You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, maka kebutuhan manusia akan sesuatu cenderung akan meningkat pula.

Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi serta semakin

banyaknya produk yang ada dipasaran mengakibatkan tingkat persaingan yang

semakin tinggi juga ditambah dengan kondisi masyarakat yang semakin kritis

dalam pemakaian atau pemilihan suatu produk. Dengan mengembangkan dan

berinovasi berdasarkan keinginan dan kepentingan para operator agar mudah

dalam bekerja dan menghasilkan kualitas yang baik.

CV. Rahmad merupakan sebuah usaha pembuatan batu bata. Meja potong

Produk batu bata yang dihasilkan sering mengalami kerusak pada bagian tali

baja sebagai alat pemotong batu bata. Oleh karena itu, diperlukan studi

perancangan produk dan keergonomisan. pada proses produksi sehingga dapat

mengurangi produk cacat, dan untuk tercapainya target produksi

Adapun kendala yang sering dialami operator mesin pemotong batu bata

adalah mesin sangat rendah sehingga sulit dalam mengankat batu bata yang telah

dipotong, dan dalam waktu yang relatif singkat para operator akan merasakan

kelelahan pada bagian pinggang dan lengan, tali baja sebagai media pemotong

bata sering putus dikarenakan kontruksi mesin yang kurang tepat. Oleh karena

itu, operator tersebut harus memperbaiki kawat tersebut sehingga kegiatan

prroduksi bata berhenti sementar.

I-1
I-2

Untuk mengatasi hal tersebut, metode yang dapat digunakan adalah QFD

dan Antropometri dalam merancang produk tersebu. QFD dan Antropometri

merupakan kombinasi untuk merancang agar hasil dari perancangan tersebut

sesuai dengan kebutuhan operator dan ergonomis.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :


1. Bagaimana menerapkan metode QFD pada pengembangan meja potong

batu bata sehingga mendapatkan keinginan pengembangan meja potong

batu bata yang sesuai kebutuhan operator?


2. Bagaimana menerapkan metode Antropometri pada pada pengembangan

meja potong batu bata sehingga mendapatkan keinginan pengembangan

meja potong batu bata ergonomi.?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan di usaha pembuatan batu

bata adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui ukuran yang ergonomi dari pengembangan meja potong batu

bata dengan metode Antropometri.


b. Mengetahui kebutuhan para operator pada meja potong batu bata sebagai

dasar pengembangan produk meja potong batu bata yang sesuai kebutuhan

operator.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu bila alat ini dapat diterapkan maka

operator batu bata tidak akan merasa kelelahan dan desain baru pada meja potong

tersebut akan dapat memperbaiki kekurangan pada mesin yang lama sehingga

kawat pemotong batu bata tidak akan mudah putus.

1.5. Batasan Penelitian

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:


I-3

1. Koresponden dalam hal ini adalah operator meja potong batu bata di CV.

Rahmad maka kuisioner akan dibagi pada mereka.


2. Berbasis ergonomi hanya dalam ruang lingkup Antropometri
1.6. Asumsi Penelitian
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Metode QFD dan Antropometri merupakan metode yang akan digunakan

dalam penelitian pengembangan meja pemotong batu bata.


2. Penelitian pengembangan meja pemotong batu bata. berbasis QFD dan

Antropometri ini merupakan penyempurnaan dari penelitian rancangan

meja potong batu bata sebelumnya sebelumnya.

You might also like