You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

1 DESEMBER 2016 30 NOVEMBER 2019

ICD.10 = l.10
HIPERTENSI ESENSIAL
Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak
diketahui sebabnya.
Menurut JNC 7, tekanan darah dibagi dalam 3
klasifikasi yaitu normal, pre-hipertensi, hipertensi
stage 1 dan hipertensi stage 2.
1. Normal : tekanan darah sistolik < 120 mmHg dan
1. Pengertian ( Definisi) diastolik <80 mmHg.
2. Pre-Hipertensi : tekanan darah sistolik 120-139
mmHg dan atau diastolik 80-89 mmHg.
3. Hipertensi Stage 1 : tekanan darah sistolik 140-
159 mmHg dan atau diastolik 90-99 mmHg.
4. Hipertensi Stage 2 : tekanan darah sistolik >160
mmHg dan atau diastolik > 100 mmHg.
1. Mulai dari tidak bergejala hingga bergejala.
Keluhan hipertensi antara lain: pusing, leher
kaku, nyeri kepala, gelisah, berdebar-debar.
2. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
2. Anamnesis umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi dan
penyakit kardiovaskuler pada keluarga.
3. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : pola diit
tinggi garam, merokok, aktivitas fisik kurang,
obesitas.
Metode auskultasi pengukuran tekanan darah
1. Pasien yang diperiksa dalam keadaan duduk
tenang paling tidak selama 5 menit di kursi
dengan kaki berada di lantai dan lengan berada
setinggi jantung.
2. Manset dilingkarkan paling tidak sebesar 80%
pada lengan.
3. Pemeriksaan Fisik
3. Tekanan darah sistolik adalah nilai yang
ditentukan berdasarkan bunyi pertama atau
kedua yang terdengar (fase 1).
4. Tekanan darah distolik adalah nilai yang
ditentukan berdasarkan bunyi yang terakhir kali
didengar sebelum bunyi tersebut menghilang
(fase 5).
Memenuhi kriteria klasifikasi hipertensi berdasarkan
4. Kriteria Diagnosis
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5. Diagnosis Kerja Hipertensi esensial
1.
White collar hypertension
6. Diagnosis Banding Nyeri akibat tekanan intraserebral
2.
3.
Ensefalitis
1.
EKG
2.
Urinalisis
7. Pemeriksaan Penunjang
3.
Profil lipid
4.
Tes gula darah
1.
Modifikasi gaya hidup
2.
Jika terget tekanan darah tidak tercapai dengan
modifikasi gaya hidup berikan obat-obatan anti
hipertensi hingga sasaran tekanan darah tercapai.
3. Hipertensi stage 1 dengan diuretik jenis tiazid,
dapat dipertimbangkan ACEI, ARB, BB, CCB,
atau kombinasi.
4. Hipertensi stage 2 dengan dua obat kombinasi,
diuretik golongan tiazid dengan ACEI atau ARB
atau BB atau CCB.
8. Tata Laksana :
5. Obat-obat antihipertensi untuk pasien dengan
faktor risiko:
a. gagal jantung: diuretik, BB, ACEI, ARB dan
Aldo Ant.
b. Post Infark Miocard: BB, ACEI dan Aldo Ant.
c. Risiko tinggi PJK: diuretik, BB, ACEI, dan
Aldo Ant.
d. Diabetes: diuretik, BB, ACEI, ARB dan CCB.
e. gagal ginjal kronik: ACEI dan ARB.
f. Pencegahan stroke berulang: Diuretik dan
ACEI.
1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding,
pemeriksaan penunjang.
9. Edukasi (Hospital Health 2. Edukasi kontrol tekanan darah rutin
Promotion) 3. Edukasi untuk tidak putus berobat.
4. Edukasi mengenai komplikasi penyakit yang
mungkin terjadi.
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
10. Prognosis Ad Fungsionam : dubia ad bonam
Apabila tekanan darah terkontrol dengan pengobatan
rutin.
11. Tingkat Evidens I
12. Tingkat Rekomendasi B

13. Penelaah Kritis 1. SMF Penyakit Dalam


1. Tekanan darah target < 140/90 mmHg yang
berhubungan dengan penurunan komplikasi
14. Indikator penyakit kardiovaskuler.
2. Tekanan darah target < 130/80 mmHg pada
pasien dengan diabetes dan penyakit ginjal.
1. JNC-7. (2003). The seventh report of the Joint
National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood
15. Kepustakaan
Pressure.
2. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit
kardiovaskuler. (2015). PERKI.

You might also like