Professional Documents
Culture Documents
Skenario
Anda adalah seorang mahasiswa di Fakultas Kedokteran UGM. Saat ini anda sedang
menjadi tenaga sukarela P3K pada Lomba Senam Jantung Sehat. Sesaat setelah
lomba berlangsung, seorang peserta lomba masuk ruangan P3K dan meminta anda
untuk memeriksa jantung dan paru-parunya.
Pertanyaan
1. Preparat apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pemeriksaan paru-paru dan
jantung?
2. Apakah terdapat perbedaan antara pemeriksaan paru-paru dan jantung
sebelum latihan dibandingkan dengan setelah latihan?
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami langkah-langkah dalam dasar-dasar pemeriksaan fisik dada-paru
dan jantung-pembuluh darah.
2. Memahami metode dan prosedur dalam menggunakan peralatan yang
diperlukan untuk pemeriksaan dada - paru dan jantung-pembuluh darah.
3. Mampu melaporkan hasil pemeriksaan dada - paru dan jantung-pembuluh
darah.
3. Mahasiswa dapat melaporkan hasil pemeriksaan dada paru dan jantung pembuluh darah.
Latihan Mandiri
Tujuan dari latihan mandiri adalah untuk meningkatkan skor / nilai prosedur
pemeriksaan sampai dengan 80.
Program Belajar
Gambar 4. Topography permukaan dan fissura interlobaris bawah, anterior and posterior
Sumber: Bickley L.S. dan Szilagyi P.G. Bates Guide to Physical Examination and History Taking. 9th edition.
Lippicott Williams & Wilkins. 2007.
Gambar 5. Topography permukaan dan fissura interlobaris bawah, tampak lateral kanan dan kiri
Sumber: Bickley L.S. dan Szilagyi P.G. Bates Guide to Physical Examination and History Taking. 9th edition.
Lippicott Williams & Wilkins. 2007.
Paru-paru terbentang secara superior sekitar 3-4 sm di atas medial akhir dari clavicula.
Batas inferior dari paru-paru membentang sampai rusuk ke enam pada garis midcavicular,
rusuk ke delapan pada taris midaxillary, dan posterior antara 9 thoracic vertebra (T9) dan 12
th th
thoracic vertebra (T12). Variasi ini berhubungan dengan respirasi. Bifurkasio trakhea, carina,
terletak di belakang angulus Louis pada tinggi yang kira-kira sama dari thoracic vertebra ke-4
(T4) pada dada posterior. Hemidiafragma kanan pada akhir ekspirasi terletak pada level rusuk
ke lima secara anterior dan thoracic vertebra ke-9 (T9) secara posterior. Adanya liver pada sisi
kanan membuat hemidiafragma sedikit lebih tinggi daripada yang kiri. Selama pernafasan
sesaat (quiet breathing), kontraksi otot muncul hanya selama inspirasi. Ekspirasi adalah pasif,
yang dihasilkan dari elastic recoil dari dada dan paru-paru.
PEMERIKSAAN FISIK
Setelah penilaian umum terhadap pasien, pemeriksaan dada posterior dilakukan saat
pasien masih duduk. Tangan pasien hendaknya dilipat pada pangkuan mereka. Setelah
pemeriksaan dada posterior selesai, pasien diminta untuk berbaring; pemeriksa hendaknya
mencoba memberikan gambaran area paru-paru.
Jika pasien adalah laki-laki, maka pakaian hendaknya diangkat dari pinggangnya. Jika
pasien adalah perempuan, maka pakaian hendaknya tetap dipakai untuk mencegah kejadian
yang tidak perlu atau memalukan dengan terlihatnya payudara. Pemeriksa harus berdiri
menghadap pasien.
Pemeriksaan bagian anterior dan dada posterior termasuk hal-hal berikut:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi Leher
Apakah pernafasan pasien dibantu dengan otot bantuan? Menggunakan otot
bantuan merupakan salah satu tanda paling awal dari obstruksi aliran pernafasan.
Pada tekanan respiratory, otot trapzius dan sternocleidomatoid berkontraksi selama
inspirasi. Otot bantuan membantu dalam ventilasi; keduanya mengembangkan
tulang selangka (clavicle) dan dada anterior untuk meningkatkan volume paru-paru
dan menghasilkan tekanan intrathoracic negatif. Hal ini dihasilkan pada retraksi otot
fossae supraclavicular dan intercostales. Gerakan ke atas dari tulang selangka lebih
dari 5 mm selama respirasi berhubungan dengan penyakit obstruksi paru-paru yang
parah.
Inspeksi Konfigurasi Dada
Berbagai kondisi dapat bertentangan dengan ventilasi yang cukup, dan konfigurasi
dada dapat mengindikasikan penyakit paru-paru.
Jenis pernafasan
Pada perempuan yang sehat, umumnya pernafasan thoracic lebih dominan yang
dinamakan jenis thoraco-abdominal. Sementara pada laki-laki yang sehat,
pernafasan abdominal lebih dominan dan dinamakan jenis abdomino-thoracal.
Inspeksi Tangan
Apakah terjadi clubbing? Temuan awal dari clubbing adalah kehilangan sudut antara
kuku dan phalanx terminal. Lihat pada Gambar 8.3 di mana indeks jari normal
dibandingkan dengan indeks clubbing finger yang parah dari pasien yang menderita
carcinoma bronchogenis.
Dada posterior
Sekarang beralih ke belakang pasien untuk memeriksa dada posterior.
Inspeksi
Selama pengamatan inspirasi: pergerakan lateral rusuk, pelebaran sudut
apigastrik, dan pembesaran ukuran bagian anteroposterior dada.
Selama pengamatan ekspirasi: retraksi rusuk, penyempitan sudut epigastrik,
dan pengecilan ukuran anteropstrior dada.
Juga, pengamatan menggunakan otot pernafasan tambahan.
Palpasi
Palpasi digunakan untuk memeriksa hal berikut ini:
Area tenderness
Simetrisitas ekskursi dada
Fremitus taktil
Palpasi tenderness
Palpasi dengan kuat dengan jari anda area dada di mana pasien merasakan ada
tenderness. Ketuk dengan lembut punggung pasien dengan kepalan tangan anda.
Keluhan rasa sakit di dada mungkin berhubungan dengan penyakit musculokeletal
lokal dan tidak berhubungan dengan penyakit jantung atau paru-paru. Cermatlah
dalam memeriksa area tenderness.
Mengevaluasi Ekskursi Dada posterior
Tingkat simetris ekskursi dada dapat ditentukan dengan menempatkan tangan
dalam posisi rata pada punggung pasien dengan jempol paralel terhadap garis
tengah pada kira-kira level rusuk kesepuluh dan menarik sedikit kulit melalui garis
tengah. Pasien diminta untuk menghirup nafas dalam-dalam, dan gerakan tangan
dicatat. Gerakan tangan seharusnya simetris. Penyakit pulmonary lokal dapat
menyebabkan salah satu sisi kurang bergerak dibandingkan sisi lainnya. Cara
menempatkan tangan dapat dillihat pada gambar 9.
Prinsip Perkusi
Perkusi pada organ padat, seperti liver, menghasilkan suara yang redup,
amplitudo rendah, dan dengan durasi pendek tanpa resonansi. Perkusi pada
struktur yang mengandung udara dalam jaringan, seperti paru-paru, menghasilkan
resonansi, amplitudo yang lebih tinggi, dan nada yang lebih rendah. Perkusi pada
struktur cekung yang mengandung udara seperti perut, menghasilkan suara yang
tympanic, nada tinggi, dengan kualitas yang tidak jelas. Perkusi pada massa otot
yang besar seperti paha, menghasilkan suara datar dengan nada yang tinggi.
Normalnya pada dada, keredupan pada jantung dan resonansi pada daerah
paru-paru adalah keras dan terasa. Seperti pada paru-paru yang terisi cairan dan
menjadi lebih padat, seperti pada pneumonia, resonansi digantikan oleh keredupan.
Istilah hiperresonansi telah diterapkan pada suara perkusi yang tidak berasal dari
paru-paru dengan peningkatan kepadatan, seperti yang ditemukan pada
emphysema. Hiperresonansi-nya adalah dengan nada rendah, dengan kualitas
samar dan resonansi tetap terjadi pada timpani.
Sumber: Lynn Bickley, Bates A Guide to Physical Examination and Hystory Taking 9th edition. 2007. JB Lippicott
Company. Philadelphia.
Teknik perkusi
Teknik perkusi digambarkan pada Gambar 12. Cobalah melakukan perkusi pada
diri anda sendiri. Ketuk pada paru-paru kanan (resonansi), perut (timpani), liver
(redup) dan paha (datar).
Gambar 14a. Teknis memeriksa pergerakan diafragma. Selama respirasi, pada gambar
yang kiri, perkusi pada intercostalis spatium kanan ke tujuh secara posterior pada
midscapular line akan menjadi sonor dikarenakan adanya paru-paru di bawahnya. Selama
ekspirasi, pada gambar sebelah kanan, pulmonary dan diafragma naik. Perkusi pada area
yang sama akan menimbulkan suara redup karena adanya pulmonary di bawahnya.
Sumber: Swartz M.H. Textbook of Physical Diagnosis, History and Examination. 5th edition. Philadelphia. WB
Saunders Company. 2007
Gambar 14b. Teknik pemeriksaan pergerakan diafragma atau resonansi paru-paru
Sumber: Bickley L.S. dan Szilagyi P.G. Bates Guide to Physical Examination and History Taking. 9th edition. Lippicott
Williams & Wilkins. 2007
Auskultasi
Auskultasi adalah teknik mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh.
Auskultasi dada digunakan untuk mengidentifikasi suara paru-paru. Stetoskop yang
biasanya digunakan memiliki dua kepala: bell dan diafragma. Bell digunakan untuk
mendeteksi suara bernada rendah, dan diafragma lebih baik digunakan saat
mendeteksi suara dengan nada tinggi. Bell digunakan harus dalam keadaan tidak
terlalu bersentuhan dengan kulit; jika terlalu ditekan, kulit akan bertindak sebagai
diafragma, dan suara dengan nada rendah tidak akan dihasilkan. Sebaliknya,
diafragma digunakan dengan menempel pada kulit. Pada individu cachectic, bell
dapat lebih berfungsi karena rusuk yang menonjol pada pasien membuat
penentuan tempat diafragma menjadi sulit. Saat menggunakan stetoskop, jangan
pernah mendengar melalui pakaian pasien. Diafragma atau bell stetoskop harus
selalu bersentuhan dengan kulit pasien.
Gambar 15. Bagaimana menempatkan head stetoskop. A. Bagaimana menempatkan diafragma secara tepat.
Perhatikan untuk menempatkan head stetoskop secara rapat pada tubuh.
B. Bagaimana menempatkan bell. Perhatikan bagaimana menempatkan bell dengan tidak menempel pada
kulit.
Dada Anterior
Pemeriksa sekarang harus pindah ke bagian depan pasien. Bagian
pertama pemeriksaan dada anterior dilakukan dengan posisi pasien duduk,
setelahnya pasien diminta untuk berbaring.
Lihat pada pasien yang ditunjukkan pada Gambar 17. Perhatikan bahwa trakhea
terlihat pindah ke kanan pada perempuan yang sangat cachetic ini. Diagnosis yang
disarankan adalah dengan mendorong dan menarik trakhea ke kanan.
Sekarang minta pasien untuk berbaring pada punggungnya bagi sisa
pemeriksaan dada anterior. Lengan pasien berada pada sisi badan. Jika pasien
adalah seorang perempuan, mintalah dia untuk mengangkat payudaranya atau
anda posisikan sendiri jika perlu selama palpasi, perkusi dan auskultasi.
Pemeriksaan ini hendaknya jangan dilakukan di atas jaringan payudara.
Gambar 17. Deviasi trachea
Sumber: Swartz M.H. Textbook of Physical Diagnosis, History and Examination. 5th edition. Philadelphia. WB
Saunders Company. 2007
Inspeksi Dada
Terdapat beberapa poin yang harus diamati pada pemeriksaan dada. Selama
inspirasi, amatilah pergerakan lateral rusuk, pelebaran sudut epistatrik, dan
pembesaran ukuran bagian anteroposterior dada. Selama ekspirasi amatilah:
retraksi rusuk, penyempitan sudut epigastrik, dan pengecilan ukuran
anteroposterior dada. Amati juga penggunaan otot pernafasan tambahan.