Professional Documents
Culture Documents
Abstrak. Tanaman air secara umum memiliki kemampuan menetralisir komponen tertentu
sehingga sangat bermanfaat dalam proses pengolahan limbah cair. Tujuan penelitian untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan fitoremediasi menggunakan tanaman Ipomoea
aquatica Forsk. terhadap peningkatan kualitas limbah rumah tangga dan mengetahui tingkat
akumulasi Pb dan Cd di tanaman. Limbah cair rumah tangga dikumpulkan dari beberapa
sumber pemukiman. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat
perlakuan, yaitu pengenceran 100% (tanpa pengenceran), pengenceran 75, 50 dan 25%.
Parameter meliputi kualitas fisik dan kimia limbah serta kandungan Pb dan Cd dalam limbah
dan tanaman. Untuk mengetahui efek fitoremediasi terhadap kualitas limbah rumah tangga
dan kandungan logam digunakan analisis sidik ragam dan uji lanjut dengan uji BNT taraf
5%. Fitoremediasi oleh I. aquatica Forsk. mampu menurunkan suhu limbah pada
pengenceran 50 dan 25% serta meningkatkan pH dan oksigen terlarut. Akumulasi Pb dan Cd
pada masing-masing organ berbeda-beda. Kemampuan akumulasi Pb dan Cd tertinggi
berturut-turut adalah pada organ akar, daun dan batang. Tanaman I. aquatica Forsk. sangat
memungkinkan untuk dimanfaatkan pada proses fitoremediasi, namun tidak memungkinkan
untuk dikonsumsi.
Kata Kunci: Limbah cair rumah tangga, Ipomoea aquatica Forsk., akumulasi Pb dan Cd,
fitoremediasi.
hidup pada berbagai kondisi iklim dan di yang sering dikonsumsi dari selokan,
berbagai habitat. walaupun tanaman ini diketahui dapat
I. aquatica termasuk salah satu tanaman menstabilkan sifat fisik dan kimia limbah.
yang mudah menyerap logam berat dari
media tumbuhnya. Dalam kehidupan METODE PENELITIAN
sehari-hari di rumah tangga tanaman ini
banyak dikonsumsi. I. aquatica dapat Penelitian dilakukan untuk menguji
tumbuh dengan baik pada perairan yang kemampuan tanaman I. aquatica dalam
tidak terlalu dalam ataupun selokan. Sejauh mengakumulasi logam Pb dan Cd sehingga
ini masih banyak masyarakat yang dapat meningkatkan kualitas limbah cair
memanfaatkan sayuran yang tumbuh di rumah tangga Penelitian dilaksanakan pada
selokan untuk dikonsumsi, padahal selokan bulan Desember 2012 hingga Januari 2013
merupakan buangan limbah cair rumah di lokasi perumahan jalan Garuda Sakti,
tangga. Panam Pekanbaru.
I. aquatica yang tumbuh di lingkungan Bahan yang digunakan adalah tanaman I.
tercemar kemungkinan akan mengandung aquatica dan limbah cair rumah tangga.
logam pencemar. I. aquatica adalah Limbah cair dikumpulkan dari beberapa
tanaman yang potensial mengakumulasi sumber pemukiman. Limbah cair
cadmium (Cd) dibanding tembaga (Pb), dimasukkan dalam wadah penampung lalu
tetapi tidak efektif mengakumulasi arsen dicampur rata dan di analisis sifat fisika dan
(Ar). Penyerapan Pb dan Cd oleh tanaman kimianya.
pangan perlu mendapatkan perhatian karena Pemberian limbah pada tanaman
kedua logam berpotensi untuk meracuni percobaan dilakukan menurut rancangan
jika dikonsumsi. I. aquatica, merupakan acak lengkap. Perlakuan adalah limbah
salah satu dari banyak spesies tanaman yang diencerkan dengan konsentrasi 25, 50,
yang digunakan untuk menguji kemampuan 75 dan 100% (tanpa pengenceran). Masing-
fitoremediasi karena tanaman ini mampu masing konsentrasi kemudian di analisis
mengakumulasi logam berat seperti Zn, Cu kembali sifat fisik dan kimianya.
dan Pb pada konsentrasi tinggi. I. aquatica Sebelum perlakuan, anakan I. aquatica
adalah tanaman sayuran penting karena yang berasal dari perkecambahan biji
banyak mengandung sumber nutrien dan dipelihara pada media tumbuh air selama
dibudidayakan secara luas terutama di dua minggu. Tanaman yang telah
negara Asia serta dimanfaatkan untuk diadaptasikan lalu ditumbuhkan dalam
fitoremediasi, juga berperan dalam wadah berisi limbah cair sesuai perlakuan.
pengaturan kualitas air. Tanaman dipelihara dalam media limbah
Remediasi limbah cair rumah tangga cair selama satu bulan. Sampel limbah cair
perlu diupayakan. Kemampuan I. aquatica selanjutnya di analisis kembali untuk
perlu diketahui untuk remediasi limbah cair mengetahui kualitas fisik dan kimianya.
sehingga dapat dijadikan sebagai agen Kualitas fisik yang diukur meliputi suhu
fitoremediasi pada limbah cair dari buangan dan kekeruhan, sedang kualitas kimia
rumah tangga. Penelitian dilakukan untuk meliputi pH dan O2 terlarut (DO). Analisis
mengetahui fitoremediasi I. aquatica kandungan Pb dan Cd pada sampel tanaman
terhadap peningkatan kualitas limbah dilakukan dengan metode spektrofotometri
rumah tangga dan mengetahui tingkat serapan atom. Persiapan sampel tanaman
akumulasi Pb dan Cd pada tanaman. yang akan di analisis dilakukan dengan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan menghancurkan 1 g bagian tanaman,
informasi kepada masyarakat tentang kemudian ditambahkan 10 ml HNO3 dan
adanya kandungan logam pada I. aquatica dipanaskan pada suhu 90C selama 20
menit. Selanjutnya suhu dinaikkan hingga pH perlu dikaji dalam fitoremediasi karena
150C selama 1 jam. Sampel didinginkan berpengaruh dengan kelarutan unsur hara
dan disaring, selanjutnya ditambahkan yang menyebabkan adanya pertumbuhan
aquades hingga volume mencapai 25 ml. bagi tanaman. Adanya perubahan pH pada
Data yang diperoleh di analisis secara berbagai media berhubungan erat dengan
statistik menggunakan Anova dan diuji penyerapan nutrisi bagi pertumbuhan
lanjut dengan BNT taraf 5%. tanaman. Pengambilan atau penyerapan
nutrisi yang optimal terjadi pada kisaran pH
HASIL DAN PEMBAHASAN tertentu. pH yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman berkisar antara 5,0-
Secara umum penggunaan tanaman I. 6,5. Bila terlalu rendah (<4,5) atau terlalu
aquatica mampu merubah kualitas fisik dan tinggi (>7,0) dapat menghambat atau
kimia limbah cair rumah tangga (Tabel 1). menghentikan pertumbuhan suatu tanaman.
Pengukuran suhu awal limbah cair sebelum Konsentrasi O2 terlarut pada awal penelitian
perlakuan adalah 29oC. Suhu pada akhir tidak berbeda untuk setiap perlakuan
pengamatan bervariasi mulai dari 25 hingga pengenceran. Penggunaan tanaman mampu
27oC. Suhu perairan yang memungkinkan meningkatkan O2 terlarut dari limbah cair
berlangsungnya kehidupan normal agar limbah memenuhi syarat untuk dilepas
didalamnya baik hewan ataupun tumbuhan, ke lingkungan. Perairan dengan kadar O2
berkisar antara 22-25oC. terlarut 3-5 mg/l telah memenuhi syarat
Penurunan kekeruhan terjadi sangat untuk dilepas ke lingkungan karena pada
signifikan. Penggunaan tanaman I. aquatica kondisi ini proses anaerob dalam perairan
mampu menurunkan tingkat kekeruhan dapat dicegah sehingga kehidupan
mulai dari 52,11% (47,67 NTU) hingga organisme di dalamnya dapat berlangsung.
78,02% (21,72 NTU) pada pengenceran Oksigen terlarut merupakan kebutuhan
limbah cair 25%. Namun demikian bila dasar untuk kehidupan tanaman dalam air.
suatu perairan tingkat kekeruhannya lebih Kehidupan tanaman dalam air tergantung
dari 20 NTU, perairan ini masih dinyatakan dari kemampuan air untuk mempertahankan
berbahaya bagi kehidupan biota di konsentrasi O2 minimal yang dibutuhkan
dalamnya. Kondisi ini akan mengganggu untuk kehidupan. Konsentrasi O2 terlarut
aktivitas serta metabolisme biota yang minimal untuk kehidupan biota tidak boleh
berlangsung di dalam perairan. kurang dari 6 ppm. Konsentrasi O2 terlarut
Peningkatan pH limbah cair pada akhir dalam keadaan jenuh bervariasi tergantung
pengamatan terjadi untuk semua perlakuan dari suhu dan tekanan atmosfir. Konsentrasi
pengenceran. Hal ini menunjukkan bahwa, O2 terlarut maksimum pada tekanan 1 atm
tanaman I. aquatica memiliki potensi untuk pada suhu 24-28oC berkisar antara 8,5-9,9
meningkatkan pH pada limbah cair rumah ppm. Konsentrasi O2 terlarut yang terlalu
tangga. Perlakuan pengenceran limbah cair rendah dan terlalu tinggi akan mengganggu
25% dapat meningkatkan pH menjadi 7,4. biota di perairan. Berdasar hasil penelitian
Kisaran pH perairan 6-9 masih merupakan jelas terlihat bahwa I. aquatica memiliki
kisaran pH normal bagi kehidupan biota kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
dalam suatu perairan. Hal ini disebabkan faktor fisik dan kimia limbah karena
karena berbagai proses kimia dan mampu tumbuh pada kisaran suhu,
mikrobiologi yang menghasilkan senyawa kekeruhan dan pH tinggi serta O2 terlarut
berbahaya bagi kehidupan biota serta yang rendah.
kelestarian lingkungan tidak terjadi. Faktor
Tabel 1. Hasil pengukuran kualitas fisika dan kimia limbah cair rumah tangga