Professional Documents
Culture Documents
3. Penyebab
Kanker serviks terjadi jika sel - sel serviks menjadi abnormal dan
membelah secara tidak terkendali, jika sel - sel serviks terus membelah, maka
akan terbentuk suatu masa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat
jinak atau ganas, jika tumor tersebut ganas maka keadaannya disebut kanker
serviks.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks tidak diketahui secara
pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap
terjadinya kanker serviks yaitu :
a. HPV ( Human Papiloma Virus )
HPV adalah virus penyebab kutil genetalis ( Kandiloma Akuminata )
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya
adalah HPV tipe 16, 18.
1) Timbulnya keganasan pada binatang yang diinduksi dengan virus
papiloma.
2) Dalam pengamatan terlihat adanya perkembangan menjadi
karsinoma pada kondilom akuminata.
3) Pada penelitian 45 dan 56, keterlibatan HPV pada kejadian kanker
dilandasi oleh beberapa faktor yaitu: epidemiologic infeksi HPV
ditemukan angka kejadian kanker serviks yang meningkat.
4) DNA HPV sering ditemukan pada Lis ( Lesi Intraepitel Serviks )
b. Merokok
Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah servik 56 kali lebih
tinggi dibandingkan didalam serum, efek langsung bahan tersebut pada
serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi
kokarsinogen infeksi virus.
c. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini ( kurang dari 18
tahun).
d. Berganti - ganti pasangan seksual
e. Suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama
pada usia 18 tahun, berganti - berganti pasangan dan pernah menikah
dengan wanita yang menderita kanker serviks.
f. Pemakaian DES ( Diethilstilbestrol ) pada wanita hamil untuk mencegah
keguguran.
g. Pemakaian Pil KB
Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang, yaitu lebih dari
lima tahun dapat meningkatkan resiko relatif 1,53 kali. WHO melaporkan
resiko relative pada pemakaian kontrasepsi oral sebesar 1,19 kali dan
meningkat sesuai dengan lamanya pemakaian.
h. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia menahun
i. Golongan ekonomi lemah
Dikaitkan dengan ketidakmampuan dalam melakukan tes pap smear
secara rutin dan pendidikan yang rendah.
( Dr imam Rasjidi, 2010 )
4. Patofisiologi
Dari beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kanker sehingga
menimbulkan gejala atau semacam keluhan dan kemudian sel - sel yang
mengalami mutasi dapat berkembang menjadi sel displasia. Apabila sel
karsinoma telah mendesak pada jaringan syaraf akan timbul masalah
keperawatan nyeri. Pada stadium tertentu sel karsinoma dapat mengganggu
kerja sistem urinaria menyebabkan hidroureter atau hidronefrosis yang
menimbulkan masalah keperawatan resiko penyebaran infeksi. Keputihan
yang berkelebihan dan berbau busuk biasanya menjadi keluhan juga, karena
mengganggu pola seksual pasien dan dapat diambil masalah keperawatan
gangguan pola seksual. Gejala dari kanker serviks stadium lanjut diantaranya
anemia hipovolemik yang menyebabkan kelemahan dan kelelahan
sehingga timbul masalah keperawatan gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami beberapa
efek samping antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran
pencernaan terjadi diare gastritis, sulit membuka mulut, sariawan, penurunan
nafsu makan( biasa terdapat pada terapi eksternal radiasi ). Efek samping
tersebut menimbulkan masalah keperawatan yaitu nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh. Sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu menyebabkan
kulit merah
dan kering sehingga akan timbul masalah keperawatan resiko tinggi
kerusakan integritas kulit. Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh yang
menyebabkan kelemahan atau kelemahan sehingga daya tahan tubuh
berkurang dan resiko injury pun akan muncul. Tidak sedikit pula pasien
dengan diagnosa positif kanker leher rahim ini merasa cemas akan penyakit
yang dideritanya. Kecemasan tersebut bisa dikarenakan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit, ancaman status kesehatan dan mitos
dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan
dengan kematian. (Price, syivia Anderson, 2005)
5. Pathway /WOC
Virus herpes simplex
Virus HPV Faktor-faktor resiko
Sito megalo virus
Nyeri
Kurang pengetahuan
Hipovolemi Ggn. Bodi image
Ggn. Pola Seksual Eksternal radiasi
Anemia
Ansietas
Resiko Infeksi
Kulit merah, kering
Depresi sumsum
Mulut kering stomatitis
tulang
Intoleransi aktifitas
Gangguan Hb
Resiko tinggi
integritas
terjadinya syok
kulit
hipovolemik Anemia
Sel-sel kurang O2
Gastrointestin kurang O2
Resiko
kekurangan Mual, muntah
volume cairan
Ketidakseimbangan Nutrisi
Kelemahan/kelelahan
7. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Keluarnya cairan encer dari vagina dan berbau busuk
2) Pendarahan yang terjadi, volume darah yang keluar
3) Ekspresi wajah ibu menahan nyeri (meringis)
4) Raut wajah pucat
5) Kelemahan pada pasien
6) Keringat dingin
7) Posisi tubuh menahan rasa nyeri di daerah abdomen
b. Palpasi
1) Nyeri tekan abdominal
2) Perubahan denyut nadi
3) Peningkatan suhu tubuh
11. Komplikasi
Komplikasi berkaitan dengan intervensi pembedahan sudah sangat
menurun yang berhubungan dengan peningkatan teknik-teknik
pembedahan tersebut. Komplikasi tersebut meliputi: fistula uretra, disfungsi
kandung kemih, emboli pulmonal, limfosit, infeksi pelvis, obstruksi usus
besar dan fistula rektovaginal.
Komplikasi yang dialami segera saat terapi radiasi adalah reaksi kulit,
sistitis radiasi dan enteritis. Komplikasi berkaitan pada kemoterapi tergantung
pada kombinasi obat yang digunakan. Masalah efek samping yang sering
terjadi adalah supresi sumsum tulang, mual dan muntah karena penggunaan
kemoterapi yang mengandung sisplatin.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Pasien Penanggung / Suami
Nama : Nama :
Umur : Umur :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Status Perkawinan : Alamat :
Agama :
Suku :
Alamat :
No. CM :
Tanggal MRS :
Tanggal Pengkajian :
Sumber Informasi :
b. Alasan Dirawat
1) Alasan MRS
2) Keluhan saat dikaji
c. Riwayat Obstertri dan Ginekologi
1) Riwayat menstruasi :
Menarche : Umur ..... Siklus teratur ( ) tidak ( )
Banyaknya : ................ Lamanya : .......................
Keluhan : ................
HPHT : ................
2) Riwayat pernikahan :
Menikah : ................ Lama : ................. tahun
3) Riwayat kelahiran, persalinan, nifas yang lalu
4) Riwayat Keluarga Berencana
Akseptor KB : jenis .............. Lama : ...................
Masalah : .....................
Rencana KB : .....................
d. Pola Fungsional Kesehatan
1) Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
2) Pola Metabolik-Nutrisi
3) Pola Eliminasi
4) Pola Aktivitas-Latihan
5) Pola Istirahat-Tidur
6) Pola Persepsi-Kognitif
7) Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
8) Pola Hubungan-Peran
9) Pola Reproduktif-Seksualitas
10) Pola Toleransi Terhadap Stres-Koping
11) Pola Keyakinan-Nilai
e. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
GCS : .....................
Tingkat Kesadaran : .....................
Tanda-tanda vital : TD ........... N ......... RR .......... T ...........
BB : ..................... TB : .......... LILA : ..............
Head to toe
1) Kepala Wajah
o Inspeksi
o Palpasi
2) Leher
o Inspeksi
o Palpasi
3) Dada
o Inspeksi
o Palpasi
o Perkusi
o Auskultasi
4) Abdomen
o Inspeksi
o Auskultasi
o Perkusi
o Palpasi
5) Genetalia
o Kebersihan
o Keputihan
6) Perineum dan anus
o Perineum
o Hemoroid
7) Ekstremitas atas
o Oedema
o Varises
o CRT
Ekstremitas bawah
o Oedema
o Varises
o CRT
o Pemeriksaan Reflek
f. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan radiologik
g. Diagnosa Medis
-
h. Pengobatan
-
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b.d penekanan sel kanker pada syaraf pada tekanan intrapelvik dan
tekanan inta abdomen
b. Ketidakseimbangan nutrisi b.d mual muntah karena proses ekstrenal
radiologi
c. Resiko infeksi. d.b pengeluaran pervaginam (darah, keputihan)
d. Ansietas b.d berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur
pengobatan
e. Gangguan integritas kulit b.d efek dari prosedur pengobatan
f. Resiko injuri b.d kelemahan dan kelelahan
g. Gangguan pola seksual b.d perubahan fungsi tubuh akibat terkena
penyakit kanker serviks
h. Resiko tinggi terjadinya syok hipovolemik b.d perdarahan pervaginam
i. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
j. Resiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif
k. Gangguan citra tubuh b.d tahapan perkembangan penyakit dan terapi
penyakit
4. Membrane mukosa
lembab, tidak ada
rasa haus yang
berlebihan
3. Mempertahankan
interaksi social
C. Daftar Pustaka
Emilia, Ova, dkk, 2010. Bebas Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: MedPress.
Nurwijaya, Hartati, dkk. 2010. Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta: Elex
Media Komputindo
Nanda Internasional. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
2017 Edisi 10. Jakarta : EGC
Brunner and Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3.
Jakarta : EGC
Price, Sylvia. 2002. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit, Edisi 6,
Volume 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1. Jakarta : Media
Ausculapius