Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 EKSTENSI
MEDAN
SKRIPSI
OLEH :
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kepada ALLAH SWT, atas rahmat, kesehatan, kesabaran,
keselamatan, kesempatan dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan tepat waktu. Shalawat beriring salam senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan
di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga untuk memperoleh gelar sarjana
Proses penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas segala dukungan,
semangat, pemikiran tenaga dan waktu, materi, dan juga doa, diantaranya kepada :
1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga Mec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi, selaku ketua Departemen Manajemen
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Seketaris Departemen Manajemen Fakultas
4. Ibu Dra. Lucy Anna MS, selaku Dosen Wali dan Pembimbing Akademik
5. Ibu Dra. Lucy Anna MS selaku dosen pembimbing, Ibu Dra. Yulinda Msi. selaku
Penguji I dan Ibu Dr. Elishabeth Siahaan SE, Mec. selaku Penguji II, yang telah
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk mengoreksi penulisan skripsi
monor ini.
6. kak Fina, kak Dani dan bang Jum selaku pegawai Manajemen USU yang telah membantu
8. Bapak Pimpinan, Staff dan seluruh Karyawan PT. Pangansari Utama Medan yang telah
mengadakan riset.
9. Papa dan Mama tersayang, terima kasih atas limpahan kasih sayang dan cinta yang tulus ,
doa, materi, dorongan mengejar cita cita, semangat, pengorbanan yang tak ternilai
harganya dan bimbingan hidup dan kepada kakak dan adikku yang sangat saya sayangi,
juga Alm. Abangku tersayang, yang senantiasa selalu ada di hatiku dan akan selalu hidup
dalam hatiku untuk selamanya, kalian semua adalah harta paling berharga dan anugrah
10. Buat sahabatku, Dini yang saat kebersamanya melakukan dan mengurus kegiatan
perkuliahan, memberi semangat dan dorongan juga pertmanan yang tulus. (semoga
persahabatan kita akan tetap terus terjalin dengan indah sampai di akhirat, Cayo..Cayo)
Nita Nila Twins, Usnah, Fitri, Rere, Tasya, Ike, Erna, Firman, bima, Hesti, kak Sarah,
Anum, Kiki, dan Nanda yang telah memberikan semangat, dorongan. Doa serta
bantuannya dan ada saat penulis butuhkan. Terima kasih atas perhatiannya, canda tawa
dan bantuannya yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
11. Buat teman teman di stambuk 07, dan temen temen ekstensi lainnya yang tidak
cukup penulis sebutkan satu persatu, thanks 4 the sweet memories, funny joke dan
abang abang senior yang menambah semangat tuk datang kuliah, ill never forget u all....
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
rahmat, hidayah, kesehatan dan rezekinya kepada kita selalu dan menjadikan kita termasuk
dalam barisan hamba hambanya yang pandai bersyukur, serta segala jasa dan budi baik dari
semua pihak, kiranya Allah SWT yang akan membalasnya, Amin ya Rabbal Alamin.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...................................................................................................... i KATA
PENGANTAR ................................................................................................ ii DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................1A.
Latar Belakang .............................................................................................1
B. Perumusan Masalah ..................................................................6
C. Kerangka Konseptual ................................................................6
D. Hipotesis ...................................................................................8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................8
F. Metodologi Penelitian ..............................................................9
1. Batasan Operasional Variabel .............................................9
2. Defenisi Operasional Variabel ............................................9
3. Skala Pengukuran Variabel ................................................12
4. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................12
5. Populasi dan Sampel ..........................................................12
6. Jenis Data ...........................................................................13
7. Teknik Pengumpulan Data .................................................14
8. Metode Analisis Data .........................................................14
9. Uji Asumsi Klasik ..............................................................18
Organisasi................................................................................... 31
E. Kegiatan Perusahaan................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Absensi karyawan PT. Pangansari Utama periode januari desember 2007
Tabel 1.2 Absensi karyawan PT. Pangansari Utama periode januari desember 2008
Tabel 1.3. PT. Pangansari Utama Medan Master Budget Periode
31 Desember 2006 (Dalam Rupiah)
Tabel 1.4 Operasional Variabel
Tabel 1.5 Persebaran Karyawan Tetap PT. Pangansari Utama Medan
Tabel 1.9 Persebaran Sampel
Tabel 4.1. Uji Validitas
Tabel 4.2. Validitas Instrumen
Tabel 4.3. Reliability Statistik
Tabel 4.4. Pernyataan responden terhadap upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan
mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka
Tabel 4.5. Pernyataan responden terhadap Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan
membuat mereka ingin tetap bertahan di perusahaan
Tabel 4.6. Pernyataan responden terhadap bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan
hasil kerja mereka
Tabel 4.7. Pernyataan responden terhadap karyawan yang memiliki prestasi melebihi
standar diberikan insentif lebih
Tabel 4.8. Pernyataan responden terhadap pemberian tunjangan hari raya oleh perusahaan
memacu mereka untuk lebih semangat dalam bekerja
Tabel 4.9. Pernyataan responden terhadap Tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan
memuaskan mereka
Tabel 4.10. Pernyataan responden terhadap pembayaran premi asuransi oleh perusahaan
membuat mereka lebih semangat bekerja
Tabel 4.11. Pernyataan responden terhadap pembayaran premi asuransi oleh perusahaan
memuaskan mereka
Tabel 4.12. Pernyataan responden terhadap pemberian tunjangan kesehatan oleh perusahaan
memacu mereka untuk lebih semangat dalam bekerja
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Tabel 4.13. Pernyataan responden terhadap Tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan
memuaskan
Tabel 4.14. Pernyataan responden terhadap tunjangan hari tua yang diberikan perusahaan
membuat mereka semangat bekerja
Tabel 4.15. Pernyataan responden terhadap tunjangan hari tua yang diberikan perusahaan
kepada mereka memuaskan
Tabel 4.16. Pernyataan responden bahwa perusahaan sangat peduli terhadap produktifitas
mereka
Tabel 4.17. Pernyataan responden bahwa produktifitas mereka mencerminkan semangat
kerja mereka
Tabel 4.18. Pernyataan responden bahwa tingkat kehadiran mencerminkan semangat kerja
Tabel 4.19. Pernyataan responden bahwa karyawan yang baik adalah karyawan yang selalu
berusaha untuk tidak absent di perusahaan
Tabel 4.20. Pernyataan responden bahwa keinginan untuk keluar dari perusahaan
menyebabkan semangat kerja menurun
Tabel 4.21. Pernyataan responden bahwa mereka merasa betah bekerja di perusahaan ini
Tabel 4.22. Pernyataan responden bahwa kesalahan dalam pekerjaan terjadi karena
semangat kerja yang menurun
Tabel 4.23. Pernyataan responden bahwa karyawan yang bekerja sebaik mungkin akan
terhindar dari kecelakaan kerja
Tabel 4.24. Pernyataan responden bahwa kegelisahan dalam bekerja membuat semangat
kerja menurun
Tabel 4.25. Pernyataan responden bahwa lingkungan kerja mereka nyaman
Tabel 4.26. Pernyataan responden bahwa didengarkan atau tidak didengarkannya tuntutan
mereka akan mempengaruhi semangat mereka dalam bekerja
Tabel 4.27. Pernyataan responden bahwa perusahaan selalu mendengarkan tuntutan mereka
Tabel 4.28. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.29. Uji heterokedastisitas
Tabel 4.30. Hasil Uji Serempak
Tabel 4.31. Hasil Uji Parsial
Tabel 4.32. Uji Determinasi
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam
kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan
kesejahteraan karyawannya baik berupa materil maupun inmaterial, hal ini akan meningkatkan
tingkat produktivitas akan tinggi jika semangat kerja karyawan sebagai pelaksana pekerja tinggi
dan sebaliknya tingkat produktivitas perusahaan akan rendah jika semangat kerja karyawan
sebagai pelaksana pekerja rendah. Semangat kerja karyawan tergantung dari dalam diri karyawan
itu sendiri, namun demikian pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha usaha untuk
yang dapat dilakukan perusahaan sebagai pendorong peningkatan semangat kerja karyawan
PT. Pangansari Utama Medan adalah salah satu perusahaan jasa yang melaksanakan
1. Kesejahteraan Langsung
Kesejahteraan langsung terdiri dari gaji atau upah, insentif atau bonus
2. Kesejahteraan Tidak Langsung.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Kesejahteraan tidak langsung terdiri dari dana pensiun, uang duka kematian, tunjangan
Kesejahteraan bagi karyawan harus terpenuhi, dengan demikian akan berpengaruh pada
meningkatkan semangat tidak akan pernah berakhir, adanya kompetisi global selalu ada sehingga
perusahaan perlu meningkatkan semangat karyawan untuk mencapai produktivitas yang tinggi
dengan sumber daya manusia dan faktor faktor produksi yang dimiliki.
Kesejahteraan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai balas jasa baik
materil dan non materil yang diharapkan dapat memacu meningkatkan semangat kerja dari
tujuan perusahaan karena pemberian kesejahteraan dapat memotivasi gairah kerja, disiplin dan
produktivitas karyawan, hal ini membantu lancarnya pelaksaaan pekerjaan untuk tercapainya
tujuan perusahaan.
Aspek semangat kerja yang akan diteliti pada karyawan PT. Pangansari Utama adalah :
2. Produktivitas kerja
4. Tingkat kerusakan
6. Tuntutan
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Tingkat absensi karyawan PT. Pangansari Utama Medan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Absensi karyawan PT Pangansari Utama Medan
Jumlah periode JanuariAlasan
- Desember
Absen2007
Bulan Jumlah
Karyawan Sakit % Izin % Lain %
Jan 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13
Peb 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13
Mar 85 4 4,71 5 5,88 4 4,71 13
Apr 85 2 2,35 6 7,06 5 5,88 13
Mei 85 2 2,35 4 4,71 5 5,88 12
Jun 85 2 2,35 7 8,24 5 5,88 14
Jul 85 5 5,88 7 8,24 3 3,53 15
Agt 85 3 3,53 7 8,24 4 4,71 14
Sep 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13
Okt 85 3 3,53 8 9,41 4 4,71 15
Nop 85 3 3,53 8 9,41 5 5,88 16
Des 85 4 4,71 8 9,41 2 2,35 14
Jml 85 37 78 49 164
Tabel 1.2
Absensi karyawan PT Pangansari Utama Medan
Bulan Jumlah periode Januari Agustus
Alasan Absen2008 Jumlah
Karyawan Sakit % Izin % Lain %
Jan 85 5 5,88 7 8,24 3 3,53 15
Peb 85 3 3,53 7 8,24 4 4,71 14
Mar 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13
Apr 85 2 2,35 8 9,41 4 4,71 14
Mei 85 3 3,53 5 5,88 3 3,53 11
Jun 85 2 2,35 4 4,71 3 3,53 9
Jul 85 3 3,53 4 4,71 4 4,71 11
Agt 85 4 4,71 3 3,53 4 4,71 11
sept 85 3 3,53 6 7,06 4 4,71 13
Okt 85 3 3,53 8 9,41 4 4,71 15
Nop 85 3 3,53 8 9,41 5 5,88 16
Des 85 4 4,71 8 9,41 2 2,35 14
Jml 85 33 65 42 140
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 menunjukkan variasi tingkat ketidakhadiran karyawan PT
Pangansari Utama Medan. Menurut Edwin B. Fillipo dalam jurnal Eddy Madiono Sutanto
(2000:4), di negara yang padat penduduknya, jumlah ketidakhadiran yang normal adalah tiga
persen. Hal ini dibenarkan oleh pemilik perusahaan bahwa tingkat ketidak hadiran pada
perusahaannya cukup. Dengan memberikan kesejahteraan lebih baik pada karyawan, akan
karyawan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.3 laporan keuangan PT. Pangansari Utama yang
TABEL. 1.3
PT. PANGANSARI UTAMA MEDAN
MASTER BUDGET
PERIODE 31 DESEMBER 2006
( Dalam Rupiah)
antara output dengan input. Jika produktivitas naik, ini hanya dimungkinkan oleh adanya
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya
Berdasarkan latar belakang masalah , penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Pangansari
Utama Medan.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
B. Perumusan Masalah.
Adapun masalah yang menjadi dasar dari judul penelitian penulis adalah : Apakah
kesejahteraan karyawan (X) yang diberikan PT. Pangansari Utama Medan berpengaruh terhadap
C. Kerangka Konseptual.
Semangat kerja karyawan akan menentukan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena
itu perusahaan berusaha untuk menjaga dan meningkatkan semangat kerja karyawan, sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Salah satu cara untuk meningkatkan
semangat kerja karyawan adalah dengan pelaksanaan program kesejahteraan karyawan. Hasil
penelitian Aldi (2008) menunjukkan bahwa program kesejahteraan karyawan berperan dalam
Menurut Saydam (2002: 234), bentuk dan jenis kesejahteraan yang dapat diberikan
kepada karyawan adalah: gaji, upah, tunjangan, dan insentif atau bonus. Selain program
kesejahteraan berupa uang, dapat pula diberikan berupa tunjangan. Tunjangan ini dapat berupa:
1. Kesejahteraan Langsung
Kesejahteraan langsung adalah penghargaan yang berupa gaji, upah yang dibayar secara tetap
berdasarkan tenggang waktu yang tetap dan Insentif Adalah penghargaan yang diberikan
untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap dan
sewaktu-waktu
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan/ manfaat lainnya bagi para
pekerja diluar gaji/ upah dan bonus yang dapat berupa berupa barang dan tunjangan.
5) Kegelisahan
7) Pemogokan.
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan penjelasan di atas maka penulis
(Y)
2. Tidak langsung (X2)
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
1. Program kesejahteraan karyawan atau variabel (X), yang terdiri dari Langsung (X1), yaitu
berupa : Gaji dan insentif / bonus sedangkan Tidak Langsung (X2), yaitu terdiri dari : Tunjangan
Hari Raya, Dana Pensiun, Uang Duka Kematian, Pakaian Dinas, dan Jaminan Kesehatan.
2. Semangat Kerja Karyawan atau variable (Y), yang terdiri dari : Produktivitas, Tingkat
Kehadiran Karyawan, Labour Turn over, Tingkat Kerusakan, Kegelisahan dalam bekerja dan
Tuntutan .
D. Hipotesis.
Berdasarkan perumusan masalah ini, hipotesis dalam penelitian ini adalah kesejahteraan
karyawan mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama
Medan.
1. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian kesejahteraan pada
karyawan dapat berpengaruh pada semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari
Utama Medan.
2. Manfaat Penelitian.
dimasa yang akan datang dalam meningkatkan semangat kerja karyawan agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dan evaluasi tambahan dalam memahami hubungan antara
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
b. Bagi pembaca dan peneliti lain, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
dalam penyusunan penelitian lanjutan dan sekaligus bahan masukan informasi ilmiah
c. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada strata - 1
jurusan manajemen serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh berupa teori dan
a. Variabel independen (X) yaitu program kesejahteraan karyawan terdiri dari variabel
fasilitas kesejahteraan langsung (X1) dan fasilitas kesejahteraan tidak langsung (X2)
a. Program Kesejahteraan
Menurut Saydam (2002: 234), bentuk dan jenis kesejahteraan yang dapat diberikan
kepada karyawan adalah: gaji, upah, tunjangan, dan insentif atau bonus. Selain program
kesejahteraan berupa uang, dapat pula diberikan berupa tunjangan. Tunjangan ini dapat berupa:
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Kompensasi langsung adalah penghargaan berbentuk uang, dapat berupa gaji atau upah
yang dibayarkan kepada karyawan secara intensif berdasarkan tenggang waktu yang tetap
dan juga dapat berupa bonus tambahan yang diberikan pada waktu tertentu.
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan / manfaat lainnya bagi
para pekerja diluar gaji / upah tetap dan berupa tunjangan. Tunjangan yang diterima dapat
berupa :
a) Tunjangan hari raya. Yaitu diberikan dalam bentuk uang kepada karyawan
perusahaan.
d) Pakaian dinas. Yaitu seragam yang digunakan karyawan sehari hari dalam
bekerja
b. Semangat Kerja
seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Menurut Siagian (2003: 57), menyatakan bahwa semangat kerja karyawan menunjukkan
sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di dalam
perusahaan. Semangat kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
3. Pengukuran Variabel
setiap instrumen adalah dengan menggunakan skala Likert dengan 5 alternatif jawaban. Urutan
skala penilaian dari masing-masing item indikator variabel tersebut, sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan pada PT. Pangansari Utama Medan yang terletak di Jl. Menteng
VII No.186 Medan. Waktu penelitian mulai bulan Maret 2009 - Mei 2009.
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek,
transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian
(Kuncoro, 2003 : 103). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan tetap pada
Tabel 1.6
Persebaran Karyawan Tetap PT Pangansari Utama Medan
b. Sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan tetap PT.
Pangansari Utama Medan. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 70 orang.
6. Jenis Data.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Data Primer.
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu karyawan tetap
b. Data Sekunder.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen dokumen tertulis dengan
mempelajari berbagai tulisan dari buku buku, jurnal jurnal dan internet yang
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
berkaitan dan mendukung penelitian ini. Dat yang dibutuhkan antara lain sejarah dan
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara
b. Kuisioner
Kuisioner yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, yaitu karyawan PT.
c. Study dokumentasi
tulisan dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan internet yang berkaitan dan mendukung
penelitian ini.
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada
dan semangat kerja karyawan pada PT Pangansari Utama Medan berdasarkan hasil
jawaban responden.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Metode analisis regresi linear ini berguna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
program kesejahteraan karyawan, yaitu dalam bentuk langsung dan tidak langsung
terhadap semangat kerja karyawan, digunakan metode analisis regresi linear berganda.
Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
a = konstanta
e = standar error
Kuesioner penelitian sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Karena sampel dalam
penelitian ini total Proposionate Stratified Random Sampling, maka sampel untuk uji
validitas dan reliabilitas dilakukan pada karyawan PT Pangansari Utama Medan.
Uji validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dari
Keterangan:
n = banyaknya sampel
y = skor - s1 )
total
n (s
Selanjutnya untuk mendapatan instrumen yang reliabel, dilakukan uji reliabilitas. Uji
reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran instrumen dapat
dipercaya (Widodo, 2004: 105). Formula statistik yang dapat digunakan untuk menguji
= (n
-
1)
s2
Dimana :
= koefisien alpha
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
(1 R ) /(n k 1)
Uji hipotesis dengan F-test digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas secara
Dimana :
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah sampel.
Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki
hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap
variabel.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model
dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati 1), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini
berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
Pada kaidah statistik ekonometrika, apabila menggunakan regresi linear berganda, perlu
melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap kemungkinan pelanggaran asumsi klasik, yaitu uji
normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dimaksudkan
untuk memastikan bahwa model regresi linear berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji
asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik linear berganda dapat digunakan.
Menurut Ghozali (2005:132), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2005:135), uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi
adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi linear digunakan
analisa residual berupa grafik sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Ghozali
(2005:137), model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang
heteroskedastisitas.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol
Ut = + Xt + vi
Xt = variabel bebas
vi = variabel gangguan.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu.
Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Sosro Medan. Hasil analisis yang didapat
bahwa uji koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi dengan menggunakan rumus
korelasi (r) sebesar 0,828, kemudian uji signifikansi koefisiensi korelasi dengan menggunakan
uji t memperoleh Thitung = 8,22 dan Ttabel = 2,040 karena Thitung > Ttabel ini artinya terdapat
pengaruh yang kuat dan signifikan antara pelaksana program kesejahteraan karyawan terhadap
semangat kerja karyawan sebesar 68,56, sisanya sebesar 31,44% adalah kontribusi faktor
faktor lain, seperti : insentif, motivasi kerja, promosi jabatan, dan lain lain yang mana dalam
penelitian ini tidak ikut dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
kuat dan signifikan antara pelaksana program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja
karyawannya.
Menurut Siagian (2003:57), bahwa semangat kerja karyawan menunjukkan sejauh mana
karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Semangat kerja dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu dan target kerja,
Menurut Hasibuan (2003:105), mengatakan bahwa semangat kerja adalah keinginan dan
kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai
prestasi kerja yang maksimal.
Dari pendapat beberapa ilmuan tersebut, maka penulis menyimpulkan sendiri, semangat
kerja adalah dorongan kerja keras yang kuat yang timbul dari hati dalam bekerja meskipun
semangat kerja tidak mesti disebabkan oleh iklim kerja. Seorang karyawan yang bekerja pada
perusahaan mengharapkan sesuatu dari perusahaan tersebut. Sesuatu yang diharapkan karyawan
bukan hanya sekedar upah atau gaji, tetapi juga hal hal lain yang dapat memberikan jaminan
dan apabila perusahaan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan, maka pekerjaan akan
lebih cepat dilakukan dan pada akhirnya keuntungan akan lebih banyak diperoleh perusahaan.
g. pemogokan
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa perihal peningkatan semngat kerja karyawan dari
sebuah kelompok organisasi sangat kompleks sekali, sehingga dapat dipahami bahwa perihal
semangat kerja adalah perihal yang esensial didalam menjalankan kegiatan suatu organisasi /
faktor yang mempengaruhi semangat kerja, diantaranya sistem pengupahan, kondisi lingkungan
kerja, insentif produksi, pendidikan, penghargaan kerja dan sebagainya. Motivasi dan
penghargaan kerja yang tepat akan menimbulkan semangat kerja yang dicapai lebih tinggi.
Setiap perusahaan seharusnya dapat memberikan gaji yang cukup pada karyawan. Pengertian
cukup adalah sangat relatif sifatnya, yaitu apabila jumlah yang mampu dibayarkan oleh
perusahaan tanpa menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dan dengan sejumlah gaji yang
ibadah, yaitu agar karyawan dapat memenuhi kewajibannya kepada Yang Maha Kuasa.
Suasana kerja yang kompleks dapat menimbulkan kebosanan dan ketegangan kerja bagi
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
karyawan. Untuk menghindari hal-hal tersebut perusahan perlu menciptakan suasana santai
dalam bekerja.
Pihak perusahaan perlu memperhatikan harga diri karyawan, yaitu dengan memberikan
penghargaan, baik berupa surat penghargaan, maupun dalam bentuk hadiah materi, bagi para
Setiap perusahaan hendaknya menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat karena
apabila terjadi ketidaktepatan dalam penempatan posisi dapat menurunkan prestasi kerja
Semangat kerja karyawan akan timbul apabila mereka memiliki harapan untuk dapat maju.
yang dapat berupa pengakuan, hadiah, kenaikan gaji, kenaikan pangkat dan promosi jabatan.
Semangat kerja karyawan akan terbina jika mereka merasa aman dalam menghadapi masa
depan dengan pekerjaan yang ditekuni. Untuk menciptakan rasa aman perusahaan
mengadakan program pensiun, mereka memiliki alternatif lain yaitu mewajibkan karyawan
Untuk dapat menimbulkan loyalitas pada karyawan maka pihak pimpinan harus
mengusahakan agar karyawan merasa senasib dengan perusahaan. Salah satu cara
menimbulkan sikap loyalitas loyal para kartawan terhadap perusahaan. Memberi gaji yang
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Mengajak karyawan berunding dalam mengambil keputusan, mereka akan memiliki rasa
harus mengetahui karyawannya seperti loyalitas karyawannya, kesenangan dan prestasi kerja
mereka.
Fasilitas yang menyenangkan dapat berupa melakukan kegiatan reaksi, caferia, tempat olah
raga, balai pengobatan, tempat ibadah, toilet yang bersih dan pendidikan untuk anak.
Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa banyak cara-cara yang tepat untuk
meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Dan banyak pula pekerjaan yang gagal
atau kurang memberikan hasil yang memuaskan karena cara-cara tersebut di atas kurang
As'ad (2003:114) menyatakan ada lima faktor yang menimbulkan semangat kerja, yaitu:
3). Umur
Menurut Lateiner dalam Tohardi (2002:431) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Tolok ukur tingkat semangat kerja yang mutlak tidak ada, karena setiap individu
karyawan berbeda standar kepuasannya. Indikator semangat kerja hanya diukur dengan
kedisiplinan, moral kerja dan turnover kecil, maka secara relatif semangat kerja karyawan baik,
tetapi sebaliknya jika kedisiplinan, moral kerja dan turn over karyawan besar, maka semangat
kerja karyawan di perusahaan kurang.
Program kesejahteraan merupakan balas jasa materil dan non materil, atau dapat juga
disebut kompensasi. Program kesejahteraan karyawan merupakan salah satu cara untuk
Pemberian upah sedikit berbeda dari pemberian kesejahteraan yang berupa gaji. Upah
juga sejenis balas jasa yang diberikan perusahaan kepada para pekerja harian (pekerja tidak
tetap) yang besarnya telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Upah dibayar setelah
pekerjaan selesai dan diterima hasilnya dengan baik oleh pekerja. Pemberian upah biasanya
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
setiap selesai pekerjaan atau secara mingguan tergantung pada kesepakatan bersama yang telah
dibuat sebelumnya.
Program kesejahteraan selain berupa uang, dapat pula diberikan berupa tunjangan.
Tunjangan ini dapat berupa: tunjangan keluarga, tunjangan pembangunan dan sebagainya, yang
disatukan dalam pembayaran gaji setiap bulan yang diterima oleh para karyawan.
Bonus sering disebut juga insentif. Insentif juga dianggap sebagai bagian dari kompensasi
yang berbentuk uang. Insentif pada dasarnya adalah tambahan penghasilan yang diberikan
kepada karyawan tertentu. Pemberian insentif atau bonus biasanya didasarkan pada keberhasilan
atau prestasi yang diperlihatkan oleh seorang karyawan melebihi prestasi rata-rata yang telah
ditentukan. Di samping uang balas jasa, perusahaan dapat pula menyediakan fasilitas atau
kemudahan-kemudahan bagi karyawan. Balas jasa berupa penyediaan fasilitas ini biasanya tidak
berdiri sendiri tetapi sekaligus sebagai tambahan atau pelengkap dari bentuk balas jasa uang atau
material.
Menurut Saksono (2000: 40-41) ada beberapa bentuk pemberian kesejahteraan, antara
lain:
Struktur upah dalam bentuk uang tersusun dari pelbagai komponen upah, yaitu: upah pokok,
tunjangan keluarga, tunjangan pendidikan, uang makan, uang transport, tunjangan jabatan.
Menurut Ishak (2003:202), berdasarkan bentuk kesejahteraan tersebut, secara garis besar,
1. Kesejahteraan Langsung
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Kesejahteraan langsung adalah penghargaan yang berupa gaji, upah yang dibayar secara tetap
berdasarkan tenggang waktu yang tetap dan Insentif Adalah penghargaan yang diberikan
untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap dan
sewaktu-waktu
Kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan/ manfaat lainnya bagi
para pekerja diluar gaji/ upah dan bonus yang dapat berupa berupa barang dan tunjangan.
pekerjaannya. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi akan terciptalah kepuasan diri
seseorang atas hasil kerja yang dicapai, sehingga pekejaan tersebut dapat diselesaikan dengan
Perusahaan dalam meningkatkan produktivitas yang lebih tinggi lagi, perlu menimbulkan
semangat dan kegairahan kerja para karyawan. Namun untuk meningkatkan semangat kerja
bukanlah hal yang mudah, karena banyak faktor yang perlu diperhatikan, salah satu diantaranya
adalah program kesejahteraan karyawan yang bertujuan untuk memenuhi, baik kebutuhan fisik
Menurut Strauss dan Sayles (2003: 369) bahwa: employers provide fringes party to raise
employee morale, to meet their social responsibility, and to make more effective their work
force. Atau, majikan memberikan tunjangan adalah untuk meningkatkan semangat kerja
karyawan, untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya dan membuat agar para karyawan
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
dan kelompok jenis-jenis perilaku tertentu yang dianggap dapat meningkatkan semangat kerja.
Salah satu harapan yang timbul dengan adanya peningkatan semangat kerja karyawan adalah
bekerja lebih baik dan bersemangat, karena semangat kerja erat hubungannya dengan pemenuhan
kebutuhan seseorang. Menurut Hasibuan (2001: 112), pemenuhan kebutuhan materi dan non
karyawan bersifat merangsang karyawan untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas kerjanya,
sehingga terhadap hubungan interaksi yang saling menguntungkan antara perusahaan dan
karyawan.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pertama kali PT. Pangansari Utama didirikan tahun 1976 di Kalimantan Timur tepatnya
di Bontang, yang bertujuan untuk memenuhi keperluan pada PT. Pertamina Bontang khususnya
dalam pelayanan catering dan food distribution. Perusahaan ini juga melayani catering pada
proyek proyek oil company lainnya yang berada di wilayah Kalimantan Timur. Fasilitas
fasilitas penunjang operasi catering di PT.Pangansari Utama Bontang (Kalimantan Timur) yaitu
cold storage yakni suatu alat yang berfungsi sebagai pembekuan atau dapat mengawetkan barang
barang yang dibutuhkan untuk catering dan food distribution agar dapat bertahan lama.
Fasilitas yang lain adalah gudang (ware house) yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan
Pada tahun 1996, pimpinan PT. Pangansari Utama melakukan perluasan yang pertama
kali di Surabaya, lalu membuka cabang lagi di Lombok, Balik Papan, Jambi, Pekan Baru, Irian
Jaya dan Medan. Dan pada tahun 1996 inilah PT. Pangansari Utama didirikan di Medan yang
beralamatkan di Jl. Menteng VII No.186 Medan. PT. Pangansari Utama Medan sangat cepat
besar, antara lain seperti PT. Pertamina, Perusahaan di Medan, Restoran - restoran, dan Hotel -
hotel.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Visi perusahaan adalah menjadi Perusahaan Perdagangan Barang dan Jasa terpercaya dan
kompetitif yang mengutamakan pelayanan prima dengan dukungan sumber daya dan lembaga
Bagan struktur organisasi PT. Pangansari Utama Medan dapat dilihat pada Gambar berikut.
BRANCH MANAJER
KABAG KEUANGAN
KABAG / ACCOUNTING
MARKETING
FINANCE
SALESMAN ACCOUNTING STAFF
STAFF
PURCHASING
LOGISTIC SUVERVISOR
SUPERVISOR
FROZEN STAFF ADM/DRY STAFF
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
OFFICE BOY
DISTRIBUTOR I
DISTRIBUTOR II
Tugas dan tanggung jawab setiap jabatan dalam struktur organisasi PT. Pangansari
Branch Manager, memimpin dan membina serta bertanggung jawab atas segala sesuatu
dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan melaksanakan pembinaan seluruh pegawai serta
bertanggung jawab atas penutupan buku bulanan atau tahunan, mengontrol segala
pengeluaran operasional dan menyusun program bidang pemasaran baik jangka pendek
maupun jangka panjang yang menyangkut dalam distribusi, penjualan, marketing research,
dan kegiatan yang ada hubungannya dengan usaha usaha pemasaran sesuai dengan rencana
umum perusahaan dan mempertanggung jawabkan semua tugasnya kepada pimpinan pusat
barang dari gudang sampai barang tersebut sampai pada konsumen dan akhirnya melaporkan
3. Penjual (Salesmen)
Salesmen ini bertanggung jawab kepada marketing suvervisor dan juga bertugas
dokumen dokumen yang diperlukan dalam mengirimkan barang sampai pada konsumen
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
4. Kepala bagian Keuangan ( Accounting).
Kepala Bagian Keuangan ini mempunyai tugas mengatur dan melaksanakan segala
pengeluaran uang, mengatur keuangan. Kepala bagian keuangan ini juga menyelenggarakan
kegiatan keuangan untuk tersedianya dana operasional, terwujudnya efisiensi dan efektifitas
penggunaan dana, terlaksananya tata terib anggota serta terpelihara konsistensi, pencatatan
dan melaporkan anggaran yang digariskan perusahaan. Dan semua tugasnya ini
Staff Accounting ini bertugas membantu tugas dari kepala bagian Keuangan / accounting,
mengkomputerisasi semua pengeluaran dan pemasukan dana dan mengatur arus kas serta
membuat laporan laba rugi perusahaan yang akan diperlihatkan kepada branch manajer lalu
branch manajer mengirim ke bagian accounting pusat, guna mengatur aliran kas agar tidak
Staff Keuangan ini juga membantu kegiatan kepala bagian keuangan / accounting
yaitu mengatur keuangan, mencari dana untuk penambahan modal perusahaan dan menjaga
arus kas agar tetap stabil agar tidak terjadinya minus pendanaan. Semua ini dilaksanakan atas
kerja sama dari kepala bagian keuangan / accounting dan staff kepala bagian itu sendiri, dan
semua laporan hasil kerja mereka dipertanggung jawabkan kepada branch manajer.
7. Purchasing .
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Purchasing ini bertanggung jawab atas pembelian bahan baku perusahaaan yang akan
didistribusikan melalui catering dan food distribution. Hal ini memerlukan perencanan yang
matang serta pengawasan yang ketat karena dalam pembelian bahan bahan baku
memerlukan wawasan yang luas sehingga bagian ini langsung dikelola oleh branch manajer
8. Logistic Supervisor.
Logistic Supervisor ini bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol tugas dari frozen
staff dan administrasi / dry staff . bagian ini bertugas dalam hal penerimaan barang yang
dikirim dari kantor pusat dan bertanggung jawab atas penyimpanan barang barang tersebut
di gudang sampai barang barang tersebut dijual dan mengawasi agar benar benar
menjalankan tugasnya dengan baik, demi tercapainya tujuan perusahaan. Tanggung jawab ini
Frozen Staff merupakan sub unit yang bertugas dalam bahan bahan makanan yang
dibekukan atau didinginkan dalam alat pendingin 15 yang bertujuan agar bahan makanan
tersebut awet dan tidak busuk, yang mana bahan bahan makanan itu berupa daging dan
sayur sayuran.
c
10. Bagian Pengeringan (Dry Staff.
Dry Staff bertanggung jawab atas bahan - bahan kering seperti susu, gula, krimmer dan
lain lain. Dalam hal ini perusahaan bekerja sama dengan perusahaan NESTLE dalam
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
11. Distributor.
Distributor ini bertugas dalam hal transportasi untuk pengangkutan barang yang dibeli
dan barang yang diterima dari kantor pusat, dan tugas distributor ini juga dibantu oleh office
boy.
Office Boy ini bertugas dan bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan kantor
termasuk menjaga keamanan dalam kantor, membantu staff dalam kantor dan office boy ini
E. Kegiatan Perusahaan
1. Bidang Jasa
2. Bidang Lainnya.
Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya baik
secara sendiri sendiri maupun bersama sama dengan badan badan lain, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik
dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini adalah
kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat
menjawab tujuan penelitian, sedangkan reliabel artinya konsisten dan stabil. Pada penelitian ini,
uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan metode analisis item, yaitu dengan
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.00 dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
2. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 91.2500 76.724 .371 .902
VAR00002 91.0000 76.526 .301 .904
VAR00003 90.9000 76.305 .533 .899
VAR00004 91.4500 73.208 .638 .896
VAR00005 91.0500 76.366 .564 .899
VAR00006 91.2000 74.695 .454 .900
VAR00007 91.2000 76.379 .524 .899
VAR00008 91.0500 76.261 .578 .898
VAR00009 91.2500 74.408 .595 .897
VAR00010 91.0000 74.526 .458 .900
VAR00011 91.1000 75.253 .452 .900
VAR00012 91.0000 76.737 .610 .899
VAR00013 90.8500 72.555 .608 .896
VAR00014 91.1000 78.200 .293 .903
VAR00015 91.3500 73.713 .545 .898
VAR00016 90.8000 74.274 .583 .897
VAR00017 90.9500 74.997 .449 .900
VAR00018 91.3000 69.905 .635 .896
VAR00019 91.0500 73.945 .532 .898
VAR00020 91.0000 75.684 .480 .899
VAR00021 90.9500 74.997 .449 .900
VAR00022 91.3000 69.905 .635 .896
VAR00023 91.0500 73.945 .532 .898
VAR00024 91.0000 75.684 .480 Pada PT. Pangansari
.899
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Utama
Medan, 2010.
Tabel 4.1.
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
Interpretasi :
1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus.
Misalnya jika butir 1 dihapus maka rata-rata total bernilai 91,25. Jika butir 2 dihapus maka
Tabel 4.2.
Validitas Instrumen
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi jawaban. Menurut Arikunto (2002),
bahwa pengujian reliabilitas dengan internal konsistensi dengan cara mencoba instrumen sekali
Tabel 4.3.
Reliability Statistics
Nilai koefisien Alpha Cronbach adalah sebesar 0,903. Instrumen dapat dikatakan reliabel
jika memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, sehingga instrumen penelitian ini dapat
Penelitian ini mengamati pengaruh variabel bebas (X), yaitu fasilitas kesejahteraan
langsung (X1) dan fasilitas kesejahteraan tidak langsung (X2) terhadap semangat kerja karyawan
PT Pangansari Utama Medan (Y). Berikut ini diuraikan pernyataan responden terhadap variabel-
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Tabel 4.4.
Pernyataan responden terhadap upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu
memenuhi kebutuhan hidup mereka
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NETRAL 10 12.2 14.3 14.3
SETUJU 49 59.8 70.0 84.3
SANGAT SETUJU 11 13.4 15.7 100.0
Total 70 85.4 100.0
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
Missing System 12 14.6
Total 82
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa sebagian besar100.0
respoden yaitu sebanyak 49 orang (70%)
menyatakan setuju bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu memenuhi
kebutuhan hidup mereka, selanjutnya sebanyak 14 orang (20%) responden menyatakan sangat
setuju, sebanyak 5 orang (7,1%) responden bersikap netral, dan 2 orang (2,9%) menyatakan tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan mampu
Tabel 4.5.
Pernyataan responden terhadap Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan membuat
mereka ingin tetap bertahan di perusahaan
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa sebagian besar respoden yaitu sebanyak 49 orang (70%)
menyatakan setuju bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan membuat mereka ingin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
tetap bertahan
Valid di perusahaan, selanjutnya sebanyak
TIDAK SETUJU 1 11 orang
1.2 (15,7%) responden
1.4 menyatakan
1.4
NETRAL 7 8.5 10.0 11.4
sangat setuju, sebanyak
SETUJU10 orang (14,3%) 47
responden57.3
bersikap netral.
67.1 Hal ini menunjukkan
78.6
SANGAT
Siska Malisa Nasution : Pengaruh SETUJU Karyawan Terhadap
Kesejahteraan 15 Semangat
18.3Kerja Karyawan21.4
Pada PT. Pangansari
100.0Utama
Medan, 2010. Total 70 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Total 82 100.0
bahwa Upah/gaji pokok yang diberikan perusahaan membuat mereka ingin tetap bertahan di
perusahaan.
Tabel 4.6.
Pernyataan responden terhadap bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan hasil
kerja mereka
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sumber:
Valid Hasil SANGAT
PenelitianTIDAK
2009 (Data Diolah).
SETUJU 1 1.2 1.4 1.4
TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 2.9
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa sebagian6 besar respoden
NETRAL 7.3 yaitu8.6
sebanyak 47 orang
11.4
SETUJU 43 52.4 61.4 72.9
(67,1%) menyatakan setuju
SANGAT bahwa bonus yang diberikan
SETUJU 19 perusahaan
23.2 sesuai
27.1 dengan hasil
100.0kerja
Total 70 85.4 100.0
mereka, selanjutnya
Missing sebanyak 15 orang (21,4%)12
System responden14.6
menyatakan sangat setuju, sebanyak
Total 82 100.0
7 orang (10%) responden bersikap netral dan 1 orang tidak setuju (1,4%). Hal ini menunjukkan
bahwa pengaturan pemberian bonus yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan hasil kerja
mereka.
Tabel 4.7.
Pernyataan responden terhadap karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar
diberikan insentif lebih
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Pada Tabel 4.7. menunjukkan bahwa sebagian besar respoden yaitu sebanyak 43 orang
(61,4%) menyatakan setuju bahwa karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar diberikan
insentif lebih, selanjutnya sebanyak 19 orang (27,1%) responden menyatakan sangat setuju,
sebanyak 6 orang (8,6%) ,1 orang yang menyatakan tidak setuju (1,4%) dan bahkan 1 orang lagi
menyatakan sangat tidak setuju (1,4%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka menginginkan
supaya karyawan yang memiliki prestasi melebihi standar diberikan insentif lebih
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2.2.Pernyataan
Valid responden
NETRAL terhadap fasilitas 14
kesejahteraan
17.1 tidak langsung
20.0 20.0
SETUJU 49 59.8 70.0 90.0
Pernyataan SANGAT
responden terhadap fasilitas
SETUJU 7 kesejahteraan
8.5 tidak10.0
langsung yang
100.0 diberikan
Total 70 85.4 100.0
terlihat dari pernyataan
Missing System responden terhadap12indikator fasilitas kesejahteraan tidak langsung
14.6
Total 82 100.0
tersebut. Pernyataan responden terhadap fasilitas kesejahteraan tidak langsung yang diberikan
Tabel 4.8.
Pernyataan responden terhadap pemberian tunjangan hari raya oleh perusahaan memacu
mereka untuk lebih semangat dalam bekerja
Tabel 4.8. menunjukkan bahwa sebanyak 49 orang (70 %) responden menyatakan setuju
bahwa pemberian tunjangan hari raya oleh perusahaan memacu mereka lebih semangat bekerja,
selanjutnya sebanyak 14 orang (20 %) responden bersikap netral, dan sebanyak 7 orang (10 %)
responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa tunjangan hari raya yang
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent PercentUtama
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari
Valid
Medan, 2010. SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 1.4
TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 2.9
NETRAL 14 17.1 20.0 22.9
SETUJU 46 56.1 65.7 88.6
SANGAT SETUJU 8 9.8 11.4 100.0
Total 70 85.4 100.0
Missing System Tabel 4.9. 12 14.6
Pernyataan responden
Total terhadap Tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan
82 100.0
memuaskan mereka
Tabel 4.9. menunjukkan bahwa sebanyak 46 orang (65,7%) responden menyatakan setuju
bahwa tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan memuaskan mereka, selanjutnya sebanyak
14 orang (20%) responden bersikap netral, sebanyak 8 orang (11,4%) responden menyatakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
sangat setuju,
Valid 1 orang menyatakan
TIDAK SETUJU tidak setuju1 (1,4%) dan
1.2 1 orang menyatakan
1.4 sangat
1.4tidak
NETRAL 13 15.9 18.6 20.0
setuju (1,4%). HalSETUJU
ini menunjukkan bahwa40pemberian
48.8 tunjangan 57.1
hari raya oleh perusahaan
77.1
SANGAT SETUJU 16 19.5 22.9 100.0
memacu mereka Total lebih
untuk semangat dalam70
bekerja. 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Total Tabel
82 4.10.100.0
Pernyataan responden terhadap pembayaran premi asuransi oleh perusahaan membuat
mereka lebih semangat bekerja
setuju bahwa pembayaran premi asuransi oleh perusahaan membuat mereka lebih semangat
bekerja, selanjutnya sebanyak 13 orang (18,6%) responden bersikap netral, sebanyak 1 orang
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
(1,4 %) responden menyatakan tidak setuju, dan 16 orang responden menyatakan sangat setuju
(22,9%). Hal ini menunjukkan bahwa pembayaran premi asuransi oleh perusahaan membuat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
mereka lebih
Validsemangat
TIDAKbekerja.
SETUJU 2 2.4 2.9 2.9
NETRAL 12 14.6 17.1 20.0
SETUJU Tabel
52 4.11. 63.4 74.3 94.3
Pernyataan responden
SANGATterhadap
SETUJUpembayaran4 premi asuransi
4.9 oleh perusahaan
5.7 memuaskan
100.0
Total mereka 85.4
70 100.0
Missing System 12 14.6
Total 82 100.0
setuju bahwa Pembayaran premi asuransi oleh perusahaan memuaskan mereka, selanjutnya
setuju bahwa pemberian tunjangan kesehatan memacu mereka lebih semangat bekerja,
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
selanjutnya sebanyak 31 orang (44,3 %) responden bersikap sangat setuju, dan sebanyak 1 orang
setuju bahwa tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan memuaskan mereka , sebanyak 3
orang (4,3%) responden bersikap netral, sebanyak 3 orang (4,8 %) responden menyatakan sangat
setuju bahwa tunjangan hari tua yang diberikan perusahaan membuat mereka semangat bekerja,
selanjutnya sebanyak 11 orang (15,7 %) responden bersikap netral, dan sebanyak 19 orang (27,1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NETRAL 8 9.8 11.4 11.4
Sumber: Hasil Penelitian
SETUJU 2009 (Data Diolah). 50 61.0 71.4 82.9
SANGAT SETUJU 12 14.6 17.1 100.0
Tabel 4.15.Total
menunjukkan bahwa sebanyak
70 5085.4
orang (71,4%)
100.0 responden menyatakan
Missing System 12 14.6
setuju bahwa
Total tunjangan hari tua yang dibayarkan
82 perusahaan
100.0 memuaskan mereka, selanjutnya
sebanyak 8 orang (11,4 %) responden bersikap netral, dan sebanyak 12 orang (17,1 %)
Cumulative
responden menyatakan sangat setuju. Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NETRAL 2 2.4 2.9 2.9
2.3. Pernyataan responden
SETUJU terhadap semangat
46 kerja karyawan
56.1 65.7 68.6
SANGAT SETUJU 22 26.8 31.4 100.0
Pernyataan Total
responden terhadap semangat
70 kerja
85.4 karyawan100.0
terlihat dari pernyataan
Missing System 12 14.6
respondenTotal
terhadap indikator semangat kerja 82
tersebut.100.0
Pernyataan responden terhadap semangat
kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan, seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.16.
Pernyataan responden bahwa perusahaan sangat peduli
terhadap produktifitas mereka
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 1.4
TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 Cumulative 2.9
Frequency Percent Valid Percent Percent
NETRAL 5 6.1 7.1 10.0
Valid
Sumber: Hasil Penelitian NETRAL
2009 (Data Diolah). 1 1.2 1.4 1.4
SETUJU 46 56.1 65.7 75.7
SETUJU 31 37.8 44.3 45.7
SANGAT SETUJU 17 20.7 24.3 100.0
SANGAT SETUJU 38 46.3 54.3 100.0
Total 70 85.4 100.0
Total 70 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Missing System 12 14.6
Total
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap
82Semangat100.0
Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010. Total 82 100.0
Tabel 4.16. menunjukkan bahwa sebagian besar respoden yaitu sebanyak 46 orang (65,7
responden bersikap netral, 1 orang (1,4%) tidak setuju dan 1 orang menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih peduli terhadap produktifitas mereka.
Tabel 4.17.
Pernyataan responden bahwa produktifitas mereka
mencerminkan semangat kerja mereka
Cumulative
Frequency
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah). Percent Valid Percent Percent
Valid SETUJU 35 42.7 50.0 50.0
Tabel 4.17.SANGAT
menunjukkan
SETUJU bahwa hanya
35 sebanyak
42.7 46 orang
50.0(65,7 %) 100.0
responden
Total 70 85.4 100.0
menyatakan setuju System
Missing bahwa produktifitas mencerminkan
12 semangat kerja, kemudian sebanyak 22
14.6
Total 82 100.0
orang (31,4 %) responden menyatakan sangat setuju, selebihnya sebanyak 2 orang (2,9 %)
responden bersikap netral. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan beranggapan
Tabel 4.18.
Pernyataan responden bahwa tingkat kehadiran mencerminkan semangat kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK SETUJU 1 1.2 1.4 1.4
NETRAL 7 8.5 10.0 11.4
SETUJU 33 40.2 47.1 58.6
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
SANGAT SETUJU 29 35.4 41.4 100.0
Total 70 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Total : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap
Siska Malisa Nasution 82 100.0Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Semangat
Medan, 2010.
Tabel 4.18. menunjukkan bahwa hanya 31 orang (44,3 %) responden menyatakan setuju
bahwa tingkat kehadiran mencerminkan semangat kerja, kemudian sebanyak 1 orang (1,4 %)
responden bersikap netral, selebihnya sebanyak 38 orang (54,3%) responden menyatakan sangat
setuju.
Tabel 4.19.
Pernyataan responden bahwa karyawan yang baik adalah karyawan yang selalu berusaha
untuk tidak absen di perusahaan
Tabel 4.19. menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang (50
%) menyatakan setuju bahwa karyawan yang baik adalah karyawan yang jarang absen,
Tabel 4.20.
Pernyataan responden bahwa keinginan untuk keluar dari perusahaan menyebabkan
semangat kerja menurun
Tabel 4.20. menunjukkan bahwa sebanyak 33 orang (47,1 %) menyatakan setuju bahwa
keinginan untuk keluar dari perusahaan menyebabkan semangat kerja menurun, kemudian
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
sebanyak 29 orang (41,4 %) menyatakan sangat setuju, sebanyak 7 orang (10%) bersikap netral,
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NETRAL 3 3.7 4.3 4.3
SETUJU 36
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap 43.9Kerja Karyawan51.4
Semangat 55.7Utama
Pada PT. Pangansari
Medan, 2010. SANGAT SETUJU 31 37.8 44.3 100.0
Total 70 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Total 82 100.0
Tabel 4.21.
Pernyataan responden bahwa mereka merasa betah bekerja di perusahaan ini
Tabel 4.21. menunjukkan bahwa sebanyak 30 orang (42,9%) menyatakan mereka merasa
betah bekerja di perusahaan ini, kemudian sebanyak 34 orang (48,6 %) menyatakan sangat
setuju, 5 orang bersikap netral (7,1%) dan 1 orang sangat tidak setuju (1,4%). Hal ini
menunjukkan bahwa perhatian yang diberikan perusahaan terhadap karyawan selama ini sudah
cukup baik.
Tabel 4.22.
Pernyataan responden bahwa kesalahan dalam pekerjaan terjadi karena semangat
Cumulative kerja
yang menurun
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NETRAL 2 2.4 2.9 2.9
SETUJU 34 41.5 48.6 51.4
SANGAT SETUJU 34 41.5 48.6 100.0
Total 70 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Total 82 100.0
kesalahan dalam pekerjaan terjadi karena semangat kerja yang menurun, kemudian sebanyak 31
orang (44,3 %) menyatakan sangat setuju, dan selebihnya sebanyak 3 orang (4,3 %) bersikap
netral.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NETRAL 2 2.4 2.9 2.9
SETUJU
Siska Malisa Nasution : Pengaruh 46
Kesejahteraan Karyawan Terhadap 56.1Kerja Karyawan65.7
Semangat 68.6Utama
Pada PT. Pangansari
Medan, 2010. SANGAT SETUJU 22 26.8 31.4 100.0
Total 70 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Total 82 100.0
Tabel 4.23.
Pernyataan responden bahwa karyawan yang bekerja sebaik mungkin akan terhindar dari
kecelakaan kerja
Tabel 4.23. menunjukkan bahwa sebanyak 34 orang (48,6 %) menyatakan setuju bahwa
karyawan yang bekerja sebaik mungkin akan terhindar dari kecelakaan kerja, kemudian
sebanyak 34 orang (48,6%) menyatakan sangat setuju dan 2 orang (2,9%) bersikap netral.
Tabel 4.24.
Pernyataan responden bahwa kegelisahan dalam bekerja membuat semangat kerja
menurun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NETRAL 1 1.2 1.4 1.4
Sumber: Hasil Penelitian
SETUJU 2009 (Data Diolah). 31 37.8 44.3 45.7
SANGAT SETUJU 38 46.3 54.3 100.0
Tabel 4.24. Total
menunjukkan bahwa sebagian
70 besar85.4
responden yaitu
100.0sebanyak 46 orang (65,7
Missing System 12 14.6
%) menyatakan
Total bahwa kegelisahaan dalam bekerja
82 membuat
100.0 semangat kerja mereka menurun,
kemudian sebanyak 22 orang menyatakan sangat setuju (31,4%) dan sisanya bersikap netral.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Cumulative
Medan, 2010. Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SETUJU 35 42.7 50.0 50.0
SANGAT SETUJU 35 42.7 50.0 100.0
Total 70 85.4 100.0
Missing System 12 14.6
Total 82 100.0
Tabel 4.25..
Pernyataan responden bahwa lingkungan kerja mereka nyaman
Tabel 4.26. menunjukkan bahwa setengah responden yaitu sebanyak 35 orang (50%)
menyatakan bahwa didengarkan atau tidak didengarkannya tuntutan mereka akan mempengaruhi
semangat mereka dalam bekerja, kemudian sebanyak 35 orang (50%) menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.27.
Pernyataan responden bahwa perusahaan
Selalu mendengarkan tuntutan anda
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Total 82 100.0
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
Tabel 4.27. menunjukkan sebanyak 33 orang (47,1%) menyatakan setuju bahwa
perusahaan selalu mendengarkan tuntutan mereka, kemudian sebanyak 7 orang (10%) bersikap
netral, sebanyak 29 orang (41,4%) menyatakan sangat setuju, dan 1 orang (1,4%) menyatakan
tidak setuju.
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji regresi linear
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui analisa grafik yang dihasilkan
melalui perhitungan regresi dengan SPSS 15. Dari gambar pola grafik dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan menunjukkan indikasi normal karena titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal (Gambar 4.1, gambar 4.2, gambar
4,3). Dengan demikian model regresi linear dalam hal ini layak untuk digunakan.
ExpectedCumProb
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Sum
ber: Hasil Penelitian 2009(Data Diolah).
Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
ExpectedCumProb
Medan, 2010.
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Sumber
: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010. ExpectedCumProb
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas
sehingga model regresi tidak dapat digunakan. Hasil pengujian multikolinieritas dalam penelitian
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Collinearity
Model Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
X1
Tabel 4.28. Uji Multikolinieritas .649 1.540
Coefficients(a)
X2 .649 1.540
a Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah).
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.28. menunjukkan tidak ada satupun
langsung) memiliki nilai Tollerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
independen. Perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan tidak ada satu
variabel independent yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa
(homokedastisitas). Artinya varians variabel independent adalah konstan (sama) untuk setiap
Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel
bebas.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Homokedastisitas dapat diketahui apabila probalitas hasil korelasi lebih besar dari 0.05
(alpha), yang berarti bahwa persamaan regresi tersebut tidak mengandung unsur
lebih besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak mengandung unsur
heterokedastisitas.
B. Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji F dengan
ketentuan jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel
mempunyai pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel kepuasan semangat kerja
karyawan. Untuk pengujian secara parsial signifikansi prigram kesejahteraan karyawan terhadap
semangat kerja karyawan digunakan uji t dengan ketentuan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan
H1 diterima, sebaliknya apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Berdasarkan hasi regresi data primer yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 15,
diperoleh persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:
a) Konstanta (a) = 15,424 menunjukkan nilai konstanta, dimana jika variabel X1,X2 = 0 maka
semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan (Y) = 15,424 artinya apabila PT.
Pangansari Utama Medan tidak meningkatkan kesejahteraan karyawan, semangat kerja tetap
bernilai 15,424
terhadap semangat kerja. Sehinggga apabila kesejahteraan langsung pada PT. Pangansari
Utama Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka semangat kerja karyawan akan naik
sebesar 0,613.
positif terhadap semangat kerja. Sehinggga apabila kesejahteraan tidak langsung pada PT.
Pangansari Utama Medan dinaikkan sebesar satuan maka semangat kerja karyawan akan naik
sebesar 0,836.
1. Uji Serempak
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Pada Tabel 4.30. diperoleh nilai Fhitung sebesar 31,538. Dengan menggunakan confidence
interval (CI) 95 % ( = 0.05) maka dari tabel distribusi F diperoleh nilai 3,154. Dengan
demikian Fhitung 31,538 > Ftabel 3,154 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel program
kesejahteraan karyawan yaitu fasilitas kesejahteraan langsung (X1) dan fasilitas kesejahteraan
tidak langsung (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja karyawan PT.
Pada tabel 4.30 di atas terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari = 0,05,
hal ini berarti bahwa variabel program kesejahteraan karyawan memiliki pengaruh yang high
significant. Hal ini berarti bahwa variabel program kesejahteraan karyawan menunjukkan
pengaruh sangat nyata terhadap semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan, atau
semakin tinggi (baik) program kesejahteraan karyawan dilakukan maka akan semakin
2. Uji Parsial
Uji pengaruh variabel fasilitas kesejahteraan langsung dan fasilitas kesejahteraan tidak
selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel pada = 0,25. Nilai ttabel pada df 67 dengan = 0,25
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
adalah 2.000. Pengaruh parsial dari variabel fasilitas kesejahteraan langsung (X1) diperoleh
dengan nilai thitung sebesar 2,240, dengan demikian thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti bahwa variabel fasilitas kesejahteraan langsung berpengaruh signifikan terhadap
semangat kerja karyawan. Dengan demikian semakin baik fasilitas kesejahteraan langsung pada
PT. Pangansari Utama Medan, maka akan meningkatkan semangat kerja karyawan PT.
Pangansari Utama Medan. Hal ini disebabkan, fasilitas kesejahteraan langsung memberikan
Pengaruh parsial dari variabel fasilitas kesejahteraan tidak langsung (X2) diperoleh
dengan nilai thitung sebesar 4,813, dengan demikian thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti bahwa variabel fasilitas kesejahteraan tidak langsung berpengaruh signifikan
terhadap semangat kerja karyawan. Dengan demikian semakin baik fasilitas kesejahteraan tidak
langsung yang diberikan perusahaan, maka akan meningkatkan semangat kerja karyawan PT.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.32 di bawah ini.
Berdasarkan Tabel 4.32. angka R sebesar 0.696 menunjukkan bahwa tingkat korelasi atau
hubungan antara variable program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja adalah
hubungan yang tinggi. Nilai koefisien determinasi (R2) hasil regresi sebesar 0,485 artinya bahwa
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
karyawan PT. Pangansari Utama Medan sebesar 48,5 %, sedangkan sisanya sebesar 51,5 %
merupakan kontribusi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Nilai R2 adjusted
juga berarti bahwa dalam keadaan kehadiran kedua variabel X, dimana ada kemungkinan terjadi
interaksi antar variabel, maka dilakukan penyempurnaan terhadap variabel, diperoleh sebesar
47% yang juga masih tinggi. Artinya bahwa progam kesejahteraan karyawan memberikan
pengaruh yang tinggi terhadap perubahan semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama
Medan.
berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan.
Dihubungkan dengan jumlah absensi, dari segi program kesejahteraan karyawan masih perlu
ditingkatkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan untuk hadir dan bekerja di
perusahaan.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
karyawan PT. Pangansari Utama Medan. Hal ini berarti bahwa program kesejahteraan
karyawan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan.
2. Secara parsial, variabel program kesejahteraan karyawan yaitu kesejahteraan langsung dan
karyawan. Berdasarkan nilai koefisien regresi diketahui bahwa semua variabel program
karyawan di PT. Pangansari Utama Medan adalah fasilitas kesejahteraan tidak langsung.
B. Saran
1. Variabel program kesejahteraan karyawan yang diberikan karyawan PT. Pangansari Utama
Medan memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap semangat kerja karyawan. Untuk
itu manajemen PT. Pangansari Utama Medan sebaiknya memprioritaskan pelayanan pada
variabel yang memberikan pengaruh yang paling besar, yaitu fasilitas kesejahteraan tidak
langsung.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
2. Hendaknya PT. Pangansari Utama Medan melakukan suatu upaya untuk meningkatkan
kedisiplinan para karyawan untuk hadir di perusahaan, baik itu melakukan penelitian secara
terhadap perusahaan, dengan tidak memandang rendah arti kehadiran dalam perusahaan, dan
menanggapi secara positif arti kebaikan dari pihak manajemen PT. Pangansari Utama Medan
selama ini.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Arep, Ishak dan hendri tanjung, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit
Universitas Trisakti
Filippo, Edwin B, 1991. Manajemen Personalia, edisi ke-6. Alih bahasa Moch. Masud ,
Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008, Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Medan
: Penerbit USU Press.
Hasibuan, Malayu SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi
Aksara.
Helmi Syafrizal, Doli M. Jafar Dalimunte, Iskandar Muda, Muclich Lutfi dan Syahyunan, 2008,
Analisis Data Penelitian, Medan : Penerbit USU Press.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT. Salemba Empat.
Sasmoko. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Hand book mahasiswa Universitas Pelita Harapan
dan Harvest International Teology school.
Saksono. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Schuler, Randall S. dan Susan E. Jackson, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menghadapi Abad Ke-21. Edisi Keenam, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima, Jakarta :
Bumi Aksara
Strauss, George and Leonard R. Sayles, 2003. Personel, The Human Problems of
Management. New Delhi: Prentice Hall of India Private Ltd.
Sutanto, Eddy Madiono, 2000, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 2 No.2 ,
Universitas Kristen Petra
Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:
Mandar Maju.
Widodo, 2004. Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta:
Yayasan Kelopak.
www.buletin123.co.id. Buletin BAPEKIN, diakses oleh Siska Malisa Nst pada tanggal 2 April
2009 pukul 16.15.
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.
Pakaian Dinas
7 Pakaian dinas oleh perusahaan memuaskan anda
Dana Pensiun
11 Dana pensiun yang diberikan perusahaan membuat
anda semangat bekerja
Siska Malisa Nasution : Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama
Medan, 2010.