You are on page 1of 13

HUKUM DASAR GEOLOGI

Dalam mempelajari ilmu geologi terdapat beberapa hukum dasar. Hukum hukum
dasar geologi ini bertujuan untuk penentuan umur relatif, yaitu untuk memperkirakan
batuan mana yang terbentuk lebih dulu dan batuan mana yang terbentuk terakhir.
Pemahaman mengenai konsep-konsep dan hukum-hukum dalam ilmu geologi
sangatlah penting dan merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun
hukum dan konsep geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah
konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu.
Berikut ini adalah uraian mengenai hokum Geologi :

1. HUKUM SUPERPOSISI
Hukum Superposisi di kemukakan oleh Steno pada tahun 1669 yang berisi the
lower is the older, the upper is the younger Yang berarti Dalam suatu urutan
perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di bawah umurnya relatif lebih
tua dibanding lapisan diatasnya selama lapisan batuan tersebut belum mengalami
deformasi.

Gambar diatas adalah gambar suatu lapisan batuan yang belum terkenan
deformasi atau masih dalam keadaan normal. Dalam gambar tersebut kita dapat
melihat bahwa lapisan Batuserpih adalah lapisan yang pertama kali terbentuk
kemudian di ikuti oleh lapisan Batugamping, Konglomerat, dan Batupasir. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa Serpih merupakan lapisan tertua dan Batupasir merupakan
lapisan termuda.

2.HUKUM HORIZONTALITY
Hukum horizontalitas dikemukakan oleh Steno pada tahun 1669. Hukum ini
menjelaskan bahwa Pada awal proses sedimentasi, sebelum terkena gaya atau
perubahan, sedimen akan terendapkan secara horizontal. Sehingga jika dijumpai
batuan sedimen dengan kedudukan lapisan miring berarti batuan tersebut sudah
mengalami deformasi
Dalam gambar tersebut terlihat bahwa lapisan batuan akan terbentuk secara
horizontal dengan mengikuti wadah atau cekungan tempat lapisan tersebut
terendapkan.

Gambar tersebut menjelaskan jika lapisan batuan sudah tidak horizontal atau
tidak mengikuti bentuk wadahnya maka lapisan tersebut sudah mengalami deformasi
atau sudah tidak lagi dalam keadaan normal.

3. ORIGINAL CONTINUITY
Hukum Continuity di kemukakan oleh Nicolas Steno pada tahun 1669. Hukum ini
menyatakan bahwa Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan
(continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin
terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal.
Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus
walaupun tidak kasat mata.
Gambar ini menjelaskan bahwa pada awalnya lapisan itu terbentuk pada waktu
yang sama tetapi mengalami deformasi yaitu terlipat dan bagian atasnya terkena
erosi.

4. UNIFORMITARIANISM
Hukum Uniformitarianisme dikemukakan oleh James Hutton pada tahun 1785.
Uniformitarianisme adalah peristiwa yang terjadi pada masa geologi lampau dikontrol
oleh hukum-hukum alam yang mengendalikan peristiwa pada masa kini. Hukum ini
dikenal dengan semboyan PRESENT IS THE KEY TO THE PAST yang Maksudnya
adalah bahwa proses-proses geologi alam yang terlihat sekarang ini dipergunakan
sebagai dasar pembahasan proses geologi masa lampau.

Gambar di atas menjelaskan pada masa zaman permian hanya terdapat satu benua
yaitu benua pangea. kemudian pada zaman triasic benua pangea terbelah menjadi
benua laurasia dan gondwana. Pada zaman Jurassic benua laurasia dan gondwana
terbelah lagi menjadi beberapa benua hingga akhirnya sampai saat ini terdapat 5
benua.
5. FAUNAL SUCCESSION
Hukum faunal Succession di kemukakan oleh Abble Giraud-Soulavie pada tahun
1778. Hukum ini menunjukan bahwa pada setiap lapisan sedimen yang berbeda umur
geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga
dikatakan bahwa Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di
lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan tertindih dengan fosil
yang muncul sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda. Perbedaan fosil ini
bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam
koreksi stratigrafi.

Gambar ini menjelaskan bahwa pada setiap lapisan yang berbeda umur terdapat
fosil yang berbeda pula sesuai umur dari lapisan tersebut. Perbedaan fosil tersebut
karena adanya gap waktu yang menyebabkan organisme organisme yang dapat
bertahan hidup melakukan evolusi sehingga bentuk dari organisme organisme
tersebut berbeda pada setiap umurnya.

6. CROSS CUTTING RELATIONSHIP


Hukum cross-cutting relationship dikemukakan oleh A.W.R Potter & H. Robinson.
Hukum ini menyatakan jika salah satu dari lapisan tersebut memotong lapisan yang
lain, maka satuan batuan yang memotong umurnya relatif lebih muda dari pada
satuan batuan yang di potongnya.
Gambar diatas menunjukkan bahwa lapisan yang memotong lebih muda daripada
lapisan yang di potong. Yang memotong dapat berupa intrusi batuan.

7. LAW OF INCLUSION
Hukum ini menyatakan bahwa Inklusi terjadi bila magma bergerak keatas
menembus kerak, menelan fragmen - fragmen besar disekitarnya yang tetap sebagai
inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam
suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen
batuan. Dengan kata lain batuan/lapisan batuan yang mengandung fragmen inklusi,
lebih muda dari batuan lapisan batuan yang menghasilkan fragmen tersebut.

Gambar tersebut menunjukan bahwa ada fragmen yang terjebak pada matrik.
8. UNCONFORMITY
Unconformity adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya
(batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang disebabkan oleh
adanya rumpang waktu pengendapan. Dalam geologi dikenal 3 (tiga) jenis ketidak
selarasan yaitu :

1.Paraconformity Adalah hubungan antara dua lapisan sedimen yang


bidang ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada
kasus ini sangat sulit sekali melihat batas ketidakselarasannya karena
tidak ada batas bidang erosi. Cara yang digunakan untuk melihat
keganjilan antara lapisan tersebut adalah dengan melihat fosil di tiap
lapisan. Karena setiap sedimen memiliki umur yang berbeda dan fosil
yang terkubur di dalamnya pasti berbeda jenis.

2.Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu
lapisan sedimen dengan satu batuan sedimen lainnya yang dibatasi oleh satu rumpang
waktu tertentu (ditandai oleh selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan)
3.Angular Unconformity (Ketidakselarasan Bersudut) adalah salah satu jenis
ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan)
dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki hubungan/kontak
yang membentuk sudut.

5.Nonconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu
lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan beku atau metamorf.
Hukum-hukum Geologi
Dalam ilmu geologi, hukum-hukum geologi sangatlah penting dan merupakan dasar
dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum geologi yang menjadi acuan dalam
geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan
dalam ruang dan waktu. Pengertian ruang dalam geologi adalah tempat dimana batuan itu
terbentuk sedangkan pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala
waktu geologi.

1.Hukum Superposisi (Nicholas Steno, 1669)

Dalam kondisi normal (belum mengalami deformasi), perlapisan suatu batuan yang
berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua

dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.

2.Hukum Horisontalitas (Nicholas Steno, 1669)

horisontalitas yang mengalami deformasi

Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali


pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar
cekungannya yang memang menyudut. Bila suatu batuan sedimen ditemukan dalam
posisi miring atau terlipat maka batuan tersebut telah mengalami suatu deformasi setelah
pengendapan akibat tektonik.
3.Hukum Original Continuity (Nicholas Steno, 1669)

Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai


batas cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-
tiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu
pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.

4.Hukum Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)

Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang
berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah
akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya.
Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang
ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi).
Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam
lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.

5.Hukum Strata Identified by Fosils (Smith, 1816)

Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat kandungan
fosilnya yang khas.

6.Hukum Uniformitarianisme (Hutton,1785)

Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan


bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung
juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk
permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya
bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai The present is the key to the past dan sejak
itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa
geologi sangat erat hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan
perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James
Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia
memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak
rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai
menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk
pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam
mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.

7.Hukum/Principles of Lateral Accumulation


Sebagian besar tubuh batuan sedimen terbentuk dari proses akresi lateral (lateral
accretion)
A.Permukaan pengendapan biasanya miring.
B.Akumulasi terjadi oleh proses akresi dan progradasi, terjadi pada arah sedimen
transport
C.Akumulasi bisa terjadi terus menerus hingga keadaan oversteepned yang membuat
masa yang diakumulasi menjadi longsor sepanjang lereng

8.Hukum Kolerasi Fasies (Wather, 1894)


Bila tidak ada selang waktu pengendapan dan tidak ada gangguan struktur maka dalam
suatu daur/siklus pengendapan yang dapat dikenal secara lateral juga merupakan urutan
vertikalnya.

9.Hukum Facies Sedimenter (Selly,1975)


Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu
lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu endapan
dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu yang sama
dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi
(Sandi Stratigrafi Indonesia)
10.Hukum Cross-cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson)

Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian


antara satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang
dipotong/diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.

11.Hukum Inklusi

Inklusi terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan fragmen2 besar
disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen
batuan yang terinklusi dalam suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu
terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan kata lain batuan/lapisan batuan yang
mengandung fragmen inklusi, lebih muda dari batuan/lapisan batuan yang menghasilkan
fragmen tersebut.
Referensi:

Noor, Djauhari, 2009, Pengantar Geologi, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas
Teknik, Universitas Pakuan

http://medlinkup.wordpress.com/2011/07/01/hukum-hukum-stratigrafi

http://www.sc*ibd.com/doc/70794033/hukum-dasar-geologi
#slide sedimentologi dan stratigrafi oleh Pambudi Setyo#
gambar:

http://forum.grasscity.com/science-nature/690609-five-major-misconceptions-about-
evolution.html

http://imnh.isu.edu/exhibits/online/geo_time/geo_principles.htm

http://kingfish.coastal.edu/marine/risingtide/cores/strat/intro2.html

http://www.ck12.org/book/CK-12-Earth-Science-For-High-School/r2/section/11.2/HS-
Evidence-About-Earth%2527s-Past-%253A%253Arev%253A%253A-1-
%253A%253Aof%253A%253A-CK-12-Earth-Science-For-High-School/
http://www.wesleyan.edu/ctgeology/LISproject/Relative%20ages.htm

https://alfred8steven.wordpress.com/2012/10/27/hukum-hukum-geologi/

http://boezsay.blogspot.co.id/2013/09/hukum-dasar-geologi.html

You might also like