You are on page 1of 37

MAKALAH

SATUAN PROSES
ALKANA dan ALKENA

Disusun oleh :1. Ester Necessary


2. Nur Annisa Yuliasdini
3. Nuraldyla Suciaty Saputri
4. Tasya Athirah Makaminan
5. Ricki Noufal Hadi
Kelompok : 1 ( Satu )
Kelas : 3 KIB
Dosen Pengasuh : Idha Silviyati . S.T, M.T
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2015/2016

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 1


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah Subhanahu wa taala


yang berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan
Makalah Satuan Proses tentang senyawa alkana dan alkena dapat diselesaikan
sesuai waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Shalallahualaihi wa sallam yang selalu menjadi motivasi untuk
keinginan selalu bekerja keras. Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas presentasi dan diskusi kelompok.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Idha Silviyati, ST, MT. Dosen pembimbing
2. Kedua orang tua penulis, terima kasih atas segala doa kepada penulis,
saudara - saudariku, atas segala doa dan dorongan semangat dari kalian.
3. Teman-teman Mahasiswa POLSRI kelas 3KIB terimakasih atas support
kalian.
Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan Makalah ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari segenap pembaca demi kebaikan dan
kesempurnaan Makalah ini.

Palembang, September 2016

Tim Penulis

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 2


DAFTAR ISI

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3.Tujuan............................................................................................................................5
Bab II
Pembahasan
2.1. Alkana...........................................................................................................................6
2.2.Alkena............................................................................................................................23

Bab III
Kesimpulan..........................................................................................................................34
Daftar pustaka......................................................................................................................35

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 3


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang
paling sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini
berbentuk cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air.
Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa
organik lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya
tarik menarik diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan
molekul satu dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair
ke fase gas) relatif memerlukan sedikit energi.
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau
lebih ikatan rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan
ikatan pi antara dua atom karbon yang berhadapan. Alkena sering disebut juga
olefin dan dikatakan hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah
maksimum atom yang dapat di tampung oleh tiap atom karbon.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi.
Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai
ikatan pi, dan mudah larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui
berbagai reaksi senyawa-senyawa seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil
dihalida, reaksi wittig (reaksi dengan ilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan
hidrogenasi alkuna.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 4


1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah senyawa organik
alkana dan alkena adalah :
1. Apa itu golongan hidrokarbon alkana?
2. Bagaimana tata nama alkana?
3. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkana?
4. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkana?
5. Apa itu golongan hidrokarbon alkena?
6. Bagaimana tata nama alkena?
7. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkena?
8. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkena?

1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian senyawa alkana dan alkena
2. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari senyawa alkana dan alkena
3. Mengetahui struktur senyawa alkana dan alkena
4. Menjelaskan kegunaan senyawa alkana dan alkena dalam kehidupan
sehari-hari.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 5


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ALKANA


Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon
jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, Alkana merupakan senyawa
hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus :
CnH2n + 2 (JamesE. Brady), Alkana adalah rantai karbon yang memiliki ikatan
tunggal (jenuh),
Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan
ikatan-ikatan tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus
CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis
minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang
besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.
Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-
C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C).
Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus
kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa

besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana). Gugus alkil, biasanya


disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang seperti alkana, terdiri
dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus
etil.

ALKANA
1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin). Semua
valensi C telah terisi (jenuh) dengan H.
2. Hidrokarbon jenuh tidak punya gugus fungsional, sifat kimia tidak khas
dibandingkan dengan senyawa organik yang punya gugus fungsi.
3. Hidrokarbon jenuh memberi kerangka karbon bagi senyawa organik yang
punya gugus fungsi.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 6


4. Susunan molekulnya hanya terdiri atas atom C dan H.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 7


5. Golongan senyawa ini sangat sukar bereaksi dengan zat lain sehingga
affinitas (daya tarik menarik gabungan) kecil.
Alkana Rantai Lurus
Rumus umum alkana adalah CnH2n+2 dimana n adalah jumlah atom
karbon pada molekul alkana. Ada dua buah cara untuk menulis rumus struktur.
Sebagai contoh, butana dapat dituliskan sebagai CH 3CH2CH2CH3 atau
CH3(CH2)2CH3.
Jumlah Karbon Nama Rumus Molekul Rumus Struktur

1 Metana CH4 CH4

2 Etana C 2H6 CH3CH3

3 Propana C3H8 CH3CH2CH3

4 Butana C4H10 CH3CH2CH2CH3

5 Pentana C5H12 CH3CH2CH2CH2CH3

6 Heksana C6H14 CH3(CH2)4CH3

7 Heptana C7H16 CH3(CH2)5CH3

8 Oktana C8H18 CH3(CH2)6CH3

9 Nonana C9H20 CH3(CH2)7CH3

10 Dekana C10H22 CH3(CH2)8CH3

TATA NAMA ALKANA


1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama.
Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah
cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama
alkananya ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan
nama alkana dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah
C nya sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 8


menyatakan jumlah seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang
terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang
dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta =
5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad
( etil lebih dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang.
Apabila letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )

Rantai utama adalah rantai terpanjang :

rantai utamanya adalah yang di kotak merah...... Kenapa?? coba kalian perhatikan
sisi sebelah kiri, bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) maka sama2 akan
bertambah 2 atom C tapi hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang
belok ke bawah)....sedangkan bila kita belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang
(Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan bagian kanan, penjelasannya lebih
mudah....bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) hanya bertambah satu
atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom C. Jadi
rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus, asal masih
dalam satu rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 9


terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang
angkanya terkecil :
Bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C
rantai utama nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2
dan 6

Bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C
rantai utama nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7
kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....
Urutan penamaan : nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk
jadi namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktana
cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya
dahulu (abjad "e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka
cukup disebut sekali ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai
utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai utamanya bernama : oktana.
bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami
penyingkatan.....misalnya :

CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai


CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus
CH (warna oranye) percabangan tiga
C (warna merah) percabangan empa

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 10


Contoh:

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 11


Alkana Bercabang
Cabang (substituen) yang mempunyai cabang, dinomori dari karbon
substituen yang melekat pada rantai induk.
Penomoran substituen dimulai dari karbon yang melekat pada rantai induk.
Keseluruhan nama dari cabang substituen ditulis dalam kurung, dengan
didahului nomor yang mencerminkan induk yang mana karbon itu
bergabung.
Substituen ditulis urut abjad. Untuk mengurutkan sesuai abjad, abaikan
awalan (di-, tri, tetra-) tetapi jangan abaikan posisi seperti iso- dan tert-

Alkana Siklis
Rantai induk ditentukan dari karbon yang membentuk cincin terbesar
(misal, sikloalkana adalah sikloheksana)
Ketika dua cincin bergabung, cincin yang lebih besar adalah yang menjadi
rantai induk, sedangkan yang kecil menjadi cabang sikloalkil.

Penggunaan Alkana
Senyawa alkana dekat dengan kehidupan manusia. Penerapan senyawa alkana
dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
Metana untuk bahan bakar roket
Butana untuk pengisi korek api
Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri
Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya
non polar
Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor.
Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut pertamax)
Sebagai bahan pembuatan polimer

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 12


Bilangan Oktan
Pada bahan bakar bensin, biasanya dikenal dengan bilangan oktan. Bilangan
oktan adalah menyatakan persentase kandungan senyawa iso-oktana di dalam
bahan bakar bensin. Misalnya, suatu pertamax mempunyai bilangan oktan 95. Hal
itu berarti pertamax tersebut terdiri atas 95% iso-oktana dan sisanya (5%) pentana.
Semakin tinggi bilanagan oktan, maka semakin bagus. Bahan bakar bensin dengan
bilangan oktan rendah akan menghasilkan jelaga (arang) yang banyak.
Alkana umumnya digunakan untuk bahan bakar, minyak pelumas.
Alkana paling sederhana CH4 (metana).
CH4 terbentuk karena pembusukan tumbuh-tumbuhan (selulosa) pada rawa-
rawa oleh bakteri pd proses anaerob. Juga terbentuk CO2 dan N.
Gas metana = gas rawa = gas tambang
Sumber utama alkana adalah gas alam dan petroleum. Dengan distilasi
fraksinasi petroleum dapat dipisah menjadi beberapa fraksi.

SIFAT FISIK DAN KIMIA ALKANA


Alkana adalah senyawa non polar. Akibatnya, gaya tarik antar molekul
lemah. Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada temperatur
kamar, sementara alkana C5 sampai C7 cairan. Alkana rantai lurus dengan 18
atom C atau lebih adalah zat padat. Titik didih suatu senyawa sebagaian
bergantung pada banyaknya energi yang diperlukan oleh molekul- molekulnya
untuk lolos dari fase cair menuju fase gas. Titik didih senyawa dalam deret
homolog, seperti misalnya alkanabertambah sekitar 30 untuk tiap gugus metilena (

CH2) tambahan. Kenaikan titik didih pada hakikat disebabkan oleh membesarkan
oleh membesarnya gaya tarik vander walss antara molekul yang makin
panjang. Deret deret homolog lain menunjukan gejala yang serupa.
Percabangan dalam bagian hidrokarbon molekul menurunkan titik didih
( dibandingkan harga yang diduga ) oleh karena terganggu gaya tarik van der
walls antara molekul- molekul dalam fase padat. Karena non polar, alkana larut
dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 13


( CH3CH2OCHCH) atau benzena. Kelarutan itu disesbabkan oleh gaya van der
waals antara pelarut dan zat
terlarut. Alkana tidak larut dalam air. Semua alkana lebih ringan daripada air ,
suatu fakta yang mudah diingat karena benzena dan minyak motor mengapung
dalam air. Senyawa rendah : C1- C4 pada T dan P biasa: bentuk gas
Senyawa sedang : C5- C17 bentuk cair
Senyawa tinggi : C18 bentuk padat
Kelarutan : Alkana mudah larut dalam zat pelarut organik non polar, misal
C6H6, CCl4, eter, CHCl3. Tak larut dalam pelarut polar, tak larut air.
Berat jenis : Setiap penambahan atom C, BJ naik tetapi paling tinggi 0,8.
Titik didih : makin tinggi jumlah C, td makin tinggi, setiap penambahan 1
atom C, rata-rata bertambah 20-30C. Makin banyak cabang C td makin
rendah.

SIFAT KIMIA ALKANA


Alkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organik yang memiliki
gugus fungsional. Misalnya banyak senyawa organik bereaksi dengan asam kuat,
basa, zat pengoksid atau zat pereduksi. Umunya alkana tidak bereaksi dengan
reagensia ini. Karena sifat kurang reaktif ini, maka kadang- kadang alkana disebut
sebagai parafin ( Latin : parum affins afinitas kecil sekali ).
Ada dua reaksi utama alkana akan dibahas disini. Pertama ialah reaksi
dengan halogen, misalnya gas klor. Reaksi penting lain dari alkana ialah
pembakaran alkana dan penggunaannya sebagai sumber energi.

ISOMERI
Adalah suatu senyawa yang berumus molekul sama tetapi rumus struktur
berbeda
Pada deret alkana, yang mempunyai isomeri dimulai dari butana (C 4H10),
punya 1 isomer: butana dan 2-metil propana.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 14


pentana (C6H12), 3 isomer: pentana, 2-metil butana, 2,2-dimetilpropana

Makin besar jumlah C, makin banyak pula isomernya.


Reaksi reaksi senyawa organik alkana
1. Pembakaran
Pembakaran adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen.
Pembakaran disertai dengan pembebasan kalor ( panas ) dan cahaya, yakni
dua bentuk energi yang dicari manusia sejak mereka pertama kali
membuat api dan menemukan bahwa api itu menghangatkan. Meskipun
pembakaran dibahas dalam alkana tapi perlu kita ingat bahwa semua
senyawa organik itu dapat terbakar.
Pembakaran campuran organik seperti kayu tidak selalu berupa pengubahan
sederhana menjadi CO2 dan H2O. Pembakaran adalah hasil sejumlah besar reaksi
yang rumit. Salah satu macam reaksi yang terjadi adalah pirolisis, yakni
pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil tanpa kehaidran oksigen.
Pirolisis molekul- molekul besar dalam kayu misalnya, menghasilkan molekul gas
yang lebih kecil yang kemudian beraksi dengan oksigen diatas permukaan kayu
itu. Reaksi dengan oksigen ini menghasilkan nyala. Pada permukaan kayu terjadi
oksidasi lambat tetapi sangat panas ( dari ) residu karbon. Sebagian besar kalor
dari suatu api kayu atau batubara berasal dari oksidasi lambat ini, bukan dari nyala
yang sesungguhnya. Pembakaran sempurna ialah pengubahan suatu senyawa
menjadi CO2 dan H2O. Jika persediaan oksigen tidak cukup untuk pembakaran
sempurna , terjadilah pembakaran tak sempurna. Pembakaran tak sempurna
menghasilkan karbon monoksida, atau kadang- kadang menghasilkan karbon dalam
bentuk arang atau jelaga.

2. Reaksi substitusi
Seperti yang diketahui bahwa ikatan pada alkana berciri tunggal, kovalen
dan nonpolar. Oleh karenanya alkana relatif stabil (tidak reaktif) terhadap

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 15


kebanyakan asam, basa, pengoksidasi atau pereduksi yang dapat dengan
mudah bereaksi dengan kelompok hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya
yang tidak reaktif tersebut, maka alkana dapat digunakan sebagai pelarut.
Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada
kondisi dan pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan
asam nitrat, sekalipundalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan
karena senyawa kerosin dan gasoline mengandung banyak rantai cabang
dan memiliki atom karbon tersier yang menjadi activator berlangsungnya
reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan beberapa reaksi alkana.
Pada reaksi subsitusi terjadi pergantian atau pertukaran suatu atom/gugus
atom oleh atom atau gugus lain.

CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl metil klorida
(klorometana)

CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl metil diklorida
(diklorometana)

CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 + HCl metil triklorida
(triklorometana)

CHCl3 + Cl2 CCl4 + HCl karbon tetraklorida
(tetraklorometana)
CnH2n+2 + X2 CnH2n+1 X + HX

Reaksi Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti
KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar.
Oksidasi yang cepat dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas dan
cahaya disebut pembakaran atau combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan
sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan
H2O, terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini
menghasilkan sejumlah kalor (eksoterm)

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 16


CH4 + 2O2 CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2 CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan
hidrokarbon sebagai penghasil kalor (gas alam dan minyak
pemanas)dantenaga(bensin),jikaoksigentidakmencukupiuntuk
berlangsungnyareaksiyangsempurna,makapembakarantidak
sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon
teroksidasihanyasampaipadatingkatkarbonmonoksidaatau
bahkanhanyasampaikarbonsaja.

2CH4 + 3O2 2CO + 4H2O


CH4 + O2 C + 2H2O

Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston


mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang
tidak sempurna. Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang
dilakukan, misalnya dalam pembuatan carbon black, misalnya jelaga
untuk pewarna pada tinta.

Reaksi halogenasi
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi.
Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari
alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi
substitusi.
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga
klorinasi dan brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif
dengan senyawa organik sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat
bereaksi dengan alkana.
Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan
halogen dalam mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.

CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 17


Reaksi Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi
antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana
sulfonat. dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus SO 3H. Laju
reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.

Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika
terdapat karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.

Reaksi Pirolisis
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan
0
pada temperatur tinggi, sekitar 1000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana
dengan rantai karbon lebih pendek
Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam pembuatan
karbon-black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki struktur
bahan bakar minyak, yaitu berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya dan
mendapatkan senyawa alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik.
Cracking biasanya dilakukan pada

SENYAWA- SENYAWA ALKANA


1. METANA
Metana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH4 Ini adalah
sederhana alkana , dan komponen utama dari gas alam. Pembakaran metana dalam
kehadiran oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air . Kelimpahan relatif dari
metana membuatnya menjadi menarik bahan bakar . Namun, karena merupakan
gas pada suhu normal dan tekanan , metana sulit untuk mengangkut dari
sumbernya. Hal ini umumnya diangkut dalam jumlah besar oleh pipa dalam
bentuk gas alam, atau operator LNG dalam bentuk cair yang beberapa negara

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 18


mengangkutnya dengan truk. Metana ditemukan dan diisolasi oleh Alessandro
Volta antara 1776 dan 1778 ketika mempelajari gas rawa dari Danau Maggiore.
Metana adalah relatif ampuh gas rumah kaca . Dibandingkan dengan
karbon dioksida , ia memiliki tinggi potensi pemanasan global dari 72 (dihitung
selama periode 20 tahun) atau 25 (untuk jangka waktu 100 tahun). Ia memiliki
seumur hidup bersih sekitar 10 tahun, dan terutama dihapus oleh reaksi dengan
radikal hidroksil di atmosfer, menghasilkan karbon dioksida dan air. Metana juga
mempengaruhi degradasi lapisan ozon
Fraksi mol metana di atmosfer bumi pada tahun 1998 adalah 1745 nmol /
mol (bagian per miliar, ppb), naik dari 700 nmol / mol tahun 1750. Pada tahun
2008, bagaimanapun, tingkat metana global, yang tinggal sebagian besar datar
sejak tahun 1998, meningkat menjadi 1.800 nmol / mol. Pada tahun 2010, tingkat
metana di Arktik diukur pada 1850 nmol / mol, ilmuwan tingkat digambarkan
sebagai lebih tinggi dari pada setiap saat dalam 400.000 tahun sebelumnya. Secara
historis, metana konsentrasi di atmosfer dunia telah berkisar antara 300 dan 400
nmol / mol selama periode glasial umumnya dikenal sebagai zaman es , dan antara
600 sampai 700 nmol / mol selama hangat interglasial periode.
Selain itu, ada sejumlah (tapi tidak diketahui) besar metana di clathrates
metana di lantai laut. Bumi kerak mengandung metana dalam jumlah besar.
Sejumlah besar metana diproduksi anaerobik oleh metanogenesis . Sumber-
sumber lain termasuk gunung berapi lumpur , yang dihubungkan dengan
kesalahan geologi dalam; TPA , dan peternakan (terutama ruminansia ) dari
fermentasi enterik .

Sifat-Sifat Metana
Metana merupakan komponen utama gas alam, sekitar 87% volume. Pada
suhu kamar dan tekanan standar , metana adalah gas tidak berwarna, tidak berbau;
bau akrab gas alam seperti yang digunakan di rumah adalah ukuran keselamatan
dicapai dengan penambahan bau , sering methanethiol atau ethanethiol . Metana
memiliki titik didih -161 C (-257,8 F ) pada tekanan satu atmosfer . Sebagai
gas itu mudah terbakar hanya sedikit rentang konsentrasi (5-15%) di udara.
Metana cair tidak membakar kecuali mengalami tekanan tinggi (biasanya 4-5

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 19


atmosfer). Sifat Fisik :- Rumus molekul : CH4- Berat molekul : 16 g/mol- Titik
leleh : -182 C-Titik didih : -162 C- Densitas : 0.423 g/cm3- Fase pada 250 C :
gas Sifat Kimia :-Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.-
Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor,
Karbondioksida dan uap air.- Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen

(F2, Cl2, Br2, I2), atom atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom
halogen.

CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl

Sifat lainnya : Metana sangat mudah terbakar. Campuran dari metana


dengan udara yang eksplosif dalam kisaran 5-15% volume metana. Metana dapat
bereaksi keras atau eksplosif dengan oksidator kuat, seperti oksigen, halogen atau
senyawa interhalogen.Pada metana konsentrasi tinggi menyebabkan keadaan
sesak nafas bertindak sebagai suatu.
Kegunaan Metana :

1. Bahan bakar
Metana adalah penting untuk pembangkit listrik dengan membakar sebagai
bahan bakar dalam turbin gas atau uap boiler . Dibandingkan dengan lain bahan
bakar hidrokarbon , terbakar menghasilkan metana kurang karbon dioksida untuk
setiap unit panas dilepaskan. Pada sekitar 891 kJ / mol, metana yang panas
pembakaran lebih rendah daripada hidrokarbon lainnya tetapi rasio panas
pembakaran (891 kJ / mol) dengan massa molekul (16,0 g / mol, yang 12,0 g /
mol adalah karbon) menunjukkan bahwa metana, menjadi hidrokarbon sederhana,
menghasilkan panas lebih per unit massa (55,7 kJ / g) dibandingkan hidrokarbon
kompleks lainnya. Di banyak kota, metana disalurkan ke rumah-rumah untuk
domestik pemanasan dan tujuan memasak. Dalam konteks ini biasanya dikenal
sebagai gas alam , dan dianggap memiliki kandungan energi dari 39 megajoule
per meter kubik, atau 1.000 BTU per standar kaki kubik
Metana dalam bentuk gas alam digunakan sebagai bahan bakar kendaraan , dan
diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya seperti
bensin / bensin dan solar. Penelitian adsorpsi metode penyimpanan metana untuk
tujuan ini telah dilakukan. Penelitian sedang dilakukan oleh NASA pada potensi

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 20


metana sebagai bahan bakar roket . Salah satu keuntungan dari metana adalah
bahwa hal itu melimpah di banyak bagian dari sistem surya dan berpotensi dapat
dipanen di situ (yaitu pada permukaan lain surya- sistem tubuh), menyediakan
bahan bakar untuk perjalanan pulang.
Mesin metana saat ini dalam pembangunan menghasilkan dorong 7.500 pound-
force (33 kN ), yang jauh dari lbf 7.000.000 (31 MN) yang diperlukan untuk
meluncurkan pesawat ulang alik . Sebaliknya, mesin tersebut kemungkinan besar
akan mendorong pelayaran dari Bulan atau mengirim ekspedisi robot untuk
lainnya planet di tata surya.Baru metana yang dipancarkan dari tambang batubara
telah berhasil dikonversi ke listrik.
2. Penggunaan Dalam Industri
Metana digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut sebagai
cairan didinginkan (gas alam cair, atau LNG. Sementara kebocoran dari wadah
cairan didinginkan pada awalnya lebih berat dari udara karena kepadatan
peningkatan gas dingin, gas pada suhu ambien lebih ringan dari udara. pipa Gas
mendistribusikan sejumlah besar gas alam, metana yang merupakan komponen
utama.Dalam industri kimia, metana adalah bahan baku pilihan untuk produksi
hidrogen, metanol , asam asetat , dan anhidrida asetat . Ketika digunakan untuk
memproduksi salah satu bahan kimia ini, metana adalah pertama dikonversi
menjadi gas sintesis , campuran karbon monoksida dan hidrogen, dengan steam
reforming . Dalam proses ini, metana dan uap bereaksi dengan nikel katalis pada
suhu tinggi (700-1100C). Rasio karbon monoksida ke hidrogen dalam gas
sintesis kemudian dapat disesuaikan melalui reaksi gas air pergeseran ke nilai
yang sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan.Kurang signifikan metana yang
berasal dari bahan kimia termasuk asetilena , disiapkan dengan melewati metana
melalui busur listrik , dan chloromethanes (chloromethane , diklorometana ,
kloroform , dan karbon tetraklorida ), diproduksi oleh metana bereaksi dengan
klorin gas. Namun, penggunaan bahan kimia ini menurun.

ETANA

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 21


Etana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia C2H6. Etana ini adalah
alkana dua karbon satu-satunya yang merupakan hidrokarbon alifatik. Pada suhu
dan tekanan standar, etana merupakan gas berwarna, tidak berbau. Etana
digunakan untuk menghasilkan turunan terklorinasi, juga digunakan sebagai
pendingin dan bahan bakar gas, ( BBG adalah sekitar 5% etana, butana 5% , dan
propana 90% .) Penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku petrokimia
untuk produksi ethylene. Penggunaan utama dari etana dalam industri kimia
dalam produksi etena ( etilena) dengan steam-cracking. Etana juga dapat
digunakan sebagai refrigeran
dalam sistem pendingin cryogenic. Pada skala yang lebih kecil, seperti dalam
penelitian ilmiah, Etana cair digunakan mem-vitrify ( menjadikan seperti kaca)
sampel kaya-air untuk mikroskopi elektron ( cryo-elektron mikroskop).

PROPANA
Propana Berasal dari Gas Alam atau Minyak Bumi. Propana adalah gas

yang kaya energi, C3H8. Propana adalah salah satu gas minyak bumi cair (LP-gas
atau LPG) yang ditemukan bercampur di gas alam dan minyak bumi. Propana dan
gas cair lainnya, termasuk etana dan butana, dipisahkan dari gas alam di pusat
pengolahan gas alam, atau dari kilang minyak mentah. Jumlah propana yang
dihasilkan dari gas alam dan dari minyak bumi kurang lebih sama. Propana alami
berbentuk sebagai gas. Namun, pada tekanan tinggi atau suhu yang lebih rendah,
gas ini menjadi cairan. Karena propana 270 kali lebih kompak sebagai cairan
daripada gas, propana diangkut dan disimpan dalam bentuk cair. Propana menjadi
gas lagi ketika katup dibuka untuk melepaskannya dari wadah bertekanan-nya.
Ketika kembali ke tekanan normal, propana menjadi gas sehingga kita dapat
menggunakannya. Liquefied Petroleum Gas Ditemukan pada Tahun 1912
Liquefied Petroleum Gas adalah campuran dari propana, etana, butana, dan gas
lainnya yang dihasilkan di pusat pengolahan gas alam dan kilang minyak LP-gas
ditemukan pada tahun 1912 ketika seorang ilmuwan AS, Dr Walter Snelling,
menemukan bahwa gas ini dapat diubah menjadi cairan dan disimpan di bawah
tekanan moderat. Industri LP-gas dimulai tak lama sebelum Perang Dunia I ketika

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 22


terjadi masalah dalam proses distribusi gas alam. Salah satu bagian dari pipa di
satu tempat pemrosesan gas alam berada di tempat yang dingin, dan dingin yang
menyebabkan banyaknya cairan terbentuk di dalam pipa, terkadang menghambat
aliran di seluruh pipa. Segera, para insinyur menemukan solusi: dibangunlah
fasilitas untuk mendinginkan dan meng-kompres gas alam, dan memisahkan gas
yang bisa diubah menjadi cairan (termasuk propana dan butana).

BUTANA
Butana, juga disebut n-butana, adalah alkana rantai lurus dengan empat
atom karbon CH3CH2CH2CH3. Butana juga digunakan sebagai istilah kolektif
untuk n-butana dan satu-satunya isomernya, isobutana (disebut juga
metilpropana), CH(CH3)3. Butana sangat mudah terbakar, tidak berwarna, dan
merupakan gas yang mudah dicairkan. Nama butana diturunkan dari nama asam
butirat. Butana berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet
sintesis.

PENTANA
Pentana adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C5H12
yaitu, alkana dengan 5 atom karbon. Rumus kimia ini dapat merujuk untuk ketiga
isomer strukturnya sesuai dengan tatanama IUPAC, tapi, pentana yang dimaksud
disini adalah hanya untuk isomer n-pentana saja, dua yang lain disebut "metil
butana" dan "dimetil propana". Siklopentana bukanlah isomer dari pentana.
Pentana pada umumnya digunakan sebagai campuran bahan bakar dan juga
dipakai sebagai bahan pelarut di laboratorium. Ciri-ciri senyawa ini sangat mirip
dengan butana dan heksana.

HEKSANA
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia

C6H14 (isomer utaman-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks-


merujuk pada enam karbon atomyang terdapat pada heksana dan akhiran -ana
berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 23


atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering
digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada
bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini
merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. Heksana diproduksi
oleh kilang-kilang minyak mentah. Komposisi dari fraksi yang mengandung
heksana amat bergantung kepada sumber minyak, maupun keadaan kilang. Produk
industri biasanya memiliki 50%-berat isomer rantai lurus, dan merupakan fraksi
yang mendidih pada 6570 C.

2.2 PENGERTIAN ALKENA


Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut
alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah
ini kemudian bandingkan!

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 24


Alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan
alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah
:CnH2n (James E.Brady, 1990)
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap
dua antara dua atom C yang berurutan. Kadang-kadang alkena disebut olefin, dari
kata olefiant gas (gas yang membentuk minyak), suatu nama lain untuk etilena
(CH2=CH2). Alkena disebut juga hidrokarbon tidak jenuh karena tidak
mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat ditampung oleh setiap atom
karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan phi antara dua atom karbon
yang berhadapan.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi.
Dalam system IUPAC, rantai lurus alkena diberi nama sesuai dengan
alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.

CH2 = CH2 CH3CH = CH2

Etana propena

ISOMER DALAM ALKANA

1) Isomer Bangun
Semua alkena yang memiliki 4 atau lebih atom karbon memiliki isomeri
bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat untuk

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 25


masing-masing rumus molekul. Sebagai contoh, untuk C4H8, tidak terlalu sulit
untuk menggambarkan ketiga isomer bangunnya, sebagaimana ditunjukkan oleh
gambar berikut:

2) Isomeri Geometris (cis-trans)


Ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) tidak memungkinkan adanya rotasi
dalam struktur. Ini berarti bahwa gugus-gugus CH 3 pada kedua ujung molekul
bisa dikunci pada posisinya baik pada salah satu sisi molekul atau pada dua sisi
yang berlawanan.
Apabila gugus-gugus berada pada satu sisi disebut sebagai cis2-butena dan
apabila gugus-gugus berada pada dua sisi yang berlawanan disebut trans2-butena.

SIFAT ALKENA
Sifat fisik Alkena
1. Titik Didih

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 26


Masing-masing alkena memiliki titik didih yang sedikit lebih rendah
dibanding titik didih alkana yang sama jumlah atom karbonnya. Etena,
propena dan butena berwujud gas pada suhu kamar, selainnya adalah cairan.
2. Kelarutan
Alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut-pelarut
organik, seperti lemak dan minyak.
3. Kereaktifan Kimiawi
a. Ikatan dalam alkena
Sifat-sifat ikatan kimia dalam senyawa etena yang mengandung ikatan karbon
rangkap dua (C=C) berlaku pada ikatan C=C dalam alkena yang lebih kompleks.

Etena digambarkan sebagai berikut:

Ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah
satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti
karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas dan
di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam molekul
dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron tertentu.

Pada gambar di atas, garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan
normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada
garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.Pasangan elektron yang lain
ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas atau di bawah bidang

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 27


molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron dalam ikatan pi bebas
berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa berpindah bebas dari
belahan yang satu ke belahan yang lain. Elektron pi tidak sepenuhnya
dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan sigma, dan
karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari molekul, maka
elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh partikel lain.

KEISOMERAN ALKENA

Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.

1. Keisomeran Struktur

Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul


sama, tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan
pada
C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini!

a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu:

b) C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 28


2. Keisomeran Geometri

Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi


gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Contoh:
2butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis2butena dan trans2
butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing


atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus
yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut
bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.

Sifat Fisik alkena

Wujud
0
Nama Rumus Mr Titik leleh Titik didih ( C) pada
0 0
alkena Molekul ( C) 25 C
Etena C 2H 4 28 -169 -104 gas
Propena C3H6 42 -185 -48 gas

1-Butena C 4H 8 56 -185 -6 gas


1-Pentena C5H10 70 -165 30 cair
1-Heksena C6H12 84 -140 63 cair
1-Heptena C7H14 98 -120 94 cair
1-Oktena C8H16 112 -102 122 cair
1-Nonena C9H18 126 -81 147 cair
1-Dekena C10H20 140 -66 171 cair
Rumus CnH2n
umum

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 29


1. Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.
2. Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar
seperti air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti
etanol.
3. Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama
(isomer) untuk rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4. Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih
0
tinggi dari trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 C) lebih tinggi dari trans-
0
2-butena (0,8 C).
5. C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.

Pembuatan
a. Dehidrasi alkohol
Suatu alkena dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam sulfat pada
0
suhu 165 C. Produk samping yang dihasilkan adalah uap air.
Contoh : CH3-CH2-OH-CH2-CH2-O

b. Dehidrohalogenasi alkil halida


Alkil halida dapat diubah menjadi alkena dengan mereaksikannya
dengan larutan kalium hidroksida dalam etanol. Hasil samping yang dihasilkan
berupa garam kalium halida dan air.
c. Dehalogenasi dihalida visinal
Suatu alkil dihalida dapat diubah menjadi alkena dengan bantuan seng
dalam metanol. Produk samping yang dihasilkan adalah garam seng(II) halida.
d. Pemecahan (Cracking) hidrokarbon dalam minyak bumi
Pembuatan alkena juga dibuat dengan pemecahan hidrokarbon dalam
minyak bumi dengan katalis platina pada suhu tinggi. Hasil yang didapatkan
berupa campuran beberapa senyawa organik.

KEGUNAAN
a. Oleofin digunakan dalam industri petrokimia.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 30


b. Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer
(contoh : plastik).

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 31


SENYAWA- SENYAWA ALKENA
1. ETENA
Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri
dari empat atom hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu
ikatan rangkap. Karena ikatan rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak
jenuh atau olefin. Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada
ikatan rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada pada bidang yang
sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada molekul adalah
117, sangat dekat dengan sudut 120 yang diperkirakan berdasarkan hibridisasi
ideal sp2. Etena digunakan terutama sebagai senyawa antara pada produksi
senyawa kimia lain seperti plastik. Etena juga dibentuk secara alami oleh
tumbuhan dan berperan sebagai hormon. Ia diketahui terutama merangsang
pematangan buah dan pembukaan kuncup bunga.
2. PROPENA
Nama Senyawa : Propena
Rumus Molekul : C3H6
Rumus Struktur :
Propena dikenal sebagai propilena atau methylethylene merupakan
senyawa organik tak jenuh yang memiliki rumus kimia C3H6. Propena memiliki
satu ikatan rangkap, dan merupakan anggota paling sederhana kedua kelas
hidrokarbon alkena, dan juga kedua dalam kelimpahan alam.
Struktur dan Sifat Propena
Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, propena adalah gas, dan seperti
alkena lainnya, juga tidak berwarna dengan bau yang lemah tapi menyenangkan.
Propena memiliki kepadatan lebih tinggi dan titik didih dari etilena karena
ukurannya lebih besar. Ia memiliki titik didih sedikit lebih rendah dari propana
dan dengan demikian lebih tidak stabil. Ini tidak memiliki ikatan kuat kutub,
namun molekul memiliki momen dipol yang kecil karena simetri direduksi (grup
jalur adalah Cs). Propena memiliki rumus empiris sama seperti siklopropana
tetapi atom mereka yang terhubung dalam cara yang berbeda, membuat molekul-
molekul isomer struktural.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 32


Sifat Fisik Propena
Rumus molekul : C3H6
Massa molar : 42,08 g mol-1

Penampilan : tak berwarna


Kepadatan :1,81 kg/m3,
Gas : (1,013 bar, 15 C)
Massa jenis : 613,9 kg/m3
titik lebur- 185,2 C, 88 K, -301 F
titik didih- 47,6 C, 226 K, -54 F
Kelarutan dalam air 0,61 g/m3
Viskositas 8,34 Pa S pada 16,7 C
Dipol momen 0,366 D (gas)

Penggunaan
Propena adalah produk kedua yang paling penting mulai dalam industri
petrokimia setelah etilena. Ini adalah bahan baku untuk berbagai produk.
Produsen account polypropylene plastik untuk hampir dua pertiga dari semua
permintaan. Polypropylene adalah, misalnya, diperlukan untuk produksi film,
topi kemasan, dan penutupan serta untuk aplikasi lain. Pada tahun 2008 penjualan
di seluruh dunia dari propena mencapai nilai lebih dari 90 miliar dolar AS.
Propena dan benzene dikonversi ke aseton dan fenol melalui proses kumena.
Propena juga digunakan untuk memproduksi isopropanol (propan-2-ol),
akrilonitril, propilena oksida (epoxypropane) dan epiklorohidrin.

Reaksi
Propena menyerupai alkena lain dalam hal ini mengalami reaksi tambahan yang
relatif mudah pada suhu kamar. Kelemahan relatif dari ikatan rangkap (yang
kurang kuat dari dua ikatan tunggal) menjelaskan kecenderungan untuk bereaksi
dengan zat yang dapat mencapai transformasi ini. Reaksi alkena meliputi: 1)
polimerisasi, 2) oksidasi, 3) halogenasi dan hydrohalogenation, 4) alkilasi, 5)
hidrasi, 6) oligomerisasi, dan 7) hidroformilasi.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 33


Keamanan Lingkungan
Propena diproduksi secara alami secara vegetasi, terutama jenis pohon tertentu. Ini
juga merupakan produk pembakaran, dari kebakaran hutan dan asap rokok untuk
kendaraan bermotor dan knalpot pesawat. Senyawa ini juga sebagai pengotor dalam
beberapa gas pemanasan. Konsentrasi diamati telah di kisaran 0,1-4,8 bagian per
miliar (ppb) di udara pedesaan, 4-10,5 ppb di perkotaan udara, dan 7-260 ppb
dalam sampel udara industri. Di Amerika Serikat dan beberapa negara eropa
Ambang Batas Nilai dari 500 bagian per juta (ppm) didirikan untuk kerja (8-jam
waktu rata-rata tertimbang) eksposur. Hal ini dianggap senyawa organik volatil
(VOC) dan emisi yang diatur oleh pemerintah, tetapi tidak terdaftar oleh US
Environmental Protection Agency (EPA) sebagai polutan udara berbahaya di
bawah Clean Air Act. Memiliki relatif pendek setengah-hidup di atmosfer, dan
tidak diharapkan untuk bioaccumulate, berdasarkan faktor biokonsentrasi
dihitung dari 13,18 menggunakan nilai log Kow dari 1,77. Propena memiliki
toksisitas akut rendah dari inhalasi. Menghirup gas dapat menyebabkan efek
anestesi dan konsentrasi pada sangat tinggi, tidak sadarkan diri. Namun, batas
sesak napas bagi manusia adalah sekitar 10 kali lebih tinggi (23%) daripada
tingkat yang lebih rendah mudah terbakar.
Proses Pembuatan :
Penyulingan Minyak
Propena diproduksi dari bahan bakar fosil-minyak bumi, gas alam, dan, pada tingkat
yang jauh lebih rendah, batubara. Propena adalah produk sampingan dari penyulingan
minyak dan pengolahan gas alam. Selama penyulingan minyak, etilen, propena, dan
senyawa lain yang diproduksi oleh sebagai akibat dari retak molekul hidrokarbon
yang lebih besar untuk menghasilkan hidrokarbon lebih dalam permintaan. Sebuah
sumber utama dari propena yang retak dimaksudkan untuk menghasilkan etilen, tetapi
juga hasil dari kilang retak memproduksi produk lainnya. Propen dapat dipisahkan
dengan distilasi fraksional dari campuran hidrokarbon yang diperoleh dari proses
penyulingan cracking dan lainnya;. Kilang kelas propena adalah tentang 50 sampai

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 34


70%. Sumber lain petrokimia penting dari propena adalah dehidrogenasi propana.
Rute ini sangat populer di daerah, seperti Timur Tengah, di mana ada banyak propana
dari operasi minyak / gas. Sumber propena kurang umum adalah proses Fischer-
Tropsch, metatesis dari etilena atau campuran etilena / butena,
dankonversikatalitikmetanol.

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 35


BAB 3
KESIMPULAN

- Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon


jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, merupakan senyawa
hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai
rumus : CnH2n + 2
- Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut
alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena. Alkena
ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana.
Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena
adalah :CnH2n. Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu
ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan
- Penggunaan senyawa alkana dalam kehidupan sehari-hari :
Metana untuk bahan bakar roket
Butana untuk pengisi korek api
Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri
Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang
sifatnya non polar
Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor.
Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut
pertamax)
Sebagai bahan pembuatan polimer
Sebagai intermediet dalam sintesis senyawa organik
Penggunaan senyawa alkena dalam kehidupan sehari-hari
Oleofin digunakan dalam industri petrokimia.
Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh :
plastik).

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 36


DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold.1990. Kimia Organik suatu kuliah singkat. Erlangga :Jakarta.

Fessenden, J Ralp, dkk . 1995. Kimia Organik edisi ketiga. Erlangga : Jakarta.

Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga :Jakarta.

http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-
2-r-alkil-cnh2n-1/)

http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana, (21 September 2013 )

http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana , (1 Oktober 2013 ) http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/rumus-umum-gugus-alkildan-tata-nama-
alkana/ (1 Oktober 2013 )

http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil
halida.html

http://www.chem-is-
try.org/kategori/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkana1/(1
Oktober 2013 )

http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-
2-r-alkil-cnh2n-1/(1 Oktober 2013 )

MAKALAH ALKANA DAN ALKENA Page 37

You might also like