial.

Mengetahui
Pembimbing

dr. Rini Fathiyatul Rochmin Nurfebriani

You might also like

  • Ecase
    Ecase
    Document10 pages
    Ecase
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Ecase THT
    Ecase THT
    Document2 pages
    Ecase THT
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Resus Ofi
    Resus Ofi
    Document8 pages
    Resus Ofi
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Ecase
    Ecase
    Document1 page
    Ecase
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Ecase
    Ecase
    Document10 pages
    Ecase
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Ecase Anak
    Ecase Anak
    Document3 pages
    Ecase Anak
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Cover Asmaaa
    Cover Asmaaa
    Document5 pages
    Cover Asmaaa
    indri
    No ratings yet
  • Word Resus
    Word Resus
    Document8 pages
    Word Resus
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document2 pages
    Cover
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Daftar Hadir
    Daftar Hadir
    Document3 pages
    Daftar Hadir
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Cover Kejang
    Cover Kejang
    Document2 pages
    Cover Kejang
    indri
    No ratings yet
  • KOMPARASI RSUD DOmpu
    KOMPARASI RSUD DOmpu
    Document6 pages
    KOMPARASI RSUD DOmpu
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Cover Kejang
    Cover Kejang
    Document2 pages
    Cover Kejang
    indri
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Berita Acara Presentasi Kasus
    Berita Acara Presentasi Kasus
    Document2 pages
    Berita Acara Presentasi Kasus
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Laporan PMKP Tahun 2017 Final
    Laporan PMKP Tahun 2017 Final
    Document34 pages
    Laporan PMKP Tahun 2017 Final
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Mini Pro
    Mini Pro
    Document69 pages
    Mini Pro
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • BAB III Mini Pro
    BAB III Mini Pro
    Document10 pages
    BAB III Mini Pro
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Word Resus
    Word Resus
    Document8 pages
    Word Resus
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Daftar Hadir Acara Presentasi Kasus
    Daftar Hadir Acara Presentasi Kasus
    Document2 pages
    Daftar Hadir Acara Presentasi Kasus
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document9 pages
    Bab Ii
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Laporan Kegiatan
    Laporan Kegiatan
    Document66 pages
    Laporan Kegiatan
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Apk 1
    Apk 1
    Document2 pages
    Apk 1
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document9 pages
    Bab Ii
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Cover Asmaaa
    Cover Asmaaa
    Document5 pages
    Cover Asmaaa
    indri
    No ratings yet
  • Vertigo SPM
    Vertigo SPM
    Document12 pages
    Vertigo SPM
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet
  • Cover Asmaaa
    Cover Asmaaa
    Document5 pages
    Cover Asmaaa
    indri
    No ratings yet
  • Cover Kejang
    Cover Kejang
    Document2 pages
    Cover Kejang
    indri
    No ratings yet
  • Tugas Fajar Gizi
    Tugas Fajar Gizi
    Document1 page
    Tugas Fajar Gizi
    Dwi Yuliannisa Amri
    No ratings yet